BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator yang penting dalam kegiatan pasar modal.

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang

Pengaruh Exchange Rate Dan Trading Volume Activity Terhadap Harga Saham

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdsarkan hasil penelitian dan pembahsan Pengaruh Nilai Tukar (IDR/USD),

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini perekonomian dunia sedang mengalami krisis finansial dimana

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98.

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *)

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Indeks DJIA, Indeks Nikkei 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode 2013-2014 ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Indeks Bursa Globabl (Indeks DJIA, Indeks Nikkei 225, Indeks FTSE100 a) Indeks DJIA sepanjang tahun 2013 pergerakan harga sedikit berfluktuasi, dimana penurunan paling tajam terjadi pada bulan Juni dan Agustus, penyebabnya antara lain kebijakan moneter baru oleh Federal Reserve akibatnya pelaku pasar meresponnya dengan negatif. Di tahun 2014 pergerakan harga perlahan-lahan meningkat meskipun sedikit berfluktuatif, pemicu kenaikan adalah pertumbuhan ekonomi global yang lebih kuat dan juga penguatan pasar saham-saham di Amerika Serikat (AS). b) Indeks Nikkei 225 sepanjang tahun 2013 pergerakan harga cukup berfluktuatif, dimana peningkatan yang cukup tajam terjadi pada bulan April sebagai respon positif pelaku pasar terhadap Gubernur Bank Sentral baru yang menetapkan kebijakan untuk meningkatkan pembelian aset negara. Di tahun 2014 pergerakan harga cenderung stabil dan mulai merangkak naik dari mulai bulan Oktober hingga akhir tahun. 121

c) Indeks FTSE100 sepanjang tahun 2013 pergerakan sangat fluktuatif terjadi penurunan dan peningkatan yang cukup tajam mulai dari bulan Mei hingga bulan Desember salah satu penyebabnya antara lain krisis kredit di China yang membatasi pinjaman spekulatif dan terjadi penurunan harga emas. Di tahun 2014 harga masih berfluktuatif dimana puncak tertinggi terjadi pada bulan Mei setelah itu bulan-bulan berikutnya harga cenderung menurun hingga akhir tahun. Penyebabnya antara lain harga emas yang tidak stabil, membaiknya ekonomi Amerika Serikat, dan harga minyak dunia yang semakin meningkat 2. Indeks LQ45 sepanjang tahun 2013 pergerakan Indeks LQ45 mengalami penurunan. Dimulai dari penutupan bulan Januari, Indeks LQ45 berada di posisi 761.256. Lalu perlahan-lahan bergerak naik hingga ke posisi tertinggi pada di tahun 2013 di posisi 848.43. Bulan selanjutnya Indeks LQ45 terus mengalami penurunan hingga pada bulan Agustus Indeks LQ45 menuju harga terendah yaitu di posisi 701.07 penyebabnya adalah neraca perdagangan yang defisit US$ 846,6 juta dan tingginya inflasi pada saat itu (http://www.beritasatu.com/pasar-modal/129434-inflasi-tinggi-dan-defisitneraca-ihsg-melemah.html). Jelang akhir tahun 2013 Indeks LQ45 perlahanlahan mulai bangkit dan pada bulan Desember ditutup di posisi 711.14. Pada periode 2014 terlihat di chart Indeks LQ45 terus merangkak naik, peningkatan terbesar terjadi pada bulan Juli dengan peningkatan sebesar 45,63 point dari bulan juni di posisi 822,67. Bulan selanjutnya hingga Oktober 2014 pergerakan Indeks cenderung stabil pada level 800-900, dan pada bulan Desember Indeks LQ45 ditutup dengan harga tertinggi pada saat itu yaitu di 122

posisi 898.58. Secara keseluruhan pergerakan fluktuatif Indeks LQ45 banyak dipengaruhi oleh tingkat neraca perdagangan, tingkat inflasi dan nilai BI Rate sisanya dipengaruhi oleh faktor eksternal. 3. Uji t (uji parsial) : Analisis Hipotesis : H0 : Variabel bebas (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap Variabel terikat (Y), artinya nilai Sig.< 0,05 dan nilai t > 2,086 atau t < -2,086 (t tabel ) H1 : Variabel bebas (X) berpengaruh signifikan terhadap Variabel terikat (Y), artinya nilai Sig.> 0,05 dan nilai t < 2,086 (t tabel ) Hasil uji t : DJIA (X 1 ) Sig. 0,002 < 0,05 dan t 3,475 > 2,086 maka H0 ditolak. N225 (X 2 ) Sig. 0,028 < 0,05 dan t -2,376 < -2,086 maka H0 ditolak, nilai min t menandakan hubungan berbanding terbalik. FTSE100 (X 3 ) Sig. 0,042 < 0,05 dan t -2,178 > -2,086 maka H0 ditolak, nilai min t menandakan hubungan berbanding terbalik. Kesimpulannya : Secara parsial Indeks DJIA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks LQ45 sedangkan Indeks Nikkei 225 dan Indeks FTSE100 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks LQ45. 123

Uji F (uji simultan): Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas = 0,008 dgn tingkat kekeliruan =0,05 maka 0,008 < 0,05 dan diperoleh juga nilai F hitung = 5,185 dan nilai F tabel = 3,098 maka F hitung > F tabel. Kesimpulannya : Secara simultan ketiga variabel bebas(djia, N225, FTSE100) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (LQ45). 5.2 Saran Saran-saran yang diberikan penulis terkait dengan kelemahan-kelemahan pada penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan : Perusahaan-perusahaan di Indonesia harus meningkatkan kinerja perusahaannya agar para investor baik didalam maupun diluar negeri lebih tertarik berinvestasi di Indonesia. 2. Bagi Pemerintah (Otoritas Jasa Keuangan) : a. Pemerintah (Otoritas Jasa Keuangan) harus cepat dan tanggap melakukan tindakan preventing dalam memantau perkembangan perekonomian dunia untuk mencegah atau mengurangi efek dari teori domino modern yang terjadi pada negara lain. b. Menjaga nilai tukar rupiah dan nilai BI rate untuk menarik minat investor asing berinvestasi di Indonesia 3. Bagi peneliti selanjutnya : 124

a. Penelitian berikutnya hendaknya menggunakan data history price secara harian (daily) agar penelitian lebih akurat. b. Diharapkan menggunakan rentang waktu data penelitian yang lebih lama semisalnya dalam rentang waktu 5 tahun atau 10 tahun. c. Hendaknya pada penelitian selanjutnya peneliti menambah jumlah Indeks saham lainnya dari berbagai negara yang memiliki perekonomian dengan kapitalisasi yang besar, semisalnya negaranegara G20 sehingga hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan secara akurat. d. Penelitian berikutnya diharapkan dapat menambah variabel makro seperti harga minyak dunia, harga emas dunia, kurs US dollar terhadap rupiah, inflasi, dan variabel makro lainnya dalam menguji pengaruh terhadap pergerakan Indeks saham. 125