SISTEM PAKAR DIAGNOSIS SINDROM AKIBAT KELAINAN GENETIS PADA MANUSIA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

BAB I PENDAHULUAN. ilmu Biologi adalah Fitopatologi, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI KEMAMPUAN OTAK PADA ANAK SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT PADA ANAK DENGAN METODE EXPERT SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BABI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2013

RANCANG BANGUN APLIKASI KNOWLEDGE BASED SYSTEM BERBASIS FENG SHUI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL RUMAH PADA PROPERTY AGENT

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

Sindroma Down Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari tulang, sendi, dan otot (TSO). Manusia dapat bergerak karena ada

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS JENIS JERAWAT PADA WAJAH MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING

PENGENALAN JENIS PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT THT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT FLU BURUNG \PADA AYAM BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FUZZY LOGIC TSUKAMOTO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB

Pengembangan Aplikasi Konsultasi Penyakit (Gloriane dan Ayub)

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DI DINAS PETERNAKAN UPT PEMBIBITAN TERNAK DAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK PROVINSI JAWA TIMUR

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PERILAKU AUTISME PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik, kesehatan mental haruslah mendapat perhatian yang sama. Bahkan gangguan

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN OBJEK WISATA DI GUNUNGKIDUL DENGAN ALGORITMA FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KEGUGURAN PADA IBU HAMIL

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Asma

SISTEM PAKAR PENDETEKSI DAN PENANGANAN ANOREXIA NERVOSA PADA PERANGKAT BERGERAK

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

SISTEM PAKAR DIAGNOSA MASALAH KULIT WAJAH UNTUK PENENTUAN PRODUK PERAWATAN WAJAH PADA KLINIK PLATINUM SKIN CARE PALEMBANG

Diagnosis Desease of Down Syndrome In Children with Forward Chaining Methods

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN JERUK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

Sistem Pakar Pertemuan 5. Diema Hernyka S, M.Kom

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KELINCI BERBASIS VISUAL PROLOG

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)

Transkripsi:

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS SINDROM AKIBAT KELAINAN GENETIS PADA MANUSIA Tirtanusa Geovan Dhyva. 1), Zikria Firmaini Kiat 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : tirtanusa.d@students.amikom.ac.id 1), zikria.k@students.amikom.ac.id 2) Abstrak Sistem pakar secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar ini dibuat bukanlah untuk menggantikan fungsi dari seorang pakar, akan tetapi diharapkan dengan sistem ini masyarakat awam dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penalaran dari sistem pakar tersebut yang menghasilkan sebuah diagnosis. Sistem pakar ini diimplementasikan menggunakan metode forward chaining karena sangat cocok dengan metode konsultasi dalam proses memperoleh diagnosis dan menggunakan Visual Basic sebagai basis data. Pada masa sekarang masyarakat awam sering mengalami kesulitan dalam mendiagnosis jenis sindrom yang diakibatkan oleh kelainan genetis yang ada pada manusia karena keterbatasan pengetahuan yang mereka miliki, sedangkan untuk menemui ahli dalam bidang tersebut dirasa cukup sulit, oleh karena itu dibuatlah sistem pakar yang dapat mendiagnosis jenis sindrom sehingga masyarakat awam dapat lebih memahami dan cepat tanggap dalam menghadapi seseorang yang terkena sindrom tersebut, membantu dan meminimalisir dampak sindrom yang diakibatkan setelahnya secara preventif. Kata kunci : Sistem Pakar,, Manusia, Genetis, Forward Chaining 1. Pendahuluan Seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya di bidang Teknologi Informasi banyak kalangan yang tidak lepas dari pentingnya mendapatkan informasi yang berbasis teknologi. Informasi mengenai sindrom akibat kelainan genetis pada manusia dapat dengan mudah diperoleh dengan adanya bantuan dari Sistem Pakar mengingat tidak mudahnya bertemu langsung dengan pakar di bidang tersebut karena jam kerja praktek yang terbatas, banyaknya pasien sehingga harus menunggu antrian, dan jarak yang jauh antara pasien dengan pakar. oleh karena itu sangat dibutuhkan sebuah sistem pakar yang dapat bertindak layaknya seorang ahli yang bisa membantu mendiagnosis jenis sindrom yang dialami. Secara garis besar rumusan masalah yang akan dibahas adalah Bagaimana Membangun Suatu Sistem Pakar Diagnosis Akibat Kelainan Genetis pada Manusia Menggunakan metode Forward Chaining berbasis Visual Basic? Tujuan dari sistem ini yaitu untuk mengelompokkan gejala sesuai dengan jenis sindrom sehingga mempermudah masyarakat awam secara efektif dan efisien dalam mendiagnosis sindrom apa yang sedang dialami seseorang. Metode penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan pakar dan pengumpulan data dari berbagai sumber, disusun sedemikian rupa kemudian dikaji dan dikelompokkan tanpa merubah nilai faktanya. Adapun beberapa tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar [1]. Keahlian dipindahkan dari pakar ke suatu komputer. Pengetahuan ini kemudian disimpan di dalam komputer. Pada saat pengguna menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan fakta fakta dan dapat membuat penalaran (inferensi) dan sampai pada suatu kesimpulan. Kemudian sistem pakar memberikan penjelasan (memberikan kesimpulan atas hasil konsultasi yang telah dilakukan sebelumnya) [3]. Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud seperti pembuatan keputusan (decision making), pemanduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forescatting), pengaturan (regulatting), pengendalian (controlling), diagnosa (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring) [2]. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah kaidah penarikan kesimpulan atau inference 3.6-1

rules dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Mesin Inferensi merupakan otak dari sebuah sistem pakar dan dikenal juga dengan sebutan control structure (Struktur Kontrol) atau rule interpreter (dalam sistem pakar berbasis kaidah) [3]. Diagram struktur sistem pakar dapat ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Struktur Sistem Pakar Sistem pakar dibuat bertujuan untuk dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya bisa diselesaikan oleh para ahli. Pembuatan sistem pakar bukan untuk menggantikan ahli itu sendiri, melainkan dapat digunakan sebagai asisten yang sangat berpengalaman [4]. adalah himpunan gejala atau tanda yang terjadi serentak (muncul bersama sama) dan menandai ketidaknormalan tertentu, hal hal (seperti emosi atau tindakan) yang biasanya secara bersama sama membentuk pola yang dapat diidentifikasi [5]. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah forward chaining, yang bekerja sebagai berikut: a. Sistem mulai dengan satu atau beberapa fakta. b. Untuk setiap fakta, sistem mencari aturan dalam basis pengetahuan yang berkorespondensi dengan premis aturan. c. Setiap aturan dapat menghasilkan fakta baru yang berasal dari konklusi aturan. Fakta baru ini ditambahkan ke kumpulan fakta yang sudah ada. d. Setiap fakta baru yang ditambahkan ke dalam sistem akan diproses. Jika ditemukan suatu fakta baru, sistem akan kembali ke langkah b dan mengulang langkah c. Jika tidak ada konklusi baru, proses akan berakhir [6]. 2. Pembahasan Dalam pembuatan sistem pakar tentang diagnosis sindrom ini, fakta dan pengetahuan yang berhubungan dengan gejala gejala sindrom akan digunakan dalam mengambil suatu kesimpulan. Fakta dan pengetahuan tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan pakar dan sumber lain seperti buku, jurnal halaman internet, dan lain-lain. Fakta dan pengetahuan tersebut kemudian akan diterjemahkan oleh pembuat sistem menjadi basis pengetahuan yang disimpan dalam sistem pakar yang dibuat.perancangan beberapa sindrom akibat kelainan genetis dapat dilakukan sebagai berikut : 2.1. Jenis akibat Kelainan Genetis Berikut merupakan rancangan tabel yang berisi nama sindrom yang menjelaskan tentang jenis jenis sindrom yang terjadi akibat dari kelainan genetis dalam tubuh manusia. Dimana setiap nama sindrom diberi kode S1 untuk urutan jenis sindrom yang pertama, S2 untuk jenis sindrom yang kedua, S3 untuk sindrom yang ketiga, dan seterusnya hingga kode sindrom yang kesepuluh. Daftar nama sindrom dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Tabel Daftar Nama S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 Turner Klinefelter Jacob Patau Edward Cri du chat Nama Super Female Stickler Down Aca 2. 2. Gejala Tabel gejala sindrom di bawah ini merupakan tabel yang berisi tentang gejala gejala yang menjelaskan semua gejala yang bisa mendiagnosis seseorang terkena sindrom berdasarkan data nama sindrom. Untuk data gejala sindrom ini menggunakan kode G1 untuk nama urutan gejala pertama, G2 untuk urutan gejala kedua, G3 untuk yang ketiga, dan seterusnya hingga gejala yang terakhir dengan kode G57. Tabel 2. Tabel Gejala Gejala G1 G2 Nama Gejala Bertubuh pendek Tidak mempunyai lipatan kulit disekitar leher 3.6-2

G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G16 G17 G18 G19 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 G37 G38 G39 G40 G42 G43 G44 G45 G46 Mengalami pembengkakkan pada tangan dan kaki Wajah menyerupai anak kecil Dada berukuran kecil Kesulitan dalam belajar dan menghafal Sulit bersosialisasi Kemandulan Gagal memulai masa puber Testis yang kecil Ukuran tubuh tinggi Sulit mengatur keseimbangan Gerakkan lambat Memiliki otot yang Keterbelakangan mental Perbesaran kelenjar susu Berat badan tidak ideal terhadap tinggi badan Hiperaktif Agresif Telinga Jari-jari Bibir sumbing Daerah sekitar mata Tulang dada pendek Tangan terkepal Kaki pengkor Testis tidak turun Berat badan lahir rendah Pertumbuhan rambut yang berlebihan Leher lebar Suara tangis menyerupai tangisan kucing Pertumbuhan badan dan kepala lambat Pada bayi kesulitan bernafas dan menelan Perkembangan bahasa lambat Menstruasi tidak teratur Jari kelengking yang melengkung Kelainan tulang belakang Nyeri sendi Abnormal di area hidung Rahang atas dan bawah kecil Alur diucapkan bibir atas Gangguan mata seperti rabun jauh atau katarak Kesulitan mendengar Mulut yang mengecil G47 G48 G49 G50 G51 G52 G53 G54 G55 G56 G57 Lidah menonjol keluar Tangan yang pendek Lapisan kulit tampak keriput Pusing yang berlebihan Pegal-pegal di daerah leher atau tengkup Tangan sering kesemutan Sesak nafas Biru-biru pada kulit dan ujung jari Penurunan daya ingat Sering tuli mendadak Ibu hamil mengalami keguguran berulang Setelah mengetahui daftar gejala-gejala yang dialami oleh seorang penderita sindrom di atas, maka pada bagian berikutnya adalah mengelompokkan setiap jenis sindrom dengan gejala-gejala yang menyertainya. Jenis jenis sindrom berdasarkan gejala yang mengikutinya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Tabel jenis-jenis sindrom berdasarkan gejala yang terjadi S1 S2 S3 Nama Turner Kinefelter Jacob Gejala G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G16 G17 Nama Gejala Bertubuh Pendek Tidak mempunyai lipatan kulit disekitar leher Mengalami pembengkakan pada tangan dan kaki Wajah menyerupai anak kecil Dada berukuran kecil Kesulitan dalam belajar dan menghafal Sulit bersosialisasi Kemandulan Gagal memulai masa puber Testis yang kecil Ukuran tubuh tinggi Sulit mengatur keseimbangan Gerakkan lambat Memiliki otot yang Keterbelakangan mental Perbesaran kelenjar susu Berat badan tidak ideal terhadap tinggi badan 3.6-3

S4 S5 S6 S7 Patau Edward cri du chat Super Female G18 G19 G6 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G30 G34 G35 G36 G37 G9 Keterbelakangan mental Hiperaktif Agresif Kesulitan dalam belajar dan menghafal Telinga Jari-jari Bibir sumbing Telinga Daerah sekitar mata Tulang dada pendek Tangan terkepal Jari-jari Kaki pengkor Testis tidak turun Abnormal di area hidung Berat badan lahir rendah Pertumbuhan rambut yang berlebihan Leher lebar Suara tangis menyerupai tangisan kucing Berat badan lahir rendah Pertumbuhan badan dan kepala lambat Jari-jari Telinga Pada bayi kesulitan bernafas dan menelan Perkembangan bahasa lambat Memiliki otot yang Menstruasi tidak teratur Gagal memulai masa puber Keterbelakangan mental S8 S9 S10 Stickler Down Aca G17 G36 G38 G39 G40 G42 G43 G44 G45 G46 G47 G25 G48 G49 G50 G51 G52 G53 G54 G55 G56 G57 Berat badan tidak ideal terhadap tinggi badan Perkembangan bahasa lambat Memiliki otot yang Jari kelengking yang melengkung Kelainan tulang belakang Nyeri sendi Abnormal di area hidung Rahang atas dan bawah kecil Alur diucapkan bibir atas Gangguan mata seperti rabun jauh atau katarak Kesulitan mendengar Abnormal di area hidung Mulut yang mengecil Lidah menonjol keluar Daerah sekitar mata Tangan yang pendek Jari-jari Lapisan kulit tampak keriput Pusing yang berlebihan Pegal-pegal di daerah leher atau tengkup Tangan sering kesemutan Sesak nafas Biru-biru pada kulit dan ujung jari Penurunan daya ingat Sering tuli mendadak Ibu hamil mengalami keguguran berulang Metode inferensi yang digunakan pada sistem pakar ini adalah metode inferensi forward chaining. Metode ini 3.6-4

dimulai dengan mengumpulkan fakta fakta yang berupa gejala gejala sindrom yang terjadi pada manusia dan kemudian memprosesnya untuk menghasilikan sebuah kesimpulan berupa jenis sindrom yang diderita manusia akibat kelainan genetis. Proses pengumpulan fakta dimulai ketika pengguna memasuki halaman diagnosis yang akan menampilkan pertanyaan mengenai gejala. Pengguna dapat memilih jawaban nya atau tidak atas pertanyaan tersebut. Setelah pengguna memilih, hasil jawab akan diproses dengan memeriksa aturan yang ada. Gambar 2. Flowchart untuk Metode Inferensi Forward Chaining pada Sistem Pakar Diagnosis. keputusan ini dapat berkembang ketika ada penambahan data sindrom maupun gejala-gejala baru. 3. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan penilitian dan pembahasan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Dihasilkan sebuah aplikasi Sistem Pakar Diagnosis pada Manusia dengan Metode Forward Chaining. 2. Sistem pakar diagnosis sindrom akibat kelainan genetis dibuat sebagai alat bantu untuk mendiagnosis jenis sindrom berdasarkan ciri ciri atau gejala gejala fisik yang dapat dilihat. 3. Sistem pakar ini dapat membantu dalam mengetahui ciri ciri atau gejala gejala sindrom yang sedang diderita oleh manusia sehingga dapat membantu secara preventif dan atau meminimalisir dampak sindrom yang diakibatkan setelahnya. Daftar Pustaka [1] Durkin, J. 1994. Expert System : Design and Development. Prentice Hall. [2] Kusrini. 2006 Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta : Andi Offset. [3] Turban, E., Aronson, J.E., Ting, P.L., 2005, Decision Support System and Intelligent System (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) jilid 1, Andi, Yogyakarta. [4] Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence. Yogyakarta: Graha Ilmu. [5] Pusat Bahasa. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia. http://kbbi.web.id/sindrom diunduh 2 Desember 2015. [6] Levine, R. I., Drang, D. E., Edelson, B. (1991). AI and Expert Systems. New York: McGraw-Hill,Inc. Biodata Penulis Tirtanusa Geovan Dhyva, lahir di Gunung Kidul, DIY pada 20 Desember 1994. Saat ini sedang menempuh pendidikan di STMIK AMIKOM Yogyakarta jurusan Teknik Informatika angkatan 2013. Zikria Firmaini Kiat, lahir di Namlea, Maluku pada 10 Agustus 1996. Saat ini sedang menempuh pendidikan di STMIK AMIKOM Yogyakarta jurusan Teknik Informatika angkatan 2013. Gambar 3. Pohon Keputusan Sistem Pakar Pohon keputusan digunakan sebagai dasar membangun kumpulan aturan yang diperlukan untuk memprediksi jenis sindrom berdasarkan gejala-gejala yang ada. Pohon 3.6-5

3.6-6