BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Siswa-siswi SMP N 1 Besitang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

B A B III. A. Desain Penelitian. B. Populasi dan Sampel Penelitian. Menurut Sugiono (dalam Riduwan, 2004) populasi adalah wilayah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi SMP Negeri 5 Stabat. Penelitian

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. Operasional Variabel Penelitian, (c) Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. menguraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi oprasional,

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 2. Variabel bebas : Pola asuh overpotective

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan. Suatu penelitian akan memberi hasil dan kesimpulan yang benar bila

BAB III METODE PENELITIAN. ini bersifat kuantitatif yang ingin melihat perbedaan kenakalan remaja (variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan Sampel, (D) Metode Pengumpulan Data, (E) Validitas dan. Reliabilitas Alat Ukur, (F) Metode Analisis Data.

BAB III METODE PENELITIAN. karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah

BAB III METODE PENELITIAN. ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau. penelitian sampel besar (Azwar, 2013, h. 5).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk membahas masalah-masalah atau cara yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. berada pada tingkatan sekolah menengah pertama. Penelitian dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. (C). Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel (D). Metode. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan harus sesuai dengan okjek penelitian dan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek Penelitian, (E). Teknik Pengumpulan Data, (F).Validitas dan Reliabilitas alat ukur, serta (G) Metode Analisa Data. A. Tipe Penelitian Penelitian ini berorientasi deskriptif korelasional yakni ingin melihat hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat dan Penelitian ini mengungkapkan data yang telah ada berupa angka yang akan dianalisis melalui analisis statistik. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel- variabel dari penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas adalah : Kematangan Emosi (X1) Konsep Diri (X). Variabel terikat adalah : Penyesuaian Sosial (Y) C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel bertujuan untuk mengarahkan variabel yang digunakan dalam penelitian agar sesuai dengan metode pengukuran yang telah dipersiapkan. 66

1. Penyesuaian sosial Merupakan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri dengan orang lain dan kelompok sesuai dengan keinginan diri dan tuntutan lingkungan. Untuk mengungkap kemampuan penyesuaian sosial digunakan skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek penyesuaian sosial yaitu : a. kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, b. kemampuan menyesuaikan diri dengan setiap kelompok yang dimasukinya, c. menghormati, dan menghargai orang lain, d. menyukai orang lain dan aktivitas sosial, e. suka hidup berkelompok, dan f. tidak suka melawan norma kelompok.. Kematangan emosi Merupakan suatu kondisi pencapaian tingkat kedewasaan dari perkembangan emosi pada diri individu yang ditandai oleh adanya kesanggupan mengendalikan perasaan dan tidak dapat dikuasai perasaan dalam mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain, tidak mementingkan diri sendiri tetapi mempertimbangkan perasaan orang lain. Untuk mengungkap kematangan emosi digunakan skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek yaitu : aspek-aspek kematangan emosional adalah sikap untuk belajar, memiliki rasa tanggung jawab. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif, memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan sosial, minat dan cinta. 67

3. Konsep diri Adalah keyakinan, pandangan dan pikiran seseorang terhadap dirinya secara utuh, mencakup aspek fisik, psikologi, dan social. Data mengenai konsep diri di ungkap melalui skala konsep diri yang di susun berdasarkan aspek-aspek konsep diri yaitu ; a). Aspek fisik, b). Aspek sosial, c). Aspek moral dan d). Aspek psikis. C. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian. Menurut Arikunto (010) populasi merupakan kumpulan atau keseluruhan subjek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas X dan XI SMA Swasta Bina Bersaudara Kecamatan Selesai yang berjumlah 71 siswa. Siswa kelas XII tidak dijadikan sebagai populasi penelitian mengingat siswa kelas XII telah lulus ujian UN. Jumlah populasi penelitian secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 1. Data Sebaran populasi Kelas X XI XII* Jumlah Jumlah Siswa 370 orang 34 orang 48 orang 960 orang Keterangan: * Kelas XII tidak menjadi sampel karena sudah tamat 68

. Sampel Menurut Hadi (1990) sampel merupakan jumlah subjek yang merupakan bagian dari populasi yang mempunyai sifat yang sama dan sampel ini dikenai langsung dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Random Sampling, dimana setiap siswa memiliki kesempatan untuk menjadi sampel, dengan cara memberikan nomor kepada mereka, kemudian nomor tersebut di kocok dan diambil secara acak, dan nomor yang terpilih adalah siswa yang menjadi sampel. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 7 orang. Menurut Arikunto (00) bahwa apabila jumlah populasi diatas 100 orang maka sampel yang digunakan 10% - 15% dari jumlah populasi. E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode skala. Menurut Sutrisno Hadi (004) mendefinisikan skala sebagai metode penelitian yang menggunakan daftar pernyataan yang harus dijawab atau daftar isian yang harus diisi oleh sejumlah subjek dan berdasarkan atas jawaban atau isian tersebut, peneliti mengambil kesimpulan mengenai subjek yang diselidiki. Adapun anggapan-anggapan yang dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode ini adalah: 1. bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.. bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 69

3. bahwa interprestasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Metode skala menurut Walgito (1989) mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari metode skala adalah: (1) metode skala adalah metode praktis, () tenaga yang diperlukan sedikit dan tidak memerlukan keahlian tertentu, (3) subjek dapat menjawab dengan leluasa tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Adapun kelemahan skala antara lain adalah: (1) peneliti mungkin tidak dapat langsung berhadapan dengan subjek penelitian, sehingga bila hal-hal yang kurang jelas maka keterangan lebih lanjut sulit diperoleh, () biasanya skala yang dikeluarkan tidak semuanya kembali, (3) kesalahan dalam pelaksanaan penelitian, kurang jelasnya pertanyaan-pertanyaan akan menyebabkan kurang validnya bahan yang diperoleh. Beberapa antisipasi yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan skala adalah: (1) dilakukan penyusunan skala yang sebaik-baiknya, yaitu dengan mengguankan bahasa yang sederhana, jelas dan singkat untuk menghindari kesalahan interpretasi, () subjek diberikan alternatif jawaban, (3) subjek diberikan penjelasan tentang pengisian skala dengan benar (Walgito, 1989). Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 70

1. Skala Penyesuaian Sosial Skala Penyesuaian sosial disusun berdasarkan di susun berdasarkan pendapat Hurlock (1995) yang mengemukakan empat kriteria untuk menentukan sejauh mana penyesuaian diri individu secara sosial, yaitu: penampilan nyata, penyesuaian diri terhadap kelompok, sikap sosial, dan kepuasan pribadi. Berikut adalah kisi-kisi pembuatan skala penyesuaian sosial Tabel. Kisi-kisi Penyebaran Butir-butir Pernyataan Skala Penyesuaian sosial No Aspek No. Butir Favourable Unfavourable Jmlh 1. Penampilan nyata, 4, 6 1, 3, 5 6. Penyesuaian diri terhadap 8, 10, 14, 16, 18, 11, 13, 15, 17, 19, 17 kelompok 0,, 30 1, 3, 5, 9 3. 1, 4, 6, 8, 3 7, 9, 7, 31, 33, 35, 15 Sikap sosial 34, 36 37, 39 4. Kepuasan pribadi 38, 40, 4, 44 41, 43, 45 7 Total 45. Skala Kematangan Emosional Skala Kematangan Emosional disusun berdasarkan aspek-aspek kematangan emosional adalah sikap untuk belajar, memiliki rasa tanggung jawab. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif, memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan sosial, minat dan cinta. 71

Tabel 3. Kisi kisi Penyebaran Butir-butir Pernyataan Skala Kematangan Emosi No Aspek Indikator 1 3 4 Sikap untuk belajar Memiliki rasa tanggungjawab Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif Memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan sosial 5 Minat dan cinta 1. Punya niat untuk belajar. Senang belajar 3. Tingkah laku sehari-hari diisi dengan belajar 1. Memliki ketelitian. Siap untuk dikritik 3. Mau memperbaiki kesalahan 1. Mau membuka pembicaraan. Bersikap ramah 3. Memiliki kepedulian 1. Mau membuka hubungan baru. Tidak takut berada di tempat yang asing 3. Bersikap terbuka 1. Memiliki keinginan untuk disukai orang lain. Suka berhubungan dengan orang lain 3. Memiliki rasa cinta terhadap sesama Nomor Butir Favourable Unfavourable 1,, 1,, 17, 18, 35, 41, 4 36, 51, 5 3, 4, 3, 4, 43, 44 11, 1, 5, 6, 45, 46 13, 14, 31, 3, 47, 48 15, 16, 33, 34, 49, 50 19, 0, 37, 38, 53, 54 5, 6, 39, 40, 55, 56 7, 8, 7, 8, 57, 58 9, 10, 9, 30, 59, 60 Jumlah 30 30 60 Jlh 1 1 1 1 1 3. Skala Konsep Diri Skala konsep diri disusun berdasarkan aspek-aspek konsep diri adalah a. Aspek fisik, yaitu bagaimana penilaian individu terhadap segala sesuatu yang terlihat secara fisik yang dimilikinya seperti tubuh, kesehatan, pakaian penampilan. 7

b. Aspek sosial, yaitu bagaimana peranan sosial yang perankan individu mencakup hubungan antara individu dengan keluarga dan individu dengan lingkungan c. Aspek moral, merupakan nilai dan prinsip yang memberi arti dan arah dalam kehidupan individu dan memandang nilai etika moral dirinya seperti kejujuran, tanggungjawab atas kegagalan yang dialaminya, religiusitas serta perilakunya. Apakah perilaku dalam menjaga kebersihan organ reproduksi sesuai dengan norma yang ada dan tidak mengganggu kepentingan masyarakat sekitar. d. Aspek psikis, meliputi pikiran, perasaan dan sikap yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri. Berikut adalah kisi-kisi pembuatan aitem skala konsep diri Tabel 4. Kisi-sisi Penyebaran Butir-butir Pernyataan Skala Konsep diri NO 1 Fisik Psikis Aspek-aspek Konsep Diri Indikator Memiliki penilaian positif terhadap kondisi/keadaan tubuh, penampilan fisik, keahlian, pakaian Meliputi pikiran, perasaan dan sikap yang positif terhadap dirinya sendiri. NOMOR BUTIR Favourable Unfavourable 1, 9, 17, 5, 33, 41, 49 3, 11, 19, 7, 35, 43, 51 Jlh, 10, 18, 6, 34, 4, 50 14 4, 1, 0, 8, 36, 44, 5 14 3 Sosial 4 Moral Mampu melakukan peranan sosial dalam menjalin hubungan antara individu dengan keluarga dan individu dengan lingkungan Memiliki nilai dan prinsip dalam memandang nilai etika moral dirinya seperti kejujuran, tanggungjawab atas kegagalan yang dialaminya, dan religiusitas 5, 13, 1, 9, 37, 45, 53 7, 15, 3, 31, 39, 47, 55 6, 14,, 30, 38, 46, 54 14 8, 16, 4, 3, 40, 48, 56 TOTAL 8 8 56 14 73

Skala-skala tersebut disusun dengan model skala Likert yang terdiri dari pernyataan-pernyataan dalam bentuk favourable dan unfavourable. Dengan menggunakan modifikasi terhadap alternatif jawaban menjadi skala empat tingkat, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Penilaian yang diberikan untuk jawaban favourable, yaitu Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4, jawaban Setuju (S) diberi nilai 3, jawaban Tidak Setuju (TS) diberi nilai, dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1. sedangkan untuk aitem unfavourable, maka penilaian yang diberikan untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberi nilai 1, jawaban Setuju (S) diberi nilai, jawaban Tidak Setuju (TS) diberi nilai 3, dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 4. F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Baik tidaknya suatu penelitian di tentukan oleh suatu alat ukur. Oleh karena itu suatu alat ukur sebelum digunakan dalam suatu penelitian harus memiliki syarat validitas dan reliabilitas sehingga alat tersebut tidak menyesatkan hasil pengukuran dari kesimpulan yang akan di dapat. 1. Validitas Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 1997). Ditambahkan oleh Azwar (1996) bahwa suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsinya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dikenakannya alat ukur tersebut. 74

Teknik yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur, dalam hal ini angket diuji validitasnya dengan menggunakan teknik analisa Product Moment rumus angka kasar dari Pearson, yaitu mencari koefisien korelasi antar tiap butir dengan skor total (Hadi, 1996). Di mana rumusnya adalah : = X ( XY ( X ) ( ) Y Y N X )( N Y ) r xy N Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antar tiap butir dengan skor total. XY = Jumlah hasil kali antar setiap butir dengan skor total. X = Jumlah skor keseluruhan subjek untuk tiap butir. Y = Jumlah skor keseluruhan butir pada subjek. X = Jumlah kuadrat skor x Y = Jumlah kuadrat skor y N = Jumlah subjek. Nilai validitas setiap butir (koefisien r product moment) sebenarnya masih perlu dikoreksi karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini terjadi karena skor butir yang dikorelasikan dengan skor total, ikut sebagai komponen skor total, dan hal ini menyebabkan koefisien r menjadi lebih besar (Hadi, 004). Teknik untuk membersihkan kelebihan bobot ini dipakai formula part whole. Adapun formula part whole adalah sebagai berikut : 75

r bt = ( SD y ) ( r xy + ( SD )( SD x ) y ) ( SD ( r xy x ) )( SD x )( SD ) y Keterangan : r bt = Koefisien r setelah dikoreksi r xy = Koefisien r sebelum dikoreksi (product moment) SD x = Standar Deviasi skor butir SD y = Standar Deviasi skor total (SD x ) = Standar Deviasi kuadrat skor x (SD y ) = Standar Deviasi kuadrat skor y N = Jumlah Subjek. Reliabilitas Konsep dari reliabilitas alat ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya. Reliabel dapat juga dikatakan keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek yang sama, diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek dalam diri subjek yang diukur belum berubah (Azwar). Analisis reliabilitas alat ukur yang dipakai adalah formula Cronbach s Alpha G.Analisis Data Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu Hubungan antara Kematangan Emosional dan Konsep Diri dengan Penyesuaian Sosial digunakan Analisis Regresi Berganda. Penggunaan analisis Regresi Berganda akan menunjukkan variabel yang dominan dalam 76

mempengaruhi variabel terikat dan mengetahui sumbangan efektif dari masingmasing variabel. Rumus Regresi Berganda adalah sebagai berikut : Y = b0+ b1x1+ bx Dimana : Y : Penyesuaian Sosial X1 : Kematangan Emosional X : Konsep Diri bo : besarnya nilai Y jika X1 dan X = 0 b1 : besarnya pengaruh X1 terhadap Y dengan asumsi X tetap b : besarnya pengaruh X terhadap Y dengan asumsi X1 tetap Sebelum data dianalisis dengan teknik analisis regresi, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian, yaitu : 1. Uji normalitas, yaitu untuk mengetahui apakah ditribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal.. Uji Lineritas, yaitu : untuk mengetahui apakah data dari variabel bebas memiliki hubungan yang linier dengan variabel terikat. 77