III. DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan 1. Data Teknis Perancangan Rincian Data Kesiapan Ya Tidak Manfaat Data Berkaitan Dengan Data Prancangan Tipografi Sejarah Memberikan informasi tentang sejarah tipografi. Kajian Memberikan informasi tentang kajian mengenai tipografi. Pengertian Memberikan informasi tentang Perkembangan pengertian tipografi. Memberikan informasi tentang perkembangan tipografi. Graffiti Sejarah Memberikan informasi tentang Font Graffiti sejarah graffiti. Pengertian Memberikan informasi tentang Fungsi Perkembangan pengertian graffiti. Memberikan informasi mengenai fungsi graffiti. Memberikan informasi tentang perkembangan graffiti. Jenis-Jenis Memberikan informasi tentang Tabel 3.1 Data Perancangan jenis-jenis font graffiti serta model-model (style) dari masingmasing jenis font graffiti. 12
2. Data Teknis Perancangan Rincian Data Kesiapan Ya Tidak Manfaat Data Berkaitan Dengan Data Prancangan Material Cat Semprot Mengetahui jenis-jenis cat Teknis Pembuatan Tempat Pengaplikasian semprot yang digunakan. Cat Minyak Mengetahui jenis-jenis cat minyak yang digunakan. Thiner Mengetahui jenis-jenis thiner yang digunakan. Sketsa Membuat delapan sketsa desain. Bloking Membloking atau membentuk graffiti pada material. Outline Memberikan garis luar (outline). Shadding Memberikan shadding atau bayangan pada graffiti. Efek Menambahkan efek seperti cahaya atau blur pada graffiti. Tembok Pada umumnya tempat yang paling sering digunakan untuk aplikasi graffiti adalah tembok dan semua jenis tembok dapat digunakan sebagai tempat pengaplikasian. Rolling door Pada umumnya tempat yang Papan Triplek Tabel 3.2 Tabel Teknis Perancangan sering digunakan untuk aplikasi graffiti adalah rolling door. Mengetahui ukuran-ukuran papan serta ketebalannya. Papan triplek yang digunakan biasanya papan yang memiliki tekstur halus. 13
B. Rincian Data Perancangan 1. Tipografi a. Sejarah Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. b. Kajian Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Berbagai jenis huruf yang ribuan jumlahnya karya para typo designer sebaiknya perlu dikenali oleh setiap ahli tipografi. Untuk menghafal nama dari tiap tipografi yang begitu banyak tersebut merupakan pekerjaan yang tidak mungkin. Agar memudahkan mengenal terhadap berbagai jenis huruf, maka perlu adanya penggolongan atau pengelompokan huruf. Bila diperhatikan dari bentuk struktur gambar huruf dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu kelompok Serif, Sans Serif, dan Fantasi. c. Pengertian Tipografi adalah ilmu memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan 14
tertentu dan khusus, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama dan pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. d. Perkembangan Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan (Etruska) yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. 2. Graffiti a. Sejarah Graffiti Dikutip dari buku tentang graffiti dijelaskan mengenai Graffiti di Pompeii. Graffiti ini mengandung tulisan rakyat yang menggunakan bahasa Latin Rakyat dan bukan bahasa Latin Klasik. Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, graffiti digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu. Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan. Kegiatan graffiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar. 15
Graffiti pada Tembok Pemisah Israel di Israel-Palestina. Adanya kelaskelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding. Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di graffiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami. Meskipun graffiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun graffiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali seniman terkenal yang mengawali karirnya dari kegiatan graffiti. b. Pengertian Graffiti Graffiti (juga dieja graffity atau graffiti) adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Namun, sebelum cat semprot tersedia, graffiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur. c. Fungsi Graffiti Meski kesan graffiti hanyalah sebagai aksi corat-coret tembok, namun jika dilihat dari sejarahnya, graffiti mempunyai beberapa fungsi atau alasan mengapa aksi corat-coret tembok itu terjadi, antara lain yaitu: 1) Sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial. 2) Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial. 3) Sarana pemberontakan. 4) Bahasa rahasia kelompok tertentu. d. Perkembangan Gaffiti Pada perkembangannya, graffiti di sekitar tahun 70-an di Amerika dan Eropa akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri kelompok yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang kurang bagus, graffiti telanjur menjadi momok bagi keamanan kota. Alasannya adalah karena dianggap 16
memprovokasi perang antar kelompok atau gang. Selain dilakukan di tembok kosong, graffiti pun sering dibuat di dinding kereta api bawah tanah. Di Amerika Serikat sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki peraturan sendiri untuk meredam graffiti. San Diego, California, New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa graffiti adalah kegiatan ilegal. Untuk mengidentifikasi pola pembuatannya, graffiti pun dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1) Gang graffiti Yaitu graffiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan lewat tulisan nama gang, gang gabungan, para anggota gang, atau tulisan tentang apa yang terjadi di dalam gang itu. 2) Tagging graffiti Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka makin terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini memerlukan tagging atau tanda tangan dari pembuat atau bomber-nya. Semacam tanggung jawab karya. Di Indonesia sendiri sekarang graffiti sudah sangat mudah dijumpai di beberapa kota di indonesia. Kemunculan graffiti di indonesia pertama kali di daerah Jogjakarta dan kini sudah hampir menyebar ke seluruh pelosok negeri ini dan biasa di Indonesia artisnya kebanyakan pelajar yang mengekpresikan berbagai macam bentuk ke tembok-tembok. e. Jenis Font Graffiti 1) Graffiti tagging Gaya graffiti jenis ini lahir di Philadelphia di tahun 1960an. Dipelopori oleh Cornbread dan Cool Earl. Karena hanya tagging, biasanya graffiti jenis ini cuma berupa semacam tanda tangan sang graffiti artist di tempat-tempat di seluruh kota. Salah seorang yang paling dikenal adalah TAKI 183, seorang graffiti artis dari New York yang menandai seluruh kota New York (yang biasa dilaluinya dengan tanda tangannya, TAKI 183 tadi). Setelah profilnya 17
masuk media, banyak anak muda NY kemudian mengikuti bentuk atau gaya graffitinya. 2) Bombing Dalam dunia per-graffitian, bombing sering disebut sebagai kegiatan vandalisme, karena biasanya bomber (sebutan untuk orang yang melakukan bombing) meletakkan logo atau tandanya di tempat-tempat milik orang lain (tanpa ijin tentunya). Bentuk bombing bisa bermacam-macam, namun kesemuanya terjadi secara ilegal. 3) Bubble Merupakan tulisan atau font graffiti yang berbentuk bulat seperti gelembung-gelembung. 4) Throw up Graffiti yang berpenampilan/bercorak warna yang sederhana. 5) Roll up Tulisan graffiti yang berkomposisi warna hitam dan putih, warna dalam tulisan yang berwarna putih dan garis luarnya yang berwarna hitam. 6) Stencil Gambar yang dibuat menggunakan cetakan atau mal, kemudian dicat atau disemprot dengan cat semprot. 7) Wildstyle Tulisan yang dibuat oleh bomber yang sulit untuk dibaca, hanya orang orang tertentu yang bisa membaca atau bomber tersebut. 8) 3D Merupakan tulisan graffiti yang seakan akan bisa dilihat dari tiga arah. 9) Mural Ini sama seperti graffiti hanya saja mural hanya melukis character bentuk atau benda hidup. C. Objek Referensi dan Inspirasi 1. Jenis-Jenis Font Jenis-jenis font yang praktikum jadikan referensi antara lain adalah jenis graffiti wild style, bubble dan letter style. 18
a. Wild Style Jenis bentuk font wildstyle merupakan jenis font yang sulit dimengerti atau dibaca Gambar 3.1 WildStyle sumber: http://www.graffitizen.com/g/modern-graffiti-alphabet-gallery/graffiti-picturesgraffiti-font-2714/ b. Bubble Jenis font bubble mrupakan jenis font yang unik dan cenderung berbentuk bulat Gambar 3.2 Bubble sumber: http://graffiti-letterarts.blogspot.com/2013/09/graffiti-font-alphabet-stockvector.html 19
c. Letter Style Jenis font letterstyle merupakan jenis font yang simple dan dapat dibaca satu persatu. Gambar 3.3 Letter Style sumber : http://graffiti-alphabet-letters.com/download-graffiti-font-a_z/ 2. Graffiti Bentuk graffiti yang praktikum jadikan sebagai referensi adalah graffiti letter style. Berikut adalah contoh referensi graffiti Letter Style. Gambar 3.4 Referensi Grafiti 1 Sumber: digitaldoes.com Gambar 3.5 Referensi Grafiti 2 Sumber: digitaldoes.com 20