Nama ANALISIS VALUE FOR MONEY PADA KINERJA PROGRAM DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANKOTA DEPOK TAHUN 2013 : Indah Ramdhayani NPM : 44213368 Pembimbing : DR. Imam Subaweh, SE., MM., AK., CA.
LATAR BELAKANG Oganisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih efisien dan memperhitungkan biaya ekonomi. Sektor publik sering dinilai negatif oleh beberapa pihak sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan aktivitasnya Dengan memperhatikan kinerja instansi pemerintah yang kian menjadi sorotan, maka penulis tertarik untuk menganalisis kinerja pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok menggunakan pendekatan Value for Money. Sehingga penulis bermaksud untuk membuat LKP dengan judul Analisis Value For Money Pada Kinerja Program Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok Tahun 2013
TUJUAN KERJA PRAKTIK 1. Mengetahui kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok periode tahun 2013 ditinjau dari elemen ekonomi. 2. Mengetahui kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok periode tahun 2013 ditinjau dari elemen efisiensi. 3. Mengetahui kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok periode tahun 2013 ditinjau dari elemen efektivitas.
METODE PENGUMPULAN DATA 1. Langsung (Field Research) Pengumpulan berkas dan data dilakukan dengan cara Magang Kerja pada Dinas Perindustrian dan Pedagangan Kota Depok guna menambah pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai berbagai macam hal yang terjadi dalam dunia kerja. 2. Dokumentasi (Documentary) Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang ada dan catatan-catatan semasa kuliah yang tersimpan yang berkaitan dengan materi penulisan yang dilakukan. 3. Studi Pustaka (Literature) Penulis mencari materi-materi yang dibutuhkan untuk melengkapi penulisan Laporan Kerja Praktik ini dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku yang berhubungan dengan materi penulisan di perpustakaan kampus sebagai referensi.
TEMPAT KERJA PRAKTIK Subsektor perindustrian dan perdagangan merupakan pilar utama pembangunan ekonomi Kota Depok yang memberikan kontribusi ekonomi cukup besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa. Di tingkat masyarakat, kedua subsektor telah banyak memberikan kesejahteraan ekonomi keluarga. Peran sektor perdagangan dan perindutrian semakin bertambah penting ditandai dengan munculnya keunggulan dan potensi ekonomi kreatif sebagai pemicu inovasi perdagangan dan perindustrian tanpa batas. Kontribusi sub sektor perdagangan eceran khususnya semakin signifikan dalam pembentukan PDRB dan penciptaan lapangan kerja secara luas, demikian halnya dengan penggunaan metode perdagangan dan bisnis berbasis teknologi informasi semakin umum digunakan sehingga meningkatkan efisensi ekonomi, baik secara individu, kelompok atau antar komunitas pelaku bisnis perdagangan, hal itu terlihat antara lain dengan maraknya pemasaran melalui internet dan bisnis periklanan.
VISI DAN MISI INSTITUSI Visi Terwujudnya Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Perindustrian, Perdagangan dan Jasa. Misi 1. Mewujudkan organisasi yang berkualitas, kompeten dan melayani. 2. Menumbuhkembangkan industri rumah tangga, kecil, dan menengah yang berdaya saing, kreatif dan inovatif. 3. Menumbuhkembangkan perdagangan dan jasa sebagai kompetensi inti daerah. 4. Meningkatkan pelayanan kemetrologian dan perlindungan konsumen.
PEMBAHASAN Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah. Untuk dapat mengukur kinerja pemerintah, maka perlu diketahui indikator-indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja (Mardiasmo 2009: 127). konsep Value for money mendasar pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (Mardiasmo 2009: 4). Oleh karena itu, agar dapat mencapai tujuan program yang telah ditetapkan maka diperlukan adanya program dan tolak ukur. Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui apakah suatu program telah dilakukan secara efisien dan efektif (Mardiasmo 2009: 125).
1. ANALISIS EKONOMI Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif (Mardiasmo 2009: 4). Indra Bastian (2006: 280) mencontohkan biaya pembangunan rumah sakit dapat dikatakan ekonomis jika biaya yang digunakan dalam pembangunan lebih rendah dari yang sesungguhnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu kinerja dikatakan ekonomis apabila realisasi anggaran lebih kecil daripada target anggaran dan dapat mencapai keluaran (output) sesuai dengan yang ditetapkan. Dari penjelasan tersebut, secara matematis pengukuran ekonomi dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Dengan ketentuan jika < 100% berarti ekonomis dan jika > 100% berarti tidak ekonomis sedangkan jika = 100% berarti ekonomis berimbang serta tidak dapat dikatakan ekonomis apabila adanya pemborosan, pengeluaran yang tidak produktif, dan tidak adanya penghematan Target Program (%) = 90%
2. ANALISIS EFISIENSI Pengukuran efisiensi bertujuan untuk mengetahui kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok dalam menggunakan sumber daya (input) yang tersedia untuk menghasilkan keluaran (output). Rumus Efisiensi : (Output / Input) x 100% Suatu kinerja organisasi dapat dikatakan efisien apabila proses kegiatan operasional suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya (spending well) atau mampu menghasilkan output tertentu dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu mampu menghasilkan output sebesar-besarnya (Mardiasmo 2009: 132).
Efisien Tidak Efisien : Output => Input : Input > Output Target Program (%) = 90%
3. ANALISIS EFEKTIVITAS Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya atau tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Suatu kinerja organisasi sektor publik dapat dikatakan efektif apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan. Outcome seringkali dikaitkan dengan tujuan (objectives) atau target yang hendak dicapai (Mardiasmo 2009: 6). Efektivitas : (Outcome / Output) x 100% Dan hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa Efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya boleh jadi melebihi apa yang telah dianggarkan, boleh jadi dua atau tiga kali lebih besar daripada yang telah dianggarkan. Akan tetapi efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Mardiasmo 2009: 134).
Efektif Tidak Efektif : Tujuan program tercapai : Tujuan program tidak tercapai Target Program (%) = 90%
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN maka dapat ditarik kesimpulan mengenai kinerja program-program Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok ditinjau dari elemen ekonomi, efisiensi, dan efektivitas sebagai berikut: Pengukuran value for money pada program pengembangan sistem pelayanan dan pengaduan berbasis TIK. Pada pelaksanaannya program ini telah berjalan efektif, karena telah tercapainya tujuan program. Dan dalam mencapai tujuan, program ini dicapai dengan cara yang efisien dan ekonomis. Pengukuran value for money pada program peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur. Pada pelaksanaannya program ini tidak berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif, karena adanya penggunaan dana (input) yang tidak produktif akibat program tidak dapat terlaksana sehingga hasil dan tujuan tidak dapat tercapai.
Pengukuran value for money pada program pelayanan administrasi perkantoran. Pada pelaksanaannya program ini telah berjalan secara ekonomis, efisien, dan efektif. karena Disperindag telah menggunakan penggunaan dana (input) yang lebih kecil daripada keluaran (output) dan menghasilkan keluaran (output) yang maksimal dalam rangka mencapai tujuan sehingga tujuan program dapat tercapai. Pengukuran value for money pada program peningkatan sarana dan prasarana dan aparatur. Pada pelaksanaannya program ini telah berjalan secara ekonomis, efisien, dan efektif. karena Disperindag telah menggunakan penggunaan dana (input) yang lebih kecil daripada keluaran (output) dan menghasilkan keluaran (output) yang maksimal dalam rangka mencapai tujuan sehingga tujuan program dapat tercapai. Pengukuran value for money pada program penigkatan kualitas data dan perencanaan. Pada pelaksanaannya program ini tidak berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif, karena adanya penggunaan dana (input) yang tidak produktif akibat jalannya program tidak dapat terlaksana secara optimal sehingga hasil dan tujuan tidak dapat tercapai sesuai dengan yang ditargetkan.
Pengukuran value for money pada program penataan dan pengembangan produk hukum. Pada pelaksanaannya program ini telah berjalan secara ekonomis, efisien, dan efektif. karena Disperindag telah menggunakan penggunaan dana (input) yang lebih kecil daripada keluaran (output) dan menghasilkan keluaran (output) yang maksimal dalam rangka mencapai tujuan sehingga tujuan program dapat tercapai. Pengukuran value for money pada program peningkatan sistem pelaporan dan capaian kinerja. Pada pelaksanaannya program ini telah berjalan efektif, karena tercapainya tujuan dari program. Dan dalam mencapai tujuan, program ini dicapai dengan cara yang efisien dan ekonomis. Value for money dikatakan baik jika telah memenuhi semua elemen yaitu ekonomis, efisien, dan efektifitas. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada kinerja program Disperindag Kota Depok tahun 2013, maka dapat dikatakan keseluruhan kinerja program tersebut dengan menggunakan konsep value for money berjalan dengan baik karena tiga elemen utama tercapai dengan baik yaitu ekonomis, efisiensi dan efektivitas dimana merupakan yang paling dominan dapat tercapai pada tiap-tiap program. Dan secara keseluruhan capaian kinerja program sebesar 91,64% artinya realisasi program pada Disperindag Kota Depok Tahun 2013 telah tercapai sesuai target.
SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh penulis, maka saran yang diberikan penulis adalah bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok dalam proses perencanaan anggaran sebaiknya mengetahui rincian data-data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program atau kegiatan serta mengevaluasi program pada periode sebelumnya, sehingga Dsiperindag mampu menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu dan tidak terjadi selisih yang terlalu besar antara rencana anggaran dengan realisasi anggaran. Dan dalam pencapaian target pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok harus adanya komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap unit kerja internal dan komponen eksternal terkait karena dari berbagai pencapaian target indikator kinerja memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan secara keseluruhan sangat ditentukan oleh ketiga hal tersebut.