ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik TUGAS AKHIR Semester GANJIL 2011/2012

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi.

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii

ABSTRACT. Keywords : Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

2.5.5Kriteria UKM Kerangka Pemikiran... 25

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks.

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

KELAYAKAN PERPANJANGAN LISENSI SOFTWARE CAD/CAM/CAE DI DIESHOP DMD, PT AHM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

III. METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, payback period (PP), net present value (NPV), internal rate of return (IRR), profitability index (PI).

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, expansion, cash flow, auto parts store. vii. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata kunci : industri cat otomotif, investasi jangka panjang, ekspansi, estimasi arus kas, studi kelayakan, capital budgeting,

ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO ELEKTRONIK CAHAYA BANTEN

ABSTRACT. Keywords: Feasibility study, cash flow, capital budgeting. Universitas Kristen Maranatha

Natalia Berdhi Santoso. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. dan. Irene Cahyani. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN UNIT MESIN PACKING PADA PT. UNIPLASTIKA NATHALINDO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera )

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun

ABSTRACT. Keywords: Investment, Franchise, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN FRAIS BARU PADA CV. XYZ

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, investment, expansion, payback period, net present value, internal rate of return UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRACT. Optimistic assumptions using the Discount Rate by 30% Net Present Value (NPV) feasible

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

ABSTRACT. Keywords : capital budgeting, PP, DPP, NPV, IRR, PI. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

ABSTRAK. Kata kunci: desa wisata, studi kelayakan usaha, analisis sensitivitas

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI TERHADAP PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI PADA PT.BERDIKARI CITRA SEJAHTERA TENGKU RIZKI SYAHPUTRA

ASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL

Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

ANALISIS FINANSIAL PEMBUATAN LINE MACHINING UNTUK PRODUK COVER RIGHT CRANK CASE

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

Analisis Penerapan Teknik Capital Budgeting Untuk Menilai Kelayakan Investasi Aktiva Tetap: Studi pada PT Nusantara Inti Corpora, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ROBOT DI WELDING LINE BCSB PT. GEMALA KEMPA DAYA

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

Transkripsi:

L 1 ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR Dicky Fransdelly Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Making merupakan salah satu seksi di PT Astra Daihatsu Motor dengan bidang bisnis pembuatan dies. Masalah utamanya adalah kapasitas produksi yang ada tidak dapat memenuhi target manajemen. Hal ini disebabkan ketidakseimbangan mesin produksi yang digunakan dan ini terlihat dari perbedaan ukuran meja mesin milling. Dengan adanya perbedaan tersebut, mengakibatkan terjadinya pengalihan loading dari mesin yang satu ke mesin yang lain, akibatnya satu mesin selalu full loading. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelayakan investasi peningkatan kapasitas produksi Making. Metode analisisnya adalah Analisis Kelayakan Bisnis dengan aspek pasar, aspek teknik & teknologi dan aspek finansial. Aspek pasar untuk menganalisis kelayakan investasi dilihat dari proyeksi permintaan mendatang. Aspek teknik & teknologi untuk menganalsis kelayakan investasi dilihat dari kesiapan keempat komponen utama teknologi untuk mendukung upaya peningkatan kapasitas produksi. Sedangkan aspek finansial untuk menganalisis kelayakan investasi dilihat dari proyeksi laba/rugi, metode PP, NPV, PI, IRR & BEP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi peningkatan kapasitas produksi Making layak. Hal ini dilihat dari hasil analisis aspek pasar, permintaan mendatang akan terus naik dengan persentase rata-rata sebesar 16% (2012-2019). Dari aspek teknik dan teknologi menunjukkan kesiapan dari keempat komponen utama teknologi, yaitu technoware, humanware, infoware dan orgaware untuk mendukung rencana investasi peningkatan kapasitas produksi Making. Sedangkan dari aspek finansial, diperkirakan keuntungan yang diperoleh sampai dengan tahun 2019 sebesar Rp. 17.379.939.958, Payback Period 5 Tahun 10 Bulan, NPV positif sebesar Rp. 25.099.508.069, Profitability Index (PI) 2.93 kali, Internal Rate of Return (IRR) 31.683%, dan Break Even Point (BEP) pada volume produksi 25 C-Point. Kata Kunci: Investasi Peningkatan Kapasitas Produksi, Analisis Kelayakan Bisnis, Aspek Pasar, Aspek Teknik & Teknologi, Aspek Finansial.

L 2 Abstract Making is a section at PT Astra Daihatsu Motor which produce dies as its core business. The main problem of Making is the production capacity can not achieve the management s target. This low capacity cause by the un-balance of machine facility and it shows from the different of size machine s table. This difference makes company need to transfer the loading from one machine to another, which will make one machine always full loading. The purpose of this research is to analyze the feasibility of production capacity up investment at Making. The method is the feasibility analysis of business with three aspects, such as market, technique & technology and financial. Market aspect used to analyze the feasibility of production capacity up investment from the demand in future. Technique & technology aspect used to analyze the readiness of fourth main technology components in order to support the production capacity up investment planning. And financial aspect used to analyze the feasibility of investment from benefit/loss projection, PP, NPV, PI, IRR & BEP method. The result of the research is the production capacity up investment planning feasible to be implement. This conclusion come from all analysis result; such as market aspect shows the demand projection in the future increase about 16% (2012-2019). Technique & technology aspect shows the readiness of fourth main technology component, such as technoware, humanware, infoware and orgaware in order to support the investment planning. And the financial aspect shows that the company can get benefit from this investment planning about IDR 17.379.939.958, Payback Period 5 years 10 months, NPV positive about IDR 25.099.508.069, Profitability Index (PI) 2.93 times, Internal Rate of Return (IRR) 31.683%, and Break Even Point (BEP) at 25 C-Point of production volume. Keywords: Production Capacity Up Investment, Feasibility Analysis of Business, Market Aspect, Technique & Technology Aspect, Financial Aspect. 1. Pendahuluan PT. Astra Daihatsu Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif yang didalamnya terdapat seksi Making yang bergerak dalam bisnis yang berbeda dengan bisnis utama perusahaan yaitu pembuatan s. Bisnis pembuatan s ini dibawah Departemen s Tool Making & Maintenance, Divisi

L 3 Press Plant. Seksi Making ini berdiri dari tahun 2009 dan telah menghasilkan beberapa s. Dari tahun 2009 sampai sekarang, seksi Making mengalami beberapa masalah dalam menjalani operasional bisnisnya. Masalah utama yang dihadapi adalah kapasitas produksi yang ada tidak dapat memenuhi target manajemen. Hal ini disebabkan adanya ketidakseimbangan mesin produksi yang digunakan. Ketidakseimbangan tersebut terlihat dari perbedaan ukuran meja mesin milling yang ada. Dengan adanya perbedaan ukuran meja tersebut, mengakibatkan terjadinya pengalihan loading dari mesin yang satu ke mesin yang lain, sehingga mengakibatkan salah satu mesin selalu full loading. 2. Metodologi Adapun perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kelayakan investasi peningkatan kapasitas produksi dari aspek pasar, teknik & teknologi serta finansial? Adapun ruang lingkup pembahasan penelitiannya adalah sebagai berikut: Analisis dilakukan pada investasi penambahan mesin produksi untuk proses machining. Analisis kelayakan bisnis dengan menggunakan aspek pasar, teknik & teknologi serta finansial (proyeksi laba/rugi, metode PP, NPV, PI, IRR dan BEP). Data diperoleh dari seksi Making dengan interval waktu dari tahun 2009 2011.

L 4 Mulai Observasi Studi Literatur Perumusan Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan Data Aspek Pasar Aspek Teknik & Teknologi Aspek Finansial Analisis proyeksi permintaan mendatang Analisis kesiapan keempat komponen teknologi, yaitu technoware, humanware, infoware dan orgaware dalam mendukung rencana peningkatan kapasitas produksi Analisis proyeksi laba/rugi, Analisis payback period, Analisis net present value, Analisis profitability index, Analisis internal rate of return Analisis break even point Layak? Tidak Ya Kesimpulan dan Saran Selesai Diagram alir penelitian

L 5 2.1 Analisis Aspek Pasar Permintaan dies dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 mengalami trent yang meningkat. Total C-Point 20 16 12 8 4 6.9 10.2 16.3 0 2009 2010 2011 Jumlah permintaan dies 2009-2011 (dalam satuan C-Point) Sumber: PT Astra Daihatsu Motor Departemen Tool Making & Maintenance Dari data permintaan diatas, proyeksi permintaan pada tahun mendatang dihitung dengan menggunakan metode deret waktu, yaitu metode regresi sederhana. Dari hasil perhitungan diperoleh perkiraan permintaan mendatang seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Perkiraan permintaan pembuatan dies periode 2012 2019 (C-Point) Tahun Perkiraan Persentase Permintaan Kenaikan 2012 20.5 26% 2013 25.2 23% 2014 29.9 19% 2015 34.6 16% 2016 39.3 14% 2017 44 12% 2018 48.7 11% 2019 53.4 10% Rata-rata Kenaikan 16% Sumber: Hasil Pengolahan

L 6 2.2 Analisis Aspek Teknik dan Teknologi a. Technoware Berdasarkan fasilitas-fasilitas yang telah ada saat ini, Making telah dinyatakan layak secara Technoware. Akan tetapi, kurangnya kapasitas produksi pada proses machining menjadi permasalahan yang harus diatasi untuk memenuhi target manajemen. Adapun kapasitas produksi dan beban mesin yang ada sekarang dapat dilihat pada gambar 2.3 dan 2.4 dibawah ini. Nama s C-Point s Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Design 1 s 1 2 Part A s 2 2 Design 2 s 3 2 s 1 2 s B s 2 2 s 3 2 Material C/C1 Material C/C2 Design 1 Design 2 Material C/C1 Material C/C2 Design 1 Material C/C1 Design 2 Material C/C2 Kapasitas Produksi ADM Making sebelum investasi Sumber: PT Astra Daihatsu Motor Departemen Tool Making & Maintenance MC2 - Roughing Machine (3000X1800X700) Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 MC1 - Finishing Machine (5000X3200X800) A-1 A-1 A-2 A-2 A-3 A-3 B-1 B-1 B-2 B-2 B-3 B-3 Note : Roughing Process Finishing Process Beban Mesin Produksi Sebelum Investasi Sumber: PT Astra Daihatsu Motor Departemen Tool Making & Maintenance

L 7 Dari gambar diatas diatas terlihat bahwa MC1 full loading sedangkan MC2 kosong. Hal ini disebabkan oleh benda kerja melebihi ukuran meja MC2 sehingga semua dibebankan kepada MC1. Dengan permasalahan ini, perlu dilakukan investasi mesin baru dengan ukuran meja yang sama dengan MC1. Dengan penambahan mesin baru ini, kapasitas produksi yang baru dapat memenuhi target manajemen. Nama s C-Point s Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Design 1 s 1 2 Part A s 2 2 Design 2 s 3 2 s 1 2 s B s 2 2 s 3 2 Material C/C1 Material C/C2 Design 1 Material C/C1 Design 2 Material C/C2 Design 1 Material C/C1 Design 2 Material C/C2 Kapasitas produksi ADM Making setelah penambahan mesin Sumber: Hasil pengolahan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 New MC - Roughing Machine (5000X3200X800) A-1 A-2 A-3 B-1 B-2 B-3 MC1 - Finishing Machine (5000X3200X800) Di A-1 e A Di A-2 e A Di A-3 e A Di B-1 e B Di B-2 e B Di e B-3 B Note : Roughing Process Finishing Process Sumber: Hasil pengolahan Beban Mesin Produksi Setelah Investasi

L 8 b. Humanware Dari segi sumber daya manusianya, operator dan staff Making telah di training ke Jepang untuk semua sub-seksi, yaitu Design, Cad Cam, Machining, Finishing, PPC dan Production Preparation. Untuk tingkat pengetahuan dan keterampilan operator dan staff ADM Making secara global seperti Gambar 2.7 dibawah ini. Design 5.0 Rata-rata Total 2.7 Production Preparation 2.8 4.0 3.0 2.0 1.0 2.9 2.9 Cad Cam 0.0 2.3 PPC 2.4 2.7 Machining Finishing Current Target Matriks skill ADM Making tahun 2011 Sumber: PT Astra Daihatsu Motor Departemen Tool Making & Maintenance Berdasarkan gambar diatas, pada saat ini ADM Making berada pada posisi level 2,7 (Level 3) yaitu secara pengetahui sudah memahami dan secara teknikal skill sudah dapat melaksanakan tanpa bimbingan. c. Infoware Tahapan proses produksi dies di ADM Making antara lain Design, Process Planning, Pengadaan Material s dan Parts, Cad Cam, Machining, Finishing dan

L 9 Production Preparation. Adapun ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2.8 dibawah ini. Start Design Pengadaan Material s dan Parts Cad Cam Process Planning Machining Finishing Production Preparation Finish Urutan proses produksi dies di ADM Making Sumber: PT Astra Daihatsu Motor Departemen Tool Making & Maintenance Pada setiap sub-seksi memiliki prosedurnya masing-masing yang merupakan acuan kerja dalam proses pembuatan dies. d. Orgaware Adapun struktur organisasi ADM Making seperti tampak pada Gambar 2.9 dibawah ini.

L 10 Kepala Departemen Tool Making & Maintenance Kepala Seksi Making Design Leader PPC Leader Machining Leader Design Member (1MP) PPC Member (1MP) Machining Member (7MP) Cad Cam Leader Production Preparation Leader Finishing Leader Cad Cam Member (1MP) Production Preparation Member (1MP) Finishing Member (5MP) Struktur Organisasi ADM Making Sumber: PT Astra Daihatsu Motor Departemen Tool Making & Maintenance Pada proses machining ada penambahan mesin baru dan hal tersebut tidak menjadi permasalahan secara organisasi. Ini disebabkan masih ada alokasi operator untuk mesin baru tersebut. Dan teknologi mesin baru sama dengan mesin yang sudah ada yaitu mesin 5 Axis OKUMA MCR-BII 30E, sehingga dengan skill operator yang ada saat ini sudah dapat mengopersikan mesin baru tesebut.

L 11 2.3 Analisis Aspek Finansial a. Jumlah Dana Modal Investasi Jumlah Modal Investasi = Rp. 13.000.000.000 b. Proyeksi Laporan Laba/Rugi Adapun nilai keuntungan yang disajikan adalah keuntungan setelah pajak. Dan nilai pajak yang digunakan sesuai dengan Pasal 17 UU PPh Tahun 2000, yaitu untuk wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebagai berikut: - Penghasilan sampai dengan Rp. 50.000.000 : 10% - Penghasilan diatas Rp. 50.000.000 sampai Rp. 100.000.000 : 15% - Penghasilan diatas Rp. 100.000.000 : 30% Perbandingan Perkiraan Keuntungan Kondisi Sebelum dan Sesudah Investasi Tahun Sebelum Investasi Setelah Investasi Rugi / Laba 2012 408,229,799 (1,041,816,585) (1,450,046,384) 2013 1,312,304,728 419,896,652 (892,408,076) 2014 1,558,587,951 1,704,869,508 146,281,557 2015 1,818,131,175 3,136,291,378 1,318,160,204 2016 2,091,396,488 4,725,494,501 2,634,098,013 2017 2,378,820,749 6,484,533,872 4,105,713,123 2018 2,680,803,385 8,231,159,844 5,550,356,459 2019 2,997,691,082 8,965,476,143 5,967,785,061 Total Rugi / Laba 17,379,939,958 Sumber: Hasil pengolahan Jadi perkiraan keuntungan yang bisa diperoleh sampai tahun 2019 dengan melakukan investasi peningkatan produksi adalah sebesar Rp. 17.379.939.958,-. c. Payback Period (PP) Dengan menggunakan nilai sekarang dari arus kas dan nilai investasi awal diperoleh Payback Period (PP) investasi peningkatan produksi selama 5 tahun 10

L 12 bulan. Dikarenakan PP lebih kecil dari umur ekonomis yang ditentukan perusahaan yaitu 8 tahun, maka secara Payback Period (PP) dinyatakan layak. d. Net Present Value (NPV) Metode Net Present Value membutuhkan nilai suku bunga (K) dalam perhitungan. Dan nilai suku bunga (K) yang digunakan yaitu 12.3%. Nilai tersebut adalah nilai suku bunga tertinggi yang diperoleh dari data Bank Indonesia (Lampiran 6). Dengan data nilai sekarang dari arus kas dan investasi awal sebesar (I 0 ) Rp. 13.000.000 diperoleh hasil NPV bernilai positif sebesar Rp. 25.099.508.069, maka secara NPV dinyatakan layak e. Profitability Index (PI) Profitability Index (PI) dihitung dengan menggunakan total nilai sekarang dari arus kas dan nilai investasi awal sebesar Rp. 13.000.000.000. Dari perhitungan diperoleh angka rasio Profitability Index (PI) sebesar 2.93 kali. Dikarenakan nilai PI lebih besar dari 1, maka dinyatakan layak secara Profitability Index (PI). f. Internal Rate of Return (IRR) Dengan menggunakan program komputer melakukan percobaan nilai IRR sehingga diperoleh total nilai sekarang kas bersih sama dengan nilai investasi awal. Dari hasil perhitungan diperoleh tingkat IRR sebesar 31.683%. Dan investasi dinyatakan layak secara IRR karena nilai IRR lebih besar dari bunga kredit. g. Break Even Point (BEP) Pada rencana peningkatan kapasitas produksi ini, perusahaan akan mengalami titik impas pada volume produksi 25 C-Point.

L 13 3. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Investasi peningkatan kapasitas produksi Making dilihat dari aspek pasar, teknik & teknologi serta finansial layak untuk di implementasikan. Aspek pasar dinyatakan layak dilihat dari proyeksi permintaan mendatang yang meningkat rata-rata sebesar 16% per tahun. Aspek Teknik dan Teknologi dinyatakan layak dilihat dari kesiapan keempat komponen teknologi yaitu technoware, humanware, infoware dan orgaware dalam mendukung peningkatan kapasitas produksi. Aspek Finansial dinyatakan layak dilihat dari perkiraan keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi peningkatan kapasitas produksi sebesar Rp. 17.379.939.958, Payback Period lebih kecil dari umur ekonomis proyek, yaitu 5 Tahun 10 Bulan, NPV positif sebesar Rp. 25.099.508.069, Profitability Index (PI) lebih dari 1, yaitu sebesar 2.93 kali, Internal Rate of Return (IRR) lebih besar dari bunga kredit, yaitu sebesar 31.683%, dan Break Even Point (BEP) pada volume produksi 25 C-Point.

L 14 Daftar Pustaka [1] Ibrahim Y. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. (Edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta. [2] Johan S. (2011). Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. [3] Kamaluddin. (2004). Studi Kelayakan Bisnis. Malang: Dioma. [4] Kasmir, & Jakfar. (2008). Studi Kelayakan Bisnis. (Edisi 2). Jakarta: Kencana. [5] Nazaruddin. (2008). Manajemen Teknologi. (Edisi 1). Yogyakarta: Graha Ilmu. [6] Pujawan I.N. (2009). Ekonomi Teknik. Surabaya: Guna Widya. [7] Umar H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis. (Edisi 3). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. [8] Wignjosoebroto S. (2006). Pengantar Teknik & Manajemen Industri. (Edisi Pertama). Surabaya: Guna Widya.