PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh FITRIANI NPM

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKN dengan Model NHT di SD Kartika 1-11 Padang. Asnul Rahman & Mansyur Lubis PGSD FIP UNP Padang

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROSIDING ISBN :

IMPROVING THE COGNITIVE LEARNING ACHIEVEMENT OF CIVIC EDUCATION THOURGH TGT OF THE COOPERATIVE LEARNING MODEL

Oleh: Riski Amelia. Abstract :

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Model Snowball Throwing Di Kelas VI SDN 08 V Koto Kampung Dalam

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Isra Fitriani. Abstrak

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

Penggunaan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Harini SMPN 17 Surakarta

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG. Erni, Nurharmi, Yulfia Nora

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

Oleh : Vira Ismis Kairat

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV/B SDN 10 PARIT BATU, KABUPATEN PASAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Oleh: Naftalia Palimbong Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu. Kata kunci: Model Pembelajaran, TGT, Hasil Belajar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

Oleh : Susi Rahmawati Abstrak

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mail Handling dengan Penerapan Model Pembelajaran Time Token Arends

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Joyful Learning Journal

ARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI NIM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TAI DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR Oleh Ramadhani Rama_dhani62@rocketmail.com Absrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kepada mata pelajaran PKn di kelas IV SDN 07 Balingka kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi. yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah peneliti dan siswa kelas IV SDN 07 Balingka dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT. Penelitian ini menunjukkan peningkatan pada : (1) Hasil penilaian RPP siklus I dengan nilai rata-rata 81% dan pada siklus II menjadi 97%,(2) Hasil pengamatan dari aktivitas guru pada siklus I 85% dan pada siklus II menjadi 96%, (3) pengamatan dari aktivitas siswa siklus I 85% dan pada siklus II menjadi 96%, (4) Hasil belajar siswa pada siklus I terjadi peningkatan dari nilai rata-rata 68 menjadi 80 pada siklus II. Kata Kunci: Hasil Belajar; Pembelajaran PKn ; Model pembelajaran Teams games Tournament (TGT) This research was conducted due to the students low learning achievement in Civics in grade IV of SDN 07 Balingka. This was a Classroom Action Research which applied both qualitative and quantitative approaches. This research covered the activities of planning, acting, observing and reflecting. It was conducted in two cycles by applying TGT cooperative model. The subject of the research was the researcher and the students in grade IV. The results of the research indicated that from cycle I to cycle II : (1) the socre of the Lesson Plan improved from 81% to 97%, (2) the teacher s activities increased from 85% to 97%, (3) the students activities improved from 85% to 96%, and (4) the students learning achievement increased from 68 to 80. Key Terms: Learning Achievement, Civics Learning, Teams Games Tournament (TGT) Learning Model

PENDAHULUAN Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn ) merupakan mata pelajaran wajib yang diajarkan di semua tingkat pendidikan terutama pendidikan Sekolah Dasar (SD). Menurut Amin (2009:1.31) Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar pada masa datang dapat menjadi patriot pembela bangsa dan negara. Menurut David Kerr (dalam Winarno 2013:5) Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship education) sebagai proses pendidikan dalam rangka menyiapkan warga muda akan hak-hak, peran, dan tanggung jawabnya sebagai warga negara. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bertujuan untuk dapat meningkatkan kesadaran dan wawasan siswa akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia. Pembelajaran PKn merupakan proses sistematika untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Dengan memahami pengertian dan tujuan mata pelajaran PKn di atas menuntut siswa mengembangkan potensi afektif, kognitif, spikomotor yang dimilikinya untuk dapat menyiapkan dirinya sebagai warga negara yang cerdas, aktif dan kreatif. Untuk dapat mewujudkan itu semua guru harus berusaha melibatkan siswa secara langsung dan menumbuhkan rasa ingin tahunya siswa pada proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran PKn.

Hal itu dapat dilakukan guru dengan menggunakan berbagai model di dalam pembelajaran. Model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berfikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang optimal (Isjoni, 2009:14). Guru sebagai salah satu komponen dalam dunia pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menggali kompetensi siswa serta meningkatkan mutu pendidikan. Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk mampu mengelola pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal. Guru tidak hanya bertugas untuk menyampaikan pembelajaran, tetapi juga harus mampu untuk meningkatkan motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada pembelajran PKn di kelas IV SDN 07 Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, peneliti menemukan, (a) guru cenderung menggunakan metode konvensial dan jarang sekali melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran (b) guru jarang menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa dalam proses pembelajaran (c) guru belum bisa mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna. (d) guru jarang menggunakan pembelajaran secara berkelompok dan kesempatan berinteraksi sesama teman. (f) guru kurang mampu memotivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa (g) dalam proses pembelajaran guru masih terfokus pada buku saja. Kebiasaan guru tersebut berdampak kepada hasil belajar siswa dimana hasil belajar kelas IV rendah.

Untuk mengatasi permasalahan yang peneliti jelaskan di atas perlu perubahan model pembelajaran yang digunakan oleh guru, sehingga selain proses belajar siswa menjadi lebih baik, juga dapat meningkatkan hasil belajar bagi seluruh siswa. Dalam hal ini banyak sekali model pembelajaran yang bisa dikembangkan oleh guru dalam proses pembelajarannya. Dalam menggunakan suatu model yang tepat diperlukan adanya pengetahuan guru tentang model yang dipakai sehingga bisa berjalan sesuai dengan langkah-langkahnya. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran PKn adalah model pembelajaran kooperatif. Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran PKn adalah tipe Teams Games Tournament (TGT). Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah model pembelajaran yang belajar bersama dalam kelompok dan menggunakan tournamen akademik seperti model kuis-kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu bernomor. sistem skor untuk kemajuan individual siswa dimana siswa berlomba untuk mendapatkan skor tertinggi. Menurut Nur (2006:26) dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran dapat menyebabkan unsur-unsur psikologis siswa menjadi terangsang dan menjadi lebih aktif. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa kebersamaan dalam kelompok, sehingga mereka dengan mudah dapat berkomunikasi dengan bahasa yang lebih sederhana. Pada saat berdiskusi fungsi ingatan dari siswa lebih aktif, lebih bersemangat dan berani mengemukakan

pendapat. Selain itu siswa juga mendapatkan penghargaan terhadap kelompok sehingga mereka termotivasi untuk meningkatkan kemampuan pribadi dan kelompok. Berdasarkan permasalah yang dikemukakan diatas dan dalam upaya mengatasi masalah tersebut, peneliti tertarik menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran PKn dikelas IV untuk bisa meningkatkan hasil belajar siswa dalam sebuah Penelitian Tindakan Kelas yang berjuduli Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Maka dapat dirumuskan permasalahan secara umum dalam penelitian ini yaitu adalah Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) di kelas IV SD N 07 Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Secara khusu rumusan permasalahan adalah (1). Bagaimana rancangan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewargenegaraan (PKn) dengan menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) di kelas IV SD N 07 Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam?. (2). Bagaimana pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) di kelas IV SD N 07 Balingka

Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam?. (3)Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diperoleh siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) di kelas IV SD N 07 Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam?. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas SDN 07 Balingka kabupaten Agam Kecamatan IV Koto. Alasan penulis memilih SDN 07 Balingka kabupaten Agam Kecamatan IV Koto sebagai lokasi tempat penelitian karena saat ini penulis sedang bertugas di sekolah ini. Selain itu, disekolah ini guru belum mengetahui dan belum pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe TGT dalam pembelajaran PKn, Sehingga penulis berharap setelah melaksanakan pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelarajan kooperatif Tipe TGT ini dapat membawa pembaharuan terhadap pelaksanaan pembelajaran di SDN 07 Balingka Kec. IV Koto Kab. Agam. Subjek penelitian adalah siwa kelas IV SDN 07 Balingka kabupaten Agam Kecamatan IV Koto dengan jumlah siswa 19 orang yang terdiri dari 7 orang perempuan dan 12 orang laki-laki. Penelitian ini melibatkan penulis sebagai praktisi dan satu orang pengamat (observer) yaitu guru kelas IV. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV pada proses pembelajaran dan hasil belajarnya. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I (Juli Desember 2015) di SDN 07 Balingka. Lama penelitian ± 6 bulan terhitung dari waktu perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus

dimana siklus I dengan 2 x pertemuan dan siklus II dengan 1 x pertemuan. Dilaksanakan pada tanggal 12 November 2015, 19 November 2015 dan 26 November 2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ini berkenaan dengan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran pada suatu kelas. Sedangkan untuk melihat keberhasilan proses pembelajaran dengan pendekatan kuantitatif ini didukung model kooperatif Tipe TGT untuk meningkatkan hasil pembelajaran PKn di kelas IV SDN 07 Balingka kabupaten Agam Kecamatan IV Koto. Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu: (1) tahap perencanaan (2) tahap tindakan, (3) tahap pengamatan, (4) tahap refleksi. Data penelitian dikumpulkan dengan observasi dan tes. Observasi dilakukan untuk mengamati latar kelas tempat berlangsungnya pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe TGT, dengan berpedoman pada lembaran observasi yang telah di sediakan. Observer mengamati apa yang terjadi dalam proses pembelajaran ditandai dengan membericeklis pada kolom yang terdapat dalam lembar observasi sesuai dengan pengamatan terhadap proses pembelajaran. Tes digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi di dalam kelas terutama pada butir penguasaan materi pembelajaran dari unsur-unsur siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non tes dan tes yang terdiri dari observasi dan tes.sedangkan instrumen

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan lembaran tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis data kualitatif dilaksanakan dengan menelaah data yang terkumpul, mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk model analisis data kuantitatif menggunakan teknik persentase yang dikemukakan oleh Ngalim (2006:102) P = F N x 100% Keterangan : P = Jumlah nilai dalam persen ; F = Skor perolehan ; N = Skor maksimal. HASIL PENELITIAN Siklus I Pertemuan 1 Berdasarkan penilaian pengamat terhadap Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun guru, jumlah skor yang diperoleh adalah 25 dari skor maksimal 32. Persentase skor yang diperoleh adalah 78% Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berada dalam kategori baik. Berdasarkan observasi pengamatan terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran, jumlah skor yang diperoleh adalah 19 dan skor maksimal adalah 24. Dengan demikian persentase skor rata-rata adalah 79 %. Hal ini menunjukkan aktifitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung berdasarkan hasil pengamatan dalam kategori baik. Observasi pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran adalah 19 dan skor maksimal adalah 24. Dengan demikian persentase skor rata-rata adalah 79%. Hal

ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran berada pada kategori baik. Hasil belajar masing-masing siswa adalah penggabungan antara hasil kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk hasil belajar siswa keseluruhan, maka rata-rata hasil belajar adalah penggabungan ratarata kognitif, afektif, dan psikomotor dibagi tiga. Dengan demikian diperoleh ratarata hasil belajar siswa secara keseluruhan adalah (65 + 65 + 58) : 3 = 63 (kategori kurang). Hasil belajar siswa pada siklus 1 Pembelajaran 1 berkategori kurang atau belum tuntas maka dilanjutkan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2. Siklus I pertemuan 2 Berdasarkan penilaian terhadap Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun guru, jumlah skor yang diperoleh adalah 27 dari skor maksimal 32. Persentase skor yang diperoleh adalah 84 %. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berada dalam kategori sangat baik.berdasarkan observasi pengamat terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran, jumlah skor yang diperoleh adalah 22 dan skor maksimal adalah 24. Dengan demikian persentase skor rata-rata 92%. Hal ini menunjukkan aktifitas guru selama kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan dalam kategori sangat baik. Observasi pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah 22 dan jumlah skor maksimal adalah 24. Dengan demikian persentase skor rata-rata adalah 92 %. Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan aktifitas siswa selama proses pembelajaran berada pada kategori sangat baik. Hasil belajar masing-masing siswa adalah penggabungan antara hasil kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk hasil belajar siswa

keseluruhan, maka rata-rata hasil belajar adalah penggabungan rata-rata kognitif dan afektif dibagi dua. Dengan demikian diperoleh rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan adalah (72 + 71) : 2 = 72 (kategori baik). Siklus II Kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II ini sudah sangat baik. Hal ini didukung oleh hasil penilaian yang dilakukakn oleh guru kelas IV selaku observer. Dimana skor yang diperoleh adalah 31 dari jumlah skor maksimal 32, persentasenya adalah 97 % kategori sangat baik. Aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran siklus II ini sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun dan tingkat pencapaian sesuai dengan yang diharapkan. Kenyataan ini didukung oleh hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas IV selaku observer, dimana didapatkan jumlah skor aktifitas guru selama kegiatan pembelajaran adalah 23 dan jumlah skor maksimal adalah 24. Dengan demikian persentase skor rata-rata adalah 96%. Hal ini menunjukkan aktifitas guru selama kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan dalam kategori sangat baik. Dari pengamatan observer terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus II ini mengalami peningkatan. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan sehingga pembelajaran pada siklus kedua ini terlihat aktiif.siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas kelompok dan melakukan kegiatan tournamen. Jumlah skor yang diperoleh dari hasil observasi terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran adalah 23 dan skormaksimal adalah 24.Dengan demikian

persentase skor rata-rata adalah 96 %. Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran berada pada kategori sangat baik. Untuk hasil belajar siswa keseluruhan, maka rata-rata hasil belajar pada pembelajaran PKn dikelas IV SD 07 Balingka adalah penggabungan ratarata kognitif,afektif dan psikomotor dibagi tiga. Dengan demikian diperoleh ratarata hasil belajar siswa secara keseluruhan adalah (79 + 80 + 82) : 3 = 80 dengan kategori sangat baik. Berikut adalah tabel hasil analisis penelitian: Hasil Analisis NO Aspek yang di Analisis Siklus I P1 P2 Rata-rata Siklus II Rata-rata 1 RPP 78% 84% 81% 97% 97% 2 Pelaksanaan: A. Guru 79% 92% 85% 96% 96% B. Siswa 79% 92% 85% 96% 96% 3 Hasil Belajar 63% 72% 67% 80% 80% PEMBAHASAN Pada bagian ini dilakukan pembahasan hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model kooperatif Tipe TGT di kelas IV SDN 07 Balingka Kab. Agam kec. IV Koto. Pembahasan didasarkan pada teori yang berkaitan dengan langkah-langkah pelaksanaan menggunakan model kooperatif Tipe TGT

Pembahasan Siklus I Berdasarkan hasil pencatatan lapangan dan diskusi peneliti dengan observer, salah satu rumusan masalah dibagian pendahuluan yaitu mengenai: Perencanaan Berdasarkan hasil penelitian sangat jelas terlihat bahwa guru membuat rancangan pembelajaran dalam bentuk RPP. Depdiknas (2006:162) menjelaskan bahwa RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang memuat atas dasar beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. Perencanaan rancangan pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Tipe TGT. Dengan persentase 78% dengan kategori baik tapi masih ada kekurangan pada pemilihan materi,ini karena guru belum bisa mengelola kelas dan membimbing siswa dengan baik sehingga siswa banyak mencari aktifitas lain dan meribut. Pelaksanaan Siswa terbiasa belajar sendiri-sendiri sehingga pembelajaran dengan berkelompok belum tercipta atau tidak berjalan, baik dalam kelompok maupun diskusi kelas sehingga siswa yang berkemampuan rendah kesulitan dalam belajar kelompok tersebut. Selain itu guru kurang membimbing siswa dalam berdiskusi

dan guru hanya menunjuk siswa-siswa yang dirasa dapat menjawab pertanyaan guru. Siswa juga belum berani menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan. Hasil Belajar Siswa Nilai hasil belajar yang mencakup tiga ranah, yaitu ranah afektif, kognitif, dan psikomotor dengan kriteria rentangan nilainya dikembangkan dari pendapat Syaiful (2000:225) : 80% - 100% = Sangat baik 70% - 79% = Baik 60% - 69% = Cukup 50% - 59% = Kurang Hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT pada siklus I pertemuan I ketuntasan belajar hanya mencapai 63% dengan kualifikasi cukup, sedangkan pada pertemuan II siklus I ketuntasannya mencapai 72% dengan kualifikasi Baik. Hasil yang diperoleh siswa dalam pertemuan 1 siklus I sudah meningkat pada pertemuan 2 dengan hasil berkategori baik, hanya saja masih perlu peningkatan pada penggunaan model kooperatif tipe TGT pada pertemuan selanjutnya. Pembahasan siklus II Perencanaan Berdasarkan hasil penilaian observer terhadap kemampuan guru merancang pembelajaran pada pertemuan pertama siklus II, jumlah skor yang diperoleh 31 dari jumlah skor maksimal 32, dengan demikian skor yang diperoleh

94%. Hal ini menunjukkan kemampuan guru merancang pembelajaran termasuk kategori sangat baik. Hasil ini sudah sesuai dengan yang diharapkan. Pelaksanaan Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT dalam siklus II sudah terlaksana dengan baik, guru dan siswa sudah menerapkan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model kooperatif tipe TGT. Hasil belajar Hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT pada siklus II pertemuan I ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 95% dengan kualifikasi sangat baik. hanya 5% siswa yang belum tuntas, sedang Hasil belajar siswa dengan rata-rata 80% berkategori sangat baik. hasil ini sudah sesuai dengan yang dharapkan dan tidak perlu melanjutkan pada pertemuan selanjutnya. KESIMPULAN DAN SARAN Dari paparan data hasil penelitian dan pembahasan dalam Bab IV simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1.Perencanaan pembelajaran PKn di kelas IV SDN 07 Balingka dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT dituangkan dalam bentuk RPP yang komponen penyusunanya terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, nilai karakter yang akan dikembangkan, materi ajar, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, evaluasi, alat dan sumber belajar. Perencanaan pembelajaran dibuat secara kolaboratif oleh

peneliti dengan guru kelas IV SDN 07 Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. 2. Pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajara kooperatif tipe TGT terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajara kooperatif tipe TGT dilaksanakan dengan langkah-langkah: (1).Presentase Guru : Pemberian materi secara langsung atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru. (2). Kelompok belajar : siswa dibagi atas beberapa kelompok tiap kelompok beranggotakan 5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyiapkan pelajaran (LKS) dan siswa bekerja dalam tim mereka, membandingkan jawabanya dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila ada anggota tim yang membuat kesalahan. (3).Turnamen : Dalam satu permainan terdiri dari kelompok pembaca, penantang pertama, penantang ke dua dan seterusnya sejumlah kelompok yang ada. Kelompok pembaca bertugas mengambil kartu bernomor dan membaca pertanyaan dan memberikan jawaban. Kelompok penantang pertama dan ke dua bertugas menyetujui pembaca atau memberi jawaban berbeda. Cek lembar jawaban. (4). Penghargaan kelompok : Poin tiap anggota tim ini dijumlahkan untuk mendapatkan skor kelompok. Penghargan diberikan pada kelompok sesuai skor yang didapat. Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini diajukan beberapa saran untuk dipertimbangkan : 1. Diharapkan guru SDN 07 Balingka hendaknya dapat membuat rancangan pembelajaran dengan

menggunakan model kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran PKn agar siswa dapat lebih aktif dan hasil belajar menjadi meningkat. 2. Diharapkan guru SDN 07 Balingka dapat melaksanakan pembelajaran PKn dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT yang mana pelaksanaan pembelajarannya sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT. 3. Diharapkan kepada guru SDN 07 Balingka agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam mata pelajaran PKn.

DAFTAR RUJUKAN Amin, Zainul Ittihad. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka. Depdiknas. 2006. Pengembangan KTSP Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas Nur Asma. 2008. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP PRESS M. Ngalim Purwanto. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Syaiful Bahri Djamarah. 2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Padang: UNP PRESS Winarno. 2013. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara