BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d.

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

A. Deskripsi Proses Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV METODE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KHUSUSNYA PADA MAPEL FIKIH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas pemenfaatan laboratorium alam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Pada bab ini peneliti akan mengkaji beberapa pokok bahasan diantaranya deskripsi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experimental design), bentuk yang digunakan adalah post test only control design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran team quiz dan STAD (Student Team Achievement Divisions) terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas V materi peristiwa fathu makkah di MI Al-Fattah Dukutalit Juwana pati, maka dilakukan analisis data penelitian. Peneliti mendapatkan data hasil belajar peserta didik dengan tehnik tes setelah dilakukan pembelajaran yang berbeda antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas VA (kelas eksperimen) dengan jumlah peserta didik 3, sedangkan kelas VB (kelas kontrol) dengan jumlah peserta didik 30. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu menggunakan model pembelajaran team quiz dan STAD (Student Team Achievement Divisions) pada mata pelajaran SKI materi peristiwa fathu makkah, sedangkan pada kelas kontrol pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. 70

Sebelum kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol harus mempunyai kemampuan awal yang sama untuk mengetahui bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal yang signifikan. Kemudian kedua kelas tersebut diadakan uji kesamaan dua varian yang disebut uji homogenitas dan uji normalitas. Setelah didapatkan hasil bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan yang sama dan normal selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen diberi model pembelajaran team quiz dan STAD (Student Team Achievement Divisions), sedangkan kelas kontrol diberi model pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran team quiz dan STAD (Student Team Achievement Divisions), guru memberikan penjelasan secara singkat mengenai materi, kemudian guru membagi peserta didik menjadi tiga tim yaitu tim A, B dan C. Guru menjelaskan bentuk sesinya dan setiap tim memulai presentasi. Guru membatasi presentasi sampai 10 menit atau kurang. Guru meminta Tim A menyiapkan quiz yang berjawaban singkat. Quiz ini tidak memakan waktu lebih dari lima menit untuk menit untuk persiapan, Tim B dan C memanfaatkan waktu untuk meninjau lagi catatan mereka. Tim A menguji anggota Tim B, jika Tim B tidak bisa menjawab Tim C diberi kesempatan untuk menjawabnya. Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota Tim C dan mengulangi proses yang sama. Ketika quiz selesai guru melanjutkan pada bagian kedua pelajaran dan 71

menunjuk Tim B sebagai pemimpin quiz. Setelah Tim B menyelesaikan ujian tersebut, guru melanjutkan pada bagian ketiga dan menentukan Tim C sebagai pemimpin quiz. Setelah semua sesi selesai guru memberikan soal yaitu tentang ibrah apa yang bisa diambil dari peristiwa fathu makkah Setelah model pembelajaran team quiz selesai dilakukan oleh peserta didik, dilanjutkan dengan model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Divisions) sebagai penguat materi yang sudah dipelajari. Pada pembelajaran ini guru menginstruksikan setiap kelompok untuk mendiskusikan materi peristiwa fathu makkah. Guru memastikan setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi. Guru menginstruksikan setiap kelompok melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam forum kelas. Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna diberi penghargaan. Guru melakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut. Sedangkan pada peserta didik kelas kontrol dalam pembelajaran SKI materi peristiwa fathu makkah tidak diberikan model pembelajaran team quiz dan STAD (Student Team Achievement Divisions), pembelajaran di kelas kontrol hanya berlangsung satu arah saja, dimana guru menyampaikan materi pembelajaran di depan kelas, kemudian peserta didik mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, selanjutnya peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. 7

Langkah selanjutnya, setelah pembelajaran dilakukan pengolahan atau analisis data tahap akhir untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut berdistribusi normal dan homogen, selain itu dilakukan uji kesamaan dua rata-rata (t-test ) untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil antara kedua kelas yang diberi perlakuan berbeda. Langkah akhir yang dilakukan peneliti setelah melakukan analisis uji t diperoleh data dan mendapatkan hasil dari masingmasing uji yang digunakan adalah menyusun laporan penelitian berdasarkan perhitungan dan analisis data. B. Analisis Data Hasil Penelitian 1. Analisis butir soal hasil uji coba instrumen tes Sebelum instrumen diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada kelas yang bukan sampel dan sudah pernah mendapatkan materi peristiwa fathu makkah yaitu kelas VI. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah memenuhi kualitas soal yang baik atau belum. Adapun yang digunakan dalam pengujian meliputi validitas tes, reliabilitas tes, indeks kesukaran dan daya beda soal. Adapun analisis hasil uji coba soal sebagai berikut: a. Analisis validitas tes Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item tes. Soal yang tidak valid akan dibuang 73

dan tidak digunakan. Sedangkan item yang valid berarti item tersebut dapat digunakan post test. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas dengan menggunakan rumus korelasi biserial. = koefisien korelasi point biserial = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal = Rata-rata skor total p q = Standar deviasi skor total = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal Selanjutnya nilai yang dapat dikonsultasikan dengan harga dengan taraf signifikasi 5%. Kriteria valid atau tidaknya suatu soal bisa ditentukan dari banyaknya validitas masing-masing soal. Apabila jumlah > maka dapat dikatakan soal tersebut valid, tetapi apabila nilai < maka soal tersebut tergolong soal yang tidak valid. 74

Tabel 4.1 Data Validitas Soal Uji Coba No 1 Butir Soal r pbi r tabel kesimpulan 1. -0,34 0,413 Tidak Valid. 0,606 0,413 Valid 3. 0,537 0,413 Valid 4. 0,537 0,413 Valid 5. -0,353 0,413 Tidak Valid 6. 0,466 0,413 Valid 7. 0,843 0,413 Valid 8. 0,307 0,413 Tidak Valid 9. 0,396 0,413 Tidak Valid 10. 0,174 0,413 Tidak Valid 11. 0,565 0,413 Valid 1. 0,784 0,413 Valid 13. 0,491 0,413 Valid 14. 0,434 0,413 Valid 15. 0,05 0,413 Tidak Valid 16. 0,114 0,413 Tidak Valid 17. 0,503 0,413 Valid 18. 0,597 0,413 Valid 19. 0,565 0,413 Valid 0. 0,434 0,413 Valid 1. 0,371 0,413 Tidak Valid. 0,418 0,413 Valid 3. 0,558 0,413 Valid 4. 0,390 0,413 Tidak Valid 5. 0,358 0,413 Tidak Valid 6. 0,550 0,413 Valid 7. 0,463 0,413 Valid 8. 0,480 0,413 Valid 9. 0,556 0,413 Valid 30. 0,103 0,413 Tidak Valid 31. 0,395 0,413 Tidak Valid 3. 0,7 0,413 Tidak Valid 33. 0,181 0,413 Tidak Valid 34. 0,15 0,413 Tidak Valid 75

35. 0,47 0,413 Valid 36. 0,161 0,413 Tidak Valid 37. 0,565 0,413 Valid 38. 0,087 0,413 Tidak Valid 39. 0,535 0,413 Valid 40. 0,130 0,413 Tidak Valid Hasil analisis validitas soal terdapat butir soal valid, yaitu; 3, 4,5,7, 8,11,1,13,14,17,18,19,0,,3,6,7,8,9,35,37, dan 39. Sedangkan soal yang tidak valid 18 soal, yaitu; 1,, 6, 9, 10, 15, 16, 1, 4, 5, 30, 31, 3, 33, 34, 36, 38, 40. Adapun untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran1. Tabel 4. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Kriteria No Soal Jumlah Valid 3,4,5,7,8,11,1,13,14,17,18,19, 0,,3,6,7,8,9,35,37, dan 39 Tidak Valid 1,,6,9,10,15,16,1,4,5,30,3 18 1,3,33,34, 36,38, dan 40 Jumlah 40 Dari tabel validitas uji coba soal dapat dijelaskan bahwa instrumen soal uji coba, setelah diujikan pada kelas VI dari 40 butir soal terdapat butir soal yang valid, sedangkan soal yang tidak valid ada 18 butir soal. b. Analisis Reliabilitas Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi 76

jawaban instrumen. Instrumen yang baik secara akurat memiliki jawaban yang secara konsisten untuk kapan pun instrumen tersebut disajikan. Perhitungan reliabilitas tes obyektif menggunakan yaitu: rumus K-R 0: ( ) ( ) Keterangan: r 11 p q = reliabilitas tes secara keseluruhan = varian =banyaknya item = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah pq = jumlah hasil kali p dan q. Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah diperoleh harga r 11 kemudian dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Apabila r 11 > r tabel maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien reliabilitas butir soal yang diperoleh r 11 = 0,909. Karena r 11 > r tabel (0,909 > 0,888) maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13. 77

c. Analisis indeks kesukaran tes Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal itu apakah sedang, sukar, atau mudah. Keterangan: P = Indeks kesukaran B = jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar. = jumlah seluruh peserta didik yang ikut tes Kriteria perhitungan indeks kesukaran soal sebagai berikut: P 1,00 sampai 0,30 adalah sukar P 0,31 sampai 0,70 adalah cukup (sedang) P 0,71 sampai 1,00 adalah mudah Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Uji Coba Butir Soal B JK Kesimpulan 1. 0,956 Mudah. 16 0,695 Sedang 3. 5 0,17 Sukar 4. 1 0,51 Sedang 5. 0,956 Mudah 6. 13 0,565 Sedang 7. 13 0,565 Sedang 8. 15 0,65 Sedang 9. 15 0,65 Sedang 10. 16 0,695 Sedang 78

79 11. 10 0,434 Sedang 1. 10 0,434 Sedang 13. 13 0,565 Sedang 14. 15 0,65 Sedang 15. 7 0,304 Sedang 16. 13 0,565 Sedang 17. 13 0,565 Sedang 18. 7 0,608 Sedang 19. 10 0,434 Sedang 0. 15 0,65 Sedang 1. 15 0,65 Sedang. 13 0,565 Sedang 3. 19 0,86 Mudah 4. 9 0,391 Sedang 5. 15 0,65 Sedang 6. 19 0,391 Sedang 7. 1 0,51 Sedang 8. 10 0,434 Sedang 9. 0 0,869 Mudah 30. 14 0,608 Sedang 31. 10 0,434 Sedang 3. 19 0,86 Mudah 33. 0 0,869 Mudah 34. 14 0,608 Sedang 35. 15 0,65 Sedang 36. 19 0,86 Mudah 37. 17 0,739 Mudah 38. 1 0,913 Mudah 39. 15 0,65 Sedang 40. 1 0,913 Mudah

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba No Kriteria Nomor soal Jumlah 1 Sangat Sukar - Sukar 3 1 3 Sedang,4,6,7,8,9,10,11,1,1 9 3,14,15,16,17,18,19, 0,1,, 4, 5, 6, 7, 8, 30, 31,34,35,39 4 Mudah 1,5,3,9,3,33,36,3 10 7,38,40 5 Sangat Mudah - Jumlah 40 Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan indeks kesukaran butir soal tidak terdapat butir soal dengan kriteria sangat sukar, terdapat 1 butir soal dengan kriteria sangat sukar, 9 soal dengan kriteria sedang,4,6,7,8,9,10,11,1,13,14,15,16,17,18,19, 0,1,, 4, 5, 6, 7, 8, 30, 31, 34, 35, 39), 10 soal dengan kriteria mudah (1, 5, 3, 9, 3, 33, 36, 37, 38, 40) atau dan tidak terdapat butir soal dengan kriteria sangat mudah. d. Analisis daya beda soal Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks diskriminasi adalah: Keterangan: = Daya pembeda soal 80

= Banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab benar = Banyaknya peserta didik kelompok atas = Banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar = Banyaknya peserta didik kelompok bawah = Banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab benar = Banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar Untuk menentukan kriteria pada daya pembeda soal, digunakan klasifikasi sebagai berikut: 1) D 0,0 : Sangat jelek ) 0,0 D : 0,0 : jelek 3) 0,0 < D 0,40 : cukup 4) 0,40 < D 0,70 : baik 5) 0,70 < D 1,00 : baik sekali Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel. 4.5 Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba Butir Soal BA BB JA JB D Kesimpulan 1. 1 10 1 11 0,090 Jelek. 10 6 1 11 0,87 Cukup 3. 4 1 1 11 0,4 Cukup 4. 8 4 1 11 0,303 Cukup 5. 11 11 1 11-0,083 Sangat Jelek 81

6. 8 5 1 11 0,1 Cukup 7. 10 3 1 11 0,560 Baik 8. 8 7 1 11 0,030 Jelek 9. 9 6 1 11 0,04 Cukup 10. 8 8 1 11-0,060 Sangat Jelek 11. 7 3 1 11 0,310 Cukup 1. 7 3 1 11 0,310 Cukup 13. 8 5 1 11 0,1 Cukup 14. 9 6 1 11 0,04 Cukup 15. 4 3 1 11 0,060 Jelek 16. 7 6 1 11 0,037 Jelek 17. 8 5 1 11 0,1 Cukup 18. 9 5 1 11 0,95 Cukup 19. 7 3 1 11 0,310 Cukup 0. 9 6 1 11 0,04 Cukup 1. 9 6 1 11 0,04 Cukup. 9 4 1 11 0,386 Cukup 3. 1 7 1 11 0,363 Cukup 4. 6 3 1 11 0,7 Cukup 5. 8 7 1 11 0,030 Jelek 6. 6 3 1 11 0,7 Cukup 7. 7 5 1 11 0,18 Jelek 8. 8 1 11 0,484 Baik 9. 1 8 1 11 0,7 Cukup 30. 9 5 1 11 0,95 Cukup 31. 6 4 1 11 0,136 Jelek 3. 11 8 1 11 0,189 Jelek 33. 1 8 1 11 0,7 Cukup 34. 8 6 1 11 0,11 Jelek 35. 9 6 1 11 0,04 Cukup 36. 1 7 1 11 0,363 Cukup 37. 11 6 1 11 0,371 Cukup 38. 10 11 1 11 0,007 Jelek 39. 1 3 1 11 0,77 Baik Sekali 40. 11 10 1 11 0,007 Jelek 8

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba No Kriteria No. Butir soal Jumlah 1 Sangat baik 39 1 Baik 7,8 3 Cukup,3,4,6,9,11,1,13,14,1 4 7,18,19,0,1,,3,4,6,9,33,35,36,37 4 Jelek 1,8,15,16,5,7,31,3,3 11 4,38,40 5 Sangat jelek 5,10 Jumlah 40 Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan daya beda butir soal terdapat 1 soal dengan kriteria sangat baik (39), soal dengan kriteria baik (7 dan 8 ), 4 soal dengan kriteria cukup (,3,4,6,9,11,1,13,14,17,18,19,0,1,,3,4,6,9,33,35,36,37),11 soal dengan kriteria jelek (1,8,15,16,5,7,31,3,34,38,40), soal dengan kriteria sangat jelek (3 dan 9). Setelah dilakukan analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal uji coba peneliti mengambil 0 butir soal sebagai bahan untuk dijadikan soal post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Analisis Soal Uji Coba Post Test Butir Tingkat Validitas soal kesukaran Daya beda Valid Sedang Cukup 3 Valid Sukar Cukup 4 Valid Sedang Cukup 6 Valid Sedang Cukup 83

7 Valid Sedang Baik 11 Valid Sedang Cukup 1 Valid Sedang Cukup 13 Valid Sedang Cukup 14 Valid Sedang Cukup 17 Valid Sedang Cukup 18 Valid Sedang Cukup 19 Valid Sedang Cukup 0 Valid Sedang Cukup Valid Sedang Cukup 3 Valid Mudah Cukup 6 Valid Sedang Cukup 8 Valid Sedang Baik 9 Valid Mudah Cukup 5 Valid Sedang Cukup 39 Valid Sedang Sangat baik. Analisis Data Awal Analisis data awal dilakukan pada sampel sebelum sampel mendapatkan perlakuan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, data yang digunakan pada analisis tahap awal ini diperoleh dari nilai ulangan tengah semester gasal peserta didik kelas V MI Al-Fattah Dukutalit tengah semester adalah sebagai berikut: Juwana Pati. Data nilai hasil ulangan Tabel 4.8 Daftar Nilai Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen No Kelas Kelas Nilai No Kontrol Eksperimen Nilai 1. K-01 65 1. E-01 75. K-0 75. E-0 60 3. K-03 45 3. E-03 65 4. K-04 50 4. E-04 30 84

5. K-05 75 5. E-05 75 6. K-06 40 6. E-06 55 7. K-07 55 7. E-07 65 8. K-08 50 8. E-08 50 9. K-09 65 9. E-09 60 10. K-10 60 10. E-10 75 11. K-11 75 11. E-11 70 1. K-1 65 1. E-1 65 13. K-13 55 13. E-13 60 14. K-14 70 14. E-14 60 15. K-15 65 15. E-15 55 16. K-16 70 16. E-16 70 17. K-17 60 17. E-17 60 18. K-18 50 18. E-18 65 19. K-19 60 19. E-19 75 0. K-0 45 0. E-0 85 1. K-1 80 1. E-1 75. K- 65. E- 45 3. K-3 50 3. E-3 70 4. K-4 75 4. E-4 50 5. K-3 80 5. E-5 85 6. K-4 70 6. E-6 65 7. K-5 55 7. E-7 30 8. K-6 60 8. E-8 65 9. K-7 75 9. E-9 60 30. K-30 55 30. E-30 50 31. E-31 55 3. E-3 70 Jumlah 1860 Jumlah 1995 Rata-Rata 6,00 Rata-Rata 6,34 a. Analisis Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. 85

Perhitungan uji normalitas dihitung menggunakan rumus chi kuadrat. = ( ) Data awal yang digunakan untuk menguji normalitas adalah nilai ulangan tengah semester. Kriteria pengujian yang digunakan untuk taraf signifikan α = 5% jika hitung < tabel dengan dk= k-1, maka diambil kesimpulan data terdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Data Hasil Uji Normalitas Awal Kelompok dk tabel Keterangan Eksperimen ( VA) 9,63 5 11,070 Normal Kontrol (VB) 9,99 5 11,070 Normal Terlihat dari tabel tersebut bahwa uji normalitas data awal pada kelas eksperimen (VA) untuk taraf signifikan α 5% dengan dk= 6-1= 5, diperoleh hitung = 9,63 dan tabel = 11,070. Sedangkan uji normalitas data awal pada kelas kontrol (VA) untuk taraf signifikan α 5% dengan dk= 6-1= 5, diperoleh hitung =9,99 dan tabel =11,070. Karena hitung < tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17 dan 18. 86

b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa kedua sampel penelitian merupakan sampel yang sama atau homogen. Untuk mengetahui homogenitas dapat digunakan uji kesamaan dua varians sebagai berikut: F hitung = Pasangan hipotesis yang diuji adalah: H 0 : σ 1 = σ H 1 : σ 1 σ Kriteria pengujian H 0 diterima jika F hitung < F tabel dengan α= 5%. Keterangan: V 1 = n 1-1= dk pembilang V = n -1= dk penyebut Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung = 1,345 dengan peluang α dan taraf signifikansi sebesar α= 5%, serta dk pembilang = 3-1 = 31 dan dk penyebut = 30-1= 9 yaitu F (0.05)(31:9) = 1,8481 terlihat bahwa F hitung < F tabel, ini menunjukkan bahwa data bervarian homogen. Tabel 4.10 Data Hasil Uji Homogenitas Awal Kelas VA dan VB No Kelas F hitung F tabel Kriteria 1. V-A 1,345 1,848 Homogen. V-B 87

c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel setelah dikenai perlakuan mempunyai nilai rata-rata yang sama atau tidak. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji-t. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: (Kemampuan awal kedua sampel sama) (Kemampuan awal kedua sampel berbeda) Keterangan: µ 1 = rata-rata hasil belajar kelas eksperimen µ = rata-rata hasil belajar kelas kontrol Kriteria pengujiannya adalah H 0 ditolak jika t hitung t tabel, H 0 diterima jika t mempunyai harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t dengan dk = (n 1 +n )-. Dari uji homogenitas sebelumnya diketahui kedua varians sama, sehingga rumus yang digunakan yaitu: t s x x 1 1 1 n n 1 Dengan s n 1 s n 1 1 1 n n 1 s Dari penghitungan diperoleh dk=3+30- =60, dengan α = 5% sehingga diperoleh t tabel =,000 sedangkan t hitung = 0,11. 88

Karena harga t hitung < t tabel yaitu 0,11 <,000 maka H 0 diterima sehingga tidak ada perbedaan hasil belajar peserta didik kelas V-A dan V-B. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 0. 1. Analisis Data Akhir Analisis data akhir dimaksudkan untuk mengolah data yang telah terkumpul dari data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan tujuan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah diajukan oleh peneliti. Analisis data akhir ini, bertujuan untuk mengetahui kondisi kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapat perlakuan yang berbeda, apakah kedua kelas berasal dari sampel yang homogen atau tidak. Analisis tahap akhir ini didasarkan pada nilai post test yang diberikan pada peserta didik baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Adapun daftar nilai post-test sebagai berikut: Tabel 4.11 Nilai Post Test Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen No Kelas Kelas Nilai No Kontrol Eksperimen Nilai 1. K-01 65 1. E-01 75. K-0 70. E-0 90 3. K-03 75 3. E-03 85 4. K-04 65 4. E-04 65 5. K-05 70 5. E-05 80 6. K-06 65 6. E-06 75 7. K-07 60 7. E-07 70 8. K-08 85 8 E-08 75 9. K-09 80 9 E-09 95 10. K-10 70 10 E-10 85 89

11. K-11 70 11 E-11 90 1. K-1 50 1 E-1 95 13. K-13 65 13 E-13 95 14. K-14 75 14 E-14 70 15. K-15 70 15 E-15 75 16. K-16 65 16 E-16 100 17. K-17 80 17 E-17 75 18. K-18 85 18 E-18 75 19. K-19 75 19 E-19 95 0. K-0 50 0 E-0 80 1. K-1 80 1 E-1 85. K- 60 E- 75 3. K-3 65 3 E-3 80 4. K-4 70 4 E-4 65 5. K-3 50 5 E-5 60 6. K-4 75 6 E-6 95 7. K-5 65 7 E-7 55 8. K-6 85 8 E-8 85 9. K-7 60 9 E-9 75 30. K-30 70 30 E-30 90 31 E-31 60 3 E-3 85 JUMLAH 070 JUMLAH 555 Rata-Rata 69,00 Rata-Rata 79,84 a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik kelas sampel setelah dikenai perlakuan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas tahap akhir data yang digunakan adalah data hasil belajar post test. Untuk melakukan uji normalitas rumus yang digunakan adalah chi kuadrat. Hipotesis yang digunakan adalah: 90

H 0 = data berdistribusi normal H 1 = data tidak berdistribusi normal Dengan kriteria pengujian yang digunakan untuk taraf signifikan α= 5% dengan dk= k-1. Jika hitung < tabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika hitung tabel, maka data tidak berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Data Hasil Uji Normalitas Akhir Kelompok hitung dk tabel Keterangan Eksperimen ( VA) 7,690 5 11,0705 Normal Kontrol (VB) 3,3177 5 11,0705 Normal Terlihat dari tabel tersebut bahwa uji normalitas post tes kelas eksperimen (VA) untuk taraf signifikan α= 5% dengan dk= 6-1 = 5, diperoleh hitung = 7,690 dan tabel= 11,0705. Sedangkan uji normalitas post tes pada kelas kontrol (VB) untuk taraf signifikan α= 5% dengan dk= 6-1 = 5, diperoleh hitung = 3,3177 dan tabel = 11,0705. Karena hitung < tabel, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dan 3. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk 91

mengetahui homogenitas dapat menggunakan uji kesamaan dua varians sebagai berikut: F hitung = Pasangan hipotesis yang diuji adalah: H 0 : σ 1 = σ H 1 : σ 1 σ dengan α= 5%. Keterangan: Kriteria pengujian H 0 diterima jika F hitung < F tabel V 1 = n 1-1= dk pembilang V = n -1= dk penyebut Perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan data nilai akhir yaitu nilai post test. Diperoleh F hitung = 1,453 dengan peluang α dan taraf signifikansi sebesar 5%, serta dk pembilang= 3-1 =31 dan dk penyebut = 30-1 = 9 yaitu F (0.05)(31:9) =1,848151714 terlihat bahwa F hitung < F tabel, ini menunjukkan bahwa data bervarian homogen. Tabel 4.13 Data Hasil Uji Homogenitas Akhir Kelas VA dan Kelas VB NO Kelas F hitung F tabel Kriteria 1. V-A 1,453 1,848 Homogen. V-B Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. c. Uji Perbedaan Rata-Rata Data Akhir Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel setelah dikenai 9

perlakuan mempunyai nilai rata-rata yang sama atau tidak. Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan uji t. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar peserta didik kelas VA dan VB berdistribusi normal dan homogen. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Dikatakan terdapat perbedaan nilai rata-rata pada kelas eksperimen apabila t hitung t tabel dengan taraf signifikansi α= 5%, dk= n1+n- = 3 + 30 - = 60. Dari homogenitas sebelumnya diketahui kedua varians sama, sehingga rumus yang digunakan yaitu: t s x x 1 1 1 n n 1 Dengan s n 1 s n 1 1 1 n n 1 s Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata kelompok eksperimen = 79,844 dan rata- rata kelompok kontrol = 69,00 dengan n 1 = 3 dan n = 30 diperoleh t hitung = 3,966 dengan α= 5% dan dk= 60 diperoleh t tabel =,00. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5. 93

C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan data awal peneliti menggunakan nilai hasil ulangan tengah semester siswa di MI Al-Fattah Dukutalit Juwana Pati untuk dijadikan sebagai dasar awal melaksanakan penelitian. Dalam hal ini kemampuan awal kelas yang akan dijadikan objek penelitian perlu diketahui apakah sama atau tidak. Oleh karena itu, peneliti mengambil nilai hasil ulangan tengah semester gasal peserta didik kelas V sebagai data awal. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh rata-rata nilai untuk kelas VA adalah 6,34 dengan standar deviasi (S)= 1,89 sedangkan rata-rata nilai untuk kelas VB adalah 6,00 dengan standar deviasi (S) 11,11. sehingga dari hasil analisis data awal diperoleh F hitung = 1,345 sedangkan F tabel =1,848, maka dapat diketahui bahwa F hitung < F tabel. Dari hasil perhitungan terhadap nilai ulangan tengah semester kelas VA dan VB diketahui bahwa kedua kelas tersebut berada pada kondisi yang sama, yaitu normal dan homogen. Oleh karena itu kedua kelas tersebut layak dijadikan kelas kontrol dan eksperimen. Pada saat proses pembelajaran, kedua kelas mendapat perilaku (treatment) yang berbeda yaitu kelas eksperimen, menggunakan pembelaran aktif dengan model pembelajaran team quiz dan STAD (Student Team Achievement Divisions)sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran berakhir, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi tes akhir (post test) yang sama. Berdasarkan 94

hasil tes diperoleh rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (VA) kontrol (VB) adalah 79,84 dan 69,00 dengan standar deviasi (S) 11,67 dan 9,68 sedangkan dari analisis data akhir diperoleh t hitung t tabel maka signifikan dan hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian, maka hasilnya dapat dikemukakan bahwa: adanya perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang mendapatkan pengajaran dengan model pembelajaran team quiz dan STAD(Student Team Achievement Divisions) dengan hasil belajar peserta didik yang mendapatkan pengajaran dengan pembelajaran konvensional. Model team quiz dan STAD(Student Team Achievement Divisions) berdampak positif terhadap suasana pembelajaran menjadi lebih aktif, siswa mendapatkan kesempatan menanyakan hal-hal yang belum dipahami, guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah disampaikan, mendorong siswa untuk berani mengajukan pendapatnya, setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk bertanya dan berpendapat. Dalam penelitian yang telah dilakukan terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dibanding dengan rata-rata nilai peserta didik kelas kontrol. Nilai rata-rata eksperimen yang awalnya 6,34 menjadi 79,84 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yang awalnya 6,00 menjadi 69,00. Dari uraian tersebut dapat menjawab hipotesis 95

bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran team quiz dan STAD (Student Team Achievement Divisions) efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas V materi fathu makkah. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen (t hitung 3,966) D. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian yang peneliti lakukan tentunya mempunyai banyak keterbatasan-keterbatasan antara lain: 1. Keterbatasan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada satu tempat yaitu MI Al-Fattah Dukutalit Juwana Pati. Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang berbeda, kemungkinan tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian yang peneliti lakukan.. Keterbatasan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi. Waktu yang singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang peneliti lakukan. 3. Keterbatasan materi penelitian Penelitian ini terbatas pada materi fathu makkah kelas V, sehingga tidak menutup kemungkinan hasil yang berbeda pada saat penelitian dilakukan pada materi yang berbeda. 96

4. Keterbatasan kemampuan Peneliti menyadari bahwa peneliti memiliki keterbatasan kemampuan khususnya dalam bidang pengajaran dan bidah ilmiah. Akan tetapi, peneliti akan berusaha semaksimal mungkin untuk memahami dengan bimbingan dosen. 5. Keterbatasan biaya Biaya merupakan salah satu faktor penunjang penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Biaya yang minim bisa menjadi penghambat prose penelitian. Meskipun banyak keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan. 97