BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk dientaskan diantaranya adalah karena rendahnya kemampuan. adalah dengan didirikannya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia (bermoral). Sebab bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyadarkan manusia akan potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan ekstrakurikuler merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

kognitif (intelektual), dan masyarakat sebagai psikomotorik.

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seseorang yang memiliki cita-cita untuk memajukan. demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education. diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sejak dilahirkan mempunyai fitrah sebagai makhluk yang. berguna bagi agama, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. tentang hak dan kewajiban masyarakat adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri siswa agar memiliki

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. juga globalisasi pengetahuan, teknologi, dan budaya. 1 Hal tersebut mengandung

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perbedaan individu ini merupakan faktor bawaan yang didukung oleh

WAHYU INDRIANI PUTRI A.

BAB I PENDAHULUAN. transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. kebodohan menjadi kepintaran, dari kurang paham menjadi paham. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung suatu bangsa dituntut untuk mempunyai sumber

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia juga bisa mentransfer ilmu yang mereka miliki.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, hal yang senantiasa menjadi kajian pemerintah dan berbagai elemen masyarakat adalah masalah kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Ada berbagai faktor yang menyebabkan masalah tersebut sulit untuk dientaskan diantaranya adalah karena rendahnya kemampuan masyarakat dalam memaksimalkan potensi dirinya. Oleh karena itu, dalam masyarakat dibutuhkan sebuah lembaga atau organisasi yang dapat menjadi wadah bagi masyarakat dalam mengembangkan potensi dirinya, salah satunya adalah dengan didirikannya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan salah satu bentuk organisasi kemasyarakatan. Pada umumnya LSM adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya. Lembaga Swadaya Masyarakat merupakan pengembangan dari sebuah organisasi non pemerintah (ORNOP) atau juga disebut sebagai lembaga non goverment organization (NGO). Lembaga Swadaya Masyarakat akan dapat mencapai tujuannya dengan baik jika mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu fungsi LSM yaitu sebagai wadah organisasi yang menampung, memproses, mengelola dan melaksanakan semua aspirasi masyarakat dalam 1

2 bidang pembangunan terutama bagian yang kerap tidak diperhatikan oleh pemerintah. 1 Lembaga Swadaya Masyarakat selain memberikan wadah pengembangan potensi masyarakat dalam dunia pendidikan juga hendaknya tetap mementingkan nilai moral dan agama. Agama merupakan salah satu faktor pengendalian terhadap tingkah laku seseorang. Hal ini dapat dimengerti karena agama mewarnai kehidupan masyarakat setiap hari. Pembinaan dan bimbingan melalui pendidikan agama sangat besar pengaruhnya bagi seseorang sebagai alat pengontrol dari segala bentuk sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari, artinya nilai-nilai agama yang diperolehnya menjadi bagian dari pribadinya yang dapat mengatur segala tindak tanduknya secara otomatis. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, dijelaskan bahwa: Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurangkurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. sedangkan pendidikan agama sendiri bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang memahami dan mengamalkan nilainilai ajaran agamanya atau menjadi ahli ilmu agama yang berwawasan luas, kritis, kreatif, inofatif, dan dinamis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman, bertaqwa, dan beakhlak mulia. 2 Berdasarkan tujuan pendidikan agama tersebut, jelas sekali bahwa penanaman nilai-nilai keagamaan sangat penting dalam membangun kualitas moral pada generasi bangsa dan juga sangat dibutuhkan oleh semua orang 1 http://www.google.co.id/search=lembaga swadaya masyarakat.html. Akses tanggal 11 September 2016 Jam 19.47 WIB. 2 Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional (Bandung:Rhusty Publisher, 2009), 252.

3 karena menentukan serta menjadi tolak ukur tingkah laku seseorang baik dan buruknya, apalagi pada kehidupan pada jaman yang semakin berkembang ini mengalami kemajuan yang luar biasa yang menyebabkan nilai-nilai keagamaan hampir tidak diperhatikan bahkan ada beberapa orang yang tidak mempraktikkan dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itulah sekarang ini diperhatikan usaha atau cara untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan, karena pergaulan global saat ini sudah tidak dapat lagi dihindari oleh seseorang, seperti halnya penemuan-penemuan serta kemajuann-kemajuan yang banyak baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Artinya, ia berarti dan sekaligus mengandung hal-hal positif, ketika dimanfaatkan untuk tujuan sebaik-baiknya, ia dapat berakibat negatif ketika hanyut ke dalam hal-hal negatif, hal itulah yang menyebabkan turunnya nilainilai agama. 3 Sebagaimana dalam Al-Qur an telah dijelaskan bahwa prioritas pertama adalah penanaman aqidah dan akhlak. Penanaman nilai-nilai keagamaan seperti halnya penanaman aqidah dan akhlak harus diutamakan sebagai kerangka dasar atau landasan dalam membentuk pribadi anak yang sholeh. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Luqman 31 ayat 13: Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: hai anakku, janganlah kamu 3 A Qodry Azizy, Melawan Globalisasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 22.

4 mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. (Al-Luqman:13) 4 Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara sebagai salah satu dari bagian lembaga yang sangat memgemban amanah penegak nilai-nilai agama Islam dengan cara menanamkan nilai-nilai keagamaan,dan memberikan ruang yang luas terhadap keberadaan pengetahuan agama untuk membentegi para peserta didik dari pengaruh-pengaruh negatif modernisasi dan globalisasi. Dengan adanya Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara sangat membantu untuk mengetahui minat dan bakat anak melalui kegiatan yang mampu mengahasilkan peserta didik yang bisa mandiri dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Selain itu, Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara tidak hanya memberikan pengetahuanpengetahuan tentang keagamaan namun lembaga tersebut terbuka lebar untuk mencari bibit-bibit yang mampu berkreasi dengan kemampuannya. Lembaga Swadaya Masyarakat juga mempunyai program berjaya (belajar,bermain dan berkarya) dengan program ini Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara bisa mengetahui minat dan bakat serta karakter yang di miliki oleh setiap peserta didik. Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara ini juga tidak menuntut peserta didik untuk bisa dalam semua hal, namun lembaga ini sangat membimbing untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didik. dengan belajar sambil bermain serta belajar dengan menhasilkan karya sehingga dapat mengetahui bakat serta minat 4 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya (Jakarta: Lajnah Pentashih Al-Quran, 2002), 412.

5 peserta didik. Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara ini juga tidak menuntut usia dalam belajar, namun sangat terbuka lebar untuk semua usia untuk bisa mengetahui bakat dan minat yang dimilikinya. Berdasarkan paparan tersebut maka peneliti tertarik meneliti dengan judul Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan di Desa Panti Kecamatan Panti Kabupaten Jember Tahun 2016. B. Fokus Penelitian Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah fokus penelitian. Bagian ini mencantumkan semua fokus permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui proses penelitian. Fokus penelitian harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. 5 Fokus dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam menanamkan nilai-nilai aqidah Islam di desa Panti kecamatan Panti kabupaten Jember tahun 2016? 2. Bagaimana peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam menanamkan nilai-nilai syariat Islam di desa Panti kecamatan Panti kabupaten Jember tahun 2016? 3. Bagaimana peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam menanamkan nilai-nilai akhlak Islam di desa Panti kecamatan Panti kabupaten Jember tahun 2016? 5 Tim Revisi Buku Pedoman Karya Ilmiah IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2015), 44.

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang dirumuskan sebelumnya. 6 Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam menanamkan nilai-nilai aqidah Islam di desa Panti kecamatan Panti kabupaten Jember tahun 2016. 2. Mendeskripsikan peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam menanamkan nilai-nilai syariat Islam di desa Panti kecamatan Panti kabupaten Jember tahun 2016. 3. Mendeskripsikan peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam menanamkan nilai-nilai akhlak Islam di desa Panti kecamatan Panti kabupaten Jember tahun 2016. D. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini berisi tentang apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat bersifat teoritis dan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan. 7 6 Ibid, 45. 7 Ibid, 45.

7 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi perkembangan Lembaga Swadaya Masyarakat untuk meningkatkan nilainilai keagamaan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti 1) Penelitian ini sebagai bagian dari study untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kejuruan Program Studi Pendidikan Agama Islam 2) Penelitian ini merupakan media untuk menambah wawasan dan khazanah keilmuan bagi peneliti sebagai salah satu dari anggota masyarakat, untuk mengetahui bagaimana membina akhlak kepada Allah Swt. dan membina akhlak kepada sesama manusia, 3) Merupakan wujud sebuah proses belajar bagaimana menulis sebuah karya ilmiah yang benar, sehingga nantinya peneliti benarbenar mampu menghasilkan karya tulis ilmiah yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. b. Bagi Institut Agama Islam Negeri Jember Penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi dalam menambah dan mewarnai nuansa ilmiah di lingkungan kampus IAIN Jember dalam wacana pendidikan.

8 c. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi pemikiran dan motivasi bagi masyarakat untuk mengembangkan nilai-nilai kegamaan melalui Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara. d. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberi bekal pengetahuan bagi pembaca agar dapat memahami bahwasanya nilai-nilai keagamaan tidak hanya bisa diperoleh atau dipelajari dalam pendidikan formal tetapi juga bisa diperoleh dari pendidikan non formal yang diselenggarakan di masyarakat seperti Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara. E. Definisi Istilah Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti. 8 Maka akan dikemukakan secara singkat pengertian istilah yang terkandung dalam judul sebagai berikut: 1. Lembaga Swadaya Masayarakat Rumpun Aksara Lembaga Swadaya Masyarakat adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya. 8 Ibid, 45.

9 Lembaga Swadaya Masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah lembaga yang bersedia menampung setiap anak yang mau belajar dan terutama bagi orang yang tidak mampu. Di Lembaga ini sangat terbuka lebar untuk mengetahui bakat dan minat setiap anak, tanpa bertujuan mengharapkan keuntungan dari kegiatannya. 2. Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menanamkan berasal dari kata tanam yang artinya menaruh supaya tumbuh. 9 Jadi menanamkan adalah usaha seseorang ataupun lembaga untuk menumbuhkan sesuatu pada diri orang lain. Sedangkan kata nilai menurut Kup Perman, adalah patokan formatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihanya diantara cara-cara tindakan alternatif. 10 Sedangkan Nilai-nilai adalah Sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. 11 Menanamkan nilai-nilai keagamaan yang di maksud disini adalah suatu usaha untuk menumbuhkan segala sesuatu yang berisi efek positif baik dari aqidah, syariah dan akhlak yang harus dimiliki oleh siswa yaitu dengan adanya Lembaga Swadaya Masyarakat. Berdasarkan beberapa definisi istilah tersebut, dapat di simpulkan bahwa maksud dari judul penelitian Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan di Desa Panti 9 Daryanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya: Apollo, 1997), 574. 10 Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai (Bandung: Alfabeta, 2004), 9. 11 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 783.

10 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Tahun 2016 adalah peranan sebuah lembaga yang bersedia menampung setiap anak yang mau belajar, terutama bagi orang yang tidak mampu yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan yang meliputi aqidah, syariah dan akhlak. F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif bukan seperti daftar isi. 12 Sistematika pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab satu berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan. Bab dua berisi tentang kajian kepustakaan yang terdiri dari penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan pada saat ini serta memuat tentang kajian teori yang digunakan sebagai perspektif oleh peneliti tentang Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan di Desa Panti Kecamatan Panti Kabupaten Jember Tahun 2016. Bab tiga menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, 12 Tim Revisi, Pedoman, 48.

11 subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisa data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti. Metode penelitian merupakan acuan yang harus diikuti guna menjawab pertanyaan dalam fokus penelitian. Bab empat mengemukakan tentang penyajian data dan analisis data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian secara empiris yang terdiri dari gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis data, serta diakhiri dengan pembahasan temuan dari lapangan. Bab ini berfungsi sebagai bahan kajian untuk memaparkan data yang diperoleh guna menemukan kesimpulan. Bab lima merupakan bab terakhir atau penutup yang didalamnya berisi kesimpulan dan saran-saran. Bab ini berfungsi untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian berupa kesimpulan, dengan kesimpulan ini akan dapat membantu makna dari penelitian yang telah dilakukan. Selanjutnya penelitian ini diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiranlampiran sebagai pendukung di dalam pemenuhan kelengkapan data penelitian.