ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN KONSERVATISME DALAM AKUNTANSI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang bergerak Di Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2013) Oleh : Ardiani, Siti Nurhayati Nafsiah, S.E, Ak., M.si, Jaka Darmawan, S.E, Ak., M.Ak., CA e-mail : Ardianijanuari@gmail.com, sititantointanapik@yahoo.co.id, jakadarmawan@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Institusional, Struktur Kepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan, Leverage baik secara parsial maupun secara simultan terhadap Konservatisme pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia(BEI). Periode pengamatan penelitian dilakukan tahun 2013 Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukan secara simultan variabel Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Institusional, Struktur Kepemilikan Publik tidak berpengaruh signifikan terhadap Konservatisme, namun secara parsial Ukuran Perusahaan dan Leverage berpengaruh signifikan terhadap Konservatisme. Kata Kunci : Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Institusional, Struktur Kepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan, Leverage. ABSTRACT The aim of this study was to determine and analyze the influence of Managerial Ownership Structure, Institutional Ownership Structure, Ownership Structure Public, Company Size, Leverage either partially or simultaneously against the Conservatism of Manufacturing Sector Consumer Goods Industry in Indonesia Stock Exchange (BEI). Observation period of the study carried out in 2013 The analysis technique used is multiple linear regression. Results of the analysis showed simultaneous variables Managerial Ownership Structure, Institutional Ownership Structure, Public Ownership Structure no significant effect on Conservatism, however partially Company Size and Leverage significant effect on Conservatism. Keywords: Structure Managerial Ownership, Institutional Ownership Structure, Ownership Structure Public, Company Size, Leverage.
PENDAHULUAN Dalam praktik perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya keuangan. Laporan keuangan merupakan proses akhir kegiatan akuntansi dari perusahaan. Laporan tersebut memberikan informasi yang dapat digunakan oleh pihak internal dan pihak eksternal dalam mengambil keputusan. Keputusan dari pihak internal misalnya keputusan yang mengangkat kembali atau mengganti manajemen sedangkan keputusan dari pihak eksternal misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka di dalam perusahaan. Soewardjono (2010:245) menyatakan implikasi konsep konservatisme terhadap prinsip akuntansi yaitu mengakui biaya atau rugi yang memungkinkan akan terjadi, tetapi tidak segera mengakui pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya besar. Penerapan prinsip konservatisme ini dapat menghasilkan angka-angka laba yang rendah dan angka-angka biaya yang tinggi. Hal ini dikarenakan prinsip tersebut memperlambat pengakuan pendapatan, tetapi biaya yang terjadi cepat diakui. Akibatnya laba yang ada dalam laporan keuangan cenderung terlalu rendah dalam periode sekarang dan overstatement terhadap laba pada periode berikutnya. Menurut Almilia (2004) Konservatisme merupakan reaksi yang berhati-hati atas ketidakpastian dan risiko yang berkaitan dalam situasi bisnis dapat dipertimbangkan dengan cukup memadai dalam laporan keuangan agar nilai prediksi dan kenetralan dapat diperbaiki. Banyak pertentangan yang terjadi mengenai pemakaian prinsip konservatisme dalam penyajian laporan keuangan. Sampai saat ini, prinsip konservatisme masih dianggap sebagai prinsip yang kontroversial. Terdapat banyak kritikan yang muncul, namun ada pula yang mendukung penerapan prinsip konservatisme. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah struktur kepemilikan manajerial mempengaruhi penerapan konservatisme dalam akuntansi? 2. Apakah struktur kepemilikan institusional mempengaruhi penerapan konservatisme dalam akuntansi? 3. Apakah struktur kepemilikan publik mempengaruhi penerapan konservatisme dalam akuntansi? 4. Apakah ukuran perusahaan mempengaruhi penerapan konservatisme dalam akuntansi? 5. Apakah Leverage mempengaruhi penerapan konservatisme dalam akuntansi? LANDASAN TEORI Teori Agensi Teori agensi merupakan teori yang digunakan perusahaan dalam mendasari praktik bisnisnya. Dengan demikian teori ini mengindikasikan adanya kepentingan pada setiap pihak yang ada diperusahaan untuk mencapai tujuan.pihak yang berkepentingan tersebut adalah pemegang saham sebagai prinsipal dan manajer perusahaan sebagai agenterdapat dua macam asymmetries information menurut Qomariyah, et al 2007.yaitu : 1. Adverse Selection Adverse selection Adverse selection adalah jenis asimetri informasi dimana satu pihak atau lebih melangsungkan suatu transaksi usaha, adverse selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak dalam (insider) lainnya lebih mengetahui prospek suatu perusahaan dari pada para pemegang saham.para pemegang saham tidak mengakses semua informasi yang disediakan agar tidak dapat mengawasi tindakan manajer apakah mereka sudah melakukan kewajibanya sesuai dengan kontrak atau tidak. 2. Moral Hazard Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dimana suatu pihak atau lebih yang melangsungkan suatu transaksi usaha potensial dapat mengamati tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan pemegang saham sebagai principal tidak mengetahui tindakan manajer sebagai agen yang
mungkin melakukan tindakan di luar kontrak kerja yang tidak sesuai etika dan norma yang berlaku. Selain adanya konflik keagenan yang muncul di antara agen dan prinsipal terdapat pula beberapa perilaku manajemen sebagai agen dengan berbagai prinsipalnya. Menurut Chairi dan Ghozali( 2007) dalam teori akuntansi positif. Konservatisme dalam Akuntansi Konservatisme dalam kata dasar adalah paham atau sikap dan tindakan setiap upaya yang cenderung untuk mempertahankan tradisi lama, pranata yang sudah ada serta menentang setiap perubahan yang bersifat radikal. Menurut Lafond dan Roychowdhury (2007) menyatakan bahwa konservatisme akuntansi meliputi pengguna standar yang lebih tepat untuk mengakui bad news sebagai kerugian dan untuk mengetahui good news sebagai keuntungan dan memfasilitasi kontrak yang efisien antara manajer dan shareholders. Dengan adanya prinsip kehati-hatian tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi setiap pengguna laporan keuangan. Hipotesis 1. Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Perusahaan akan semakin menerapkan prinsip akuntansi yang konservatif apabila kepemilikan saham yang dimiliki di dalam perusahaan tinggi. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak hanya mementingkan laba yang ditonjolkan besar dalam laporan keuangan tetapi lebih mementingkan kontinuitas perusahaan. Karena laba yang dinilai tidak berlebihan, maka dapat cadangan dana yang tersembunyi yang dapat digunakan perusahaan untuk memperbesar perusahaan dengan meningkatkan jumlah investasi (Mayang sari dan Wilopo 2002), : Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap penerapan konservatisme dalam akuntansi. Rumus : Struktur Kepemilikan Manajerial =
2. Struktur Kepemilikan Institusional Terhadap Konservatisme Fala (2008) menyatakan bahwa investor institusional mempunyai investasi yangcukup besar sehingga investor institusional terdorong untuk mengawasi tindakan dan kinerja manajer lebih ketat, jika investor institusional mempunyai kepemilikan saham dalam jumlah besar, maka mereka mempunyai hak untuk mengawasi perilaku dan kinerja manajemen. : Struktur kepemilikan institusional berpengaruh terhadap penerapan konservatisme dalam akuntansi. Rumus :Struktur Kepemilikan Institusional = 3. Struktur Kepemilikan Publik Terhadap Konservatisme publik cenderung menginginkan laba yang besar dari perusahaan adar mendapatkan dividen atau capital gain yang besar. Ditambah mereka hanya berkonsentrasi pada kepentingan jangka pendek untuk segera mendapatkan return dengan demikian perusahaan akan cenderung melaporkan laba yang kurang konservatif apabila struktur kepemilikan publik tinggi. Kepemilikan publik yang menyebar mengakibatkan kontrol yang kurang bagi manajemen, dengan kurang na kontrol terhadap manajemen menyebabkan perusahaan dapat melaporkan labanya tidak secara hati-hati.: Struktur kepemilikan publik berpengaruh secara terhadap penerapan konservatisme dalam akunatnsi. Rumus : Struktur Kepemilikan Publik = 4. Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Perusahaan besar akan lebih disoroti pemerintah, sehingga pemerintah sebagai regulator negara dimana perusahaan tersebut berdiri akan mendorong perusahaan untuk membayar pajak yang tinggi dimana laba usaha yang disajikan dalam laporan keuangan juga tinggi. Oleh karena itu, Eko Widodo Lo(2006) menyatakan bahwa perusahaan yang berukuran besar cenderung akan melaporkan laba yang rendah secara relatif permanen dengan
menyelenggarakan akuntansi yang konservatif. : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerapan konservatisme dalam akuntansi. Rumus : Total Aset Perusahaan. 5. Leverage Terhadap konservatisme Leverage menunjukkan seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang dan meripakan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman, jika perusahaan telah diberi pinjaman oleh kreditor, maka kreditor secara otomatis mempunyai kepentingan terhadap keamanan dana yang dipinjamkan dan mengharapkan dapat menghasilkan keuntungan. : Leverage berpengaruh terhadap penerapan konservatisme dalam akuntansi. Rumus : Total Debt to Total Aset OBJEK METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi subsector makanan dan minimun yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan suatu metode pengambilan sampel non probabilitas yang disesuaikan dengan kriteria tertentu. Berikut beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam penentuan sampel penelitian ini adalah : 1. Perusahaan yang terdaftar berdiri dan listing selama tahun pengamatan. 2. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan publik pada sektor industri barang konsumsi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 3. Perusahaan yang memenuhi kriteria variabel dan tetap dipublikasikan selama tahun pengamatan. 4. Perusahaan tersebut mengeluarkan laporan keuangan selama tahun pengamatan.
5. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independenya adalah struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan, leverage. Variabel Independen (X) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independenya adalah struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan, leverage. Variabel Dependen (Y) Dalam penelitian ini variable dependennya adalah konservatisme. 1. Hasil uji Asumsi Klasik 2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independen). pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). 5. Uji Pengaruh Simultan (F test) Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersamasama atau simultan mempengaruhi dependen (Ghozali 2011). 6. Uji Parsial (T test) Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali 2011). 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.jika varians dari residual satu
HASIL PENELITIAN DAN Hasil Uji Autokorelasi PEMBAHASAN 1. Uji Normalitas Data yang berdistribusi normal dalam suatu model regresi dapat dilihat pada grafik normal plot, dimana bila titik titik yang menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal (Ghozali, 2005). Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil uji sebagai berikut: 2. Uji Autokorelasi Autokorelasi artinya adanya korelasi dini antar anggota sampel (observasi) pada suatu variabel yang tersusun berdasarkan rangkaian waktu atau ruang (Gujarati, 2012:201). Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil pengujian sebagai berikut: Model 3. Uji Multikolinieritas Jika nilai toleransi kurang dari 1 atau VIF lebih besar dari 10 menunjukkan multikolinearitas adanya signifikan, sementara itu para ahli lainnya menegaskan bahwa besarnya R 2 model dianggap mengindikasikan adanya multikolinearitas. Berdasarkan pengolahan data menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut. 1 (Constant) Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Berdasarkan tabel di atas Collinearity Statistics Tolerance VIF Kepemilikan Manajerial.376 2.660 Kepemilikan Institusional.268 3.737 Kepemilikan Publik.478 2.090 Ukuran Perusahaan.933 1.072 Leverage.574 1.742 Tabel 4.2 diketahui semua nilai VIF untuk variabel Kepemilikan Manajerial Mode l R R Square Adjusted R Square Durbin-Watson (X1), Kepemilikan Institusional (X2), Kepemilikan Publik (X3), 1.610 a.372.260 1.747 Ukuran Perusahaan (X4) dan Leverage (X5) bernilai kurang dari
10. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami gangguan multikolinieritas. Pembahasan 1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi Variabel Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Konservatisme Akuntansi, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05. Variabel kepemilikan manajerial nilai minimumnya adalah 0 artinya ada beberapa perusahaan yang manajerialnya sama sekali tidak memiliki saham pada perusahaan yang mereka pimpin. Maksimumnya adalah 81 yang artinya ada berberapa manajerial perusahaan yang memiliki saham sebagian besar dari perusahaan yang dipimpinnya. Kemudian nilai rata-ratanya sebesar 7,7720 yang berarti bahwa secara umum pimpinan perusahaan memiliki saham diperusahaan yang dipimpinnya. Struktur kepemilikan manajerial merupakan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh pihak ekternal, besar kecilnya struktur kepemilikan saham dapat mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan perusahaan. Bila kepemilikan manajerial lebih tinggi dibanding pihak eksternal, maka perusahaan akan cenderung menggunakan metode akuntansi yang konservatif, namun apabila struktur kepemilikan saham manajer lebih rendah dari kepemilikan saham eksternal, maka metode akuntansi yang digunakan akan cenderung kurang konservatif. 2. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Konservatisme Akuntansi Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Kepemilikan Institusional dengan konservatisme Akuntansi. Pada variabel institusional nilai minimum yang diperoleh sebesar 0 artinya ada beberapa perusahaan yang sama sekali pihak institusi tidak memiliki saham, nilai maksimum yang diperoleh sebesar 98,96 artinya ada beberapa perusahaan yang memiliki sebagian besar saham perusahaannya. Nilai rata yang diperoleh sebesar 69,87 hal ini
berarti secara umum seluruh perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi memiliki sebagian besar saham perusahaan mereka. 3. Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Konservatisme Akuntansi Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Kepemilikan Publik dengan konservatisme Akuntansi, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi t yang lebih besar dari level signifikansi 0,05. Nilai minimum untuk variabel kepemilikan publik adalah 1.04 hal ini berarti bahwa masyarakat atau public hanya memiliki sebagian kecil saham perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi. Nilai maksimumnya adalah 67,07 yang berarti bahwa ada beberapa perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh masyarakat atau publik. Nilai rata rata variabel kepemilikan public sebesar 21,2465 yang berarti bahwa secara umum kepemilikan public pada perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi relative kecil. 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Ukuran Perusahaan dengan konservatisme Akuntansi, dimana terlihat nilai signifikansi bertanda positif yang berarti semakin tinggi nilai Ukuran Perusahaan maka nilai Konservatisme Akuntansi akan semakin meningkat. Pada variabel ukuran perusahaan diperoleh nilai minimum sebesar 5,71 dengan nilai maksimum sebesar 28,02 dan nilai rata-rata sebesar 14,8141 hal berarti bahwa secara keseluruhan perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi termasuk golongan perusahaan yang berskala besar. 5. Pengaruh Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi Tingkat signifikansi untuk variabel Leverage sebesar 0,035 lebih kecil dari α = 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Leverage dengan konservatisme Akuntansi, dimana terlihat nilai signifikansi bertanda
negatif yang berarti semakin tinggi nilai Leverage maka nilai Konservatisme Akuntansi akan semakin menurun.jika perusahaan mempunyai hutang yang tinggi, maka kreditor mempunyai hak untuk mengetahui dan mengawasi jalannya kegiatan operasional perusahaan. 6. Pengaruh Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2), Kepemilikan Publik (X3), Ukuran Perusahaan (X4) dan Leverage (X5) Variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2), Kepemilikan Publik (X3), Ukuran Perusahaan (X4) dan Leverage (X5) berpengaruh signfikan terhadap Konservatisme Akuntansi (Y). 7. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari penjelasan dan pembahasan sebelum maka penulis memberikan kesimpulan bahwa : 1. konservatisme merupakan reaksi yang berhati-hati atas ketidak pastian dan resiko yang berkaitan dalam situasi bisnis dapat dipertimbangkan dengan cukup memadai dalam laporan keuangan agar nilai prediksi dan kenetralan dapat diperbaiki. 2. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi penerapan konservatisme dalam akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variable Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2), Kepemilikan Publik (X3), Ukuran Perusahaan (X4) dan Leverage (X5) berpengaruh signifykan terhadap Konservatisme Akuntansi (Y). namun secara sendiri-sendiri (parsial) hanya variable Ukuran Perusahaan (X4) dan Leverage (X5) yang berpengaruh signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi (Y). Variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2), Kepemilikan Publik (X3), Ukuran Perusahaan (X4) dan Leverage (X5) mempengaruhi variable Konservatisme Akuntansi sebesar 26% sedangkan sisanya 74% dipengaruhi oleh factor lain diluar peneitianini.
Saran 1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan jenis pengukuran konservatisme dariasi metri lainnya, menambah data, menambah periode pengujian, atau dengan menguji jenis industri lain untuk hasil yang lebih baik. 2. Diharapkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat lebih mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi guna mengambil kebijakan dimasa dating. DAFTAR PUSTAKA yang akan Almilia, Liuciana Spica, 2005, Pengujian Siza Hypothesis dan Debt Equity Hypothesisyang mempengaruhi tingkat konservatisma Laporan Keuangan Perusahaan dengan Tehnik Analisis Multinomial Logit, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, volume 7 Hal 1-23. Fala, Dwi Yana Amalia, Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Penilaian Ekuitas Perusahaan Dimoderasi oleh Good Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi X, UNHAS Makassar, 26-28 Juli 2007. Ghozali, imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Lo, Eko Widodo, 2006, Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan Terhadap Konservatisme, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 9, No.1. Mayangsari, Sekar dan Wilopo, 2002, Konservatisme Akuntansi, Value Relevance and Dicertionary Accruals: Implikasi Empiris Model Feltham dan Ohlson (1996), Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Volume 5, No. 3. Sari, Cynthia dan Desi Adhariani, 2009. Konservatisme Akuntansi dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Makalah SNA XII. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Wardhani, Ratna. 2008. Tingkat Konservatisme Akuntansi Di Indonesia Dan Hubungannya dengan Karakteristik Dewan
Sebagai Salah Satu Mekanisme Corporate Governance. Jurnal Ilmiah Dan Akuntansi: Universitas Indonesia. Widya, 2004, Analisis `Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif, Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar: 709-724.