BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharuskan menaati ketentuan yang telah ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal, yaitu salah satunya menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor yang independen. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Tujuan dari laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2012:4) yaitu memberikan informasi yang memiliki manfaat untuk para pengguna laporan keuangan yang berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan dan dapat menunjukkan hasil kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya dalam perusahaan. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, pemerintah, kreditor, dan lainnya berkepentingan terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan yang baik harus memenuhi beberapa syarat seperti relevan, andal, dan akurat. Laporan keuangan yang memakan waktu lama dapat mengurangi manfaatnya bagi pihak-pihak yang berkepentingan, karena laporan menjadi kurang relevan dan andal. 1
2 Berdasarkan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor X.K.6, lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep- 431/BL/2012 tentang Penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan publik, Bapepam mewajibkan setiap perusahaan publik yang terdaftar di Pasar Modal wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan auditor independen kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Sejak tahun 2013, laporan keuangan auditan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen yang bertujuan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan memerlukan waktu yang cukup panjang. Hal ini disebabkan karena terbatasnya jumlah karyawan yang akan melakukan audit, banyaknya transaksi yang harus diaudit, kerumitan dari transaksi, dan pengendalian intern yang kurang baik (Petronila, 2007 dalam Lianto, 2010). Tertundanya penyampaian laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh jangka waktu pengauditan (audit report lag). Sehingga peneliti meneliti audit report lag pada laporan keuangan perusahaan di Indonesia. Audit report lag yaitu jarak antara tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diselesaikan laporan auditor independen (Ashton et al, 1987 dalam Ariyani dan Budiartha, 2014). Apabila Audit Report Lag melebihi batas waktu yang telah ditentukan oleh BAPEPAM, maka akan berdampak pada keterlambatan publikasi laporan keuangan. Audit report lag
3 dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, dan reputasi KAP. Salah satu faktor yang mempengaruhi audit report lag yaitu profitabilitas, merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba secara efektif dan efisien (Petronila, 2007 dalam Ariyani & Budiartha, 2014). Nilai profitabilitas yang tinggi mengindikasikan kinerja manajemen yang baik karena hal tersebut mempengaruhi cepat atau lambatnya manajemen melaporkan kinerjanya. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor lain yang menunjukkan besar kecilnya suatu skala yang dapat dilihat dari berbagai segi total aset, total aktiva dan lain-lain yang berkorelasi tinggi. Perusahaan yang besar akan lebih cepat dalam proses penyelesaian audit karena diawasi oleh para investor, pengawas permodalan dan pemerintah jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. Faktor lain yang mempengaruhi audit report lag adalah kompleksitas organisasi atau operasi yang merupakan akibat dari pembentukan departemen dan pembagian pekerjaan yang memiliki fokus terhadap jumlah unit yang berbeda. (Ariyani & Budiartha, 2014) mengemukakan bahwa tingkat kompleksitas operasi perusahaan yang bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya. Sehingga hal tersebut mempengaruhi lamanya waktu pengauditan laporan keuangan perusahaan.
4 Setiap perusahaan menginginkan laporan keuangannya dapat diaudit dengan waktu yang lebih cepat serta dengan kualitas yang baik, sehingga reputasi KAP menjadi salah satu faktor lain yang mempengaruhi audit report lag. Lee dan Jahng (2008), menyatakan Big Four perusahaan akuntansi memiliki akses yang lebih baik ke teknologi canggih dan spesialis staf bila dibandingkan dengan Non-Big Four. Di Indonesia terdapat empat kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan the big four, sehingga dapat memudahkan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia apabila perusahaannya ingin diaudit oleh kantor akuntan publik yang telah memiliki reputasi (Ariyani & Budiartha, 2014). Ariyani dan Budiartha (2014) meneliti bahwa variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Sedangkan variabel kompleksitas operasi perusahaan dan reputasi KAP berpengaruh positif terhadap audit report lag. Adapun penelitian dari Lianto dan Kusuma (2010) menyatakan variabel profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Sedangkan variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap audit report lag. Penelitian Juanita (2012) membuktikan variabel ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag. Sedangkan variabel ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Adapun penelitian Togasima dan Christiawan (2014) menyatakan variabel
5 ukuran perusahaan, profitabilitas, dan reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Penelitian Damiari dan Ulupui (2014) meneliti bahwa variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, dan reputasi KAP berpengaruh positif terhadap audit report lag. Sedangkan variabel kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian dari Ariyani dan Budiartha (2014) yaitu terletak pada objek penelitian yang dilakukan oleh Ariyani dan Budiartha (2014) adalah Perusahaan Manufaktur, sedangkan peneliti mengambil objek penelitian yaitu Perusahaan Manufaktur pada Sektor Industri Barang dan Konsumsi. Penelitian ini mengambil objek Perusahaan Manufaktur pada Sektor Industri Barang dan Kosumsi karena sektor ini merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pada sektor ini pula mayoritas perusahaan menggunakan KAP Non-Big Four, sehingga menjadi tantangan baru dalam meneliti audit report lag dalam penelitian ini. Periode penelitian ini juga berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian Ariyani dan Budiartha (2014) mengambil periode tahun 2010-2012, sedangkan peneliti mengambil periode 2012-2014. Peneliti mengambil periode tersebut untuk melihat perkembangan dari tahun sebelumnya.
6 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Audit Report Lag? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap Audit Report Lag? 3. Apakah kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh positif terhadap Audit Report Lag? 4. Apakah reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap Audit Report Lag? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka pembatasan masalah yang perlu dibatasi pada penelitian ini adalah: 1. Perusahaan manufaktur yang menjadi objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur sektor Industri Barang Konsumsi 2. Laporan keuangan yang menjadi objek penelitian yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur sektor Industri Barang Konsumsi periode tahun 2012 2014. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dalam perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:
7 1. Untuk mengetahui pengaruh negatif profitabilitas terhadap Audit Report Lag. 2. Untuk mengetahui pengaruh negatif ukuran perusahaan terhadap Audit Report Lag. 3. Untuk mengetahui pengaruh positif kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap Audit Report Lag. 4. Untuk mengetahui pengaruh negatif reputasi KAP berpengaruh terhadap Audit Report Lag. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada beberapa pihak diantaranya: 1. Bagi Peneliti Sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang peneliti peroleh selama di bangku kuliah. Selain itu juga dapat menambah pengetahuan peneliti khususnya mengenai pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, dan reputasi KAP terhadap audit report lag. 2. Bagi Akademisi Menambah referensi bagi kalangan akademisi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. 3. Bagi Masyarakat Umum Dapat menambah khasanah keilmuan dan referensi yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk mengetahui penyampaian laporan keuangan tahunan secara tepat waktu.