BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

pula mengajak dan megajari anaknya untuk bernyanyi bersama ataupun mengajarinya bermain alat musik. Belajar bernyanyi sangatlah bermanfaat bagi anak u

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR CD INTERAKTIF BUKU SAKU PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan manusia akan informasi dengan kriteria terbaru dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

PERANCANGAN FILM PEMBELAJARAN KESENIAN LUDRUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII TERBIT NURCAHYA BASUKI

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Orisinalitas (State of the Art)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam pesan. Jika di lihat dari segi komunikasi, musik digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan makna, untuk itu manusia disebut sebagai homo signifikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL VIDEO MUSIK KISAH HATI. Kelompok 3. Disusun Oleh : Devita Nela Sari ( ) Ogy Prabu Santosa ( )

BAGAIMANA MEMILIH MATERI PEMBELAJARAN LAGU ANAK-ANAK DI PAUD/TK DAN SD?

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (

BAB IV PENUTUP. dikatakan mengalami kepunahan dikalangan anak. Anak-anak lebih condong

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

GAME SIMULASI MASAKAN KHAS INDONESIA DENGAN ADOBE FLASH CS3

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Indonesia untuk anak sekolah dasar. Selanjutnya proses metode dan proses

BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang satu dengan orang yang lain untuk saling mengisi. Manusia juga

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT

BAB III DATA DAN TEORY

I. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Mainan edukasi 1

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

BAB I PENDAHULUAN. Belarina s Killers dalam bukunya berjudul Memulai Band Indie (2009: 20)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI MEDIA PENGENALAN DAN SIMULASI ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA BERBASIS ANDROID

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

MEMBUAT IKLAN TELEVISI

ABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah penjelasan arti per kata dari judul karya yang akan penulis buat. Perancangan Menurut Surya Afnarius (2010), perancangan adalah langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau sistem. Perancangan itu adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik. Animasi Menurut Soewignjo (2005), animasi adalah gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. Objek itu bisa berupa orang, benda, atau tulisan. 2-Dimensi (2D) Bentuk dari benda yang memiliki panjang dan lebar. Istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika. Lagu Anak-Anak Lagu anak-anak adalah lagu yang dirancang sedemikian rupa, baik lirik maupun melodinya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Melodi lagu anak umumnya bertempo sedang dan kaya pengulangan. Sementara liriknya disusun dengan bahasa 1

yang sederhana, mudah diucapkan, dan kaya pengulangan. Sesuai kebutuhan anak untuk bermain, lagu untuk anak harus dapat digunakan untuk mengiringi anak bermain. Lagu Daerah Merupakan salah satu warisan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam bidang seni tarik suara. Jadi, Perancangan Animasi 2-Dimensi Lagu Anak Dimensi adalah proses membuat gambar bergerak untuk melestarikan budaya seni tarik suara dan mengenalkan unsur daerah kepada anak-anak Indonesia. 1.1.2. Latar Belakang Perancangan Media massa cetak maupun elektronik merupakan media massa yang banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai lapisan sosial, terutama di masyarakat kota. Media massa elektronik adalah suatu media massa yang statis dan menggunakan pesan-pesan visual. Ragam media massa pada masyarakat modern sangat banyak, namun media yang paling digemari adalah televisi. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang, televisi adalah teman sekaligus menjadi cermin perilaku masyarakat. Bila dibandingkan dengan radio yang hanya dapat didengar, televisi jelas mempunyai pengaruh yang lebih kuat. Televisi sebagai salah satu media elektronik dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informasi, hiburan, dan pendidikan kepada masyarakat luas. Seiring berjalannya waktu, televisi pada jaman sekarang banyak menayangkan program acara yang sifatnya hanya sebagai hiburan semata tanpa memperhatikan aspek edukasi moral kepada 2

masyarakat khususnya terhadap anak-anak. Salah satu program acara televisi yang populer dan sering ditayangkan televisi pada saat ini adalah program hiburan musik. Kebanyakan lagu pada program hiburan musik adalah lagu remaja yang bertemakan cinta sehingga belum dipahami oleh usia anak anak, ditambah lagi gaya berpakaian dan perilaku para penyanyinya yang tidak tepat untuk dijadikan contoh bagi anak. Hal hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku dan tumbuh kembang anak kedepannya, dan salah satu dampaknya dapat menjadikan anak dewasa di usia dini (KPAI, 2012). Sehingga kebanyakan materi pada acara televisi pada saat ini dinilai kurang mendidik atau tidak cocok untuk anak anak. Perkembangan anak pada usia 2 6 tahun terlihat dari anak mulai mempresentasikan lingkungan mereka (dunianya) secara kognitif. Sehingga tidak heran jika anak anak pada usia tersebut sering sekali menonton televisi dan dengan mudahnya mengikuti bahkan dapat menghapal gerakan maupun kata dari apa yang mereka lihat dan dengar di televisi, hal ini dikarenakan anak-anak menyukai gambar yang bergerak dan warna-warna yang cerah. Kurangnya lagu anak anak, terutama pada lagu anak daerah pada era di mana industri musik sedang berkembang pesat merupakan salah satu fenomena yang memperihatinkan. Minimnya upaya untuk mengenalkan lagu-lagu daerah kepada anak-anak Indonesia menyebabkan ketidak tahuan anak akan budaya bangsanya sendiri, sehingga hal ini berakibat pada pengklaiman atas hak cipta lagu daerah oleh negara lain. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan suatu upaya proaktif untuk mengajarkan lagu anak daerah sebagai salah satu kekayaan budaya bangsa kepada anak-anak Indonesia agar tetap lestari. Video musik merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengenalkan lagu anak daerah. Karena video musik merupakan bentuk dari media audio visual yang mempunyai pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Selain itu, 3

dalam penyebaran media ini di jaman kemajuan teknologi pada saat ini sangatlah mudah, seperti dalam tayangan program acara televisi, dengan penggunaan DVD player, maupun melalui internet (contoh: situs video youtube.com). Oleh karena itu, dalam perancangan tugas akhir ini penulis mengambil judul TA Perancangan Animasi 2-Dimensi Video Musik Lagu Anak Daerah yang mengambil media audio visual untuk anak usia 2 6 tahun. Dengan penggayaan kartun sederhana yang berkarakter sesuai dengan daerah khas lagu berasal dan memakai warna warna cerah yang dapat mempengaruhi anak bersikap positif. Dan video ini dikeluarkan dalam bentuk DVD yang dapat dengan mudah diproduksi secara massal. 1.2. ORISINALITAS (State of The Art) Sebagai pembanding dalam perancangan animasi 2-Dimensi video musik lagu anak daerah, penulis menemukan tiga karya serupa yang berasal dari sumber youtube.com. Karya karya tersebut dipilih berdasarkan kemiripan ide/konsep dari perancangan tugas akhir yang akan dirancang. Gambar 1. Video Klip Jaranan per Scene Sumber: youtube.com 4

Karya pertama, video klip lagu daerah yang di produksi oleh PT Gema Nada Pertiwi dan di produseri oleh KRT. H. Susilo. Video klip dengan judul lagu Jaranan yang berasal dari provinsi Jawa Tengah ini berdurasi 3 menit 5 detik. Anak laki laki yang bernyanyi lagu Jaranan dalam video bernama Vito yang akan menjadi bintang utama dari video ini. Terdapat pula tiga talent anak perempuan yang berfungsi sebagai penari latar, namun penari dan penyanyinya tidak pernah dalam satu frame. Terlihat pada video ini terdapat tiga latar tempat yang masih dalam satu kawasan, yaitu kawasan taman bermain. Video ini tidak terdapat animasi, namun terdapat beberapa transisi video dan terdapat logo pada bagian atas video bergerak dari arah kiri ke kanan dan menghilang. Ada pula beberapa bagian (adegan) yang sengaja diperlambat (slow motion). Keunikan video ini menampilkan unsur daerah Jawa Tengah yang kental dari kostum talent dan perlengkapannya. Dalam video ini terdapat teks lirik lagu Jaranan yang berjalan sesuai nada lagu yang dinyanyikan. Pengambilan gambar pada video ini ada tiga tipe, yaitu medium long shot, long shot, dan extreme long shot. Posisi kamera dari depan sejajar dengan mata dan ada yang dari bawah. Pergerakan kamera pun hanya ada sedikit dari arah kiri kanan maupun kanan kiri (panning), lebih banyak dengan cara memperbesar dan memperkecil gambar. 5

Gambar 2. Video Musik Animasi Balonku per Scene Sumber: youtube.com Karya kedua, animasi video musik lagu anak berdurasi 50 detik dengan judul lagu Balonku. Terdapat opening dan pengulangan animasi yang sesuai dengan lagu yang di ulang. Animasi ini memakai karakter kartun dua dimensi dengan perwarnaan yang cerah. Pada gerakan animasi, masih terlihat kaku dan gaya karakter terlihat 6

modern. Untuk Latar belakang terlihat monoton karena tidak ada perpindahan tempat. Untuk transisi video terlihat unik, karena memakai gambar objek besar (paper plane) berjalan diagonal yang menutupi gambar dan membuka gambar selanjutnya. Posisi kamera hanya mengambil dari depan sejajar dengan mata dan tidak ada pergerakan, hanya memperbesar dan memperkecil gambar. Gambar 3. Video Musik Animasi If You Are Happy per Scene Sumber: youtube.com Karya video yang ketiga tidak dibuat oleh anak bangsa, melainkan dari negara lain. Video tersebut saya temukan pada situs youtube.com yang diunggah oleh akun bernama muffinsongs pada tanggal 12 November 2011 dan sudah dilihat lebih dari 12 juta orang. Karya ini merupakan karya animasi dua dimensi video lagu anak anak yang berjudul If You Are Happy yang sudah sangat terkenal 7

diseluruh dunia dengan versi bahasa yang berbeda sesuai dengan asal negara masing masing. Karya ini berdurasi selama 1 menit 20 detik dengan opening yang berupa tulisan judul yang digabung langsung dengan animasinya. Karakter dua dimensi video animasi ini berupa kartun binatang katak. Gerakan karakter tersebut sangat sederhana dan banyak pengulangan, namun terlihat tidak kaku karena gerakannya agak cepat yang sesuai dengan ritme lagunya. Dengan latar belakang polos ber-pattern polkadot, tetapi adanya pergantian warna serta penambahan dan peletakan karakter yang berpindah pindah membuat video ini menarik dan tidak membosankan. Pada video ini tidak ada transisi video dan merupakan hal yang cocok dikarenakan ritme lagunya yang cepat. Pada video ini juga diberi lirik, namun lirik tersebut tidak bergerak (diam). Seperti pada video kedua, posisi kamera hanya mengambil dari depan sejajar dengan mata dan tidak ada pergerakan, hanya memperbesar dan memperkecil gambar. Karya Yang Akan Dibuat Pada karya yang akan saya buat, saya memilih dua lagu daerah, yaitu lagu Rasa Sayange dari daerah Maluku dan Cublak Cublak Suweng dari daerah Jawa. Dengan memakai beberapa tokoh karakter kartun vektor berwajah bulat dan memakai pakaian adat daerah, lingkungan alam/latar belakang yang disesuaikan dengan asal lagu daerah tersebut. Dalam pewarnaannya, animasi ini akan dibuat dengan memakai warna warna cerah, seperti merah, biru, dan hijau. Karena bagi anak anak, warna-warna cerah dapat merangsang kreatifitas, memperkuat daya imajinasi, memberi semangat, memengaruhi rasa estetika dan memperkuat rangsangan motorik. Karya yang akan dibuat ini, yaitu animasi 2-Dimensi video musik, menampilkan gerakan sederhana para tokohnya dengan latar belakang tetap (diam). Dan ada beberapa pergerakan yang sengaja diulang, sesuai dengan lagu daerah yang juga diulang, sehingga 8

durasi pada video ini mengikuti durasi lagu daerah tersebut yang berkisar 2 menit setelah diulang. Dengan intro pada awal lagu dapat diisi opening yang berdurasi sekitar 5 detik. Untuk transisi pada video ini digunakan transisi video dip to black/white, atau tidak pakai sama sekali. Posisi kamera untuk animasi, kebanyakan diam dan terlihat dari arah depan sejajar dengan mata. Begitu pula karya yang akan saya buat, posisi kamera diam dari arah depan sejajar dengan mata, namun mungkin ada beberapa dari arah atas (bird s view). Setelah ketiga karya pembanding diuraikan dan dibandingkan dengan karya yang akan penulis buat akan ada kemiripan dalam teknik pembuatannya (animasi, karya 2 dan 3) dan juga unsur yang dipakai (budaya, karya 1). Namun, animasi yang berisi pencitraan budaya dengan menampilkan cerita dan ciri khas dari suatu daerah dari sebuah lagu daerah yang dikemas secara sederhana menjadikan karya animasi 2D video musik lagu anak daerah yang penulis buat adalah karya baru yang orisinil dan unik. 1.3. PELUANG DAN TANTANGAN STUDI 1.3.1. Peluang Perancangan Adanya gerakan 'Indonesia Berdendang 2013' yang di pelopori oleh Bu Ani Yudhoyono untuk menghimbau agar anakanak menyanyikan lagu sesuai umurnya dan tidak menyanyikan lagu dewasa, merupakan peluang bagi karya yang akan dirancang penulis untuk memudahkannya masuk ke pasaran dan diterima oleh masyarakat. Kemajuan teknologi yang pesat pada jaman sekarang pun membantu masyarakat, khususnya orangtua dalam mengakses karya yang akan dirancang penulis yang berupa video dengan mengunduhnya melalui situs video terkait. 9

1.3.2. Tantangan Studi Di masa Depan Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga dapat berdampak buruk. Pengaksesan informasi yang terlalu mudah dapat membuat anak-anak mencari sendiri informasi yang mereka ingin tahu, dan hal tersebut dapat berakibat fatal jika tanpa ada pengawasan dari orangtuanya. Apalagi, pada pertelevisian saat ini, adanya acara hiburan asing dapat dikhawatirkan berdampak kepada psikologis anak karena adanya perbedaan budaya dan karakteristik bangsa. Karena itu, sangat diperlukan peran orangtua maupun orang dewasa sekitar anak dalam menemani dan membimbing anak saat menonton televisi maupun menggunakan teknologi yang ada pada jaman sekarang. 10