Nori Irawati 1), Sri Murwani 2), dan Emy Rusyani 2)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

I. PENDAHULUAN. Pakan utama bagi larva ikan yaitu pakan alami. Pakan alami, seperti

Pemberian Mikroalga Terhadap Pertambahan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis) Pada Skala Laboratorium Di BBPBL Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

I. PENDAHULUAN. Kegiatan budidaya perikanan saat ini mengalami kendala dalam. perkembangannya, terutama dalam usaha pembenihan ikan.

PENGARUH SALINITAS DAN NITROGEN TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN TOTAL Nannochloropsis sp. ABSTRAK

Kultur Nannochloropsis

PERTUMBUHAN Diaphanasoma sp. YANG DIBERI PAKAN Nannochloropsis sp. Sri Susilowati 12 ABSTRAK

KANDUNGAN LEMAK TOTAL Nannochloropsis sp. PADA FOTOPERIODE YANG BERBEDA ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

ABSTRAK. Kata kunci: Brachionus plicatilis, Nannochloropsis sp., salinitas, nitrogen, stres lingkungan

OPTIMASI PEMBERIAN KOMBINASI FITOPLANKTON DAN RAGI DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN ROTIFERA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung

DAFTAR PUSTAKA. Adehoong dan Kevin Marine Ecological Proceses. Great Britain. London.

The Growth of Chlorella spp Culturing with Some Density of Inoculum. Lady Diana Tetelepta

BAB 3 BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

PEMANFAATAN PUPUK CAIR TNF UNTUK BUDIDAYA Nannochloropsis sp ABSTRAK

Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium

Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Diamond Interest Grow dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus plicatilis)

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

Pengaruh Penggunaan Madu Untuk Pengkayaan Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan Rotifera (Brachionus plicatilis)

PENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH PADA MEDIA KULTUR PHM TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN Chlorella sp. M. W. Lewaru * ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Brachionus plicatilis menurut Edmonson (1963) adalah

BAB 3 BAHAN DAN METODE

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

PRODUKSI BIOMASSA Spirulina sp. DENGAN VARIASI KONSENTRASI CO2 DAN FOTOPERIODE. Okta Nugraha 1) dan Elida Purba 1)

I. PENDAHULUAN. cukup tinggi, contohnya pada pembenihan ikan Kerapu Macan (Epinephelus

Laju Pertumbuhan Oithona sp. dengan Menggunakan Pakan Fermentasi dan Kombinasi Pakan Alami pada Skala Laboratorium

I. PENDAHULUAN. Dalam kegiatan budidaya ikan, pakan dibagi menjadi dua jenis, pakan buatan dan

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

I. PENDAHULUAN. Benih ikan berkualitas baik dibutuhkan dalam tahapan utama pembesaran ikan.

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 hingga bulan April

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

I. PENDAHULUAN. di alam yang berguna sebagai sumber pakan yang penting dalam usaha

PERTUMBUHAN FITOPLANKTON Tetraselmis sp DI WADAH TERKONTROL DENGAN PERLAKUAN CAHAYA LAMPU TL

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

I. PENDAHULUAN. yang dibutuhkan untuk pertumbuhan larva (Renaud et.al, 1999). Pemberian pakan

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Biota kultur yang digunakan dalam penelitian adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur pada skala laboratorium di BBPBL Lampung.

I. PENDAHULUAN. mikroalga dikenal sebagai organisme mikroskopik yang hidup dari nutrien

PEMBERIAN MIKROALGA YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN Artemia salina

MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):33-40

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30 juli 2014 bertempat di

TINJAUAN PUSTAKA. Fitoplankton adalah alga yang berfungsi sebagai produsen primer, selama

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

I. PENDAHULUAN. Dalam kegiatan pembenihan pakan alami telah terbukti baik untuk larva.

POLA PERTUMBUHAN Nannochloropsis oculata PADA KULTUR SKALA LABORATORIUM, INTERMEDIET, DAN MASSAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

PENDAHULUAN. Untuk mendukung usaha tersebut dibutuhkan Balai Benih Ikan. ikan. Ketika usaha pemeliharaan atau pembesaran berkembang dibutuhkan bibit

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Total rata-rata kemelimpahan plankton pada media air sumur sebesar 3,557 x. tertinggi didapatkan pada media air rendaman kangkung.

3. METODOLOGI PENELITIAN

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

Studi Kultur Semi-Massal Mikroalga Chlorella sp Pada Area Tambak Dengan Media Air Payau (Di Desa Rayunggumuk, Kec. Glagah, Kab.

I. PENDAHULUAN. air tawar, payau, dan perikanan laut, dapat dilihat dari semakin banyaknya

METODE PENELITIAN. Materi Penelitian

Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung Surel: ABSTRACT

III. METODELOGI PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

BAB III METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juli 2010 di Laboratorium PT. Suri

EFISIENSI PENGGUNAAN PLANKTON UNTUK PEMBENIHAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) PADA HATCHERI SKALA RUMAH TANGGA

Pengaruh Pemberian Air Cucian Beras dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Kepadatan Chlorella

I. PENDAHULUAN. Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Protein berperan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

PERGANTIAN PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN PANJANG LARVA IKAN SEPAT COLISA (Trichogaster lalius)

PENINGKATAN LAJU PERTUMBUHAN POPULASI ROTIFERA (Brachionus plicatilis) SESUDAH DIBERIKAN PENAMBAHAN MAKANAN PADA MEDIA PERLAKUAN

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

III. METODOLOGI. Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan dan memiliki nilai gizi tinggi yaitu, kandungan protein 74%, lemak

SNTMUT ISBN:

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao) UNTUK BUDIDAYA Daphnia sp. ABSTRAK

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. ikan di dalam air. Lemak mengandung asam-asam lemak yang berfungsi sebagai

PEMELIHARAAN LARVA BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii) METODE INTENSIF

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Nopember 2011, dilakukan di

I. PENDAHULUAN. kesuksesan budidaya. Kebutuhan pakan meningkat seiring dengan meningkatnya

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelimpahan Nannochloropsis sp. pada penelitian pendahuluan pada kultivasi

2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm.

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 596-601 PertumbuhanBrachionusplicatilisdengan Pemberian Pakan Alami Nannochloropsis sp., PastaNannochloropsis sp., dan Nannochloropsis sp. Komersial Pada Skala Laboratorium Growth of Brachionus plicatilis with Natural Feeding Nannochloropsis sp., Pasta Nannochloropsis sp., and Nannochloropsis sp. Commercial Scale Laboratory. Nori Irawati 1), Sri Murwani 2), dan Emy Rusyani 2) 1 Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia. 2 Dosen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia. 1 e-mail korespondensi: noriirawati2@gmail.com. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1, Bandar Lampung, Indonesia 35145 ABSTRACT Brachionusplicatilis is zooplankton natural feed for larvae of fish. The function of it can t be change commersial feed. B.plicatilis has good criteria, it is easy to digest, has a smail size so it fits with the opening of mouth of larvae, moveless, and have a high nutrient. B.plicatilis eat chlorophyta likenannochloropsis sp. But the population of Nannochloropsis sp. can t continue because cultur of nanochloropsis more than difficult especially on a mass scale. And than Nannochloropsis sp. madein pasta. The purpose of this experiment is for compare Nannochloropsis sp., pasta Nannochloropsis sp. and Nannochloropsis sp. comercial the rate of growth B. plicatilis. This Experimental use Random Design (RAL) with 3 treatment and 5 replications. Then conducted data analysis using ANOVA extent α = 5 %. If there isa real difference the smallest Real Difference test(bnt).the results showed that feeding natural Nannochloropsis sp., pasta,and comercial real has no effect on the rate of growth B. plicatilis. Key words: Growth rate, Brachionus plicatilis, Nannochloropsis sp, Pasta and commercial. Diterima: April 2015, disetujui 28 April 2015 PENDAHULUAN Usaha budidaya perikanan sangat dipengaruhi oleh kualitas benih dan pakan. Pakan utama yang dimakan larva ikan pada fase awal adalah pakan alami. Pakan alami seperti fitoplankton dan zooplankton sangat penting dalam proses pembenihan untuk mempertahanan pertumbuhan dan perkembangan larva ikan. Peranan pakan alami ini bagi larva ikan sebagai asupan gizi karena mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral aquatik (Mustahal, 1995).

Salah satu pakan alami yang dibutuhkan pada stadia larva ikan yaitu Brachionusplicatilis. Menurut Redjeki (1999) zooplankton ini banyak digunakan dalam perbenihan ikan laut karena jenis pakan tersebut memiliki kelebihan dibanding zooplankton lainnya karena mempunyai ukuran yang relatif kecil, memiliki gerakan yang lambat, mudah dicerna oleh larva ikan, pertumbuhan dan perkembangan cepat, dan mempunyai nilai gizi yang dapat meningkatkan pertumbuhan larva ikan laut. Pakan alami dari zooplankton ini antara lain fitoplankton dari chlorophyta, salah satu seperti Nannochloropsis sp. yang biasa dikenal dengan Chlorella sp. laut. Pakan alami Nannochloropsis sp. memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dibandingkan fitoplankton lain. Kandungan nutrisi tersebut meliputi protein 52,11%, karbohidrat 16,00%, lemak 27,65%, EPA 30,50%, total kandungan Highly Unsapentaenoic Acid (HUFA) sebesar 42,70%, vitamin C 0,85%, dan klorofil α 0,89% (Fulks dan Main, 1991). Akhir-akhir ini sering terjadi kendala dalam kultur fitoplankton dalam skala massal yaitu kematian yang tinggi, sehingga akan mempengaruhi kehidupan zooplankton (B. plicatilis) sebagai pakan larva ikan. Menurut Kumagi (1997) kematian stadia larva ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor antara ketersediaan pakan alami, kandungan gizi dan faktor lingkungan. Sering terjadinya kendala dalam kultur fitoplankton dalam skala massal. Untuk itu perlu tersedia pakan alami berupa Nannochloropsis sp. yang lebih murah yaitu dalam bentuk pasta lokal. Pasta tersebut untuk menjamin ketersediaan pakan alami secara kontinyu untuk kultur B. plicatilis secara kontinyu pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pakan Nannochloropsis sp. terbaik dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan Brachionusplicatilis. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2015. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan kultur zooplankton B. plicatilis yang akan diberikan tiga perlakuan berbeda yaitu dengan pemberian Nannochloropsis sp., Pasta Nannochloropsis sp., Nannochloropsis sp. komersial dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) percobaan dilakukan 3 perlakuan sebanyak 5 ulangan, dengan perlakuan sebagai berikut: N1 (Nannochloropsis sp.) = 2 l media + 30 ind/ml + pakan 101 ml/l, N2 (Pasta Nannochloropsis sp.) = 2 l media + 30 ind/ml + pakan 1 ml/l, N3 (Nannochloropsis sp.) = 2 l media + 30 ind/ml + pakan 0,16 ml/l. Dilakukan Analisis Anova pada taraf α=5%. dan uji BNT. Pelaksanaan Penelitian Melakukan sterilisasi alat dengan perendamanyang dicampur kaporit dengan dosis 10-30 ppm selama 1-3 jam. Alat alat dicuci dengan sabun dan dibilas sampai bersih. Lalu alat ( kecuali alat yang berbahan kaca) disterilkan dengan direbus dalam air tawar dengan suhu 100-150 o C selama 15-30 menit, setelah direbus kemudian ditiriskan sampai kering dan disemprot dengan alkohol 70%.. Alat- alat berbahan kaca (erlemeyer, toples, pipet tetes, tabung reaksi, gelas beker) setelah dicuci dikeringkan dan diletakkan rak sampai kering, lalu disempot dengan alkohol 70%. Sterilisasi bahan yaitu air laut distrerilisasi dengan menggunakan UV sterilizer, kemudian diozonisasi selama 15 menit. Setelah itu dicampur dengan air laut 80% dan air tawar 20%. Kemudian dilakukan perebusan dengan kisaran suhu 100-150 0 C. Selanjutnya dilakukan penyaringan dengan kantong saring saat dimasukan kedalam (erlermeyer, toples) untuk menjadi media kultur. 597 Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015

Penyediaan Pakan Uji Kultur Nannochloropsis sp. selama 5-7 hari, lalu membuat pasta Nannochloropsis sp.,dan menyiapkan Nannochloropsis sp. komersial. Penyediaan Hewan Uji Menyediakan air laut steril diwadahkan ketoples dengan volume media 2 liter, lalu memasukan bibit B. plicatilis 30 ind/ml pada 15 toples, memberikan aerasi dan diletakkan pada tempat yang steril dan diberikan penerangan dengan lampu TL 38 watt. Selanjutnya kultur B. plicatilis dilakukan pemberian pakan alami berupa Nannochloropsis sp., pasta Nannochloropsis sp., dan Nannochloropsis sp. komersial. Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan menghitung kepadatan B. plicatilis yang dilakukan setiap hari selama 7 hari dan data kualitas air. Data Laju pertumbuhan spesifik (µ) dihitung dengan rumus Becker (1994) yaitu sebagai berikut µ = ln Nt ln N o X 100 % t Keterangan : µ : Laju Pertumbuhan populasi spesifik (sel/ml) Nt : Kepadatan puncak populasi (sel/ml) N 0 : Kepadatan awal populasi (sel/ml) t : Waktu Pengamatan (hari dari N 0 ke Nt) HASIL DANPEMBAHASAN Pemberian pakan alami Nannochloropsis sp. terhadap laju pertumbuhan spesifik pada B. plicatilis menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf α=5%. Pakan Nannochloropsis sp. 27,56%/hari, kemudian pemberian pakan pasta Nannochloropsis sp. menunjukkan laju pertumbuhan spesifik 19,73%/hari, dan pemberian Nannochloropsis sp. komersial menunjukkan laju pertumbuhan spesifik25,15%/hari (Tabel 1). Tabel 1. Laju Pertumbuhan Spesifik Brachionus plicatilis Ulangan Perlakuan U1 U2 U3 U4 U5 Jumlah N1 27,74 26,61 30,83 25,74 26,90 137,84 27,56±2,06a N2 21,29 17,78 20,11 20,35 19,11 98,65 19,73±1,33a N3 24,20 23,23 24,52 27,18 26,61 125,76 25,15±1,67a Keterangan : N1 = Pakan Nannochloropsis sp. N2 = Pakan Pasta Nannochloropsis sp. N3 = Pakan Nannochloropsis sp. Komersial Rerata ± Standar deviasi Pada tabel 1 menunjukkan tidak berbeda nyata karena pakan yang diberikan diduga memiliki kandungan gizi yang relatif sama. Menurut penelitian Sutomo (2007) pakan alami Nannochloropsis sp. memiliki protein yang terkandung yaitu 57 %, dibandingkan dengan pakan alami Nannochloropsis sp. komersial memiliki kandungan protein sebesar 52%. Pertumbuhan yang tertinggi terdapat pada pakan Nannochloropsis sp. segar mungkin karena kandungan proteinnya tinggi. Menurut Alhad (2008) protein berperan dalam proses pertambahan dan perkembangbiakan B. plicatilis. Kandungan gizi pada pakan( Tabel 2). Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015 598

Tabel 2. Data Analisis Proksimat Nannochloropsis sp. Parameter gizi Jenis pakan Protein Karbohidrat Lipid EPA Sumber Nannochloropsis sp. 57% 16% 21% 44% Sutomo (2007) Pasta Nannochloropsis sp. 33% 21% 3,11% - Rusyani (2012) Nannochloropsis sp.komersial 52% 12% 28% 33% Pada pasta Nannochloropsis sp. memiliki kandungan protein 33%, karbohidrat 21%, lemak 3,11%. Pasta Nannochloropsis sp. memiliki nilai gizi yang rendah tetapi memiliki laju pertumbuhannya yang cepat. Hal ini diduga karena ada peluruhan klorofil oleh asam sitrat pada pakan Nannochloropsis sp. yang menyebabkan pakan didalam kultur B. plicatilis tersebut menjadi lebih jernih, sehingga cahaya yang masuk banyak dan dapat memicu pertumbuhan. Menurut Basmi (1999) bila algae mendapatkan sinar matahari yang cukup maka akan memicu pertumbuhan dan perkembangannya. Pemberian pakan alami Nannochoropsis sp. yang tidak berbeda nyata menunjukkan bahwa kandungan gizi pada ketiga perlakuaan relatif sama sehingga penggunaan Nannochloropsis sp. sebagai pakan alami tetap berkelanjutan. Jika Nannochoropsis sp. segar pertumbuhannya terhambat akibat curah hujan dan kondisi lingkungan yang kurang mendukung yang mengakibatkan ketersedian pakan tidak mencukupi maka pakan pasta Nannochloropsis sp. dan Nannocholropsis sp. komersial dapat dijadikan sebagai pakan alternatif sebagai pakan B. plicatilis. Jika penggunaan Nanochloropsis sp. komersial dilakukan untuk pakan B. plicatilis dalam skala besar kurang efektif karena harga yang relatif mahal, harus tersedia dalam jumlah yang banyak, dan ketersediaan harus kontinyu maka pasta lokal Nanochloropsis sp. menjadi alternatif pakan alami yang lebih murah dan bisa tersedia secara kontinyudan kandungan gizinya cukup baik untuk pertumbuhan B. plicatis. Menurut Fulks dan Main (1991) B. plicatilis merupakan pakan alami dalam budidaya larva ikan yang mengandung nutrisi yang sangat baik sehingga ketersediaannya harus kontinyu. Maka salah satu pakan alami alternatif yaitu pasta Nannochloropsis sp. dengan metode praktis dengan penambahan NaOH sebagai konsentrat tinggi yang dapat disimpan pada suhu tertentu, mudah, murah, dan hemat wadah kultur serta aman bagi B. plicatilis (Amali, 2005). Dalam hal penyimpanan perlu diperhatikan suhu penyimpanannya karena dapat mempercepat pembusukan dari sel Nannochloropsis sp. Menurut Buckle et al.(1987) pertumbuhan dan kehidupan mikroorganisme dipengaruhi oleh salah satu faktor penting yaitu suhu. Dari penelitian Mulyono (2004) suhu penyimpanan yang paling baik untuk natade nano yaitu 7-9 0 C. Namun diduga penyimpanan pada suhu lebih rendah dengan penyimpanan yang benar akan lebih bisa mempertahankan sel Nannochloropsis sp. Dari pernyataan tersebut maka dengan menggunakan pasta Nannochloropsis sp. diduga dapat dijadikan sebagai pakan alternatif untuk menjaga kualitas dan tersedianya pakan yang kontinyu untukb.plicatilis.. Kualitas Air Pengukuran kualitas air yang dilakukan di Laboratorium Kualitas Air di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung. Hasil pengamatan fisika kimia kultur selama penelitian, seperti Tabel 3. Hasil pengukuran suhu masih baik sebagai media kultur yaitu dengan suhu kultur awal pada ketiga perlakuan berkisar antara 25 0 C sedangkan pada kultur akhir berkisar 27 0 C. Menurut Isnansetyo dan Kurniastuty (1995) bahwa standar suhu optimal untuk pertumbuhan B. Plicatilis berkisar antar 22-30 0 C. Pada pengukuran salinitas media kultur awal berkisar 26-27 ppt dan kultur akhir 33-34 ppt. Salinitas media kultur masih layak karena B. Plicatilis memiliki salinitas optimum 10-35 ppt (Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995). Hasil pengukuran ph berkisar antara 6-8 masih dalam kisaran normal. 599 Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015

Hal ini sesuai pendapat Redjeki (1999) bahwa pertumbuhan optimum B. plicatilis membutuhkan kisaran ph antara 6-9. Oksigen terlarut pada media kultur dari awal hingga kultur akhir masih dalam keadaan baik dengan kisaran antara 5-6 mg/l. Menurut Rusyani (2007) oksigen terlarut yang sesuai untuk pertumbuhan. B. plicatilis yaitu berkisar antara 2-7 mg/l. Kadar amoniak pada media kultur masih dalam standar kelayakan dengan kisaran amoniak <0,6 mg/l. Hal ini sesuai dengan pernyataan Boyd (1982), amoniak pada kadar 0,6 mg/l dapat membahayakan organisme budidaya. Tabel 3. Hasil Pengamatan Kualitas Air selama penelitian Perlakuan No Parameter N1 N2 3 1 Suhu ( 0 C) 25-27 25-27 25-27 2 Salinitas (ppt) 27-34 26-34 26-33 Baku mutu 22-30 0 C (Isnansetyo &Kurniastuty,1995) 10-35ppm (Isnansetyo &Kurniastuty,1995) 3 ph 7,1-7,8 6,6-7,7 7,1-8,0 6-8 (Redjeki, 1999) 4 DO(mg/l) 5,9-5,4 6-5,3 5,5-5,4 2-7 mg/l Rusyani(2007) 5 Amoniak(mg/l) 0,18-0,13 0,37-0,03 0,15-0,01 <0,6 mg/l (Boyd,1982) Keterangan : N1 = Pakan Nannochloropsis sp. N2 N3 = Pakan Pasta Nannochloropsis sp. = Pakan Nannochloropsis sp. Komersial KESIMPULAN Pemberian pakan Nannochloropsis sp., pasta Nannochloropsis sp., dan Nannochloropsis sp. komersial tidak berbeda nyata terhadap laju pertumbuhan Brachionus plicatilis. Media kultur Brachionus plicatilis saat penelitian kepadatan populasi masih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan Brachionus plicatilis. DAFTAR PUSTAKA Alhad, A. 2008. Pengaruh pemberian Chaetoceros sp., Isochrysis sp., Nitzchia sp., Terhadap Pertumbuhan populasi Kopepoda Acartia Sp. Pada Skala Laboratorium. Skripsi. Indralaya Amali, TFI. 2005. Pengaruh Pemberian Nannochloropsis sp., Natan, dan Coccolith padarotifera terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Instuti Pertanian. Bogor. Basmi, H.J. 1999. Planktonologi: Bioekologi Plankton Alga. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor. Becker, E. W. 1994. Microalgae Biotechnology And Microbiology. Cambridge University Press. Great Britain England. Boyd CE. 1982. Water Quality Management For Fish Culture. Elsevier. Science publishers B.V. Amsterdam :318 p. Buckle, K.A.,R.A. Edwards.G.H.Fleet,M. Woolton.1987. Ilmu Pangan. Diterjemahkan oleh: Hari purnomo dan Adiono. UI-Press. Jakarta. Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015 600

Fulks, W and K.L. Main. 1991. The design operations of commercial Scale Live Feeds Production System. Rotifers and Mikroalgae Cultur System. Proceeding of a U.S. Asia Workshop. Edited by Wendy Fluks and Kevan L. Main. The Ocean Institute Hawaii. Isnansetyo, A & Kurniastuti. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton Pakan Alami Untuk Pembenihan Organisme Laut. Yogyakarta. Kanisius. Kumagi. 1997. Problem to be Solved in Grouper Seed Production. Newsletter Gondol Research Station for Coastal Fisheries.p 2-4. Muliono, 2004. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kondisi Sel Nannochloropsis sp. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Mustahal. 1995. Teknologi Pakan Bagi Usaha Perikanan Zooplankton Skala Laboratorium. Balai Budidaya Laut Lampung. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. Redjeki S. 1999. Budidaya Rotifera (Brachionus plicatilis). Oseanologi, volume XXIV, no 2:27-43. Rusyani. 2007. Teknik Kultur zooplankton. Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut. Lampung Rusyani. 2012. Laporan Tahunan 2012. Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut. Lampung Sutomo, 2007. Kultur tiga jenis mikroalga ( Tetraselmis sp., Chlorellasp., dan Chaetoceros gracilis.) dan pengaruh kepadatan awal terhadap pertumbuhan c. Gracilis di laboratorium. Oseonologi dan Limnologi no 37:43-58 601 Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela 29 April 2015