BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

dokumen-dokumen yang mirip
3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan. Dalam ajaran Islam, pendidikan adalah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah Swt. pada Q.S. al-mujadalah ayat 11, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. berkembang hidup sejahtera dengan aspirasi cita-cita untuk maju, bahagia dan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih,

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang terus menerus berkembang. Hal ini sejalan lurus dengan fitrah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah fundamental dalam pembangunan bangsa dan merupakan bekal yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda agar kelak dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam kehidupan modern ini. Pendidikan itu merupakan tolak ukur bagi seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Dengan adanya pendidikan, maka akan terbentuk watak dan manusia yang berkepribadian sebagaimana dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawa 1 Melihat dari tujuan tersebut di atas, maka tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bertanggung jawab untuk membentuk menjadi warga negara yang demokratis. Untuk mencapai tujuan pendidikan itu tidak mudah, tapi perlu adanya kerja keras dan pengorbanan, salah satu cara yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut dengan menuntut ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan agama melalui pendidikan yang mana dalam proses 1 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 75 1

2 belajar secara efektif dan efisien. Karena itu interaksi edukatif antara tenaga pengajar/pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa) harus tercipta secara harmonis dan berfungsi maksimal. Dengan menuntut ilmu baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan agama akan dapat mengangkat harkat martabat seseorang dan suatu bangsa di dunia ini. Sesuai dengan hal ini Allah SWT., jauh sebelumnya telah berjanji di dalam al-qur an pada surah al-mujadalah ayat 11 yang berbunyi: Menuntut ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, sebab dengan ilmu pengetahuan seseorang akan mampu menghadapi tantangan hidup dan kehidupan di dunia ini. Hal ini sesuai dengan apa yang disinyalir oleh Rasulullah SAW., dalam hadits beliau yang berbunyi: ح د ث ن ا ه ش ام ب ن ع م ار ث ن ا ح ف ص ب ن س ل ي م ان ث ن ا ك ث ي ر ب ن ش ن ظ ي ر ع ن م ح م د ب ن ش ي ر ي ن ع ن ا ن س ا ب ن م ال ك ر ض ى اهلل ع ن ه : ق ال ر س و ل اهلل ص ل ى اهلل ع ل ي ه و س ل م :ط ل ب ا لع ل م ف ر ي ض ة ع ل ى ك ل م س ل م ( ر واه ابن ما جه( 2 2 Al-Hfuzh Abu Abdullah Muhammad bin Yazid al-ghazidini, Sunan Ibnu Majah, (Beirut: Dar al-fikr, 1995), JilidI, h. 86

3 Hadits ini jelas merupakan perintah kepada setiap laki-laki, perempuan, tua, muda untuk belajar dan mempelajari segala macam ilmu pengetahuan. Kewajiban menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada pengetahuan umum atau pengetahuan agama saja, melainkan perlu adanya kejelasan, keserasian, kesesuaian antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Pada kenyataannya banyak diketahui yang terjadi pada fenomena sekarang tampaknya pengetahuan umum lebih diutamakan, diprioritaskan daripada pengetahuan agama, padahal pendidikan agama sangat penting karena menyangkut kebahagiaan hidup individu baik di dunia maupun di akhirat. Banyaknya orang beranggapan bahwa pengetahuan agama tidak begitu penting dibandingkan dengan pengetahuan umum terbukti pada tiap UAN di sekolah pemerintah mengadakan kebijakan untuk nilai pengetahuan umum sangat diutamakan atau tinggi. Apabila nilai yang didapatkan siswa tidak memenuhi standar yang telah ditentukan maka siswa tidak lulus, otomatis harus mengulang lagi tahun berikutnya. Sedangkan untuk nilai mata pelajaran pendidikan agama baik mencukupi atau kurang tidak menjadi masalah, termasuk sekolah yang saya teliti ini pelajaran umum lebih diutamakan, hal demikian mengakibatkan pelajaran agama siswa menjadi rendah (anjlok). Sedangkan pada mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan Matematika sangat membanggakan terbukti dan hasil UAN mereka di atas rata-rata. Tidak semua orang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan agama kurang penting, sedang menurut penulis sendiri ilmu agama itu penting karena berfungsi sebagai alat untuk memahami al-qur an, dan hadits. Melihat dari kenyataan

4 tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah yang beranggapan ilmu pengetahuan agama tidak diprioritaskan nilainya menganggap pelajaran agama Islam hanya pelajaran tambahan saja. Sedangkan pendidikan agama menyangkut kepentingan dunia dan akhirat, karena dengan mempelajari agama maka anak dapat tumbuh dengan terbimbing, lebih terarah serta mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat kelak. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa secara langsung terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan mengambil tempat di SMPN 1 Kertak Hanyar, yang ditulis dalam sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi dengan judul Persepsi Siswa Terhadap Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. B. Penegasan Judul 1. Persepsi Persepsi berasal dan bahasa Inggris perception yang berarti penglihatan, tanggapan, daya memahami atau menangggapi. 3 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi adalah tanggapan atas sesuatu. 4 Dan pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan tanggapan dan sesuatu yang dapat dilihat atau didengar tentang suatu objek. 3 Jhon M. Echols dan Hasan Shadaly, Kamus Inggris-Bahasa Indonesia, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1984), h. 204 2006), h. 531 4 Umu Chalsm, dan Windi Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Surabaya: kashiko,

5 Sedangkan menurut penulis sendini persepsi adalah tanggapan siswa terhadap bidang studi Pendidikan Agarna Islam di SMPN 1 Kertak Hanyar. 2. Siswa Siswa atau anak didik adalah anak yang belum dewasa yang memerlukan bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, umat manusia, warga negara, anggota masyarakat dan pribadi. Jadi yang dimaksud siswa di sini adalah semua siswa yang belajar di SMPN 1 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. 3. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam suatu mata pelajaran yang berisi bimbingan jasmani dan rohani kepada anak didik berdasarkan hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian muslim sehingga menjadi manusia yang bertakwa, beriman, menjadi warga negara yang baik. Jadi yang dimaksud dengan judul di atas adalah penelitian tentang suatu tanggapan siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang dijadikan persoalan untuk diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi siswa terhadap bidang studi pendidikan agama Islam di SMPN 1 Kertak Hanyar?

6 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi siswa terhadap bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Kertak Hanyar? D. Alasan Memilih Judul Adapun alasan yang mendasari penulis untuk memilih masalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengingat pentingnya Pendidikan Agama Islam yang berfungsi sebagai alat untuk memahami al-qur an dan hadits serta buku-buku agama yang ditulis dalam bahasa Arab, maka upaya untuk meningkatkan mutu dan keberhasilan pembelajaran pendidikan agama Islam harus ditentukan dengan jelas dan pasti komponen apa saja yang menunjang, bagi terlaksananya proses belajar mengajar. 2. Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Kertak Hanyar, diharapkan dapat memberikan informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan agama dan kualitas siswa terutama di SMPN 1 Kertak Hanyar. 3. Pendidikan Agama Islam suatu bimbingan dan tuntunan terhadap siswa. Hal ini bertujuan agar setelah selesai dari pendidikan siswa dapat memahami apa saja yang terkandung dalam ajaran agama Islam secara keseluruhan serta siswa dapat mengamalkan dan menjadikan ajaran agama Islam sebagai pandangan hidup yang mendatangkan keselamatan dunia akhirat. E. Tujuan Penelitian

7 Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Kertak Hanyar. 2. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi siswa terhadap bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Kertak Hanyar. F. Signifikansi Penelitian 1. Untuk bahan pertimbangan bagi siswa dan guru sebab betapa pentingnya Pendidikan Agama Islam pada siswa-siswa sekolah menengah pertama. 2. Untuk menambah khazanah dan sekaligus menambah kepustakaan Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin dan kepustakaan Fakultas Tarbiyah terutama di bidang pendidikan agama yang berhubungan dengan masalah persepsi siswa terhadap bidang studi Pendidikan Agama Islam. 3. Sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti lebih mendalam lagi di sekolah lain. G. Hipotesis Adapun yang menjadi hipotesis ini adalah 1. Persepsi siswa terhadap bidang studi pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar itu biasa-biasa saja atau sedang. 2. Persepsi siswa terhadap bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1. Faktor individu siswa

8 2. Faktor guru 3. Faktor orang tua 4. Faktor sarana prasarana 5. Faktor lingkungan H. Sistematika Penulisan Agar memudahkan dalam memahami pembahasan ini, maka penulis membuat sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, penegasan judul, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, hipotesis dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Tentang Persepsi Siswa Terhadap Bidang Studi Pendidikan Agama Islam, yang berisi pengertian persepsi, siswa dan pendidikan agama Islam, kepribadian siswa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa. Bab III Metode Penelitian, yang berisi populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data, serta prosedur penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, yang berisi deskripsi lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup, yang berisi simpulan dan saran-saran.