GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA TENTANG VARICELA DI PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella

Varisela adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus varisela-zister (VVZ)

PROFIL VARISELA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R.D KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE AND MOTIVATION OF TB PATIENTS TOWARDS PREVENTION OF TB TRANSMISSION IN REGION PUSKESMAS KEBUN HANDIL IN JAMBI CITY 2015

GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG

ABSTRAK TINGKAT KEPATUHAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN KOTRIMOKSAZOL SUSPENSI KEPADA BALITA YANG MENGALAMI ISPA DI PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK BALITA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LEMAH IRENG KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN 2011

Varisela VARISELA. dengan demam yang tidak terlalu tinggi, malaise dan nyeri kepala, kemudian disusul

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna)

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN PENCEGAHAN PNEUMONIA

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN

ABSTRAK. Sri Ariany P, 2009, Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II: J. Teguh Widjaja, dr., Sp.P., FCCP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Geblagan, Tamantirto,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN DIARE PADA ANAK BALITA DI NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

Rica AKPER Prima Jambi *Korespondensi penulis :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA TENTANG VARICELA DI LINGKUNGAN X KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2013

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, masalah

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. tanda-tanda awal berupa salesma disertai konjungtivitis, sedangkan tanda khas

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

Fajarina Lathu INTISARI

Komplikasi : Herpes Zoster adalah penyakit rekuren yang terjadi karena terjadinya reaktivasi VZV yang tadinya laten di

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

KETEPATAN DOSIS PERESEPAN ANTIBIOTIK AMOXICILLIN PADA BALITA PENDERITA ISPA DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB I PENDAHULUAN. menular maupun tidak menular (Widyaningtyas, 2006). bayi dan menempati posisi pertama angka kesakitan balita.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HEPATITIS B DAN IMUNISASI HEPATITIS B SERTA JADWAL PEMBERIAN VAKSINASINYA PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding varisela beserta komplikasinya

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan di indonesia terutama pada anak-anak. Diare harus

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TB PARU

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari

I. PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di negara-negara

PENELITIAN PENGETAHUAN PEKERJA GILING BATU TENTANG ISPA Di Dusun Kajar Desa Krowe Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan. Oleh : YUSIANI NIM:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INFEKSI RUBELLA DAN BAHAYANYA PADA KEHAMILAN ( STUDI PUSTAKA )

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili, atau measles. Penyakit ini

Kata kunci: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), media audio visual, pendidikan kesehatan, perilaku ibu, balita

sangat berlebihan dan juga tidak realistik, seperti selalu memanggil petugas kesehatan walaupun demamnya tidak tinggi (Youssef et al, 2002).

UPAYA KELUARGA DALAM PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA. Fithria

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 4 April 2017

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tersebut disebut AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). UNAIDS

BAB 1 PENDAHULUAN. kesadaran (Rampengan, 2007). Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

I. PENDAHULUAN. serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Siregar, 2004). Penyakit

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

ABSTRAK. Cecilia Martinelly Putri, Pembimbing I : Donny Pangemanan, drg., SKM. Pembimbing II : Budi Widyarto, dr.

Susi Akper YPSBR Bulian *KorespondesiPenulis:

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA TENTANG VARICELA DI PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2015 Nia STIKes PRIMA Program Studi D III Kebidanan Korespondesi penulis : ABSTRAK Penyakit cacar (varicela) ialah penyakit akut, menular yang ditandai oleh vesikel di kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus varisela. Penularan virus terjadi melalui udara bersama titik ludah (droplet infection) atau melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan lesi kulit penderita. Penderita dengan gangguan sistem imun akan mengalami varisela yang lebih berat gejala klinisnya, bahkan dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Varicela Di Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 58 responden. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 27-29 Agustus 2015. Dengan pengisian kuesioner dengan cara wawancara. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 48 responden sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 22 (45,8%) responden, 18 (37,5%) berpengetahuan kurang baik dan 8 (16,7%) berpengetahuan baik tentang varisela. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada semua pihak terkait, salah satunya pihak pelayanan kesehatan dan instansi terkait untuk menyelenggarakan penyuluhan tentang penyakit varisela. Kata Kunci : Pengetahuan, Balita, dan Varisela DESCRIPTION OF MOTHERS KNOWLEDGE WHO HAVE CHILDREN UNDER FIVE YEARS ABOUT VARICELLA IN PUSKESMAS RAWASARI IN JAMBI CITY 2015 ABSTRACT Varicella is an acute infection disease caused by varicella virus, characterized by generalized vesicular rash and blisters in the skin or mucous membranes. Transmission of the virus occurs through the air, such as from saliva / droplet infection or with direct / indirect physical contact from an infected person. However, people with impaired immune system may experience more severe of clinical symptoms and can be fatal. This research is descriptive studies which aim to describe of mothers knowledge who have Children under five years about varicella in Puskesmas Rawasari in Jambi City 2015. The sample in this study were 58 respondents. The sample was taking by using total sampling data were collected in 27 29 of August 2015, by using a questionnaire and direct interview. As the result shows, form 48 respondents majority of them have a sufficient knowledge they are 22 (45.8%) respondents, than 18 (37.5%) respondents have poor knowledge and 8 (16.7%) have good knowledge about varicella. Based on the results, researcher suggest for the health facilities and all the health concerned to provide information and counseling about varicella. Keywords : Knowledge, Children under five years, and Varicella. 124

PENDAHULUAN Penyakit menular merupakan penyakit yang berbahaya bagi balita, karena dapat menular dengan cepat lewat sentuhan, ludah,udara, ataupun perantara lainnya. Menurut data dari Profil Kesehatan Indonesia 2009, penyakit menular merupakan jenis penyakit yang banyak diderita oleh balita dan anakanak.penyakit menular disebabkan oleh virus, bakteri atau pun jamur yang tidak dapat dilihat oleh mata. Lingkungan yang kurang bersih juga menjadi salah satu faktor mudahnya virus, bakteri atau pun jamur berkembang biak sehingga menyebabkan balita mudah terserang penyakit. Jenis penyakit menular pada anak dan balita adalah varisela, pertussis, rubella, moribili, difteria dan pneumonia (Putra, 2013). Penyakit cacar (varicela) ialah penyakit akut, menular yang ditandai oleh vesikel di kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus varisela. Varisela disebabkan oleh herpes virus varisela atau disebut juga virus varisela zoster (virus v-z).(ngastiyah, 2005). Di Negara Barat, kejadian varisela tergantung dari musim (musim dingin dan awal musim semi). Di Indonesia walaupun belum pernah dilakukan penelitian, agaknya penyakit virus menyerang pada musim peralihan antara musim panas ke musim hujan atau sebaiknya. Angka kejadian di Negara kita belum pernah diteliti, tetapi di Amerika dikatakan kira kira 3,1 3,5 juta kasus dilaporkan tiap tahun (Soedarto, dkk, 2010). Di Indonesia, penyakit ini disebut sebagai cacar air karena gelembung atau bisul yang terbentuk pada kulit apabila pecah mengeluarkan air. Penyakit ini sangat mudah untuk menyebar kepada orang lain, terutama anak-anak, yang belum pernah terkena varicella sebelumnya. Penyebaran dari virus Varicella Zoster terjadi melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Varicella paling sering ditemukan pada anak-anak berusia 1-9 tahun. Angka kejadian penyakit ini sudah banyak berkurang terutama di negaranegara maju karena ditemukannya vaksinasi terhadap virus Varicella Zoster (Irawanti, 2014). Varisela terutama menyerang anak anak berumur antara 5-8 tahun. Epidemi varisela biasanya terjadi setiap 2-5 tahun. Penularan virus terjadi melalui udara bersama titik ludah (droplet infection) atau melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan lesi kulit penderita. Penderita dengan gangguan sistem imun akan mengalami varisela yang lebih berat gejala klinisnya, bahkan dapat menyebabkan kematian penderita (Soedarto, 2009). Banyak orang tua tidak menyadari bahwa sebelum ada kelainan di kulit, anak mengalami gejala prodromal (permulaan) berupa suhu tubuh meninggi, perasaan lemas / lemah (malaise), nafsu makan yang menurun, anak yang rewel atau gelisah dan mulai timbul kemerahan di kulit. Selanjutnya anak masuk dalam stadium erupsi dimana pada kulit timbul bintik (papula) berwarna kemerahan yang diikuti dengan pembentukan gelembung berisi cairan jernih (vesikel) dengan dasar yang kemerahan.kelainan kulit ini cepat menyebar dengan pola sentrifugal di mana kelainan di kulit bermula dari bagian tengah (dada) dan menyebar ke sekitarnya dengan beragam kelainan kulit yang timbul.pada stadium ini anak menjadi mudah gatal dan menggaruk kulitnya sehingga dapat timbul bintik bernanah (pustula) sampai menjadi koreng. Selanjutnya setelah kelainan kulit menyebar merata, kelainan kulit tersebut akan mengering dan menimbulkan bekas yang sifatnya sementara berupa hiperpigmentasi dan kalaupun timbul jaringan parut hanya sedikit sekali (Muklis, 2009). Pasien varicella umumnya jarang mendapatkan komplikasi namun ia perlu dibawa berobat ke pelayanan kesehatan / dokter. Jika pasien menderita demam lebih lama atau timbul batuk (sering batuk) agar dibawa kembali berobat, karena dapat timbul pneumonia atau ensefalitis akibat virus varisela. Sementara orang tua jika anaknya menderita varisela ketakutan bila bekasnya nanti tidak hilang (mengira seperti variola) apalagi jika mengenai muka anak. Orang tua perlu dijelaskan bahwa penyakit cacar ini adalah cacar yang tidak akan meninggalkan bekas asalkan tidak timbul infeksi (biasanya 125

akibat digaruk dan menjadi pecah). Oleh karena itu diusahakan agar anak jangan sampai menggaruk vesikel tersebut (Ngastiyah, 2005). Varisela ialah penyakit akut, menular yang ditandai oleh vesikel di kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus varisela. Varisela disebabkan oleh Herpes virus varisela atau disebut juga virus varisela Zostes (virus V-Z). Virus tersebut dapat pula menyebabkan herpes zoster. Kedua penyakit ini mempunyai manifestasi klinik yang berbeda. Diduga setelah ada kontak dengan virus V-Z akan terjadi varisela, kemudian setelah pasien varisela tersebut sembuh, mungkin virus itu tetap ada dalam bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinik) dan kemudian V-Z diaktivasi oleh trauma sehingga menyebabkan herpes zoster. Virus V-Z dapat di temukan dalam cairan vesikel dan dalam darah pasien varisela, dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan dapat diisolasi dengan menggunakan biakan dari fibroblas paru embrio manusia (Ngastiyah, 2005). Cacar air merupakan penyakit virus yang sangat menular terutama menyerang anak-anak, disebabkan oleh Varicella-zoster virus. Virus ini termasuk virus DNA dari famili herpetoviridae yang mempunyai virion berdiameter 110 nm (Soedarto, 2009). Varisela (cacar air) adalah penyakit yang disebabkan virus varisela dengan gejala kulit dan selaput lendir berupa vesikula dan disertai gejala konstitusi (Siregar, 2004) Varisela disebabkan oleh virus herpes varicella atau disebut juga varicella-zoster virus (VZV). Varisela terkenal dengan nama chickenpox atau cacar air adalah penyakit VZV, yang pada umumnya menyerang anak. Sedengkan herpes zoster atau shingles merupakan suata reaktifitasi infeksi endongen pada priode laten VZV, umumnya menyerang orang dewasa atau anak yang menderita defisiensi imun (Soedarto, dkk, 2010). Respons imun pasien yang kemudian berkembang akan menghentikan viremia dan menghambat berlanjutnya lesi pada kulit dan organ lain. Terjadinya komplikasi varisela (pneumonia dan lain-lain) mencerminkan gagalnya respons imun tersebut menghentikan replikasi serta penyebaran virus dan berlanjutnya infeksi. Keadaan ini terutama terjadi pada pasien imunokompromais. Dalam 2 5 hari setelah gejala klinis varisela terlihat, antibody (IgG, IgM, IgA) spesifik terhadap VVZ dapat dideteksi dan mencapai titer tertinggi pada minggu kedua atau ketiga. Setelah itu titer IgG menurun perlahan, sedangkan IgM dan IgA menurun lebih cepat dan tidak terdeteksi satu tahun setelah infeksi. Imunitas selular terhadap VVZ juga berkembang selama infeksi dan menetap selama bertahun tahun. Pada pasien imunokompeten imunitas humoral terhadap VVZ berfungsi protektif terhadap varisela, sehingga pajanan ulang tidak menyebabkan infeksi (kekebalan seumur hidup). Imunitas selular lebih penting daripada imunitas humoral untuk penyembuhan varisela. Pada pasien imunokompromais, oleh karena imunitas humoral dan selularnya terganggu, pajanan ulang dapat menyebabkan rekurensi dan varisela menjadi lebih berat dan berlangsung lebih lama (Saputrakun, 2012). Untuk pencegahan penyakit ini dapat dilakukan pemberian vaksinasi. Vaksin varicella sudah dapat diberikan sejak anak berusia 12 bulan.sebaiknya vaksin ini diberikan sebelum anak mulai masuk sekolah. Apabila vaksin ini diberikan setelah anak berusia 12 tahun, maka vaksin perlu diberikan 2 kali dengan jarak minimal antara pemberian pertama dan kedua selama 4 minggu. Berdasarkan penelitian, vaksin varicella dapat memberikan perlindungan hingga 20 tahun seteleh divaksinasi. Di Indonesia sendiri, vaksin ini belum menjadi salah satu vaksin yang disubsidi oleh pemerintah. Pemberian vaksin efektif melindungi 80-85% terhadap penyakit varicella dan efektif 95% mencegah varicella yang berat. Akan tetapi, sekitar 15-20% anak sehat yang diberikan vaksin ini tetap terkena varicella. Jenis varicella yang dialami jenis yang ringan di mana tidak ditemukan adanya demam, bisul pada kulit yang lebih sedikit, dan keluhan lain juga lebih ringan. Selain itu, varicella pada anak yang sudah divaksinansi juga 126

jarang menular kepada orang lain yang belum terkena varicella (Irawanti, 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diketahuinya gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Tahun 2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varicela di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi. Tahun 2015. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi pada tanggal 27 29 Agustus 2015. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh ibu yang mempunyai balita yang menderita varicela di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi.yang berjumlah 48 responden. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik Total Sampling yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2007). Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu daftar pertanyaan / pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dan peneliti melakukan wawancara langsung responden dengan menggunakan kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2010). HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varisela Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2015. Hasil analisis data berdasarkan gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varisela Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Varisela Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota JambiTahun 2015 Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%) Kurang baik 18 37,5 Cukup 22 45,8 Baik 8 16,7 Total 48 100 Berdasarkan hasil analisa pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 48 responden sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 22 (45,8%) responden,18 (37,5%) berpengetahuan kurang baik dan 8 (16,7%) berpengetahuan baik tentang varisela. Hasil analisis data berdasarkan pertanyaan tentanggambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varisela di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. 127

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Varisela Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2015 Pertanyaan Benar % Salah % Pengertian varisela (cacar air) 12 25 36 37 Penyebab penyakit varisela (cacar air 28 58,3 20 41,7 Gejala penyakit varisela (cacar air 21 43,8 27 56,2 Dimana saja terdapat warna kemerahan di kulit pada penyakit 26 54,2 22 45,8 varisela (cacar air) Cara penularan varisela (cacar air) 27 56.2 21 43,8 Komplikasi dari varisela (cacar air) 33 68,8 15 31,2 Bedak yang digunakan untuk varisela (cacar air) 20 41,7 28 58,3 Imunisasi apa yang diberikan untuk mencegah terjadinya varisela (cacar 46 95,8 2 4,2 air) Kapan diberikan imunisasi varisela (cacar air) 45 93,8 3 6,2 Apa yang dilakukan untuk mencegah tejadinya infeksi akibat serangan varisela (cacar air) 25 52,1 23 47,9 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 27-29 Agustus tahun 2015 diperoleh bahwa dari 48 responden sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 22 (45,8%) responden, 18 (37,5%) berpengetahuan kurang baik dan 8 (16,7%) berpengetahuan baik tentang varisela. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wati Fitrianingsih (2013) tentang gambaran pengetahuan ibu tentang varisela di Dusun Kali Aren RW 03 RT 06 Desa Pasirmulya Kecamatan Majalaya Karawang dapatkan hasilnya dari 120 responden. Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan pengertian varisela dengan kategori cukup sebanyak 74 orang (61.7%), penyebab dan cara penularan varisela kategori cukup sebanyak 70 orang (58.3%), gejala varisela kategori cukup sebanyak 88 orang (73.3%), penatalaksanaan varisela kategori cukup sebanyak 72 orang (60%). Berdasarkan asumsi peneliti, ibu yang memiliki balita yang menderita varisela berpengetahuan kurang baik yang mana ibu tidak mengetahui pengertian varisela, tidak mengetahui bedak yang digunakan untuk varisela (cacar air) dan tidak mengetahui gejala penyakit varisela (cacar air). Sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang varisela yang mana ibu mengetahui tentang Imunisasi apa yang diberikan untuk mencegah terjadinya varisela (cacar air), mengetahui kapan diberikan imunisasi varisela (cacar air) dan mengetahui penyebab penyakit varisela (cacar air). Berdasarkan disribusi pendidikan sebagian besar 33 (58,1%) responden berpendidikan SMA, 10 (32,2%) responden berpenddikan Perguruan Tinggi dan 3 (9,7%) responden berpendidikan SMP. Berdasarkan distribusi pekerjaan sebagian besar yaitu 25 (52,1%) responden bekerja sebagai ibu rumah tangga, 13 (27,1%) bekerja sebagai karyawan swasta dan 10 (20,8%) bekerja sebagai PNS. Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa pekerjaan atau pendidikan 128

keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak. Menurut Mustofa (2008) pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. 25 (52,1%) responden bekerja sebagai ibu rumah tangga, Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai banyak waktu untuk mencari informasi tentang varisela. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan pengetahuan ibu yang mempunyai balita yang menderita varisela dapat dilakukan dengan cara memberikan informasi pada ibu tentang penyakit varisela (cacar air). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dan disesuaikan dengan tujuan penelitian tentang gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang varisela Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2015, maka dapat disimpulkan bahwa dari 48 responden sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 22 (45,8%) responden, 18 (37,5%) berpengetahuan kurang baik dan 8 (16,7%) berpengetahuan baik tentang varisela. DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Irawanti. 2014. Varisela.http://www.kerjanya.net/fa q/. Diakses tanggal 15 Juli 2015 Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC Notoatmodjo, S.2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Putra. 2013. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Balita Dengan Metode Forward Cahining. Surabaya: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Tehnik Komputer Siregar. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC Soedarto. 2009. Penyakit Menular Di Indonesia. Jakarta: Sagung Seto Soedarto, dkk.2010. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: FKUI Wati Fitrianingsih. 2013. Gambaran pengetahuan ibu tentang varisela di Dusun Kali Aren RW 03 RT 06 Desa Pasirmulya Kecamatan Majalaya Karawang. Karawang: Akbid Karawang 129