BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan

BAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN. masih berada dalam kandungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini

BAB I PENDAHULUAN. (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan. spiritual) dan sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Juati, 2013

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa awal kanak-kanak merupakan masa yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

A. RUBRIK PENILAIAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Penyelenggaraan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berlangsung di tempat-tempat kursus, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK RA GUPPI MANDAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

BAB 1 PENDAHULUAN. usia dini sering disebut sebagai the golden ageatau usia emas. Berbagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar sekolah. Salah satu acuannya adalah pendidikan harus berprinsip

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Kaitannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap tahap perkembangan yang. dilalui oleh anak usia dini (Saputra, 2005: 11)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan seni serta menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: kualitas peserta didik, maka harus ditingkatkan untuk menjembatani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk membangun dan membentuk sebuah komunikasi dan hubungan yang baik dengan para stakeholder agar terbentuk sebuah reputasi yang baik. Karenanya seorang praktisi PR perlu memiliki kompetensi yang cukup memadai untuk bisa bersaing, beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang PR adalah kemampuan berkomunikasi dengan baik, kemampuan berorganisasi, kemampuan untuk menganalisa, kemampuan untuk mengikuti kemajuan teknologi dan lingkungan sosial di sekitarnya, dan kemampuan untuk berpikir kreatif dan berpengetahuan luas serta mempelajari berbagai bidang ilmu lainnya. Kemampuan berkomunikasi diperlukan untuk menjalin sebuah hubungan yang baik demi mencapai tujuan, kemampuan berorganisasi diperlukan karena PR akan selalu berhubungan dengan organisasi-organisasi, kemampuan analisis PR diperlukan untuk menganalisa masalah/potensi masalah yang muncul. Inti persoalan yang ada perlu dianalisis dan ditelaah secara menyeluruh, agar solusi yang diambil tidak merugikan pihak lain. Kemampuan untuk mengikuti kemajuan teknologi diperlukan untuk dapat menjaga hubungan komunikasi agar tidak terputus. Kemampuan untuk berpikir kreatif dan berpengetahuan luas serta mempelajari berbagai bidang ilmu lainnya berguna disaat praktisi PR bertemu dengan klien yang lebih beragam latar belakangnya. 1

2 Dalam lingkungan sekolah, guru merupakan pribadi yang perlu memiliki beberapa kemampuan PR tersebut, mengingat pribadi guru juga merupakan PR bagi dirinya sendiri dan juga lingkungan kecilnya. Guru perlu membangun hubungan yang baik antara dirinya dengan pihak sekolah, rekan kerjanya, anakanak didiknya, dan bahkan juga orangtua murid maupun pihak-pihak lain yang selalu berhubungan dengan dirinya seperti pihak pemerintah maupun sekolah lain. Hal tersebut yang kemudian akan membentuk citra dirinya dan reputasinya di mata publik, yang kemudian akan menentukan harga jualnya sebagai seorang tenaga pendidik. Kegiatan utama seorang guru adalah mendidik dan mengajar anak didiknya. Sebagai salah satu stakeholder, hubungan yang baik dengan peserta didik perlu dibina dan dikembangkan. Guru perlu menganalisa dan mengetahui karakteristik peserta didiknya agar mampu memberikan penanganan yang sesuai. Setiap jenjang pendidikan memiliki karakteristik peserta didik yang berbeda-beda. Guru TK perlu mengerti dan memahami karakteristik dan semua hal yang berhubungan dengan anak-anak TK yang masih tergolong dalam anak usia dini, agar dapat menangani peserta didiknya dengan perlakuan yang sesuai, karena anak-anak TK memiliki karakteristik yang cukup unik. Anak-anak usia dini (3-6 tahun) adalah peniru ulung yang dapat menirukan hal-hal di sekitarnya dengan sangat cepat. Dengan kemampuan mereka tersebut mereka dapat dengan cepat mempelajari sesuatu. Namun tetap sesuai dengan kemampuan berpikir mereka yang memang masih terbatas dan belum terlalu luas.

3 Guru TK sebagai pendidik anak usia dini memiliki kewajiban untuk menanamkan nilai-nilai karakter dan juga pengetahuan kepada anak-anak tersebut. Sebagai seseorang terdekat selain orangtua dan keluarga, guru memilliki waktu dan kesempatan yang cukup banyak menyalurkan ilmu-ilmu tersebut. Pengaruh guru terhadap karakter dan perilaku anak pun menjadi cukup besar mengingat anak-anak adalah seorang peniru ulung. Oleh sebab itu seorang guru harus mengerti teknik menyelami cara berpikir anak dan bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan mereka agar tujuan dalam pembelajaran baik dalam segi kognisi maupun karakter dapat tercapai. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang sangat penting untuk dimaksimalkan dalam masa pertumbuhannya. Terlebih lagi masa-masa keemasan anak yang berada diantara usia 0-8 tahun. Pada masa ini anak akan menerima berbagai macam informasi tanpa melihat baik dan buruk. Sehingga pada masa ini adalah masa-masa kritis perkembangan secara fisik, mental dan spiritual mereka yang kemudian akan membentuk karakter mereka. Bila kita salah dalam memberikan pengajaran maupun contoh bagi mereka maka akan terjadi sebuah pembentukan karakter yang kurang diharapkan. Pendidikan usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan

4 perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahaptahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. TKK 10 Penabur Pantai Indah Kapuk merupakan sebuah lembaga pendidikan usia dini dibawah naungan yayasan BPK Penabur Jakarta yang berada di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Barat. Sekolah tersebut memiliki kurikulum pendidikan nasional plus yang memiliki jenjang pendidikan dari toddler (1.5-3 tahun) hingga TK-B (5-6 tahun). Guru-guru di tempat ini, yang semuanya adalah perempuan, adalah orangorang berpotensi yang terpanggil dan memiliki kerinduan untuk menangani pendidikan anak usia dini yang telah dibekali dalam hal pendidikan usia dini. Mereka merupakan lulusan sarjana strata 1&2 dari bidang kependidikan maupun non kependidikan. Mereka memberikan pendidikan dengan memakai acuan kurikulum PAUD dan juga peraturan pemerintah yang membahas tentang pendidikan anak usia dini. Anak-anak disekolah ini sebagian besar berdomisili di Pantai Indah Kapuk dan sekitarnya. Mereka adalah putra-putri dari orang-orang yang memiliki tingkat perekonomian kelas atas. Secara global anak-anak di sekolah ini memiliki latar belakang budaya, status sosial, ekonomi yang hampir sama namun anak-anaknya memiliki karakter yang berbeda-beda. Sehingga disinilah tantangan bagi guru untuk membentuk pribadi mereka yang berbeda-beda tersebut. Memiliki barbagai macam karakter yang berbeda-beda bukan menjadi hambatan bagi guru untuk tetap mendidik mereka menjadi lebih baik dan lebih percaya diri, hal ini ditunjukkan dengan berbagai macam prestasi yang berhasil

5 diraih oleh anak-anak ini dalam berbagai macam bidang perlombaan tingkat taman kanak-kanak baik lokal maupun regional. Dalam beberapa kesempatan bahkan anak-anak ini mampu tampil dalam pementasan-pementasan di tempat lain. Di dalam kelas pun anak-anak menunjukkan keaktifannya dalam menyatakan pendapat dan berinteraksi dengan guru. Sehingga sebagai output mereka akhirnya dapat meneruskan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi pada sekolah-sekolah yang cukup baik. Semua hal itu tentunya tidak lepas dari peran guru sebagai seorang pendidik yang selalu berusaha untuk membangun kepercayaan diri anak agar mereka mau dan mampu tampil sebagaimana adanya mereka di hadapan orang lain. Hal inilah yang kemudian membuat peneliti tertarik untuk meneliti fenomena komunikasi yang terjadi di tempat tersebut. Anak-anak menjadi seorang pribadi yang kompleks dengan banyaknya figur yang mereka lihat, ditambah lagi dengan berbagai macam pengetahuan dan pengalaman yang guru dan orangtua mereka masukan dalam kehidupan anak-anak ini. Dengan modal tersebut banyak perilaku mereka yang sering membuat kita tercengang. Anak-anak seringkali mengeluarkan pikiran sok dewasa mereka. Mereka seringkali bertindak dan berperilaku seperti orang-orang dewasa yang sebenarnya itu merepresentasikan kita orang-orang dewasa yang ditemuinya. Namun karena pikiran mereka yang masih terbatas maka mereka sendiri terkadang bingung dan akhirnya mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang bahkan tidak kita sangka sebelumnya. Inilah salah satu bentuk kepercayaan diri anak yang harus kita pupuk, hal tersebut merupakan salah satu indikator anak

6 memiliki kepercayaan diri yaitu, mampu menyatakan pendapat mereka kepada orang lain. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Juni, karena pada bulan tersebut adalah masa akhir term 4 dimana anak sudah cukup beradaptasi dengan sekolah mereka sehingga telah merasa nyaman dan terbiasa berada disekolah. Pada bulan ini juga waktunya bagi guru-guru untuk melaporkan hasil observasi mereka selama tahun pembelajaran berlangsung, sehingga mereka memiliki gambaran yang lebih mudah bila diajak untuk mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan anak per anak. Secara khusus penelitian ini akan menitik beratkan pada upaya guru dalam membentuk karakter percaya diri anak. Kepercayaan diri perlu dibentuk sejak dini, karena bila tidak, maka anak akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri dan hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada kehidupan sosial anak. Penelitian ini akan meneliti tentang bagaimana guru TK-B TKK 10 Penabur Pantai Indah Kapuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak-anak murid mereka di sekolah khususnya dalam kaitannya dengan membangun kepercayaan diri anak? Bagaimana keunikan berkomunikasi dengan anak-anak TK-B. Anakanak TK-B adalah anak-anak usia 5-6 tahun, sehingga mereka sudah lebih mudah untuk diajak berkomunikasi dan diajak menyampaikan pendapat mereka dibandingkan dengan anak-anak jenjang dibawahnya. Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan fenomena komunikasi guru dengan anak-anak didiknya sehingga dapat menjadi gambaran tentang bagaimana menangani anak usia dini dengan segala keunikan dan karakteristik yang

7 sebelumnya telah melekat pada mereka baik itu hal yang baik maupun tidak, dan bagaimana mengerahkan mereka menjadi pribadi yang lebih baik. 1.2.Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang ada, maka permasalahan yang akan diteliti adalah: Bagaimana guru TK B TKK 10 Pantai Indah Kapuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak didik mereka dalam membentuk kepercayaan diri anak? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui fenomena komunikasi guru TK B TKK 10 Pantai Indah Kapuk dalam interaksi dan komunikasi mereka dengan anak didik mereka dalam membentuk kepercayaan diri anak. 1.4.Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis a. Bagi ilmu Pengetahuan Merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam hal komunikasi instruksional / komunikasi pendidikan anak usia dini. Serta sebagai bahan masukan dalam pengembangan teori komunikasi anak.

8 1.4.2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah Sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terhadap sistem kependidikan usia dini. b. Bagi Sekolah Dapat memberikan sumbangan umpan balik kepada manajemen sekolah agar dapat meningkatkan sistem kependidikan dan kurikulum sekolah yang telah ada. c. Bagi Pengajar/Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dapat memberikan pengetahuan dalam memahami cara berkomunikasi anak dan cara menangani anak-anak dalam interaksinya dengan guru mereka. d. Bagi Anak-Anak TK-B Dapat memperoleh tanggapan yang bijak dari guru mereka yang mampu mengarahkan pemahaman mereka dan membuat mereka lebih percaya diri. e. Bagi Penulis Dapat lebih memahami ilmu komunikasi dalam fenomena komunikasi anak usia dini, baik secara teori maupun praktek.