BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia Indonesia. diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang.

dokumen-dokumen yang mirip
SUDARYANTI NIM. A

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami

SRI MARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individu

siswa adalah selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan kemajuan bangsanya, karena pendidikan bukan hanya. mampu mengembangkan ilmu pengetahuan. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi sangat besar. Semua dapat dilihat dalam fenomena kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan. meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. efisien serta mengikuti perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mudah dari berbagai tempat di dunia, di sisi lain kita tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. secara kelompok maupun secara individual. Hal ini dimaksudkan agar prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (1) yang berbunyi tiap-tiap warga

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

I. PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Salah satu cara memperoleh sumber daya manusia yang

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu cara yang. ditempuh agar tujuan tersebut dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda dan membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda juga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan sumberdaya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. seperti model pembelajaran, hasil-hasil penelitian, produk-produk lulusan dan

BAB I PENDAHULUAN. usaha itu ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia di suatu Negara. Oleh karena itu pemerintah berupaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya teknologi

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Upaya meningkatkan pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang. Sehubungan dengan itu, maka pendidikan disusun sebagai usaha sadar untuk menciptakan bangsa Indonesia yang mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengembangkan dirinya secara terus-menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sistem pendidikan nasional mempunyai tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, 1

2 sehat jasmani, dan rohani, berkepribadian yang mantap, dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Nomor 20/2003). Pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia yang cerdas dan bertaqwa yang mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan nasional. Berbagai upaya telah dilakukan Departemen Pendidikan Nasional untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional khususnya pendidikan dasar dan menengah pada setiap jenjang satuan pendidikan, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun, berbagai pendapat tersebut menunjukkan bahwa mutu pendidikan sampai saat ini masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah dan masyarakat. Sekolah sebagai tempat anak didik belajar, diharapkan akan memberikan pengetahuan dan prestasi belajar yang baik bagi siswa. Dalam belajar kadang siswa dapat mencapai prestasi yang diharapkan, tetapi kadang juga tidak. Hal ini karena daya serap masing-masing siswa berbeda dalam menerima pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang penting diajarkan di SD adalah Matematika. Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam jumlahnya terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, arimatika, dan geometri (H.W Fowlwer dalam Pandoyo, 2007:1).

3 Menurut Dali S. Naga (dalam Mulyono Abdurramhman, 2003: 252), aritmatika atau berhitung adalah cabang yang berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan perkalian dan pembagian. Aljabar adalah cabang matematika yang menggunakan tanda-tanda dan huruf-huruf untuk menggambarkan / mewakili angka-angka (a, b, c, sebagai pengganti bilangan yang diketahui dan x, y, z untuk bilangan tidak diketahui). Geometri adalah cabang matematika yang menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang, dan ruang. Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkersulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar. Sebagian besar siswa menganggap matematika itu menakutkan, menjemukan, dan sangat tidak menyenangkan, sehingga prestasi matematika kurang dari yang diharapkan. Oleh karena itu kewajiban para gurulah untuk menanamkan rasa senang terhadap materi pelajaran matematika dengan memberi rangsangan atau dorongan agar siswa menyenangi pelajaran tersebut. Di perlukan juga model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan kompetensi dasar dan indikator pembelajarannya. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Matematika disebutkan bahwa untuk menghadapi tantangan IPTEK, dituntut sumber daya yang handal dan mampu berkompetisi secara global, dan diperlukan ketrampilan tinggi yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif,

4 kemauan bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui pendidikan matematika. Hal ini sangat dimungkinkan karena matematika memiliki struktur dengan keterkaitan yang kuat dan jelas satu dengan lainnya serta berpola pikir yang berpikir deduktif dan konsisten. Namun, perkembangan dalam navigasi, transportasi, dan perdagangan, termasuk kemajuan teknologi sekarang ini membutuhkan diagram dan peta serta melibatkan proses pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung. Banyak persoalan ataupun informasi disampaikan orang dengan bahasa matematika, misalnya menyajikan persoalan atau masalah ke dalam model matematika yang dapat berupa diagram, persamaan matematika, grafik, ataupun tabel. Mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan efisien. Begitu pentingnya matematika sehingga bahasa matematika merupakan bagian dari bahasa yang digunakan dalam masyarakat. Realitasnya, siswa kurang tertarik terhadap pengajaran matematika karena metode pembelajaran yang biasa digunakan guru adalah ceramah, yang mungkin dianggap para guru sebagai metode yang paling praktis, mudah, dan efisien dilaksanakan tanpa persiapan. Mengajar yang hanya menggunakan metode ceramah saja mempersulit siswa memahami konsep dalam pelajaran matematika. Jadi siswa tidak bisa menerima pelajaran apa yang telah disampaikan gurunya sehingga kemampuan menghitungnya kurang dari yang diharapkan.

5 Media Pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar dan tidak terjadinya verbalisme. Media pembelajaran meruapakan alat bantu pendengaran dan penglihatan (Audio Visual Aid) bagi peserta didik dalam rangka memperoleh pengalaman belajar secara signifikan ( Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, 2009: 59). Di Sekolah Dasar guru mempunyai peranan penting dalam keseluruhan pendidikan, karena secara langsung gurulah yang melaksanakan proses kegiatan pembelajaran. Sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran, guru profesional harus mempunyai 4 kompetensi yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. ( Mulyasa 2007 : 75 ). Rendahnya hasil belajar matematika siswa tercemin dari nilai ulangan matematika pada siswa kelas V SD Negeri III Pandean Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Dalam tiga kali ulangan harian dengan kompetensi dasar pengukuran waktu yang dilakukan menunjukkan rata-rata nilai siswa 51,48. Dari tiga ulangan harian tersebut, 75% siswa mendapat nilai kurang dari 60 (KKM). Padahal siswa dinyatakan belajar tuntas jika 80% siswa mendapat nilai di atas KKM yaitu 60. Fakta rendahnya hasil belajar matematika tersebut perlu diperbaiki sebab matematika termasuk mata pelajaran inti di Sekolah Dasar. Jadi apabila nilai matematika rendah akan mempengaruhi nilai secara keseluruhan. Padahal nilai tersebut juga berperan dalam menentukan kelanjutan studi siswa.

6 Disamping itu, dalam silabus mata pelajaran matematika Sekolah Dasar juga dinyatakan bahwa fungsi matematika adalah menguasai berbagai konsep dan prinsip matematika untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (Depdiknas, 2001 : 5). Guna meningkatkan hasil belajar matematika siswa, guru perlu melakukan tindakan kelas yakni dengan memperbaiki proses pembelajaran dengan memanfaatkan penggunaan alat peraga notasi jam. Alasannya adalah (a) ketersediaan alat peraga berupa notasi jam, (b) kemampuan guru yang memadai untuk menggunakan sekaligus menyampaikan materi menggunakan alat peraga notasi jam tersebut, (c) dapat membantu menjelaskan materi kepada siswa melalui contoh yang riil. Pembelajaran matematika yang terjadi selama ini adalah pembelajaran yang hanya menekankan pada perolehan hasil dan mengabaikan pada proses. Sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan bentuk soal yang lain. Akibat dari pembelajaran yang hanya menekankan hasil adalah hasil yang dicapai tidak tahan lama atau anak akan mudah lupa pada materi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Berdasarkan uraian tersebut nampak adanya kesenjangan antara kondisi nyata dengan harapan. Kesenjangan pokok dari subyek yakni pada kondisi awal hasil belajar matematika yang rendah sedangkan kondisi akhir yang diharapkan hasil belajar matematika meningkat. Kesenjangan pokok dari peneliti yakni pada

7 kondisi awal peneliti masih menyampaikan materi menggunakan model pembelajaran konvensional, sedangkan kondisi akhir peneliti harus menggunakan alat peraga notasi jam. Jadi, upaya untuk memecahkan masalah dari kesenjangan yang terjadi adalah guru perlu memanfaatkan alat peraga. Bentuk alat peraga yang dapat dikembangkan salah satunya adalah berbentuk notasi jam dengan bentuk senyatanya. Penggunaan notasi jam tersebut dimaksudkan untuk melatih siswa agar dapat mengenal dan memahami konsep notasi jam. Dengan menggunakan alat peraga berbentuk notasi jam selama pembelajaran matematika, siswa diharapkan dapat lebih memahami materi dengan baik. Dengan demikian secara tidak langsung siswa memperoleh pengalaman langsung. Dari uraian di atas muncul pemikiran bahwa rendahnya nilai mata pelajaran matematika dikarenakan siswa kurang memahami konsep dasar matematika yang selama ini banyak diajarkan guru melalui metode ceramah, pelatihan dan penugasan. Salah satu cara untuk mangatasi hal tersebut adalah pelaksanaan kegiatan tindak lanjut berupa pengajaran dengan menggunakan alat peraga notasi jam. Hal itu dimaksudkan agar siswa dapat mudah memahami dan menerima materi yang disampaikan guru yang secara tidak langsung memberi penekanan agar siswa memperhatikan penjelasan guru dan pada akhirnya siswa akan lebih memahami konsep dasar matemarika yang dipelajarinya. Dengan demikian adanya pemahaman konsep tersebut maka akan dapat mengatasi rendahnya hasil belajar siswa.

8 Berdasarkan uraian di atas akan dilakukan penelitian sebagai bahan menyusun skripsi dengan judul : Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Media Notasi Jam pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri III Pandean Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011. B. Perumusan Masalah Permasalahan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu: Apakah penggunaan alat peraga notasi jam dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri III Pandean Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011? C. Pembatasan Masalah Dengan adanya identifikasi permasalahan yang cukup banyak, maka penelitian ini menitik beratkan pada : 1. Siswa kelas V SD Negeri III Pandean sebagai subyek penelitian. 2. Penggunaan media notasi jam dalam pembelajaran matematika. 3. Hasil Belajar Matematika dengan menggunakan media notasi jam.

9 D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : Meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri III Pandean Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui penggunaan alat peraga notasi jam. E. Manfaat Penelitian Penyusunan penelitian tindakan kelas ini diharapakan memberikan manfaat sebagai berikut : a. Manfaat Praktis Bagi siswa 1) Dengan penggunaan media notasi jam diharapkan siswa lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru agar pengajaran yang dilakukan tidak bersifat monoton dan tidak menimbulkan kebosanan pada diri siswa serta dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar. 2) Dengan penggunaan media notasi jam dapat mendorong siswa untuk lebih giat dan menyenangi pelajaran Matematika serta minat siswa untuk belajar Matematika lebih lanjut. Bagi guru 1) Dengan alat peraga notasi jam akan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar, karena dengan media ini siswa akan lebih

10 terkesan dan membekas setelah menerima pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. 2) Memudahkan guru dalam menjelaskan materi yaitu pada materi pembelajaran Pengukuran Waktu karena menggunakan media yang sesuai yaitu notasi jam. Bagi sekolah, 1) Memberikan masukan kepada guru dan kepala sekolah betapa pentingnya penggunaan media notasi jam dalam pembelajaran matematika. 2) Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah. 3) Dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pada mata pelajaran Matematika di sekolah, sehingga tujuan nasional pendidikan yang telah dicanangkan akan dapat tercapai. b. Manfaat teoritis 1) Meningkatnya kualitas pembelajaran. 2) Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya. 3) Dapat memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami penggunaan alat peraga notasi jam.