BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, materi tembang

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

I. PENDAHULUAN. secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. ahli dari negara lain, maka sangat perlu ditanamkan sikap profesional dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dijamah oleh teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi telah masuk ke

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

II. KERANGKA TEORITIS. Sadiman, dkk (2006: 6) menjelaskan bahwa kata media berasal dari bahasa latin

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan global terutama dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa.

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN HEWAN MAMALIA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran yang ditetapkan. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap ( Dimiyati :2006). Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya laju perkembangan media pembelajaran pada saat ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat suatu perubahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dari proses maupun hasil pendidikan (Trianto, 2010:7-8).

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

Mata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. dan efektivitas pada setiap kegiatannya. Bidang-bidang seperti e-commerce,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Rancang Bangun Computer Assisted Instruction (CAI) Sebagai Media Pembelajaran Matematika

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widiawati dkk menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan Computer Assist Language Learning Berbantuan Media Video untuk meningkatkan Hasil Belajar Bicara pada mata pelajaran bahasa inggris di SMK TI Bali Global Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan analisis pada siklus I, diperoleh nilai hasil belajar berbicara siswa di akhir siklus I yaitu 73,21 dengan ketuntasan KKM klasikal 50%, kemudian mengalami peningkatan pada siklus II dengan memperoleh hasil belajar siswa yaitu 86,07 dengan ketuntasan KKM klasikal 100%. Kemudian tanggapan siswa terhadap penerapan metode Computer Assisted Language Learning (CALL) berbantuan video dalam bahasa Inggris berada pada kategori positif. Selanjutnya penelitian terdahulu yang kedua yaitu pemanfaatan media flash sebagai media pembelajaran dapat berpengaruh terhadap hasil belajar. Penelitian ini dilakukan oleh Ruwaida Muhammad pada tahun 2009. Penggunaan media flash sebagai bahan ajar untuk materi geometri matematika mendapat peningkatan prestasi dari siswa, dibuktikan dengan hasil perolehan nilai rata-rata siswa yang dilakukan pada dua tahap, yakni siklus I pembelajaran dengan menggunakan LCD mendapatkan nilai dengan ratarata yaitu 76,5 dan siklus II dengan menggunakan flash sebagai media ajar mendapat nilai rata-rata 80,10. Kesimpulannya adalah pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash pada mata pelajaran matematika materi geometri, dapat meningkatkan daya ingat yang cukup nyata dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dua penelitian terdahulu tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual lebih baik daripada media baca, sehingga dapat mengambil minat belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar mereka. Berdasarkan penelitian dan jurnal yang berkaitan, penelitian ini akan membuat sebuah media pembelajaran animasi yang nantinya akan digunakan dalam pembelajaran bahasa inggris pada materi narrative text storytelling di kelas. Media ini disajikan

berupa aplikasi komputer dengan tampilan beberapa buku dongeng dengan tipe teks narrative. Di dalam tampilan buku bacaan dongeng ini berisi teks, gambar, video, dan audio. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan media ini adalah adobe captivate dengan output file flash (.swf). Dibawah ini adalah perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang. Tabel 2.1. Perbedaan penelitian terdahulu dengan sekarang No Penelitian Masalah Media Bentuk Model Ranah yang Pembelajaran Media belajar diukur PENELITIAN TERDAHULU 1 Penerapan Computer Assist Language Learning Berbantuan Media Video untuk meningkatkan Hasil Belajar Bicara Hasil belajar atau kualitas pendidikan yang rendah akibat dari pembelajaran yang berlangsung secara konvensional dengan menggunakan pendekatan ceramah dan tanya jawab mengakibatkan kurangnya motivasi belajar siswa Video pembelajaran, Komputer Video Metode computer assisted language learning (CALL). Hasil belajar siswa 2 Penggunaan Animasi dengan Macromedia Flash untuk meningkatkan daya ingat terhadap Matematika pada materi geometri di kelas XI SMA Negeri 3 Banda Aceh Kurangnya penguasaan siswa terhadap materi geometri rendah disebabkan rendahnya daya ingat siswa terhadap konsep-konsep dasar matematika yang telah diajarkan - Macromedia Flash, Komputer Flash (.swf) Metode pembelajaran menggunakan software animasi dengan Macrom edia Flash Hasil belajar KKM (Daya ingat siswa terhadap materi) PENELITIAN SEKARANG 3 Perancangan Media CBI (Computer Based Instruction) Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Fasilitas sekolah belum dimanfaatkan secara maksimal, nilai siswa masih dibawah KKM (kurang pemahaman materi reading), perhatian siswa pada mata pelajaran bahasa inggris kurang Flash (Adobe captivate flash 8, Komputer Flash (.swf) Uji kelayakan media CBI sebagai media pembeljaran bahasa

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Proses Belajar Mengajar Untuk lebih mengerti dan memahami pengertian proses belajar mengajar, terlebih dahulu kita uraikan satu persatu istilah proses, belajar, dan mengajar. Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latin processus yang berarti berjalan ke depan. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan (Natuna, 2004 : 86). Sedangkan (Usman, 2000 : 5) mengemukakan bahwa proses merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar yang satu sama lain saling berhubungan (interdependent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan. (Hudoyo,1984 : 3) memberikan pengertian belajar sebagai suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia. (Dimyati,1994 : 282) mengemukakan bahwa belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara pengolahan bahan belajar. Dalam belajar tersebut individu mengunakan ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Akibat belajar tersebut maka kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor makin bertambah baik. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa belajar adalah kegiatan individu untuk memperolah pengetahuan, perilaku dan keterampilan sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, tetapi tidak semua tingkah laku tersebut disebabkan oleh hasil dari suatu pengalaman, dimana pengalaman itu adalah bahan belajar. Bahan belajar ini dapat berupa buku, guru, lingkungan, teman, dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses belajar adalah upaya atau langkah-langkah yang dilakukan oleh guru memotivasi, membimbing dan mengarahkan siswa untuk memperoleh suatu pengetahuan agar terjadi perubahan tingkah laku dan pola pikir sehingga dapat mendorong siswa untuk melakukan proses belajar. Dalam proses belajar mengajar diharapkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa makin bertambah baik.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pembelajaran Secara umum faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal, kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dalam lingkungan sekolah. Slameto, mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran diantaranya adalah 1) Faktor intern meliputi faktor jasmani (faktor kesehatan dan kesehatan tubuh), faktor fisiologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Kemudian faktor ekstern meliputi faktor keluarga, faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin peserta didik, keadaan gedung, tugas rumah, dan faktor kegiatan masyarakat [6]. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi penghambat bahkan mempengaruhi kegiatan mengajar baik itu guru maupun siswa, salah satu faktor seperti yang telah dipaparkan di atas yaitu faktor alat yang digunakan. Alat yang digunakan oleh guru dalam mengajar atau yang biasa disebut dengan media pembelajaran merupakan suatu usaha untuk mempertinggi mutu pembelajaran agar siswa dapat mudah memahami apa yang diajarkan. Adanya media pembelajaran akan memperlancar komunikasi antara guru dan siswa, karena tanpa komunikasi yang baik proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan efektif. 2.2.3 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti `tengah`, `perantara`, atau pengantar (Arsyad, 2007: 3). Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2007: 3). Menurut Gagne dalam Arsyad (2007: 4) secara implisit media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Berdasarkan pendapatpendapat diatas dapat disimpulkan media pembelajaran adalah alat yang secara fisik digunakan dalam menyampaikan isi materi untuk membawa pesan-pesan yang mengandung maksud-maksud pengajaran.

2.2.4 Jenis Media Pembelajaran Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran (Hamdani, 2010: 244-245) : 1) media audio, yaitu media yang hanya dapat didengar atau yang memiliki unsur-unsur suara, seperti radio dan rekaman suara; 2) media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat dan tidak mengandung unsur suara, seperti gambar, lukisan, foto, dan sebagainya; 3) media audio visual, yaitu media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur gambar yang dilihat, seperti rekaman video, film, dan sebagainya; 4) orang (people), yaitu orang yang menyimpan informasi; 5) bahan (materials), yaitu suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, ala peraga, transparansi, film, slide, dan sebagainya; 6) alat (device), yaitu benda-benda yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran, seperti buku paket, alat peraga, tranparansi, film, slide dan sebagainya; 7) teknik (technic), yaitu cara atau prosedur yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, seminar, simulais, permainan dan sejenisnya; 8) latar (setting), yaitu lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun di luar sekolah yang dirancang khusus untuk pembelajaran, seperti ruang kelas, perpustakaan, musium, kantor dan sebagainya. 2.2.5 Fungsi Media dan Manfaat Media Pembelajaran Guru dalam mengajar sering menggunakan ceramah ataupun hanya menuliskan materi secara langsung di papan tulis tanpa adanya interaksi yang lebih menarik, sehingga siswapun kurang bisa memehami materi yang diberikan. Dengan kata lain siswa terjebak dalam kondisi pembelajaran yang verbaltik dan membosankan. Akibat demikian dapat dicegah jika guru mau menggunakan media pembelajaran. Misalnya menggunakan media pendengaran (audio), sehingga siswa seolah-olah mendengarkan kegiatan nyata tentang materi yang diberikan. Demikian pula jika guru menggunakan media penglihatan (visual). Dengan media visual maka siswa akan

belajar lebih efektif dan langsung sebab hal-hal yang dilihat akan memberikan kesan penglihatan yang lebih jelas dan nyata, mudah mengingatanya serta mudah dipahami. Levie dan Lientz (1982, 6-7) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: a) fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. b) fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. c) fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. d) fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. 2.2.6 Media CBI (Computer Based Instruction) Penggunaan komputer dalam pembelajaran biasanya dapat dimanfaatkan dalam dua bentuk pembelajaran yaitu Computer Assisted Instruction (CAI) dan Computer Based Instruction (CBI). Kedua bentuk model pembelajaran ini mengharuskan setiap siswa untuk berinteraksi dengan perangkat komputer dan software program. Perbedaan yang mendasar adalah keluasan fungsinya. Menurut Rusman dalam pembelajaran dengan bantuan komputer (CAI), perangkat lunak yang digunakan berfungsi untuk membantu proses pembelajaran, seperti sebagai alat multimedia, sebagai alat bantu didalam demonstrasi atau sebagai alat bantu di dalam latihan. Selanjutnya pembelajaran berbasis komputer (CBI), perangkat lunak selain dimanfaatkan sebagai fungsi CAI juga dapat dimanfaatkan sebagai sistem pembelajaran individual. Salah satu manfaat dari CBI adalah bahwa penggunaan materi dari mata pelajaran tertentu sebagai bahan pembelajaran bahasa dapat memaksimalkan pajanan siswa pada bahasa yang dipelajarinya [10]. Hermawan menyebutkan bahwa CBI merupakan istilah umum

untuk segala kegiatan belajar yang menggunakan komputer, baik sebagian maupun secara keseluruhan [11]. Pembelajaran berbasis komputer di dalam kelas pada hakekatnya tidak dapat berdiri sendiri. Dibutuhkan kerjasama diantara setiap pihak di dalam kelas. Walaupun dalam CBI ini komputer memegang peranan vokal, namun posisi guru tidak bisa digantikan sepenuhnya. Peran guru yang pada konsep pembelajaran tradisional bersifat sebagai mediator dan pusat pembelajaran, pada konsep CBI guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Davis dalam bukunya bahwa sistem pembelajaran menyangkut pengorganisasian dari perpaduan antara manusia, pengalaman belajar, fasilitas, pemeliharaan atau pengontrolan dan prosedur yang mengatur interaksi perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan [12]. Oleh karena itu, guru harus memenuhi kualifikasi tertentu agar berperan dengan baik dalam pembelajaran berbasis computer. 2.2.7 Adobe Captivate Kelebihan Adobe Cativate sendiri dibandingkan dengan software yang lain seperti power point, macromedia flash, lectora, dan articulate adalah pada Adobe Capitave ini bisa merekam semua aplikasi yang ada dalam komputer yang sedang kita jalankan yang kemudian dpakai menjadi sebuah tutorial. Adobe Captivate berfungsi juga menghasilkan konten yang interaktif dan compatible dengan flash media serta mudah didistribusikan dan di akses secara online serta penyampaian dalam pembelajaran menjadi lebih menarik, dan jelas tujuannya jika dipresentasikan, karena Adobe Captivate membantu dalam pembuatan slide, outline, animasi, dll. Kesimpulannya aplikasi adobe captivate ini lebih kompleks dalam hal fitur (penyediaan animasi, teks, evaluasi kuis, video ) dan lebih mudah pengoperasiannya karena sudah tersedianya fitur tombol yang ada di menu toolbar. 2.2.8 Media Pembelajaran Yang Baik Media pembelajaran banyak berguna membantu guru mengajar oleh karena itu mempelajari masalah media pembelajaran harus sungguh-sungguh. Penggunaan media

pembelajaran harus terpusat pada siswa, sebab media berfungsi membantu siswa belajar sehingga lebih berhasil (Oemar Hamalik, 2001 : 201). Fungsi dan peranan media yang perlu ditekankan dalam penggunanaanya tidaklah semata-mata melihat/menilai dari segi kecanggihannya saja, melainkan yang lebih penting adalah media dapat membantu siswa dalam meningkatkan daya pemahaman/keterserapan mereka terhadap materi pembelajaran, sehingga prestasi belajarnya akan meningkat. Seperti dapat dicontohkan bahwa sebuah wallchart yang sederhana, dapat menunjukan fungsi dan bagian-bagian system pencernaan, berharga dibandingkan pemutaran film atau video mengenai system pencernaan manusia dengan durasi lama, untuk sekedar mencapai tujuan pembelajaran yang berkenaan dengan bagian-bagian sistem pencernaan manusia. 2.2.9 Materi Bahasa Inggris Narrative Text Storytelling Narrative Text adalah teks yang menceritakan sesuatu yang imajinatif atau sesuatu yang hanya khayalan belaka dan tujuannya hanya untuk menghibur pembaca. Dalam pelajaran ini, siswa biasanya dituntut untuk bisa menceritakan sebuah kisah, dongeng ataupun cerita dalam bentuk tulisan. Meski "storytelling" adalah salah satu komponen spoken English yang sekaligus meramaikan pelajaran ini, narrative text nyatanya lebih dominan diajarkan dalam bentuk tulisan, memahami generic structure sebuah cerita, ataupun menganalisa karakter, latar, ataupun alur cerita narrative. Biasanya, narrative text (teks naratif) berisi tentang cerita--baik cerita fiksi, cerita nonfiksi, dongeng, cerita rakyat, cerita binatang / fabel dan lain-lain