BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

dokumen-dokumen yang mirip
: Muhamad Henryzal Arief Wicaksono Npm : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur (sub sektor makanan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. BEI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. Selain itu penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal (variabel tertentu). Sugiyono (2009:13).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini tipe penelitian yang digunakan bersifat explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan yang dikeluarkan dari penelitian dikarenakan data Outlier.

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel harga saham (Y)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder atau data tidak langsung. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini karena kemudahan perolehan data dan informasi. Data diperoleh dari www.idx.co.id. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data selama tahun 2008-2012. 3.2 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. 3.2.1 Populasi dan sampel populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011:80). Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada sektor industri Food and Beverage yang terdaftar di BEI periode tahun 2008-2012.

27 Penarikan sampel penelitian diambil dari sampel yang berasal dari populasi. Penentuan sampel menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu dimana berdasarkan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria penentuan sample pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang tergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Perusahaan manufaktur pada sektor industri Food and Beverage dengan tingkat keaktifan terbaik yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. 3. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap selama periode penelitian. 4. Data perusahaan lengkap pada semua variabel. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel No. Karakteristik Sampel Jumlah 1 2 3 4 Perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012 Perusahaan food and beverage yang tidak masuk dalam tahun penelitian 2008-2012 Perusahaan food and beverage yang tidak mempublikasikan laporan keuangan selama periode penelitian 2008-2012 Data perusahaan food and beverage yang menjadi out layer dalam penelitian ini 16 (4) (3) (4) Sumber: http://www.idx.co.id (data diolah) Jumlah Sampel 5 Setelah melihat karakteristik sampel yang diteliti, maka dari 16 perusahaan manufaktur sub-sektor Food and Beverage, maka diperoleh 5 perusahaan yang

28 dianggap layak untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut diantaranya sebagai berikut: Tabel 3.2 Sampel Perusahaan No. Kode Nama Perusahaan 1 STTP PT Siantar Top Tbk 2 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 3 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry anad Trading company Tbk 4 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 5 PSDN PT Prashida Aneka Niaga Tbk Sumber: http://www.idx.co.id (data diolah) 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka mengkaji jurnal-jurnal, buku dan makalah untuk memperoleh landasan teoritis yang komprehensif tentang struktur modal serta menelaah laporan keuangan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, yaitu dengan mencatat dan mengkopi data-data dalam www.idx.co.id yang relevan dengan penelitian ini. 3.4 Variabel Penelitian dan Variabel Definisi Operasional 3.4.1 Definisi Oprasional Variabel Definisi operasional merupakan cara penulis dalam mendefenisikan atau menghitung variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini. Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya/terpengaruhinya variabel dependen. Variabel independen yang digunakan penulis dalam

29 penelitian ini yaitu likuiditas dan struktur modal, sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah profitabilitas. 3.4.1.1 Variabel Bebas (independen variabel) a. Current Ratio (CR) (X2) Current Ratio(CR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Rumus untuk menghitung Current Ratio(CR) sebagai berikut : b. Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) (X2) Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) merupakan perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan untuk menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam memenuhi kewajiban perusahaan. Rumus untuk menghitung Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) sebagai berikut :

30 3.4.1.2 Variabel Terikat (dependen varibel) a. Return On Asset (ROA) (Y) Return On Asset Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Rumus untuk menghitung Return On Asset (ROA) sebagai berikut : 3.5 Alat Analisis 3.5.1 Uji Asumsi Ordinary Least Square (OLS) Untuk menghitung persamaan regresi sederhana melalui metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square/OLS) maka data harus memenuhi empat asumsi dasar, yaitu uji Normalitas, uji Heteroskedasitas, uji Autokorelasi dan uji Multikolinieritas. Apabila 4 asumsi tersebut sudah dipenuhi maka data dinyatakan penelitian layak uji (Ghozali,2007:89). 3.5.1.1 Uji Asumsi Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang et al, 2010:91). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang et al, 2008:97).

31 1. Analisis Statistik Uji normalitas residual dengan grafik dapat mengecoh jika tidak berhati-hati. Secara visual uji normalitas residual dengan grafik kelihatan tidak normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, dilakukan uji statistik dan tidak melakukan uji normalitas residual dengan grafik dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K- S). Uji ini memiliki kreteria sebagai berikut : 1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 atau dibawah 5%, maka H0 ditolak. Hal ini berarti data terdistribusi tidak normal. 2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 atau diatas 5%, maka H0 diterima.hal ini berarti data terdistribusi normal. Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji One-Kolmogorov Smirnov Sumber: Hasil olahan penulis (2014) Tabel 3.3 memperlihatkan bahwa hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukkan data telah terdistribusi secara normal. Hal ini ditunjukkan dengan uji Kolmogorov - Smirnov yang menunjukkan hasil yang memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,432 yang berada di atas 0,05 atau diatas 5%, hal ini berarti

32 data terdistribusi secara normal, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. 3.5.2.2 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi adalah dengan melakukan Uji Durbin Watson (Dw test). Uji Durbin Watson (Dw test) hanya digunakan untuk autokorelsi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mengisyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel bebas. Hipotesis yang akan diuji adalah: H0 : tidak ada autokorelasi (ρ = 0) Ha : ada autokorelasi (ρ 0) Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: Hipotesis nol Jika Tidak ada autokorelasi positif 0 < d < d L Tidak ada autokorelasi positif d L d d U Tidak ada autokorelasi negatif 4 d L < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif 4 d U d 4 - d L Tidak ada autokorelasi positif atau negatif d U < d < 4 - d U Ket : d U : Durbin Watson upper, d L : Durbin Watson lower

33 - Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4 du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. - Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien korelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif. - Bila nilai DW lebih besar dari pada (4 dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif. - Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak diantara (4 du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Autokorelasi Sumber: Hasil olahan penulis (2014) Tabel 3.4 memperlihatkan bahwa nilai Durbin Watson Hitung sebesar d = 2.362 Dengan diketahui nilai T (jumlah sampel) = 25, k (Jumlah Variabel bebas) = 2, nilai DL (batas bawah) = 1,2063 dan du (batas atas) = 1,5495. Maka dapat dihitung (4-dU) yaitu 4 1,5495 = 2,4505 dan (4-dL) yaitu 4 1,2063 = 2,7937. Dapat disimpulkan bahwa nilai dw terletak diantara du dan (4-dU), yaitu 1,5495 < 2,362 < 2,4505, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model tersebut. Sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi.

34 3.5.2.3 Uji Multikolinearitas Uji multikolineartitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Hubungan linear antar variabel inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas menggunakan kriteria variance inflation factor (VIF). Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor), yaitu: - Jika nilai tolerance > 0.10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut. - Jika nilai tolerance < 0.10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut. Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Multikolinearitas Sumber: Hasil olahan penulis (2014) Tabel 3.4 diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai Tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah angka 10. Nilai Tolerance pada tabel sebesar 0,924 pada CR, 0,924 pada LTDER sedangkan nilai VIF sebesar 1,082 pada CR, 1,082 pada LTDER. Kesimpulan yang dapat diambil dalam model ini tidak ada masalah multikolinieritas pada data yang dijadikan sampel untuk penelitian.

35 3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heretoskesdastisitas. Heteroskedastisitas tidak merusak property dari estimasi ordinary least square (OLS) yaitu tetap tidak bias (unbiased) dan konsisten estimator, tetapi estimator ini tidak lagi memiliki variance dan efisien sehingga tidak lagi lagi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Metode yang dapat digunakan untuk menguji adanya gejala ini adalah metode grafik, yaitu dengan kreteriannya bahwa apakah nilai rata-rata yang ditaksir dari Y secara sistematis berhubungan dengan kuadrat residual. Kalau terjadi hubungan, maka grafik yang ada akan menunjukkan suatu pola tertentu, yang artinya terjadi heretoskedastisitas. Dan sebaliknya, jika tidak terjadi hubungan maka grafik tidak akan menunjukkan suatu pola tertentu atau tersebar tidak menentu, artinya tidak terjadi heteroskedastisitas.

36 Sumber: Hasil olahan penulis (2014) Gambar 3.1 Grafik Scatterplot Gambar 3.1 memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan. 3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda Regresi linear berganda adalah metode yang digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel sekaligus memperoleh model untuk menaksir dan membuat perkiraan nilai variabel tertentu, sebagai variabel dependen berdasarkan atas sati/beberapa variabel lain sebagai variabel independen

37 yang telah diketahui nilainya (J. Supranto, 1993). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Persamaan regresi linier yang dipakai adalah sebagai berikut: Y = α + + + e Dimana : Y = Profitabilitas a = Konstanta Χ1 = Likuditas X2 = Struktur Modal β1,β2 = Koefisien regresi variabel X1,X2 e = error (5 % dari tingkat kepercayaan 95 %). 3.6 Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Pengaruh Simultan (F test) Pengujian ini bertujuan menunjukkan apakah variabel-variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (a=5%) dan membandingkan F hitung dengan F tabel. Pengujian dengan menggunakan significance level 0,05 (a=5%) penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Apabila nilai signifikansi f < 0.05, maka H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti koefisien regresi signifikan, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen.

38 2. Apabila nilai signifikansi f > 0.05, maka H0 diterima atau Ha ditolak yang berarti koefisien regersi tidak signifikan. Hal ini artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 3.6.2 Uji Parsial (t test) Pengujian hipotesis akan menggunakan uji t. Uji t merupakan pengujian hubungan regresi parsial faktor-faktor bebas terhadap faktor terikat. Uji t ini pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajad kebebasan n-k-1. Rumusan hipotesis yang ditransformasikan menjadi rumusan statistik adalah sebagai berikut: 1. Pengujian untuk hipotesis variabel CR H 0 : β1 = 0 CR tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. H a : β1 > 0 CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. 2. Pengujian untuk hipotesis variabel LTDER H 0 : β2 = 0 LTDER tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. H a : β2 < 0 LTDER berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Apabila t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak dan Ha diterima Apabila t hitung < t tabel, maka H 0 diterima dan Ha ditolak 3.6.3 Koefisien Determinasi Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi variabel terikat juga semakin besar.

39 Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen. Semakin banyak variabel independen ditambahkan ke dalam model maka R square akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi model (Situmorang at al, 2010:91).