PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENGGUNAAN MEDIA UANG DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALISABUK 2

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

TEKNIK PENGUASAAN KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN AKSARA JAWA DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN DI SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

MEDIA MUATAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENGGUNAAN MODEL CTL DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Oleh: Dessi Fitriah Herista Armis Titi Solfitri ABSTRACT

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Strategi Think Talk Write Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam As- Shofa Pekanbaru

MODEL LEARNING CYCLE 5E SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Istiningrum & Sukanti Halaman 64-79

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI ENTAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

PENGGUNAAN MEDIA BANGUN DATAR DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARSARI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Key Word: creative-productive, buzz group, increasing, mathematic

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Oleh: Windi Prastiwi Japet Ginting Sakur ABSTRACT

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar. Pemahaman konsep

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENERAPAN METODE PERMAINAN MENGGUNAKAN KARTU KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELASV SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Titin Hartanti 1, Desi Tri Widiyanti 2, Safarinah 3, Wahyudi 4, Imam Suyanto 5 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret e-mail: desitriwidiyanti@yahoo.co.id Abstract: The useing of Numbered Heads togather (NHT) Model in Mathematics Learning at Elementary School. The purpose of this research to describe the steps using NHT models in learning Mathematics in Primary Schools. This research use classroom action research. The results showed that the use of NHT models can improve learning result in elementary school. In order for the teachers to learn mathematics better using NHT models in learning Mathematics. Keywords:learning, NHT, Math. Abstrak: Penggunaan Model Numbered Heads Togather (NHT) dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan model NHT dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan tektik Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model NHT dapat meningkatkan hasil belajar Matematika di Sekolah Dasar. Kata Kunci: Pembelajaran, NHT, Matematika. PENDAHULUAN Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya yang diterima sehingga keterkaitan konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Matematika merupakan pelajaran paling penting diberikan sejak dini karena peranannya di segala jenis dimensi kehidupan. Matematika juga mempunyai peranan berbagai disiplin ilmu lain, memajukan daya pikir manusia, serta mendasari perkembangan teknologi modern. Tujuan pembelajaran Matematika yaitu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, b) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan, dan pernyataan matematika, c) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, d) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah dan e) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu, memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Tim Penyusun KTSP, 2007). Pelajaran matematika sering dianggap sulit dan membosankan bagi siswa sehinggga hasil belajar matematika cenderung kurang baik. Hal ini ditandai dengan nilai hasil evaluasi mata pelajaran matematika yang masih rendah. Setiap guru mengharapkan agar setiap ilmu pengetahuan yang ia ajarkan dapat dimengerti, diterima dan dikuasai oleh siswanya dengan baik. Agar harapan setiap guru untuk menuju keberhasilan mengajar tercapai, maka guru harus memiliki kecakapan dan keterampilan dalam menyajikan pelajaran kepada siswa. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memilih salah satu model pembelajaran yang tepat dalam rangka mengoptimalkan hasil belajar siswa.

Salah satu upaya guru untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa, yaitu dengan menggunakan pembelajaran aktif di mana siswa melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan baik secara individu atau kelompok. Siswa menggunakan otak untuk melakukan pekerjaannya, mengeluarkan gagasan, memecahkan masalah dan dapat menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung dan menarik hati dalam belajar untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Numbered Heads togather (NHT) merupakan salah satu tipe model dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai sekelompok kecil pembelajar yang bekerja sama menyelesaikan masalah, merampungkan tugas, atau menyelesaikan suatu tujuan bersama. Menurut Nur (2011) bahwa model pem-belajaran kooperatif merupakan teknik-teknik kelas praktik yang dapat digunakan guru setiap hari untuk membantu siswa belajar setiap mata pelajaran, mulai dari keterampilan-keterampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a) bagaimana langkah-langkah penggunaan model NHT dalam pembelajaran Matematika?, b) apakah penggunaan model NHT dapat meningkatkan hasil belajar matematika? c) apa kendala dan solusi penggunaan model NHT dalam pembelajaran Matematika? Dari rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah: a) mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan model NHT dalam pembelajaran Matematika, b) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika. c) untuk mengetahui kendala dan solusi penggunaan model NHT dalam pembelajaran Matematika. Lie (2008) menuliskan langkah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads togather (NHT), antara lain: a) Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. b) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c) Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini. d) Guru memanggil salah satu siswa yang bernomor sesuai pilihan guru. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka. Penggunaan model pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan minat dan antusiasme siswa untuk mengikuti pembelajaran sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar mereka. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berdaur/siklus. Tujuan PTK adalah memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang ditemukan di kelas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Mei 2012. Penelitian tindakan kelas ini mengambil subjek penelitian siswa kelas IV SD Negeri Karangsari yang berjumlah 16 siswa, siswa kelas IV SDN I Semanding yang berjumlah 28 siswa, dan siswa kelas IV SDN 2 Karang Kemojang yang berjumlah 25 siswa. Prosedur penelitian tindakan kelas meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus dengan tiap siklus ada tiga pertemuan. Pada perencanaan tindakan dilakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar dan materi yang akan diajarkan dalam pelaksanaan penelitian. Setelah itu menyiapkan media yang dibutuhkan, menentukan observer, menyusun RPP, menyusun LKS, menyusun instrumen tes dan non tes serta membuat nomor untuk setiap siswa. Pada awal kegiatan inti pembelajaran, guru membagi siswa kedalam kelompok secara heterogen. Selanjutnya siswa diberi penjelasan sedikit mengenai materi pembelajaran kemudian diberi soal mengenai materi. Soal tersebut berupa lembar diskusi yang dibagikan kepada masing-masing kelompok. Setelah itu, mereka mengerjakan soal tersebut secara berdiskusi dengan teman kelompoknya. Diharapkan dalam berdiskusi,

masing-masing siswa dapat memahami persoalan yang dihadapi dan mampu mengerjakan soal tersebut secara individu. Setelah itu, guru meminta salah satu siswa maju ke depan untuk menjawab pertanyaan dari guru. Guru memilih anak untuk maju ke depan secara acak. Ketika siswa menjawab pertanyaan, ia harus melakukannya dengan penuh tanggung jawab karena jawaban yang mereka berikan akan diberi skor dari guru. Bagi kelompok yang kompak dan mematuhi aturan, tentunya dapat memenangkan permainan ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, lembar observasi aktivitas guru dan siswa dan soal tes. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tiga siklus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai bulan Mei 2012. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai acuan bagi siswa. Dalam kegiatan inti, guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunaan model Numbered Heads Together (NHT) yang dibantu dengan media gambar, media konkret, media kartu angka sebagai upaya dalam peningkatan pembelajaran Matematika. Penilaian proses dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung. Aspek yang dinilai dalam penilaian proses yaitu keaktifan, tanggung jawab dan kerjasama siswa. Pada proses pembelajaran ini guru menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) yang meliputi 4 langkah yaitu penomoran, memberikan pertanyaan, berpikir bersama dan menjawab pertanyaan. Perbandingan prosentase penilaian langkah-langkah NHT per siklus dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Prosentase Langkahlangkah NHT I- III Penelitian Prosentase Ketuntasan Keterangan 1 2 3 Karangsari 77% 88% 91% Meningkat Semanding 66% 75% 84% Meningkat Karang Meningkat 75% 86% 98% Kemojang Selama mengikuti proses pembelajaran, guru memberikan penilaian kepada siswa. baik dalam penguasaan materi, keaktifan, dan kerja sama. Pada kegiatan akhir, guru mengadakan evaluasi tentang materi yang telah dipelajari. Penilaian hasil per siklus dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perbandingan Prosentase Ketuntasan hasil Belajar Matematika I- III Penelitian Prosentase Ketuntasan Keterangan 1 2 3 Karangsari 30% 55% 90% Meningkat Semanding 45% 63% 86% Meningkat Karang Meningkat 42% 61% 84% Kemojang Pada I masih kurang baik, terbukti dengan masih rendahnya prosentase ketuntasan pada penilaian hasil yang dicapai siswa, sehingga masih perlu diperbaiki pada siklus II. Hasil pelaksanaan tindakan siklus II terjadi peningkatan yang cukup baik. Akan tetapi, peneliti merasa belum puas kemudian melanjutkan penelitian siklus III. Hasil siklus III sangat memuaskan sehingga peneliti mengakhiri penelitian tindakan kelas ini. Semakin baiknya langkah pembelajaran yang digunakan dan semakin siswa bersemangat belajar maka hasil belajar pun semakin meningkat. Hasil ini juga terlihat pada perolehan rata-rata tiap siklus. Perbandingan nilai rata-rata tiap siklus dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Perbandingan Nilai Rata-rata Evaluasi Sebelum dan Sesudah Tindakan Penelitian Pre Si- Si- Si- Test Klus1 Klus2 Klus3 Karangsari 53,44 61,65 69,34 73.99 Semanding 50,93 62,14 69,17 75,45 Karang Kemojang 55,45 65,66 70,53 75,97 Pelaksanaan tindakan pada pembelajaran Matematika yang menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) dengan bantuan berbagai media dilaksanakan dengan tiga siklus. Model NHT merupakan salah satu dari bentuk pembelajaran kooperatif. Menurut Suprijono (2009) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Berdasarkan tindakan yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan model NHT dapat meningkatkan penilaian proses dan hasil belajar siswa. Peningkatan penilaian proses berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Semakin meningkatnya proses pembelajaran siswa maka semakin baik pula hasil belajar siswa. Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil olahan nilai siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan dari penilaian hasil saat mengerjakan tugas-tugas dari guru. Hasil belajar siswa yang dicapai dalam penelitian ini selalu mengalami peningkatan pada setiap siklus. Hal ini dipengaruhi oleh perubahaan cara guru dalam mengelola pembelajaran di kelas. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Haryati (2010) yang menyimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads togather (NHT) dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa.. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan aturan yaitu ketika pembagian kelompok dengan berdasarkan nomor undian secara acak. Saat berdiskusi mereka harus aktif dalam mengemukakan pendapat dan masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompok. Penerapan aturan pada kelas tinggi dirasa sudah cukup baik karena siswa yang berusia 9-12 tahun sudah memahami berbagai aturan dan mulai mengerti tanggungjawabnya. Hal ini sesuai dengan teori perkembangan Piaget (dalam Suprijono, 2009) menambahkan bahwa anak pada masa perkembangan operasional konkrit (8-11 tahun) sudah mulai paham dengan peraturan logis, revesibel, dan kekekalan. Anak akan mempunyai ketaatan yang kuat terhadap aturan yang mereka temui di lingkungan. Sebelum digunakan model Numbered Heads togather (NHT) dalam pembelajaran Matematika, siswa terlihat kurang aktif dan sebagian siswa masih bersikap acuh. Permasalahan tersebut hendaknya menjadi tugas guru dalam me-milih model pembelajaran yang me-nyenangkan sehingga menjadikan siswa bersemangat untuk mempelajari matematika. Winataputra, dkk. (2008) mengungkapkan bahwa Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada peserta didik. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti memilih model kooperatif tipe NHT karena pada model ini menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan tanggungjawab individu dalam kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat Nur (2011) menyatakan bahwa Numbered Heads Together mempunyai ciri khas yaitu guru menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya, tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya. Cara ini bertujuan untuk melibatkan semua siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan model NHT sangat membantu siswa sekolah dasar dalam meningkatkan hasil belajar matematika. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Trianto (2011) Numbered Head Together (NHT) atau penomoran bernomor melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang

mencakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman isi pelajaran. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan model Numbered Heads togather (NHT), ternyata terdapat kelebihan yaitu dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa. Terbukti pada saat siswa maju untuk mempresentasikan hasil diskusi. Hal ini sesuai pendapat Hill (dalam Slavin, 2005) Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT bahwa model NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam pemahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa, mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan keterampil-an untuk masa depan. SIMPULAN DAN SARAN Penggunaan model Numbered Heads Together dalam pembelajaran matematika dapat disimpulkan sebagai berikut: a) langkah-langkah penggunaan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran matematika adalah penomoran, pengajuan pertanyaan, berdiskusi, dan menjawab, b) penggunaan model NHT dapat meningkatkan hasil belajar matematika, c) kendala penggunaan model kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran matematika siswa belum berani mengungkapkan pendapatnya sehingga aspek keaktifan, kerja sama dan tanggung jawab belum terlihat jelas pada saat berinteraksi dengan masing-masing anggota kelompok dan belum dapat melaksanakan diskusi kelompok dengan maksimal. Berdasarkan kendala yang dihadapi siswa maka peneliti mengatasi kendala tersebut dengan cara memberikan motivasi kepada siswa agar mereka lebih tanggungjawab kepada kelompok dan berani untuk mengungkapkan pendapat mereka baik dalam kelompok maupun saat pembelajaran berlangsung. Maka disarankan penggunaan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran matematika hendaknya dipersiapkan secara matang dari perencanaan sampai dengan penilaian sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal. DAFTAR PUSTAKA Haryanti, A.D. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif NHT Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Kalibatur Tulungagung. Diperoleh 6 Desember 2011, dari http://digilib.unesa.org/index.php?co m= Lie, A. 2008. Coopertive Learning. Jakarta: Grasindo. Nur, M. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat sains Dan Matematika Sekolah UNESA. Padmono. 2009. Evaluasi Pengajaran. Surakarta: FKIP UNS. Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sumantri, M. & Syaodih, N. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim Penyusun KTSP. 2007. Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar Negeri Karangsari Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Kebumen. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Surabaya: Prestasi Pustaka. Winataputra, U. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ke-3. Jakarta: Universitas Terbuka.

Jurnal dengan judul: LEMBAR PERSETUJU