BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk membangun dan membentuk sebuah komunikasi dan hubungan yang baik dengan para stakeholder agar terbentuk sebuah reputasi yang baik. Karenanya seorang praktisi PR perlu memiliki kompetensi yang cukup memadai untuk bisa bersaing, beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang PR adalah kemampuan berkomunikasi dengan baik, kemampuan berorganisasi, kemampuan untuk menganalisa, kemampuan untuk mengikuti kemajuan teknologi dan lingkungan sosial di sekitarnya, dan kemampuan untuk berpikir kreatif dan berpengetahuan luas serta mempelajari berbagai bidang ilmu lainnya. Kemampuan berkomunikasi diperlukan untuk menjalin sebuah hubungan yang baik demi mencapai tujuan, kemampuan berorganisasi diperlukan karena PR akan selalu berhubungan dengan organisasi-organisasi, kemampuan analisis PR diperlukan untuk menganalisa masalah/potensi masalah yang muncul. Inti persoalan yang ada perlu dianalisis dan ditelaah secara menyeluruh, agar solusi yang diambil tidak merugikan pihak lain. Kemampuan untuk mengikuti kemajuan teknologi diperlukan untuk dapat menjaga hubungan komunikasi agar tidak terputus. Kemampuan untuk berpikir kreatif dan berpengetahuan luas serta mempelajari berbagai bidang ilmu lainnya berguna disaat praktisi PR bertemu dengan klien yang lebih beragam latar belakangnya. 1
2 Dalam lingkungan sekolah, guru merupakan pribadi yang perlu memiliki beberapa kemampuan PR tersebut, mengingat pribadi guru juga merupakan PR bagi dirinya sendiri dan juga lingkungan kecilnya. Guru perlu membangun hubungan yang baik antara dirinya dengan pihak sekolah, rekan kerjanya, anakanak didiknya, dan bahkan juga orangtua murid maupun pihak-pihak lain yang selalu berhubungan dengan dirinya seperti pihak pemerintah maupun sekolah lain. Hal tersebut yang kemudian akan membentuk citra dirinya dan reputasinya di mata publik, yang kemudian akan menentukan harga jualnya sebagai seorang tenaga pendidik. Kegiatan utama seorang guru adalah mendidik dan mengajar anak didiknya. Sebagai salah satu stakeholder, hubungan yang baik dengan peserta didik perlu dibina dan dikembangkan. Guru perlu menganalisa dan mengetahui karakteristik peserta didiknya agar mampu memberikan penanganan yang sesuai. Setiap jenjang pendidikan memiliki karakteristik peserta didik yang berbeda-beda. Guru TK perlu mengerti dan memahami karakteristik dan semua hal yang berhubungan dengan anak-anak TK yang masih tergolong dalam anak usia dini, agar dapat menangani peserta didiknya dengan perlakuan yang sesuai, karena anak-anak TK memiliki karakteristik yang cukup unik. Anak-anak usia dini (3-6 tahun) adalah peniru ulung yang dapat menirukan hal-hal di sekitarnya dengan sangat cepat. Dengan kemampuan mereka tersebut mereka dapat dengan cepat mempelajari sesuatu. Namun tetap sesuai dengan kemampuan berpikir mereka yang memang masih terbatas dan belum terlalu luas.
3 Guru TK sebagai pendidik anak usia dini memiliki kewajiban untuk menanamkan nilai-nilai karakter dan juga pengetahuan kepada anak-anak tersebut. Sebagai seseorang terdekat selain orangtua dan keluarga, guru memilliki waktu dan kesempatan yang cukup banyak menyalurkan ilmu-ilmu tersebut. Pengaruh guru terhadap karakter dan perilaku anak pun menjadi cukup besar mengingat anak-anak adalah seorang peniru ulung. Oleh sebab itu seorang guru harus mengerti teknik menyelami cara berpikir anak dan bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan mereka agar tujuan dalam pembelajaran baik dalam segi kognisi maupun karakter dapat tercapai. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang sangat penting untuk dimaksimalkan dalam masa pertumbuhannya. Terlebih lagi masa-masa keemasan anak yang berada diantara usia 0-8 tahun. Pada masa ini anak akan menerima berbagai macam informasi tanpa melihat baik dan buruk. Sehingga pada masa ini adalah masa-masa kritis perkembangan secara fisik, mental dan spiritual mereka yang kemudian akan membentuk karakter mereka. Bila kita salah dalam memberikan pengajaran maupun contoh bagi mereka maka akan terjadi sebuah pembentukan karakter yang kurang diharapkan. Pendidikan usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan
4 perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahaptahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. TKK 10 Penabur Pantai Indah Kapuk merupakan sebuah lembaga pendidikan usia dini dibawah naungan yayasan BPK Penabur Jakarta yang berada di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Barat. Sekolah tersebut memiliki kurikulum pendidikan nasional plus yang memiliki jenjang pendidikan dari toddler (1.5-3 tahun) hingga TK-B (5-6 tahun). Guru-guru di tempat ini, yang semuanya adalah perempuan, adalah orangorang berpotensi yang terpanggil dan memiliki kerinduan untuk menangani pendidikan anak usia dini yang telah dibekali dalam hal pendidikan usia dini. Mereka merupakan lulusan sarjana strata 1&2 dari bidang kependidikan maupun non kependidikan. Mereka memberikan pendidikan dengan memakai acuan kurikulum PAUD dan juga peraturan pemerintah yang membahas tentang pendidikan anak usia dini. Anak-anak disekolah ini sebagian besar berdomisili di Pantai Indah Kapuk dan sekitarnya. Mereka adalah putra-putri dari orang-orang yang memiliki tingkat perekonomian kelas atas. Secara global anak-anak di sekolah ini memiliki latar belakang budaya, status sosial, ekonomi yang hampir sama namun anak-anaknya memiliki karakter yang berbeda-beda. Sehingga disinilah tantangan bagi guru untuk membentuk pribadi mereka yang berbeda-beda tersebut. Memiliki barbagai macam karakter yang berbeda-beda bukan menjadi hambatan bagi guru untuk tetap mendidik mereka menjadi lebih baik dan lebih percaya diri, hal ini ditunjukkan dengan berbagai macam prestasi yang berhasil
5 diraih oleh anak-anak ini dalam berbagai macam bidang perlombaan tingkat taman kanak-kanak baik lokal maupun regional. Dalam beberapa kesempatan bahkan anak-anak ini mampu tampil dalam pementasan-pementasan di tempat lain. Di dalam kelas pun anak-anak menunjukkan keaktifannya dalam menyatakan pendapat dan berinteraksi dengan guru. Sehingga sebagai output mereka akhirnya dapat meneruskan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi pada sekolah-sekolah yang cukup baik. Semua hal itu tentunya tidak lepas dari peran guru sebagai seorang pendidik yang selalu berusaha untuk membangun kepercayaan diri anak agar mereka mau dan mampu tampil sebagaimana adanya mereka di hadapan orang lain. Hal inilah yang kemudian membuat peneliti tertarik untuk meneliti fenomena komunikasi yang terjadi di tempat tersebut. Anak-anak menjadi seorang pribadi yang kompleks dengan banyaknya figur yang mereka lihat, ditambah lagi dengan berbagai macam pengetahuan dan pengalaman yang guru dan orangtua mereka masukan dalam kehidupan anak-anak ini. Dengan modal tersebut banyak perilaku mereka yang sering membuat kita tercengang. Anak-anak seringkali mengeluarkan pikiran sok dewasa mereka. Mereka seringkali bertindak dan berperilaku seperti orang-orang dewasa yang sebenarnya itu merepresentasikan kita orang-orang dewasa yang ditemuinya. Namun karena pikiran mereka yang masih terbatas maka mereka sendiri terkadang bingung dan akhirnya mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang bahkan tidak kita sangka sebelumnya. Inilah salah satu bentuk kepercayaan diri anak yang harus kita pupuk, hal tersebut merupakan salah satu indikator anak
6 memiliki kepercayaan diri yaitu, mampu menyatakan pendapat mereka kepada orang lain. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Juni, karena pada bulan tersebut adalah masa akhir term 4 dimana anak sudah cukup beradaptasi dengan sekolah mereka sehingga telah merasa nyaman dan terbiasa berada disekolah. Pada bulan ini juga waktunya bagi guru-guru untuk melaporkan hasil observasi mereka selama tahun pembelajaran berlangsung, sehingga mereka memiliki gambaran yang lebih mudah bila diajak untuk mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan anak per anak. Secara khusus penelitian ini akan menitik beratkan pada upaya guru dalam membentuk karakter percaya diri anak. Kepercayaan diri perlu dibentuk sejak dini, karena bila tidak, maka anak akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri dan hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada kehidupan sosial anak. Penelitian ini akan meneliti tentang bagaimana guru TK-B TKK 10 Penabur Pantai Indah Kapuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak-anak murid mereka di sekolah khususnya dalam kaitannya dengan membangun kepercayaan diri anak? Bagaimana keunikan berkomunikasi dengan anak-anak TK-B. Anakanak TK-B adalah anak-anak usia 5-6 tahun, sehingga mereka sudah lebih mudah untuk diajak berkomunikasi dan diajak menyampaikan pendapat mereka dibandingkan dengan anak-anak jenjang dibawahnya. Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan fenomena komunikasi guru dengan anak-anak didiknya sehingga dapat menjadi gambaran tentang bagaimana menangani anak usia dini dengan segala keunikan dan karakteristik yang
7 sebelumnya telah melekat pada mereka baik itu hal yang baik maupun tidak, dan bagaimana mengerahkan mereka menjadi pribadi yang lebih baik. 1.2.Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang ada, maka permasalahan yang akan diteliti adalah: Bagaimana guru TK B TKK 10 Pantai Indah Kapuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak didik mereka dalam membentuk kepercayaan diri anak? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui fenomena komunikasi guru TK B TKK 10 Pantai Indah Kapuk dalam interaksi dan komunikasi mereka dengan anak didik mereka dalam membentuk kepercayaan diri anak. 1.4.Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis a. Bagi ilmu Pengetahuan Merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam hal komunikasi instruksional / komunikasi pendidikan anak usia dini. Serta sebagai bahan masukan dalam pengembangan teori komunikasi anak.
8 1.4.2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah Sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terhadap sistem kependidikan usia dini. b. Bagi Sekolah Dapat memberikan sumbangan umpan balik kepada manajemen sekolah agar dapat meningkatkan sistem kependidikan dan kurikulum sekolah yang telah ada. c. Bagi Pengajar/Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dapat memberikan pengetahuan dalam memahami cara berkomunikasi anak dan cara menangani anak-anak dalam interaksinya dengan guru mereka. d. Bagi Anak-Anak TK-B Dapat memperoleh tanggapan yang bijak dari guru mereka yang mampu mengarahkan pemahaman mereka dan membuat mereka lebih percaya diri. e. Bagi Penulis Dapat lebih memahami ilmu komunikasi dalam fenomena komunikasi anak usia dini, baik secara teori maupun praktek.