BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya, sampah merupakan produk manusia, yang artinya sampah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Karakter animasi 2D sebagai media promosi sedang berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

BAB I PENDAHULUAN. informasi menjadi semakin canggih. Salah satu perkembangan media informasi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo adalah salah satu Universitas di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu dikenal dalam bidang perfilman, terutama dunia anak anak. Akan tetapi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dunia desain interior juga ikut berkembang dan berubah. Awalnya desain

BAB I PENDAHULUAN. membuat suatu karya yang lebih baik daripada karya sebelumnya dan visual

BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa tahun kebelakang ini budaya Indonesia mulai menghilang sedikit demi

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri perfilman di dunia memiliki perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. animasi digemari oleh banyak kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN METODE INTRUCTIONAL SYSTEM DESIGN PADA MEDIA PEMBELAJARAN SHOLAT TERHADAP PEMAHAMAN ANAK.

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. masyarakat. Pelaksanaan kerja praktik ini bertempat di TVRI Jawa Timur, yang

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan. Di masa sekarang kecanggihan dan kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. TSI II Prigen ini merupakan Safari Park terbesar di Asia yang berlokasi di

I. PENDAHULUAN. laut. Hutan bakau atau mangrove ini tumbuh terutama di tempat tempat yang. ikan blodok, kepiting, burung kuntul, kera, dan ular.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dari Banten tentang asal usul suatu daerah Pandeglang. telah menjadi hal yang dominan dalam sebuah buku Livre De Peintre (Triyadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi berputar sangat cepat dari masa ke masa,

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Video Animasi 2D Iklan Layanan Masyarakat Tentang Larangan Berkendara Saat Mabuk

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya


BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Industri Kreatif Perkuat Sistem Inovasi Nasional yang dimuat di

PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT RAUNG TERBUKA HIJAU JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.

BAB IV ANALISA. SIFAT DATA Sekunder (Pendampin g. Primer (utama) Tabel Tabel Kecukupan Data

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang biasanya didominasi oleh orang-orang pengonsumsi film

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Konsep toleransi seperti yang dapat disimpulkan dalam film ini sangatlah

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN

BAB I PENDAHULUAN. Hujan yang terus-menerus mengguyur hampir seluruh wilayah di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu hal yang penting karena dampak dari membuang sampah sembarangan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dari film animasi dapat mengalahkan pendapatan dari film live action

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cerita rakyat buatan Indonesia, masyarakat juga dibanjiri oleh cerita-cerita dari

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang diketahui secara umum, visual effect merupakan sebuah teknik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perancangan. perdagangan se-asia Tenggara, Monumen Nasional (MONAS), dan kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak penduduknya yang mengalami gangguan jiwa, salah satu gangguan jiwa yang paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. melalui tayangan cerita yang ditampilkan dalam film tersebut. Cerita yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya terdapat warna-warna cerah serta gambar animasi yang menarik

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situs goblog.blog.stisitelkom.ac.id pada awal penemuannya, film animasi

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari komputer, sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. dunia perfilman sendiri khususnya disektor iklan layangan masyarakat

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan jaman yang semakin pesat, kita sebagai umat manusia dihadapkan dengan permasalahan yang terus mengikutinya. Salah satunya yang tak luput dari pengamatan kita adalah permasalahan sampah. Semua orang tahu bahwa sampah telah ada sejak manusia ada di muka bumi ini. Dalam kenyataannya, sampah merupakan produk manusia, yang artinya sampah dihasilkan oleh manusia. Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga (lalat, kecoa, kutu, dan lai-lain) yang membawa kuman penyakit (Green.Kompasiana.com, 2012). Sampah yang pembuangannya semakin tidak terkontrol dan sembarangan menjadi suatu permasalahan yang sangat merepotkan. Ketidakseriusan kita sebagai manusia yang menghasilkannya, membuat masalah sampah ini menjadi sangat kompleks. Penumpukan sampah yang overloaded telah muncul di beberapa kota besar, masyarakat pada umumnya suka membuang sampah di sembarang tempat sehingga mencemari dan membahayakan lingkungan lewat bau, penyakit, bahkan menyebabkan banyak hama berkembang biak tanpa terkontrol. Hama seperti tikus dan lalat bisa mendatangkan penyakit bagi manusia terutama bagi 1

anak-anak yang daya tahan tubuhnya rentan terhadap penyakit (megapolitan.kompas.com, 2012). Dari permasalahan yang timbul inilah, penulis mencoba untuk merancang dan memproduksi film animasi pendek yang diharapkan secara efektif, mampu memberi dan menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa membuang sampah secara sembarangan harus dihentikan demi kebaikan diri sendiri. Dari berbagai jenis media yang ada, ternyata animasi dipandang menjadi salah satu media komunikasi yang sangat berperan dalam menyampaikan pesan dengan daya tarik visual gambar bergerak. Selain itu, bahasa film lebih mudah dimengerti oleh masyarakat, seperti pada fungsinya sebagai media komunikasi yang bersifat menghibur, dan bahkan dapat juga dipakai sebagai media penyampai pesan budaya dan pendidikan. Dengan penggunaan multimedia animasi, penyampaian informasi akan menjadi lebih menarik dan mempermudah pengguna dalam mendapatkan informasi tersebut. Seperti yang disebutkan dalam laporan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh Computer Technology Research (Hofstetter, hlm.4) bahwa seseorang hanya akan mendapatkan 20% dari apa yang mereka lihat dan 30% dari yang mereka dengar. Sedangkan melalui multimedia animasi akan mendapatkan lebih dari 50% atas apa yang mereka lihat dan dengar pada waktu yang sama. Maka jika dibandingkan dengan media yang hanya menggunakan tulisan semata, penggunaan bahasa animasi yang lebih komunikatif akan dapat menyampaikan pesan dengan tepat sasaran, yaitu tertuju kepada masyarakat luas. 2

Permasalahan yang telah dipaparkan penulis di atas menjadi ide dasar pemilihan media dengan judul : PERANCANGAN LIMITED ANIMATION DALAM FILM ANIMASI PENDEK ADI ". Maksud dari judul di atas adalah bagaimana pemakaian teknik animasi limited animation di dalam sebuah karya tugas akhir film animasi pendek yang diberi judul ADI. Dengan pemakaian media animasi, penulis mempunyai peluang berkreasi yang lebih bebas dalam memvisualisasikan ide. Animasi memberikan kontrol yang lebih besar atas proses dan hasil akhir dari sebuah karya animasi menawarkan realitas yang berbeda. Menjadi seorang animator, artinya menjadi pemegang kontrol atas karyanya yang memberikan kebebasan untuk menciptakan apa saja yang ada di benak pencipta. Melalui animasi seorang animator juga dapat menganimasikan sesuatu yang terlihat mustahil menjadi sesuatu tang dapat dilihat secara nyata (Wells, 2006). Ide atau fantasi dan animasi merupakan kombinasi yang cocok karena apa saja bisa dijadikan animasi yang berarti apa saja yang ada dalam kehidupan kita dapat dibuat menjadi sesuatu yang menarik dalam animasi. Oleh karena itu fantasi termasuk dalam aspek dari visualisasi animasi (Besen, 2008). Media hiburan dengan teknik animasi dinilai baik, karena animasi mampu bertahan lebih lama dan masih relevan untuk ditonton kembali. Animasi ini di produksi dengan gambar tangan dari sekitar awal abad ke 20 yaitu sejak jaman Mickey Mouse, film animasi Snow White and Seven Dwarft, Lion King, sampai ke film animasi The Princess and The Frog yang masih ditonton oleh segala usia walaupun masih menggunakan teknik animasi 2d, sedangkan jaman sekarang 3

banyak animasi yang menggunakan teknik animasi 3d. Pendekatan dalam dramatisasi dan acting yang ada dalam film animasi 3d sebenarnya berakar dari animasi 2d (Hahn, 2008). Dari alasan-alasan tersebut maka dibuatlah animasi pendek yang menyampaikan pesan mengenai lingkungan tepatnya akibat membuang sampah secara sembarangan dengan teknik animasi 2d limited animation. 1.2. Rumusan Masalah Iklan layanana masyarakat dengan teknik animasi dianggap sebagai cara yang baik untuk menyampaikan pesan akibat membuang sampah. jadi rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana perancangan animasi menggunakan teknik limited animation? 1.3. Batasan Masalah 1.3.1. Ruang Lingkup Dalam pengantar tugas akhir ini, penulis dapat membatasi ruang lingkup dengan masalah dan media yang ada. Inti masalah dari perancangan Tugas Akhir ini yaitu bagaimana membuat karya animasi yang menarik agar bisa membuat orang tertarik untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan. 1. Proses pembuatan animasi pendek berjudul ADI. 2. Animasi yang digunakan dengan teknik Limited Animation. 1.3.2. Media Media dalam proyek ini adalah berupa animasi 2d. Animasi 2d dibuat semenarik mungkin dengan tokoh karakter yang selalu terkena masalah karena tidak mau 4

membuang sampah pada tempatnya, serta penyampaian informasi yang komunikatif dan inspiratif agar para masyarakat dapat berkeinginan untuk ikut melestarikan lingkungan. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Sehubungan dengan masalah diatas, maka tujuan dibuatnya proyek ini adalah sebagai berikut: 1. Merancang animasi 2d yang mengangkat tema kebersihan lingkungan. 2. Mengimplementasikan desain dan teknik limited animation dalam film animasi 2d. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Memberikan wawasan tentang teknik limited animation dan menawarkan pesan moral dalam hal kesadaran individu terhadap akibat dari membuang sampah khususnya bagi anak-anak. 1.6. Metode Pengumpulan Data 1.6.1. Metode Observasi Metode observasi film pendek ini dibuat dengan teknik animasi karena dengan menggunakan animasi dapat menyampaikan pesan dengan lebih mudah melalui proses kreatif selain juga menghibur. Animasi dapat meringankan isi pesan yang terlihat kurang menyenangkan, terlalu serius, dan berat untuk disampaikan dari sebuah pesan. Contohnya adalah iklan Child Abuse Commercial yang merupakan iklan kekerasan pada anak, pada animasi iklan Child Abuse Commercial tokoh utamanya menggunakan seorang 5

anak kecil dalam bentuk animasi. Karena bila menggunakan seorang anak kecil secara nyata anak dapat menyebabkan luka memar atau akan menimbulkan kesan yang tidak menyenangkan bagi audiensnya. Tetapi animasi ini menggunakan tokoh anak kecil dalam bentuk animasi yang ketika dipukul dan ditendang tidak dapat menyebabkan luka atau kesan yang buruk, animasi anak ini hanya mengalami pemantulan yang berulang-ulang seperti bola yang terlempar dan memantul. Walaupun karakter anak dibuat menghibur, namun audiens tetap menagkap pesan dari iklan tersebut. Sedangkan pada iklan Hutan Hilang, Bencana Datang iklan ini menceritakan tentang tindakan manusia yang tidak peduli terhadap alam sekitar demi kepentingan kelompok. Alam sekitar dikorbankan sehingga menyebabkan bencana alam. Iklan ini menggunakan animasi karena dengan penggunaan animasi, pembuat karya bisa mempermudah memvisualisasikan pembuatan adegan yang sulit dilakukan dalam kehidupan nyata. 1.6.2 Studi Literatur Studi literatur digunakan untuk memperoleh informasi serta data dasar-dasar teori yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek tugas akhir. Penelusuran data ini mencangkup buku-buku yang terkait dengan proyek yang dikerjakan, seperti buku tentang animasi 2d, bagamana cara membuat animasi, serta buku-buku tentang pembuatan secara manual dan teknologi. Pengumpulan data juga dikumpulkan dari artikel di media cetak seperti koran dan majalah, serta pengumpulan data-data melalui penelusuran dengan media internet. Data dari literatur yang baik dan tepat 6

akan menguatkan landasan teori konsep penulis dalam mengerjakan proyek tugas akhir. 7