STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN PENELITIAN

PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak

OLEH DRA. NUNUNG SITARESMI, M.PD. FPBS UPI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

Abstrak. Kata kunci: silogisme kategoris, kalimat, klausa. Latar Belakang Pelajaran kalimat merupakan dasar dari pelajaran mengarang.

MODEL PEMBELAJARAN STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA BAGI PEMBELAJAR ASING (BIPA) OLEH DRA. NUNUNG SITARESMI, M.PD. FPBS UPI

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Verba berprefiks..., Indra Haryono, FIB UI, Universitas Indonesia

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

PENULISAN KARYA ILMIAH

Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas II SDN Doda Melalui Metode Kartu Kata ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbahasa, kedua kemampuan tersebut, reseptif dan produktif, merupakan

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S )

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

PELESAPAN FUNGSI SINTAKTIK DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA THE ELLIPIS OF THE SYNTACTIC IN THE INDONESIAN LANGUANGE COMPOUND SENTENCE

Oleh Septia Sugiarsih

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN

Apa itu sintaksis Sitindoan: Sintaksis ialah cabang dari tata bahasa yang mempelajari hubungan kata atau kelompok kata dalam kalimat dan menerangkan h

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGGUNAAN DIKSI DALAM TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PADA HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Mentari Ade Fitri

BAB 1 PENDAHULUAN. Istilah klausa dalam dunia linguistik bukanlah hal yang baru. Namun,

KALIMAT EFEKTIF DALAM BERKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhan jasmani dan rohani dapat terpenuhi. Oleh karena itu, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Permen Kis di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN ADJEKTIVA SERAPAN ASING DALAM MEDIA MASSA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI

KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA SOLOK

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KERINCI

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN LEVEL KEMAHIRAN MENULIS BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN MAHASISWA JURUSAN ASEAN STUDIES WALAILAK UNIVERSITY THAILAND

baca (tanda titik untuk kalimat deklaratif,tanda tanya untuk kalimat intorogatif,dan tanda seru untuk kalimat interjektif).

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN SISWA KELAS V SDN SOROPADAN 108 LAWEYAN

BAB I PENDAHULUAN. kesistematisan dari jalan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis. Menurut Chaer dan

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA

BAB V PENUTUP. bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII SMPN 2

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi media massa berjalan dengan pesat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

DRA. NUNUNG SITARESMI, M.PD. FPBS UPI

Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Jika dibandingkan dengan

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting untuk menuangkan ide pokok

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : KSD -224

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

KORELASI PENGUASAAN STRUKTUR KALIMAT DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS X SMA BUDI MULIA CILEDUG. Evawani Elisa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

Transkripsi:

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI 1. Pendahuluan Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat utama dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Orang yang terampil menggunakan bahasa tentu saja dapat menjadi anggota masyarakat yang baik dan dapat menyesuaikan diri dengan teman sekelompoknya secara cepat. Komunikasi dapat diartikan dengan berbagai cara, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Komunikasi akan berlangsung dengan baik apabila bahasa yang digunakan oleh komunikator dapat dipahami oleh komunikan. Kesalahpahaman sering terjadi akibat ketidaktepatan komunikan memaknai isi pesan komunikator. Jika hal tersebut berlangsung, maka kegiatan komunikasi bisa terganggu. Dengan demikian, baik komunikator maupun komunikan harus memiliki penguasaan bahasa yang memadai agar kegiatan berkomunikasi dapat berjalan dengan baik. Meskipun orang mengetahui bahasa itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak sedikit para pemakai bahasa tidak memperhatikan kaidah bahasa Indonesia. Karena komunikasi dalam bahasa tulis tidak bersifat langsung, maka penulis harus memperhatikan penggunaan bahasa yang benar sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia. Sebuah karya tulis harus dapat dibaca dan dipahami di mana pun tempatnya dan kapan pun waktunya. Penggunaan bahasa yang benar dapat mengurangi kemungkinan pembaca untuk mengira-ngira maksud penulis, sehingga dapat memahami tulisan sesuai dengan yang dimaksud penulis. Salah satu penggunaan bahasa yang benar tersebut, yaitu penggunaan kalimat. Kalimat-kalimat tersebut hendaknya disusun sesuai dengan kaidah penulisan kalimat yang benar. Kalimat-kalimat yang ditulis harus kalimat yang efektif. Kekurangcermatan pemahaman fungsi kata dalam kalimat sering menghasilkan kalimat yang rancu dan tidak efektif. Keefektifan kalimat akan ditingkatkan jika penulis mampu mencari variasi pemilihan kata serta keragaman konstruksinya. Penempatan kata atau ungkapan yang tidak biasa posisi yang tepat dapat membuat kalimat lebih segar. Kalimat dapat diefektifkan jika beberapa kalimat pendek digabung, dan bagianbagian yang setara disejajarkan atau dipertentangkan, atau disusun dengan menekankan hubungan sebab-akibat. Akan tetapi, penggabungannya harus dilakukan secara berhatihati agar tidak terjadi kesalahan sehingga kalimat menjadi berkepanjangan dan maksudnya tidak langsung dapat ditangkap. Untuk itu, tanda baca hendaklah dimanfaatkan sepenuhnya. Di sinilah letak pentingnya pengkajian struktur kalimat bahasa Indonesia dalam karangan mahasiswa. Penelitian Struktur Kalimat bahasa Indonesia merupakan penelitian linguistik dalam segi Sintaksis. Struktur kalimat bahasa Indonesia sangat luas, maka dalam penelitian ini dibatasi pada macam ragam kalimat berdasarkan jumlah klausanya. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana ragam atau kemajemukan kalimat berdasarkan jumlah klausa yang digunakan mahasiswa dalam karangannya.

Ada 4 komponen yang akan ditelaah dalam ragam kalimat berdasarkan jumlah klausanya. (1) bagaimana keragaman kalimat tunggal berdasarkan kategori predikat (P); (2) bagaimana pengelompokkan kalimat verbal berdasarkan kehadiran nomina atau frasa nominal; (3) bagaimana peran subjek (S) pada kalimat verbal; dan (4) bagaimana keragaman kalimat majemuk berdasarkan konjungtornya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemajemukan ragam kalimat berdasarkan jumlah klausa yang digunakan Mahasiswa Program Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia dalam karangannya. Kemajemukan ini mencakup keragaman kalimat tunggal berdasarkan kategori predikatnya, pengelompokkan kalimat verbal, kalimat aktif-pasif, dan kalimat majemuk. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Program Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia yang mendidik calaon Sarjana Sastra dalam bidang Linguistik. Kepada pihak-pihak tersebut diharapkan hasil penelitian ini bisa memberikan informasi yang relevan demi meningkatnya kemampuan mahasiswa sebagai calon ahli linguistik. 2. Kalimat Bahasa Indonesia Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan. Dalam wujud tulisan kalimat dimulai oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda titik, tanda Tanya, atau tanda seru. Di dalam kalimat disertakan pula berbagai tanda baca yang

berupa spasi atau ruang kosong, koma, titik koma, titik dua, dan atau sepasang garis pendek yang mengapit bentuk tertentu (Depdikbud,..) Kalimat merupakan satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai pola intonasi akhir (Cook, 1971:39). Jadi, kalimat dalam kesendiriannya sudah merupakan bentuk kalimat yang lengkap. Karena itu, Sutan Takdir Alisyahbana (1983:71) menjelaskan bahwa kalimat ialah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang merupakan suatu susunan pikiran yang lengkap, sehingga terjadi komunikasi yang baik. 3. Rancangan Penelitian Penelitian tentang struktur kalimat bahasa Indonesia termasuk kajian struktural bahasa. Dalam penelitian ini diperhatikan kriteria-kriteria analisis struktural. Untuk kajian struktural, rancangan yang tepat adalah rancangan deskriptif kualitatif. Hal ini berarti bahwa penelitian ini bertolak dari fenomena ketatabahasaan yang berlangsung kini. Melalui rancangan penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini diharapkan menghasilkan gambaran secara objektif tentang struktur kalimat yang digunakan mahasiswa. Untuk mencapai hasil semacam itu, penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan ciri-ciri rancangan deskriptif dengan memperhatikan hal-hal berikut. (1) memusatkan penelitian pada pemecahan masalah yang ada sekarang, (2) mengumpulkan, menyusun, menafsirkan, menjelaskan, dan menganalisis data yang terkumpul secara deskriptif, (3) menjelaskan dasar-dasar metodologinya maupun detail teknik secara khusus, (4) menjelaskan prosedur pengumpulan data serta pengawasan dan penelitian terhadap data, (5) memberi alasan kuat penggunaan teknik tertentu dan teknik lainnya. 4. Hasil Penelitian Hasil penelitian terhadap data yang terkumpul menunjukkan bahwa mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, dalam karangannya menggunakan kalimat yang berklausa satu (kalimat tunggal) dan kalimat

yang berklausa dua atau lebih (kalimat majemuk) dengan frekuensi pemakaian, yaitu sebanyak 29,17% (KT) dan 70,83% (KM). Melihat data tersebut ternyata penggunaan kalimat majemuklah yang paling disenangi mahasiswa dalam menuangkan gagasannya. Untuk lebih jelasnya, hasil analisis data tersebut akan dirinci sebagai berikut. a. Kalimat tunggal yang digunakan mahasiswa terdiri atas 4 macam kategori, yaitu verba, adjektiva, frasa preposisional, dan numeralia. Dari keempat kategori ini ternyata kategori verba paling sering digunakan mahasiswa. Urutannya adalah sebagai berikut. a. Kategori verba sering muncul dengan frekuensi pemakaian 53,85%. b. Kategori adjektiva merupakan urutan kedua dengan frekuensi pemakaian 31,32%. c. Kategori frasa preposisional merupakan urutan ketiga dengan frekuensi pemakaian 11,54%. d. Kategori numeralia merupakan urutan keempat dengan frekuensi pemakaian sangat jarang, yaitu 3,30%. b. Dalam pengelompokkan atas kehadiran nomina dalam kalimat verbal yang digunakan mahasiswa dalam karangan terdapat dua kelompok, yaitu kalimat ekatrasitif dan intrasitif. Urutannya sebagai berikut. 1) Kalimat ekatransitif merupakan kalimat yang sering digunakan mahasiswa dengan frekuensi pemakaian 68,34%. 2) Kalimat intransitive muncul pada urutan kedua dengan frekuensi pemakaian 31,67%.

c. Dalam pengelompokkan kalimat verbal berdasarkan peran subjek, mahasiswa menggunakan dua jenis kalimat, yaitu kalimat aktif dan pasif. Urutannya sebagai berikut. 1) Kalimat aktif sering muncul dalam karangan mahasiswa dengan frekuensi pemakaian 70,41%. 2) Kalimat pasif muncul pada urutan kedua dengan frekuensi pemakaian 29,59%. d. Dalam hal keragaman kalimat majemuk berdasarkan konjungtornya, mahasiswa menggunakan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Urutannya sebagai berikut. 1). Kalimat majemuk bertingkat sering digunakan mahasiswa dengan frekuensi pemakaian 57,24%. 2). Kalimat majemuk setara digunakan mahasiswa pada urutan kedua dengan frekuensi pemakaian 42,76%. e. Dalam kalimat majemuk setara, apabila ditinjau dari hubungan makna antarklausanya terdapat tiga hubungan makna, yaitu penambahan; perlawanan; dan pemilihan. Urutannya sebagai berikut. 1) Makna penambahan muncul pada urutan kesatu dengan frekuensi pemakaian sangat tinggi (88,89%). 2) Urutan kedua yaitu makna perlawanan dengan frekuensi pemakaian 7,94%. 3) Urutan ketiga yaitu makna pemilihan dengan frekuensi pemakaian 3,17%. f. Begitu pula dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat beberapa hubungan makna antarklausa. Urutannya sebagai berikut. 1) Makna atributif dengan frekuensi pemakaian 27,27%.

2) Makna akibat dengan frekuensi pemakaian 19,76%. 3) Makna sebab dan tujuan dengan frekuensi pemakaian 15,02%. 4) Makna carat dengan frekuensi pemakaian 8,30%. 5) Makna penjelas dengan frekuensi pemakaian 5,93%. 6) Makna hasil dengan frekuensi pemakaian 4,74%. 7) Makna waktu dengan frekuensi pemakaian 1,98%. 8) Makna syarat dengan frekuensi pemakaian 1,58%. 9) Makna konsesif dengan frekuensi pemakaian 0,40%. 5. Simpulan a. Simpulan Utama 1) Kategori predikat (P) kalimat tunggal yang digunakan mahasiswa dalam karangannya, kalimat berpredikat verba merupakan kategori yang sering digunakan dengan frekuensi pemakaian 53,85%. 2) Dalam pengelompokkan atas kehadiran nomina dalam kalimat verbal yang digunakan mahasiswa dalam karangannya, kalimat ekatransitif yang sering muncul dengan frekuensi pemakaian sebanyak 68,34%. 3) Dalam pengelompokkan kalimat verbal berdasarkan peran subjek, ternyata mahasiswa dalam karangannya menggunakan kalimat aktif dan pasif. Akan tetapi, yang paling sering muncul yaitu kalimat aktif dengan frekuensi pemakaian sebanyak 70,40%. 4) Dalam hal keragaman kalimat majemuk berdasarkan konjungtornya, mahasiswa menggunakan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat

majemuk bertingkat lebih sering muncul dengan frekuensi pemakaian sebanyak 57,24%. 5) Dalam kalimat majemuk yang digunakan mahasiswa baik dalam kalimat majemuk setara maupun kalimat majemuk bertingkat ternyata ada beberapa hubungan makna yang muncul dalam karangan, (a) Dalam KMS yang digunakan mahasiswa dalam karangan terdapat beberapa hubungan makna, yaitu makna perlawanan, penambahan, dan pemilihan. Dari ketiga makna ini ternyata makna penambahanlah yang sering digunakan mahasiswa dengan frekuensi pemakaian sebanyak 88,89%. (b) Hubungan makna yang muncul dalam KMB ada 10 makna, yaitu makna atributif, tujuan, penjelas, syarat, sebab, akibat, cara, hasil, waktu, alat, dan konsesif. Dari makna-makna tersebut makna yang sering digunakan yaitu makna atributif dengan frekuensi pemakaian sebanyak 27,27%. b. Simpulan Tambahan Dari uraian kesimpulan utama ternyata dapat pula ditarik kesimpulan lain, yaitu sebagai berikut. 1) Pada umumnya mahasiswa dalam karangan lebih banyak menggunakan kalimat majemuk daripada kalimat tunggal. 2) Dari kategori predikat kalimat tunggal pada umumnya mahasiswa lebih senang menggunakan kalimat yang berpredikat kategori verba.

6. Saran a. Para pengajar mata kuliah kemahiran berbahasa produktif, khususnya menulis diharapkan dapat membuat pola karangan yang mengandung kalimat kunci sebagai pelatihan dan patokan pengembangan kalimat-kalimat selanjutnya dalam karangan. b. Para pengajar diharapkan dapat memberi bimbingan cara menulis karangan yang baik, tidak hanya diberi tugas tetapi harus benar-benar dengan bimbingan yang terarah. DAFTAR PUSTAKA Alisyahbana, S. T. (1983). Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat. Arifin, Z. (2004). Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Akademika Pressindo. Jakarta: Chomsky, N. (1957). Syntactic Structures. Paris: The Hague Mounton. Hasan, A. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kaswanti, P.B. (1992). Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Kridalaksana, H. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ramlan, M. (2001). Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono. Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sudaryanto. (1992). Metode Linguistik. Jakarta: Erlangga. Sugono, D. (1977). Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara..