WALIKOTA SURAKARTA PERATURANWALIKOTASURAKARTA NOMOR \~ TAHUN ~O\P. TENTANG PENGELOLAANADMINISTRASIPAJAKBUMI DAN BANGUNAN PERDESAANDANPERKOTAAN WALIKOTASURAKARTA, Menimbang a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pengelolaan administrasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan perlu ditindaklanjuti dengan menerapkan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dan menyusun Standar Operasional Prosedur Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pengelolaan Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 ten tang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 ten tang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara...
- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4189); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 ten tang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 ten tang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 8. Undang-Un dang Nomor 12 Tahun 2011 ten tang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 247, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4049); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 ten tang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 ten tang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5161); 13. Peraturan...
- 3-13. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah Atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5179); 14. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundangundangan; 15. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 4); 16. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14 Tahun 2011 ten tang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 ten tang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 Nomor 14); 17. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 7); 18. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2011 ten tang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 Nomor 3); 19. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 Nomor 12); MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN WALlKOTA TENTANG PENGELOLAAN ADMINISTRASIPAJAK BUMI DANBANGUNANPERDESAANDAN PERKOTAAN BABI KETENTUANUMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Surakarta. 2. Walikota adalah Walikota Surakarta. 3. Pemerintah...
- 4-3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 4. Dinas adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta. 5. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 6. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang selanjutnya disebut Pajak adalah Pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. 7. Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah kabupaten/kota. 8. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan pedalaman dan/atau laut. 9. Nilai Jual Objek Pajak yang selanjutnya disingkat NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti. 10.Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan. 11. Masa Pajak adalah tahun Pajak yang terutang. 12. Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun kalender, kecuali bila wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender. 13. Pajak yang terutang adalah Pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. 14. Surat Pemberitahuan Objek Pajak yang selanjutnya disingkat SPOP adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data subjek dan objek Pajak Perdesaan dan Perkotaan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan daerah. 15. Surat...
- 5-15. Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis adalah surat yang diterbitkan oleh Pejabat untuk menegur atau memperingatkan kepada Wajib Pajak untuk melunasinya utang Pajaknya. 16. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang Pajak dan biaya penagihan Pajak. 17. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Kepala Daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah. 18. Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak selanjutnya disingkat SISMIOP adalah sistem terintegrasi untuk mengelola informasi data objek dan subjek Pajak dengan bantuan komputer, sejak pengumpulan data (pendaftaran, pendataan dan penilaian), pemberian Nomor Objek Pajak, pemrosesan, pemeliharaan sampai dengan pencetakan hasil keluaran dan untuk pelayanan di Tempat Pelayanan Pajak Daerah (TPPD). 19. Tempat Pelayanan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat TPPD adalah tempat yang disediakan untuk memberikan pelayanan perpajakan daerah. BABII RUANGLINGKUP Pasal2 Aplikasi SISMIOP merupakan suatu aplikasi yang mengintegrasikan proses bisnis pengelolaan administrasi Pajak yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. pendaftaran; b. pendataan; c. penilaian; d. penetapan; e. penerimaan; f. penagihan; dan g. pelayanan. Bagian Kesatu Pendaftaran Pasal3 (1) Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a adalah serangkaian kegiatan pencatatan identitas ke dalam formulir SPOP dan Lampiran SPOP dengan tujuan mendaftarkan objek pajak sesuai prosedur TPPD. (2) Pendaftaran Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Subjek Pajak dengan cara mengisi SPOP. (3) Wajib...
- 6- (3) Wajib Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak dalam kolom yang tersedia dalam SPOP. (4) SPOP diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani dan disampaikan kepada Kepala Dinas, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya SPOP oleh Subjek Pajak atau kuasanya. (5) Formulir SPOP disediakan dan dapat diperoleh dengan cuma-cuma di Dinas, UPT Dinas atau di tempat lain yang ditunjuk. Bagian Kedua Pendataan Pasal4 (1) Pendataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b merupakan serangkaian kegiatan pengumpulan data subjek dan objek PBB sesuai ketentuan perundang-undangan yang dituangkan dalam formulir SPOP dan lampiran SPOP. (2) Pendataan Objek dan Subjek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Dinas. (3) Hasil pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan untuk pemutakhiran basis data dalam rangka kegiatan pemeliharaan basis data SISMIOP. (4) Pendataan Objek dan Subjek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan alternatif: a. penyampaian dan pemantauan pengembalian SPOP; atau b. identifikasi Objek Pajak; atau c. verifikasi data Objek Pajak; atau d. pengukuran bidang Objek Pajak. Pasal5 Pemeliharaan basis data SISMIOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) dilakukan dengan cara: a. pasif, yaitu kegiatan pemeliharaan basis data yang dilakukan oleh Dinas berdasarkan laporan yang diterima dari Wajib Pajak dan/atau pejabat/instansi terkait yang pelaksanaannya sesuai prosedur yang berlaku di TPPD; atau b. aktif, yaitu kegiatan pemeliharaan basis data yang dilakukan oleh Dinas dengan cara mencocokkan dan menyesuaikan data Objek Pajak, Subjek Pajak, NJOP sesuai kondisi sebenarnya di lapangan. Bagian Ketiga Penilaian Pasal6 (1) Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c adalah serangkaian kegiatan mengestimasi nilai suatu objek pajak dengan pendekatan...
- 7 - pendekatan, metode, teknik tertentu baik dilakukan secara mas sal maupun individu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Dinas baik secara massal maupun individual dengan menggunakan pendekatan penilaian yang berlaku. (3) Hasil penilaian Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai dasar penentuan NJOP. Bagian Keempat Penetapan Pasal 7 (1) Penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d adalah serangkaian kegiatan pembuatan surat untuk menetapkan subjek yang harus melaksanakan kewajiban membayar PBB, jumlah pajak yang terutang yang harus dibayar dalam kurun waktu tertentu serta hal-hal lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Dinas secara sistem dengan cara mengalikan tarif dengan NJOP setelah dikurangi NJOPTKP. Bagian Kelima Penerimaan Pasal8 Penerimaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e merupakan sistem penatausahaan dan pengadministrasian penerimaan Pajak sejak dari setoran Pajak pada kas umum daerah danjatau bendahara penerimaan sampai dengan pelaporan pendapatan asli daerah. Bagian Keenam Penagihan Pasal9 (1) Penagihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf f adalah serangkaian kegiatan dan tindakan agar penanggung Pajak melunasi utang Pajak dan biaya penagihan yang telah menjadi kewajibannya yang meliputi penerbitan: a. Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis; b. Surat Perintah penagihan seketika dan sekaligus; c. Surat Paksa; d. Surat Perintah melaksanakan penyitaan; e. Surat Perintah Penyanderaan; f. Surat Perintah Pencabutan Sita; g. Pengumuman Lelang; h. Surat Penentuan Harga Limit; 1. Surat Pembatalan Lelang; J. Surat lain yang diperlukan untuk penagihan Pajak. (2) Rangkaian...
- 8- (2) Rangkaian tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan suatu urut-urutan tindakan yang saling tidak mendahului antara satu dan lainnya. (3) Rangkaian tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir sampai dengan penanggung Pajak melunasi utang Pajak atau faktor lain yang membuat utang Pajak menjadi lunas atau hapus atau dihapuskan. Bagian Ketujuh Pelayanan Pasal 10 (1) Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf g merupakan serangkaian kegiatan pe1ayanan perpajakan yang dilakukan pada TPPD untuk me1ayani keperluan perpajakan yang diperlukan oleh Wajib Pajak dalarn memenuhi kewajiban perpajakan sesuai peraturan perundangundangan. (2) Prinsip pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Mudah; b. Cepat; c. Pasti; d. Terbuka; e. Efisien, dan ekonomis. BABIII PENYELENGGARAANKEGIATANSISMIOP Pasal 11 Setiap Petugas yang melaksanakan kegiatan pendaftaran, pendataan dan penilaian Objek dan Subjek Pajak dalam rangka pemeliharaan basis data SISMIOP wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya atau diberitahukan oleh Wajib Pajak. Pasal 12 (1) Dalarn melakukan kegiatan pendaftaran, pendataan dan penilaian Objek dan Subjek Pajak dalarn rangka pemeliharaan basis data SISMIOP, Dinas dapat bekerja sarna dengan instansi terkait. (2) Pendataan dan penilaian Objek dan Subjek Pajak dalam rangka pemeliharaan basis data SISMIOPdapat dilakukan oleh pihak ketiga yang memenuhi persyaratan teknis sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. (3) Pendataan dan penilaian dilakukan berdasarkan rencana kerja Dinas. Pasal13 (1) Biaya pelaksanaan pendaftaran, pendataan dan penilaian objek dan subjek Pajak dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (2) Standar...
- 9- (2) Standar biaya pendataan dan penilaian serta penyusunan Daftar Biaya Komponen Bangunan untuk penilaian objek non standar akan ditinjau dan disesuaikan secara periodik oleh Walikota. (3) Tata cara, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan pelaksanaan pendaftaran, pendataan dan penilaian Objek dan Subjek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. BABIV KETENTUANPERALIHAN Pasal14 (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai Petunjuk Teknis Pengelolaan Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. (2) Dinas dapat melakukan kegiatan pengembangan SISMIOP dan Sistem Prosedur Operasional Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. BABV KETENTUANPENUTUP Pasa! 15 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Wa!ikota ini dengan penempatannya pada Berita Daerah Kota Surakarta. Disahkan di Surakarta pada tanggal '~I4":IJ~~\~ Diundangkan di Surakarta pada tanggal "7 Jt~fio.1.0\~ ARIS DAERAH SURAKARTA, BUD! SUHARTO ERITADAERAHKOTASURAKARTATAHUN ~O\~ NOMOR 0.\