WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2017 T E N T A N G

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

`PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT

WA L I K O T A Y O G Y A K A R T A A K A R T A

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /27/ /2011 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR /43/ /2010 TENTANG TIM PEMBINA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DI KOTA SURABAYA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PEMANFAATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG TENAGA AHLI WALIKOTA YOGYAKARTA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERPANJANGAN IZIN PITA FREKUENSI RADIO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 13 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR.. TAHUN 2005 TENTANG REGISTRASI TERHADAP PENGGUNA JASA TELEKOMUNIKASI

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TABEL ALOKASI SPEKTRUM FREKUENSI RADIO INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 05 /PER/M.KOMINFO/I/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN WARUNG TELEKOMUNIKASI

WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /200/ /2010 TENTANG PANITIA PAMERAN SURABAYA GREAT EXPO TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

ALIKOTA YOGY PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 31 / /2010 TENTANG KOMISI PENANGGULANGAN AIDS KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SERTA PEMANFAATAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR :19/PER.KOMINFO/10/2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /496/ /2011

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 40 /P/M.KOMINFO/12/ 2006

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2017 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/9/2005 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 02/PER/M.KOMINFO/3/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 86 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 59 / /2011 TENTANG TIM PELAYANAN KELUHAN/PENGADUAN MASYARAKAT KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /156/ /2009 TENTANG KOMISI PENANGGULANGAN AIDS KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2004

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 16 /PER/M.KOMINFO/9/2005 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2017 T E N T A N G MEKANISME PENGGUNAAN RADIO KOMUNIKASI BERSANDI PADA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pengamanan informasi yang bersifat khusus melalui sarana radio komunikasi pada Pemerintah Kota Yogyakarta, maka perlu dilengkapi sarana radio komunikasi bersandi untuk membatasi akses oleh pihak yang tidak berkepentingan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Prosedur Operasional Penggunaan Radio Komunikasi Bersandi pada Pemerintah Kota Yogyakarta. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi; 3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi;

5. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pelayanan, Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Sandi dan Alat Pendukung Utama Persandian; 6. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 44 Tahun 2008 tentang Mekanisme Penggunaan Radio Komunikasi pada Pemerintah Kota Yogyakarta; Memperhatikan : Surat Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Nomor R-20/ KOMINFO/ DJSDPPI.3/ 01/ 2016, tanggal 29 Januari 2016 perihal Penetapan Penggunaan Frekuensi Radio untuk Keperluan Pertahanan Negara oleh Lembaga Sandi Negara. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG MEKANISME PENGGUNAAN RADIO KOMUNIKASI BERSANDI PADA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota Yogyakarta ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Yogyakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Yogyakarta. 3. Walikota adalah Walikota Yogyakarta. 4. Instansi Pelaksana adalah Perangkat Daerah/ Unit Kerja yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dibidang Persandian dan Telekomunikasi sebagai pengelola penggunaan radio komunikasi bersandi pada Pemerintah Daerah. 5. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Kota Yogyakarta. 6. Unit Kerja adalah bagian pada Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta dan Kelurahan pada Kecamatan. 7. Peminjam pakai barang untuk selanjutnya disebut pemakai adalah Perangkat Daerah/ Unit Kerja yang telah mendapatkan izin penggunaan perangkat radio komunikasi bersandi oleh walikota melalui instansi pelaksana. 8. Persandian adalah segala usaha, kegiatan dan tindakan yang ditujukan untuk mengamankan dan menganalisis informasi

berklasifikasi yang diberlakukan dengan metode/ teknik dan sarana prasarana tertentu untuk kepentingan Negara. 9. Perangkat Radio Komunikasi Bersandi adalah alat/ perangkat radio yang berfungsi sebagai pemancar (transceive) / penerima (receive) yang dilengkapi dengan system enkripsi, dipergunakan untuk keperluan khusus dan atau komunikasi radio dinas tetap dan bergerak, bekerja pada pita frekuensi UHF milik Lembaga Sandi Negara yang dipinjampakaikan untuk Pemerintah Kota Yogyakarta. 10. Komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu, menggunakan perangkat radio komunikasi pada pita frekuensi. 11. Pita frekuensi adalah Pita frekuensi (frequency band) yang telah ditentukan dan mendapat izin tertulis dari Menteri Komunikasi dan Informatika Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi Direktorat Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit untuk digunakan untuk Keperluan Pertahanan Negara oleh Lembaga Sandi Negara 12. Radio Pancar Ulang yang selanjutnya disingkat RPU adalah stasiun relay penerima dan sekaligus pemancar yang satu sama lain dihubungkan dan di tune pada 2 frekuensi yang berbeda pada pita frekuensi yang sama. 13. Menara adalah bangunan khusus yang berfungsi sebagai penunjang untuk menempatkan peralatan telekomunikasi yang desain atau bentuk konstruksinya disesuaikan dengan keperluan penggunaan telekomunikasi. 14. Nama Panggil adalah nama panggilan sandi pengguna yang diberikan oleh Walikota melalui instansi pelaksana sebagai identitas pengguna dalam melakukan komunikasi pada pita frekuensi, BAB II MEKANISME PENGGUNAAN RADIO KOMUNIKASI BERSANDI Pasal 2 (1) Penggunaan pita frekuensi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan oleh instansi pelaksana dengan menunjuk petugas yang diberi tanggungjawab untuk pengendalian komunikasi pada pita frekuensi yang selanjutnya disebut sebagai Pengendali Komunikasi. (2) Pengendali Komunikasi bertugas mengendalikan/mengatur kesempatan berkomunikasi serta mengamankan pita frekuensi terhadap ganguan penggunaan pita frekuensi oleh selain pengguna.

(3) Pemakai dapat menggunakan pita frekuensi setelah mendapatkan izin penggunaan pita frekuensi dari Walikota melalui instansi pelaksana. (4) Izin penggunaan pita frekuensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diwujudkan dalam bentuk Keputusan Instansi Pelaksana. (5) Kewajiban pemakai dalam menggunakan pita frekuensi mengikuti ketentuan sebagai berikut : a) pemakai dalam operasional penggunaan radio komunikasi bersandi ini wajib hanya mempergunakan pita frekuensi dan peralatan yang telah dipinjampakaikan oleh instansi pelaksana kepada pemakai, dan tidak diperkenankan menggunakan peralatan maupun pita frekuansi selain yang telah ditentukan; b) pemakai bertanggung jawab atas semua informasi yang disampaikan melalui pita frekuensi; c) pemakai wajib merahasiakan semua informasi yang disampaikan melalui pita frekuensi yang dinyatakan sebagai informasi bersifat rahasia atau khusus; d) pemakai wajib merahasiakan pita frekuensi yang dipergunakan untuk operasional pada kegiatan ini.. (6) Selain pemakai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilarang menggunakan pita frekuensi. (7) Pengecualian terhadap ketentuan ayat (3) dapat diberikan izin sementara penggunaan pita frekuensi untuk keperluan dan kondisi khusus yang bersifat sangat mendesak sesuai kebutuhan dengan waktu terbatas diatur dengan keputusan instansi pelaksana. BAB III MEKANISME BERKOMUNIKASI Pasal 3 (1) Pemakai dalam melakukan komunikasi wajib menggunakan bahasa Indonesia, disampaikan dengan intonasi suara wajar sehingga diperoleh kemudahan dalam mengartikan suatu berita yang disampaikan dan dikehendaki oleh pengguna. (2) Penggunaan pita frekuensi dikendalikan, diawasi dan diatur oleh pengendali komunikasi untuk menjamin ketertiban dan kelancaran penggunaan pita frekuensi. (3) Penggunaan pita frekuensi oleh pemakai dilakukan dengan cara menyebutkan terlebih dahulu nama panggil pengguna lainnya yang akan dituju, dilanjutkan dengan menyebut nama panggil pengguna. (4) Apabila dalam berkomunikasi lebih dari 2 (dua) pemakai maka pengaturan kesempatan berkomunikasi dilakukan oleh pengendali komunikasi.

(5) Apabila pita frekuensi dipergunakan oleh pemakai yang sedang membicarakan hal penting, maka pemakai lainnya yang akan masuk dalam pita frekuensi wajib meminta izin kepada Pengendali Komunikasi, menunggu dan mendengarkan terlebih dahulu sampai komunikasi selesai. BAB IV NAMA PANGGIL Pasal 4 (1) Nama panggil yang digunakan di Pemerintah Kota Yogyakarta adalah : a Buana Satu dipergunakan untuk nama panggil Walikota b Buana Dua dipergunakan untuk nama panggil Wakil Walikota c Manggala Tunggal dipergunakan untuk nama panggil Sekretaris Daerah d Wedana Satu dipergunakan untuk nama panggil Asisten Kesejahteraan Rakyat e Wedana Dua dipergunakan untuk nama panggil Asisten Perekonomian. f Wedana Tiga dipergunakan untuk nama panggil Asisten Umum g Praja dipergunakan untuk nama panggil pada unsur Satuan Polisi Pamong Praja; h Sanapati dipergunakan untuk nama panggil pada unsur Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian i Dahana dipergunakan untuk nama panggil pada unsur Pemadam Kebakaran; j Elang dipergunakan untuk nama panggil pada unsur Perhubungan; k Husada dipergunakan untuk nama panggil pada unsur Kesehatan; l Lopas dipergunakan untuk nama panggil pada unsur Dinas Perindustrian dan Perdagangan; m Marga dipergunakan untuk nama panggil pada unsur Pekerjaan Umum atau Pemukiman dan Prasarana Wilayah; n Pranata dipergunakan untuk nama panggil pada unsur Bagian Protokol. o Kenari dipergunakan untuk nama panggil bagi petugas yang menangani tugas Pembantuan Komunikasi (Bankom) untuk kegiatan yang bersifat insidentil. (2) Pemberian nomor pada nama panggil bagi pemakai diatur oleh instansi pelaksana. (3) Pemberian nomor pada nama panggil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Instansi Pelaksana berdasarkan usulan permohonan dari Perangkat Daerah/ Unit Kerja.

BAB V KODE BAHASA KOMUNIKASI Pasal 5 (1) Pemakai dalam melakukan komunikasi wajib menggunakan kode bahasa komunikasi yang selanjutnya disebut sandi komunikasi. (2) Sandi komunikasi sebagaimana dimaksud ayat (1) berpedoman pada kode bahasa komunikasi aparat kepolisian. (3) Sandi komunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a 3 3 Kecelakaan Lalu-lintas; b 5 4 Demonstrasi; c 6 5 Kebakaran (Jago Merah); d 8 1 Tidak Termonitor/ Suara Terputus-putus; e 8 2 Modulasi/ Suara diterima dengan jelas; f 8 3 Perintah kembali keposisi; g 8 4 Menanyakan Modulasi/suara; h 8 5 Berada di Rumah; i 8 6 Dimengerti dengan jelas; j 8 7 Disampaikan Kepada../Ditujukan Kepada.; k 8 8 Sedang ada kegiatan / rapat / tugas; l 8 9 Menghubungi / berhubungan; m 8 1 0 Alat Komunikasi dimatikan; n 8 1 1 Ucapan yang sama; o 8 1 2 Berita / Taruna di ulangi; p 8 1 3 Stanby monitor / Selamat Bertugas q 8 1 4 Jumlah Personil; r 8 1 5 Menanyakan Kondisi Alam / Cuaca s 8 1 6 Manenyakan Waktu / Jam t 9 1 Pengawalan Mobil Pribadi u 10 2 Menanyakan Posisi/ Lokasi Dimana v 10 8 Menuju ke.. BAB VI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN Pasal 6 (1) Pembangunan dan pemeliharaan perangkat radio komunikasi bersandi, pita frekuensi, radio pancar ulang serta menara radio komunikasi ini dilaksanakan oleh instansi pelaksana sesuai peraturan perundangan yang berlaku. (2) Perangkat radio komunikasi bersandi yang dipergunakan untuk operasional kegiatan ini merupakan Barang Milik Negara (BMN) Berklasifikasi Rahasia dengan status pinjam pakai dari Lembaga Sandi Negara kepada Pemerintah Kota Yogyakarta oleh karenanya harus dirawat dan dijaga keamanannya secara ketat dan maksimal sesuai ketentuan yang berlaku.

(3) Pengaturan, pengelolaan dan pemeliharaan penggunaan sarana radio komunikasi bersandi ini menjadi tanggung jawab Walikota Yogyakarta melalui instansi pelaksana. (4) Instansi pelaksana melakukan pengawasan, monitoring, pengelolaan dan pemeliharaan secara rutin untuk menjamin kelancaran komunikasi menggunakan perangkat radio komunikasi bersandi Pemerintah Daerah. (5) Pemakai wajib menjaga, memelihara dan mengamankan perangkat radio komunikasi bersandi milik Pemerintah Daerah yang digunakan. (6) Pemakai wajib melaporkan kondisi perangkat radio komunikasi milik Pemerintah Daerah yang digunakannya serta melaporkan kehilangan, kerusakan dan atau pemindahtanganan penggunaan oleh pemakai lainya kepada instansi pelaksana. (7) Pemakai wajib mematuhi ketentuan dalam penggunaan pita frekuensi, penggunaan perangkat radio komunikasi, penempatan antena perangkat radio komunikasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII LARANGAN DAN SANKSI Pasal 7 (1) Pemakai dilarang memindahtangankan peralatan yang digunakan sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) kepada pihak lain tanpa persetujuan kepala Perangkat Daerah/ Unit Kerja dan instansi pelaksana. (2) Pemakai dilarang menggunakan pita frekuensi untuk memancarkan dan atau memperdengarkan lagu-lagu. (3) Pemakai dilarang menggunakan pita frekuensi untuk menyebarkan berita yang bersifat SARA, hasutan, fitnah dan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. (4) Pemakai dilarang mempublikasikan pita frekuensi kepada pihak lain diluar pemakai yang telah terdaftar pada Keputusan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (3). (5) Pemakai dilarang menggunakan pita frekuensi untuk berkomunikasi menggunakan kata diluar etika sopan santun. (6) Pemakai dilarang menggunakan pita frekuensi dengan cara menekan tombol pancar secara berulang dari perangkat radio komunikasi yang mengakibatkan terhalangnya suara (modulasi) dari pengguna lainya.

Pasal 8 (1) Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 dikenakan sanksi berupa Pencabutan Izin Penggunaan Pita Frekuensi. (2) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Walikota Yogyakarta melalui Instansi Pelaksana. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 28 Juli 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd HARYADI SUYUTI Diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 28 Juli 2017 SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA, ttd TITIK SULASTRI BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017 NOMOR 54