BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pelaku bisnis untuk menciptakan atau menarik konsumen pada suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif begitu cepat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang,

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata. merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah apabila digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing brand yang dimiliki. Brand atau merek merupakan nilai utama

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini kehidupan manusia tidak dapat lepas

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan kebutuhan pelanggan dengan hati-hati dalam merancang. produk yang sesuai keinginan dan harapan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diera perdagangan saat ini dengan semakin banyaknya kompetitor

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan segala sesuatunya menuntut efisiensi dan efektivitas yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih Universitas Mercu Buana

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan nilai lebih pada produk yang ditawarkan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana

Judul : Peran Competitive Advantage dalam Memediasi Pengaruh Positioning

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor. peningkatan volume penjualan sepeda motor pada Tabel 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah ketat. Setiap perusahaan berusaha dan berlomba-lomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

Nama : Dwi Chuswanda NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Rofi ah, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan citra yang baik dan unggul bagi produknya. Setiap konsumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK HONDA BEAT (Studi Kasus di Dealer AHASS Gedangan) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan memiliki konsumen yang loyal terhadap produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk. dialami oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya (Kotler dan Armstrong, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Nilai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. pendatang baru, sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah perubahan perekonomian dunia yang semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan sarana pendukung, seperti transportasi. Transportasi adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli

III. METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian komparatif (Sugiyono, 2009:99) dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya industri sepeda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri sepeda motor merupakan industry yang sedang tumbuh pesat di

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN MOTOR MATIC MIO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat konsumen dalam rangka mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam memilih suatu produk sampai pada keputusan untuk melakukan suatu pembelian. Seperti yang kita ketahui bahwa tawaran produk saat ini sangatlah beragam dan banyak, tak terkecuali untuk pertumbuhan industri otomotif terutama di bidang sepeda motor yang mana sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Penjualan sepeda motor pada tahun 2013 membukukan penjualan sebesar 7.771.014 dan pada tahun 2014 mencapai angka penjualan 7.908.941, penjualan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang dilansir dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Pada industri sepeda motor sangatlah nampak perkembangannya, sepeda motor lahir dengan berbagai merek, model, tipe, warna dan spesifikasi lainnya. Semua ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas penduduk di berbagai aspek. Hal ini menunjukkan bahwa dalam industri sepeda motor mengalami persaingan yang sangat ketat, masalah tersebut di satu sisi merupakan ancaman (threat), tetapi di sisi lain merupakan peluang ( opportunity) bisnis baru. Agar industri sepeda motor tetap eksis di pasar otomotif, maka harus menyusun strategi yang nantinya mampu mendukung usahanya. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah strategi pemasaran. Menurut Assauri (2014:168), strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usahausaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan aturan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. 1

2 Setiap perusahaan akan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat menjangkau pasar sasarannya dengan seefektif mungkin. Setiap strategi pasti dilengkapi dengan alat-alat pemasaran yang dianggap paling tepat bagi perusahaan. Alat-alat tersebut disebut sebagai bauran pemasaran. Salah satu strategi bauran pemasaran adalah strategi produk. Strategi produk yang dapat dilakukan oleh perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan merek. Menurut Ginting (2011:99), merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi daripadanya untuk menandai produk atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari pesaing. Jadi, merek menandai pembuat atau penjual suatu produk. Menurut Rahman (2010:182), m engelola merek dengan baik dapat membentuk citra positif atau yang disebut dengan citra merek di mata konsumen. citra merek adalah merupakan persepsi atau pendapat konsumen yang muncul ketika mengingat sebuah produk tertentu. Merek yang kuat merupakan aspek penting bagi setiap perusahaan karena bisa mendapatkan beraneka keunggulan, seperti persepsi kualitas yang bagus, loyalitas merek yang lebih tinggi, profit marjin yang lebih besar dan peluang tambahan untuk perluasan merek. Hal ini dapat membuat perusahaan lebih mudah dalam menawarkan dan memperkenalkan produk mereka dengan merek yang diciptakan serta pihak perusahaan bisa mendapatkan keuntungan maksimal dari merek tersebut. Diharapkan dengan adanya merek tersebut dapat menciptakan citra merek yang positif yang akan mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian terhadap suatu produk. Tidak terkecuali PT Astra Honda Motor yang memproduksi motor merek Honda, terus menciptakan strategi untuk meningkatkan penjualan serta citra merek dari produk Honda itu sendiri seperti menciptakan tagline yaitu Oneheart dan menjadi sponsor diberbagai acara, membuat penawaran khusus seperti memberikan special gift dan servis gratis. Honda adalah produsen mobil, mesin, robot, pesawat dan sepeda motor asal Negara Jepang yang diproduksi oleh PT Astra Honda Motor. Dalam industri otomotif, Honda memproduksi sepeda motor serta mobil

3 yang sangat diminati oleh para konsumen dengan berbagai jenis dan tipe yang ditawarkan. Dalam memproduksi kendaraan roda dua (sepeda motor), Honda menciptakan berbagai tipe mulai dari sport, bebek, hingga yang sedang digemari saat ini adalah matic. Honda juga tidak terlepas akan persaingan yang semakin tajam karena banyaknya perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis. Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Honda sebagai produsen sepeda motor yang sudah lama berada di Indonesia yang memiliki berbagai keunggulan, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri. PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk, Indonesia. Keunggulan teknologi motor Honda diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin bandel dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi. PT AHM memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. PT AHM juga mampu memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul. Salah satu jenis sepeda motor yang sedang diminati oleh konsumen sekarang ini adalah sepeda motor jenis matic dikarenakan kepraktisan dalam pemakaiannya, motor jenis ini tidak menggunakan transmisi perpindahan roda gigi. Jenis motor matic Honda ini sendiri memiliki 5 jenis, yaitu Honda

4 Beat, Honda Scoopy, Honda Spacy helm in, Honda Vario dan Honda PCX. Setiap jenis motor matic Honda memiliki keunggulan masing-masing, tetapi perbedaan dari kelima sepeda motor matic tersebut hanyalah terdapat pada desainnya saja, untuk ketahanan dan ekonomis, semua produk Honda sudah teruji. Hal ini dibuktikan dengan dinobatkannya motor matic Honda menjadi penjualan terbanyak pada tahun 2014 menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) dalam Otomotif.kompas.com : Tabel 1.1 Sepeda Motor Jenis Matic Dengan Penjualan Terbanyak Tahun 2014 No. Merek Total Penjualan 1. Honda Beat Injeksi 1.710.702 unit 2. Honda Vario Techno 125 dengan 597.258 unit Idling Stop System (ISS) 3. Yamaha Mio GT 374.032 unit 4. Honda Vario 110 Injeksi 303.306 unit 5. Honda Scoopy FI 235.769 unit (Sumber: Otomotif.Kompas.com, 2014) Menurut tabel 1.1 di atas, empat dari lima jenis motor matic Honda, masuk kedalam penjualan motor terbanyak tahun 2014 yaitu Honda Beat Injeksi dan Honda Vario Techo 125 dengan ISS dan Vario Techno 110 Injeksi dan Honda Scoopy. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya)

5 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: a. Berapa besar pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya? b. Dimensi manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Untuk mendapatkan analisis yang telah ditetapkan, maka penulis memberikan batasan-batasan. Dengan demikian pembahasan laporan yang akan dilakukan dapat lebih terarah. Pembahasan tersebut dibatasi pada pengaruh citra merek terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya. Adapun dimensi dari citra merek terhadap keputusan pembelian yaitu atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian dan pemakai. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini, yaitu: a. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya. b. Untuk mengetahui dimensi yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya.

6 1.4.2 Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: a. Bagi Perusahaan Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan informasi yang berguna bagi kegiatan pemasaran yang dilakukan terhadap produk yang dihasilkan dan dijadikan sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan-keputusan perusahaan yang berkaitan dengan menjaga citra merek produk. b. Bagi Akademisi Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi rekan-rekan Mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dan dapat menambah pengetahuan mengenai citra merek dan proses keputusan pembelian suatu produk. c. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menerapkan ilmu yang diterima penulis selama ini serta dapat menambah pengetahuan dibidang pemasaran khususnya mengenai citra merek dan keputusan dalam pembelian suatu produk. 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Politeknik Negeri Sriwijaya yang beralamat di Jalan Srijaya Negara, Palembang 30139. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya.

7 1.5.2 Jenis Data Menurut Menurut Umar (2013:42 ), jenis data dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Data primer (Primary Data) Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini diambil dengan cara membuat kuesioner yang kemudian disebarkan kepada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya yang menggunakan sepeda motor matic Honda. 2. Data Sekunder (Secondary Data) Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagramdiagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat penulis dari buku, literatur dan sumbersumber lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 1.5.3 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengetahui tanggapan responden tentang pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis di Politeknik Negeri Sriwijaya maka, metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

8 a. Kuesioner Menurut Sugiyono (2013:14 2), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilalukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. b. Studi Kepustakaan Menurut Sugiyono (2008:487), studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Pada metode ini penulis memanfaatkan sumber-sumber tertulis lain dengan mempelajari dan mengumpulkan data-data dari bukubuku literatur yang berhubungan dengan permasalahanpermasalahan yang ada dan dijadikan sebagai landasan teori untuk pembahasan selanjutnya. 1.5.4 Populasi Menurut Sugiyono (2013:8 0), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi pada penelitian ini yang menjadi objek populasi adalah seluruh Mahasiswa Diploma III Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya yang menggunakan sepeda motor matic Honda yang berjumlah 83 orang, dimana penulis mendapatkan jumlah populasi pengguna motor matic Honda ini dengan mengadakan pendataan sebelumnya dengan menyebarkan selebaran berisi sejumlah kolom pertanyaan yang ditujukan kepada orang yang menggunakan sepeda motor matic Honda seperti nomor, nama, kelas, merek motor Honda yang digunakan (Survei awal).

9 1.5.5 Sampel Menurut Sugiyono (2013:8 1), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Jumlah ukuran sampel pada penelitian ini diambil dari populasi jumlah Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya yang menggunakan sepeda motor matic Honda, yaitu: Semester Tabel 1.2 Jumlah Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Program Diploma III Tahun 2015 KELAS NA NB NC ND NE NF NG NH Total 2 5 6 4 5 5 4 - - 29 4 5 2 3 3 4 4 3 3 27 6 2 2 6 5 3 3 3 3 27 (Sumber: Data primer diolah, 2015) Total 83 1.5.6 Teknik Sampling Menurut Sugiyono (2013:81), teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Jumlah sampel yang diambil yang akan diambil pada penelitian ini menggunakan Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2013:85), sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik sampling jenuh dimana semua populasi merupakan sampel yang akan diteliti.

10 1.5.7 Operasional Variabel Menurut Yusi (2009:43), variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam suatu penelitian dapat dibedakan menjadi variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) dimana biasanya disimbolkan dengan X dan Y. Dalam penelitian ini, variabel bebas (X) adalah citra merek sedangkan variabel terikat (Y) adalah keputusan pembelian: Tabel 1.3 Operasional Variabel No. Variabel Dimensi Indikator Item Atribut X 1.1 Kualitas (X 1 ) Produk 1. Citra Merek (X) Manfaat (X 2 ) X 1.2 Fitur Produk X 1.3 Gaya dan Desain Produk X 2.1 Manfaat fungsional X 2.2 Manfaat emosional 1. Motor matic Honda sangat gesit dan lincah saat dikendarai 2. Motor matic Honda memiliki teknologi yang tinggi seperti (Idling Stop System (ISS), Combi Brake System (CBS), esp dll. 3. Desain dan warna motor matic Honda yang menarik 4. Motor matic Honda memiliki tingkat kebandelan mesin yang baik 5. Motor matic Honda merupakan kendaraan yang tahan lama 6. Merasa bangga menggunakan motor matic Honda

11 Lanjutan tabel 1.3 Nilai (X3) X 3.1 Nilai bagi produsen Budaya (X 4 ) X 4.1 Menunjukkan Budaya Negara Asal Produk 7. Motor matic Honda mencerminkan produk yang berkelas dan terkenal 8. Motor matic Honda memiliki teknologi yang canggih 9. Produk Jepang mencerminkan produk yang berkualitas tinggi 10.Motor matic Honda mencerminkan motor yang ramah lingkungan 11.Motor Honda mencerminkan produk yang tampil beda 2. Keputusan Pembelian (Y) Kepribadian (X 5 ) Pemakai (X 6 ) Pengenalan Kebutuhan (Y 1 ) Pencarian Informasi (Y 2 ) X 5.1 Cermin Kepribadian Pemakai X6.1 Cermin Pemakai Y 1.1 Prioritas Pembelian Pada Produk Tertentu Y 1.2 Mencari informasi 12.Motor matic Honda melambangkan orang yang berfikir dinamis dan trendi 13.Motor matic Honda dapat meningkatkan kepercayaan diri 14.Motor Honda melambangkan generasi muda 15.Motor matic Honda melambangkan orang yang mengikuti perkembangan zaman 16.Motor matic Honda identik dengan orang yang ingin tampil beda 17.Membeli motor matic Honda dikarenakan kebutuhan akan berkendara 18.Membeli motor matic Honda dikarenakan harga jual kembali yang tinggi 19.Mencari informasi mengenai motor matic Honda melalui internet 20.Mendapat informasi mengenai motor matic Honda dari keluarga atau teman, iklan, wiraniaga

12 Lanjutan tabel 1.3 Evaluasi Alternatif (Y 3 ) Keputusan Pembelian (Y 4 ) Perilaku Pasca Pembelian (Y 5 ) (Sumber: Data primer diolah, 2015) Y 1.3 Mengevaluai terhadap produk Y 1.4 Keputusan Y 1.5 Kepuasan atau Ketidak puasan 21.Produk Honda lebih memiliki keunggulan dibanding merek lainnya 22.Membeli produk Honda karena kualitas Honda yang terjamin 23.Merekomendasikan keluarga, teman untuk membeli produk motor matic Honda 1.6 Analisis Data a. Data Kualitatif Menurut Yusi dan Umiyati (2009:102), data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numberik. Data kualitatif yang dimaksud dalam penulisan ini dalah jawaban kuesioner yang diolah menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2013:93), s kala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Pengukuran dalam penulisan ini dibatasi dengan batasan-batasan sebagai berikut: Tabel 1.4 Tabel Skala Likert Skor Kategori Jawaban 5 SS = Sangat setuju 4 ST = Setuju 3 RG = Ragu-ragu 2 TS = Tidak Setuju 1 STS = Sangat Tidak Setuju (Sumber: Sugiyono, 2013:94)

13 b. Data Kuantitatif Menurut Yusi dan Umiyati (2009:102), data kualitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Hasil dari pengolahan tersebut akan diperoleh informasi yang signifikan mengenai pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya. Untuk lebih jelas dapat dilihat rumus-rumus statistik yaitu: c. Regresi Berganda Menurut Yusi dan Umiyati (2009:139), dalam regresi berganda terdapat satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas yang mempengaruhinya. Bentuk umum dari regresi berganda adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + e Keterangan: Y = Keputusan Pembelian a = konstanta b1,b2,b3,b4,b5,b6 = Koefisien regresi X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 e = Atribut = Manfaat = Nilai = Budaya = Kepribadian = Pemakai = error

14 d. Kerangka Pikir Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 1.5 Kerangka pemikiran penelitian Citra Merek (X): Atribut (X 1 ) Manfaat(X 2 ) Nilai(X 3 ) Budaya (X 4 ) Kepribadian (X 5 ) Pemakai (X 6 ) Keputusan Pembelian (Y) 1.7 Instrumen Penelitian 1.7.1 Uji Validitas Menurut Yusi dan Umiyati (2009:88), uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner akan diuji validitasnya dengan langkah pertama membuat klasifikasi, yaitu batasan mengenai variabel yang akan diukur, kemudian menentukan terhadap konstruk apakah valid atau hipotesisnya maka dicari nilai r table dengan program SPSS. Nilai r hasil dibandingkan dengan r table. Jika r hasil positif dan r hasil > r table, maka variabel tersebut valid. Jika r hasil tidak positif dari r hasil < r table maka variabel tersebut tidak valid. 1.7.2 Uji Reliabilitas Menurut Yusi dan Umiyati ( 2009:90), suatu pengukur dikatakan reliabel apabila pengukur tersebut menghasilkan hasil-hasil yang konsisten. Reliabilitas mendukung validitas dan merupakan syarat perlu tetapi tidak merupakan syarat kecukupan bagi validitas. Reliabilitas berkaitan dengan estimasi sejauh mana suatu pengukur bebas dari kesalahan acak atau tidak stabil.