Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas tentang Kejahatan Seksual, di Jakarta, Tgl. 14 Mei 2014 Rabu, 14 Mei 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA RAPAT TERBATAS TENTANG KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DI KANTOR PRESIDEN, JAKARTA TANGGAL 14 MEI 2014 Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak-Ibu, Hadirin Peserta Pertemuan yang saya hormati, Alhamdulillah, di tengah-tengah kesibukan kita masing-masing hari ini kita dapat berkumpul, di Istana Negara ini untuk menyatukan semangat, tekad, dan upaya kita untuk melakukan sesuatu yang sangat penting, yaitu memerangi kejahatan seksual terhadap anak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih,
dan penghargaan kepada Bapak-Ibu yang berasal dari organisasi non-pemerintahan, maupun dari kalangan pergerakan civil society yang berkenan hadir pada pertemuan ini memenuhi undangan kami. Semoga niat baik kita mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa'taala, dan kita bisa berbuat yang terbaik untuk negeri ini, utamanya sekali lagi, menyangkut perlindungan anak-anak kita dari berbagai ragam kejahatan, khususnya kejahatan seksual terhadap mereka. 6 hari yang lalu, Bapak-Ibu, saya memimpin Sidang Kabinet, dan waktu itu saya sampaikan bahwa yang kita perlukan sekarang ini adalah sebuah gerakan nasional, bukan hanya program pemerintah. Oleh karena itulah, saya meminta Sekretaris Kabinet untuk mengundang kalangan yang relevan, tentu di samping pemerintah, komisi-komisi terkait, organisasi kaum perempuan, komunitas pakar termasuk psikiater, organisasi keguruan, dunia usaha, komunitas pers, para relawan, komunitas masyarakat lokal, dan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan untuk sebuah gerakan yang insya Allah segera kita lakukan ini. Waktu itu juga saya sampaikan kepada pers seusai Sidang Kabinet yang kami gelar, bahwa ke depan perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi secara masif dan terus-menerus, termasuk melalui sekolah dan media masa. Juga perlu dilakukan secara intensif dan terus-menerus pengawasan khusus yang ini merupakan upaya pencegahan. Juga diperlukan respons cepat, dan penindakan hukum terhadap pelaku kekerasan. Tidak kalah pentingnya adalah rehabilitasi terhadap korban kekerasan seksual itu, terutama secara mental. Dan, karena ini sebuah gerakan yang harus kita laksanakan secara terus-menerus, bukan hanya gebrakan sekali jadi, oleh karena itu diperlukan
revisi dan penguatan perangkat undang-undang dan peraturan agar lebih efektif lagi yang kita lakukan ini, memberikan hukuman yang keras, tentu adil, dan juga memberikan efek tangkal yang tinggi. Dan, untuk itu dalam pertemuan kita ini nanti, kita akan mendengarkan presentasi dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Apa yang saya sampaikan tadi itu, karena akan kita tuangkan dalam Instruksi Presiden, dan menjadi bagian penting dalam gerakan nasional yang akan segera kita lakukan. Demikian juga Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak juga akan menyampaikan pandangan dan rekomendasinya terhadap kita semua, juga menyangkut pemberantasan atau gerakan nasional antikekerasan seksual terhadap anak. Beberapa, ulangi, setelah ada kejadian yang mengenaskan yang membuat kita marah, shock dan prihatin, saya juga mendapatkan banyak pandangan, pemikiran, dan rekomendasi. Saya mengucapkan terima kasih. Kemarahan Bapak-Ibu juga kemarahan kami. Saya menerima pesan dari Ibu Yeni Wahid misalnya. Dan, saya sampaikan nanti kita bicara bersama-sama, karena ini penting untuk kita semua. Kalau Bapak-Ibu ingat, secara global itu ada gerakan sebetulnya, yang berangkat dari keprihatinan masih terjadinya kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak di berbagai negara, di berbagai wilayah konflik dan peperangan, begitu. Oleh karena itulah, pada tahun 2009 bersamaan dengan Kabinet Indonesia Bersatu II, di Kementerian Pemberdayaan Perempuan kita tambahkan satu fungsi sebetulnya, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak. Ternyata yang kita pikirkan benar, permasalahan ini makin mengemuka, dan harus kita lakukan gerakan-gerakan yang sangat serius dan penuh tanggung jawab. Bapak-Ibu sekalian, Itulah pengantar saya, setelah ini, nanti Menko Kesra agar menyampaikan presentasinya. Kemudian Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan menambahkan, dan setelah itu kita break dulu, untuk kita lanjutkan pertemuan kita setelah kedua presentasi itu. Demikian, terima kasih.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan, Kementerian Sekretariat Negara RI