PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

dokumen-dokumen yang mirip
MEDIA FLASHCARD BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

LAGU ANAK-ANAK BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK PAUD KELOMPOK B

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

METODE EKSPERIMEN BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK

Diajukan Oleh: Nofi Fatmawati A

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DI RA IP QURROTA A YUN NGRANDU NGLOROG SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI JATEN 2 JUWIRING KLATEN TAHUN AJARAN

METODE BERCERITA BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF. Diajukan Oleh: Nurul Khasanah A

MEDIA AUDIO VISUAL BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B RA ANAK SHOLEH COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA ANAK KELOMPOK B DI RA TAQIYYA KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK 02 NGEMPLAK KARANGPANDAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2016/2017

ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

Alfian Ashshidiqi Poppyariyana A

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETRAMPILAN BERBICARA PADA ANAK KELOMPOK A TK DESA PLUMBON II MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1 Program Studi PG-PAUD. DisusunOleh: BAROROH NIHAYATI A

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL MEMPENGARUHI PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG DUPLEKS KOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B. Priska Anindita Titisari Putriningtyas Sri Setyowati

PERMAINAN BALOK BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

METODE MEMBACA SUKU KATA BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL PADA ANAK KELOMPOK B TK. PERTIWI JUWIRING KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

HUBUNGAN PENGGUNAAN METODE BERCAKAP-CAKAP DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Diajkan Oleh: Anisa SalmaAfina A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH SENI MENGGAMBAR TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 1 KEYONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH BERMAIN ALAT MUSIK TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH GONILAN, KARTASURA, SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2016/2017

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh:

PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

TAHUN. Disusun Oleh: HEPI KAWURI A FAKULTA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA USIA 4-5 TAHUN JURNAL. Oleh SEPTA SETIA SARI ( )

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

EKSPLORASI BERMAIN PERAN MIKRO ANAK USIA DINI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK KELOMPOK B (Penelitian di TK Bakti I Karanganayar Tahun Pelajaran 2013/2014)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S1. Pendidikan Guru PendidikanAnak Usia Dini. Diajukan Oleh: FARIDA HIDIYAH RAHMANI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh ADZANI NOVITA AMALIA RANI ( )

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

PENGARUH KEGIATAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK PERMATAKU DESA LENJU KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA.

JURNAL HUBUNGAN PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI. Oleh DWI MARLIAWITA ( )

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNAA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

STUDI KEMAMPUAN MENGENAL POLA ABCD-ABCD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK SE-GUGUS 3 KECAMATAN KASIHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

METODE BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH KRATONAN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

PENGARUH TAHUN AJARAN. Disusun Oleh: A FAKULTA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

Oleh : Reny Antasi A

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

HUBUNGAN KEGIATAN BERMAIN PERAN MAKRO DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN JURNAL. Oleh. Diyah Yusnita ( )

PENGARUH METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN ANAK BERBICARA DI TK BETHEL KECAMATAN LORE SELATAN ABSTRAK

KEEFEKTIFAN METODE PERMAINAN MONOPOLI MATERI OPERASI HITUNG TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SD NEGERI 1 KEDUNGSUREN KENDAL

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

EFEKTIVITAS METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA DINI DALAM PEMBELAJARAN PADA KELOMPOK B DI TK BUSTANUL ATHFAL DEMANGAN

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

LISA ARDIANA A

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B DI TK ANGGREK SARIBUMI WATES PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

Transkripsi:

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: Dian Ariska A520130002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 i

HALAMAN PERSETUJUAN METODE BERCAKAP-CAKAP BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 TAHUN AJARAN 2016/2017 PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Oleh: Dian Ariska A520130002 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh : Surakarta, 26 Maret 2017 Sri Slamet, S,Pd., M.Pd. NIK: 775 i

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017 Abstrak Penelitian pada anak kelompok B TK Kemiri 03 Kebakkramat dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan anak dalam mengungkapkan bahasa. Ada anak yang hanya diam ketika diberi pertanyaan dari guru, interaksi anak dengan anak masih kurang dan cara anak berkomunikasi bahasanya belum jelas. Kemampuan bercakap-cakap yang ada pada anak masih sedikit kosakata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode bercakap-cakap terhadap kemampuan bahasa pada anak kelompok B di TK Kemiri 03 Kebakkramat Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian Ini adalah penelitian eksperimen menggunakan desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian adalah seluruh anak kelompok B TK Kemiri 03 Kebakkramat yang berjumlah 20 anak. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil analisis data menunjukkan t hitung t tabel = 1.259 3.92 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode bercakap-cakap terhadap kemampuan bahasa pada anak kelompok B di TK Kemiri 03 Kebakkramat Tahun Ajaran 2016/2017. Kata Kunci: bercakap-cakap, kemampuan berbahasa Abstract The Research on children in group B TK Kemiri 03 Kebakkramat motivated by the lack of children's ability to express language. There are children who simply silent when asked a question of the teacher, the child interaction with children is still lacking and how children communicate language is not yet clear. Conversation skills that exist in children is still a little vocabulary. The purpose of this study was to determine the effect of the method of conversing in the language skills of children in group B at TK Kemiri 03 Kebakkramat Academic Year 2016/2017. The Research This is an experimental research design using one group pretest posttest. The subjects were all children of group B TK Kemiri 03 Kebakkramat totaling 20 children. Data collection methods used are observation, documentation, and interviews. Technique of data analysis used t-test analysis. The results data indicated that t calculate table-t = 1.259 3.92 furthurmore Ho was rejected and Ha was aceepted. It can be concluded that there are significant method of conversing on the language skills to children in TK group B Kemiri 03 Kebakkramat Academic Year 2016/2017. Keyword: conversation, language skills 1. PENDAHULUAN Bahasa merupakan suatu hal yang penting bagi hidup bersosialisasi dengan masyarakat lain. Khususnya untuk anak-anak, semakin banyak anak mendengar bahasa maka daya serapnya pun akan lebih banyak. Melalui bahasa, setiap manusia dapat mengenal dirinya, sesamanya, alam sekitar, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agamanya Sebagai upaya mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan siswa dalam kemampuan berbahasa, 1

salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar. Banyaknya anak yang minim kosakata dan memiliki kemampuan bahasa yang rendah, merupakan salah satu permasalahan yang muncul di dunia pendidikan khususnya untuk pendidikan anak usia dini (PAUD). Untuk itulah dibutuhkan suatu usaha agar dapat menangani permasalahan tersebut. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara perbaikan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang monoton membuat anak menjadi pasif kurang banyak mendapatkan kesempatan untuk bercakap-cakap sesuai keinginan dan pengalamannya. Ketika anak sering mendapatkan pembelajaran yang itu-itu saja hal dapat memicu pada kebosanan dan menurunnya minat anak di dalam belajar dan memperoleh pembelajaran, kemudian menjadi salah satu penyebab kurangnya kemampuan berbahasa anak, dampak tersebut bisa dilihat dari tidak banyaknya anak yang memiliki beragam kosakata yang digunakan dalam bercakap-cakap dengan teman sebaya maupun para gurunya. Pada dasarnya bahasa merupakan suatu hal yang penting bagi hidup bersosialisasi dengan masyarakat lain. Khususnya untuk anak-anak, semakin banyak anak mendengar bahasa maka daya serapnya pun akan lebih banyak, dapat dilihat juga anak yang banyak bertanya atau berbicara cenderung anak yang pandai karena anak dapat menyerap informasi dari luar dengan baik. Masa anak merupakan dasar dalam mengembangkan kemampuan fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, konsep diri, disiplin, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Karena itu, dibutuhkan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal sesuai tahapan perkembangannya. Anak usia 0-6 tahun juga mempunyai permasalan tersendiri dalam bahasa, khususnya mengenai berbicara. Anak-anak sangat ingin berbicara dengan orang-orang di sekelilingnya namun terkendala dalam hal pendengaran dan bunyi ujar serta artikulasi yang anak miliki. Mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan anak dalam kemampuan berbahasa, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar. Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk melatih kemampuan bahasa, salah satunya dengan menggunakan metode bercakap-cakap. Bercakap-cakap adalah suatu bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang untuk mengekspresikan diri dengan bahasa melalui percakapan. Bercakap-cakap dapat dilakukan antar anak, anak dengan orang tua, dan anak dengan guru. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan bersama anak didik sehingga memudahkan peneliti mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan aspek yang sedang diteliti yaitu pengembangan kemampuan berbahasa 2

anak. Metode bercakap-cakap ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, kemampuan mendengar, memahami dan berbicara. Sehingga dengan adanya metode bercakap-cakap dapat mempengaruhi kemampuan bahasa untuk bekal anak memahami dan memperoleh pendidikan dan bekal kehidupan sosial anak. Metode bercakap-cakap mempunyai arti berkomunikasi langsung, bebas, dan bersifat fleksibel atau tidak kaku hal tersebut dapat merangsang anak untuk aktif berkomonikasi. Anak bercakap-cakap dengan sesama teman di kelas dan anak bercakap-cakap dengan guru. Perlu adanya suatu penelitian guna mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu penelitian ini juga dilakukan supaya guru mampu memperbaiki metode yang digunakan sehingga anak-anak akan mencapai perkembangan yang optimal. Kondisi di TK Kemiri 03 yang beralamat di desa Kramat, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar pada saat pengamatan yang terjadi di TK Kemiri 03 metode pembelajaran yang digunakan oleh guru secara umum selama ini cenderung menggunakan metode pemberian tugas yang diselingi dengan sedikit saja tanya jawab. Kesempatan anak untuk mengutarakan pendapat sangat kurang. Di TK Kemiri 03 penggunaan metode bercakap-cakap masih sangat jarang dilakukan di kelas sebagai kegiatan anak. Kegiatan yang justru sering digunakan adalah Lembar Kerja Anak (LKA), menggambar, dan mewarnai. Sehingga kegiatan yang diperoleh anak secara terus-menerus maka akan muncul rasa bosan pada diri anak. Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di TK Kemiri 03 pada kelompok B, peneliti menemukan permasalahan yaitu rendahnya kemampuan berbahasa anak. Rendahnya kemampuan berbahasa anak terjadi baik pada anak dengan anak maupun anak dengan guru. Anak pada umumnya masih banyak diam dan hanya mengulang perkataan yang didengarkan pada saat itu. Keterangan yang dapat diterima ketika berbicara dengan anak juga tidak jelas, untuk waktu dan dengan siapa anak masih sulit membedakan. untuk melatih kemampuan berbahasa pada anak diperlukan metode pembelajaran yang asyik dan menarik agar menimbulkan susasana yang menyenangkan yaitu dengan metode bercakap-cakap. Dengan bercakap-cakap anak dapat menunjukkan percakapan dengan guru dan temannya, lalu hal tersebut dapat dilakukan setiap hari sehingga menjadi kebiasaan yang sudah melekat pada anak. Jadi dengan berdasarkan kepada latar belakang di atas peneliti mengambil judul Pengaruh Metode Bercakap-Cakap Terhadap Kemampuan Berbahasa Pada Anak Kelompok B di TK Kemiri 03 Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017. 3

2. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:24) penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini data yang diolah berupa angka sehingga menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti memilih metode penelitian eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh pemberian perlakuan metode bercakap-cakap terhadap kemampuan berbahasa pada anak kelompok B di TK Kemiri 03 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest yang terdiri dari satu kelompok (tidak ada kelompok kontrol). Sebelum diberi perlakuan peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui keadaan anak. Selanjutnya peneliti melakukan observasi pada anak sebelum dan sesudah diberi perlakuan menggunakan metode bercakap-cakap untuk membandingkan hasilnya. Menghitung hsil perbandingan dengan analisis t test untuk mengetahui perbedaannya. Subyek penelitian adalah anak kelompok B TK Kemiri Kebakkramat Karanganyar Tahun ajaran 2016/2017. Jumlah subyek 20 anak, terdiri dari 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Variabel bebas adalah metode bercakap-cakap. Variabel terikat adalah kemampuan berbahasa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi, dokumentasi, wawancara dan tes. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan anak dalam berbahasaa di TK Kemiri 03 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan guru kelas yang ada di TK Kemiri 03 Kebakkramat Karanganyar untuk mengetahui data-data yang berkaitan dengan anak yang akan dilakukan penelitian. Peneliti juga menggunakan test pretest dan posttest dalam penelitian ini, supaya data yang diperoleh lebih lengkap. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pedoman observasi. Validasi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan orang ahli dibidangnya untuk berkonsultasi, dalam hal ini orang ahli tersebut adalah guru TK Kemiri 03. Teknik analisis data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh metode bercakapcakap terhadap kemampuan berbahasa pada anak. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsi atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya 4

tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk umum ataupun generalisasi menurut Sugiyono (2014: 77). Langkah analisis deskriptif: 1) Skoring, 2) Menjumlah, 3) Menghitung rata-rata. Untuk mengetahui tingkat keberanian mengungkapkan bahasa dari subjek penelitian, maka data yang telah diperoleh dikategorikan. Pengkategorian tersebut dibedakan mejadi empat tingkatan yaitu : Kategori Belum Berkembang (BB) jika skor kemampuan berbahasa kurang dari 12 (<12), Kategori Mulai Berkembang (MB) jika skor kemampuan berbahasa 12 atau kurang dari 20 (12/ 20), Kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) jika skor kemampuan berbahasa 20 atau kurang dari 28 (20/ 28), Kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) jika skor kemampuan berbahasa 28 atau lebih dari 28 (28/ 28). Menurut Azwar (dalam nindyawati 2016: 31), analisis inferensial dimaksudkan untuk mengambil kesimpulan dengan pengujian hipotesis. Teknik anlisis inferensial yang digunakan adalah menggunakan Uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu metode bermain peran (X) terhadap keberanian mengungkapkan bahasa (Y) pada anak dengan membandingkan keadaan awal (sebelum diberi perlakuan) dan keadaan akhir (setelah diberi perlakuan) sehingga bisa diketahui apakah dugaan yang ada dapat diterima atau ditolak. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: Menentukan hipotesis, menentukan taraf signitifikansi α = 0.05, menentukan umlah kelompok eksperimen, k = 1, 4) menentukan kriteria penilaian. Setelah itu kemudian di uji dengan dibantu program SPSS.16. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data di dalam penelitian ini adalah kemampuan berbahasa anak yang diperoleh melalui observasi awal sebelum eksperimen dan observasi akhir setelah dilakukan eksperimen. Pedoman observasi dalam penelitian ini terdiri dari 6 indikator yang dipecah menjadi 8 butir amatan yang sesuai dengan penelitian. Peneliti melakukan observasi awal dilakukan dengan tujuan mengukur kemampuan berbahasa pada anak sebelum diberi perlakuan menggunakan metode bercakap-cakap. Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh guru kelas dengan memperhatikan hal-hal yang belum muncul lalu diberi stimulasi oleh peneliti setelah pembelajaran. Setelah observasi selesai dilakukan peneliti memberi tanda check list (v) pada lembar pedoman observasi. Hasil dari observasi awal yang telah dilakukan kemudian diberi skor dan ditabulasikan datanya. Hasilnya yaitu jumlah skor kemampuan berbahasa pada anak kelompok B TK Kemiri 03 sebelum perlakuan adalah 257 dengan nilai rata-rata 40,156, nilai tertinggi 20, dan nilai terendah 8. Maka dapat disimpulkan 5

bahwa kemampuan berbahasa pada anak termasuk dalam kategori mulai berkembang. Adapun distribusi frekuensi keberanian mengungkapkan bahasa pada anak sebelum perlakuan sebagai berikut : Tabel Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Berbahasa Anak Sebelum Diberi Perlakuan Nomer Interval Kelas frekuensi frekuensi komulatif prosentase (%) 1 8-10 7 7 35 2 11-13 4 11 20 3 14-16 5 16 25 4 17-19 2 18 10 5 20-22 2 20 10 Jumlah 20 100 untuk mengetahui keberanian mengungkapkan bahasa pada anak setelah perlakuan. Peneliti melakukan observasi kemampuan berbahasa pada anak setelah perlakuan dengan metode bercakap-cakap. Setelah observasi selesai dilakukan peneliti memberikan tanda check list (v) pada lembar pedoman observasi sesuai dengan perkembangan anak. Hasil dari observasi akhir yang telah dilakukan kemudian diberi skor dan ditabulasikan datanya. Hasilnya dapat diketahui bahwa jumlah skor kemampuan berbahasa pada anak kelompok B TK Kemiri 03 setelah perlakuan melalui metode bercakap-cakap adalah 532 dengan nilai rata-rata 83,125, nilai tertinggi 29, dan nilai terendah 22. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa pada anak termasuk dalam kategori berkembang sesuai harapan. Adapun distribusi frekuensi kemampuan berbahasa pada anak setelah perlakuan sebagai berikut : Tabel Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Berbahasa Anak Setelah Diberi Perlakuan Nomer Interval Kelas Frekuensi frekuensi komulatif prosentase (%) 1 22-23 1 1 5 2 24-25 2 3 10 3 26-27 12 15 60 4 28-29 5 20 25 Jumlah 20 100 6

Hasil analisis data penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis dengan menggunakan sistem analisis data t-test yang dibantu dengan program kompoter SPSS 16.0 for windows. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode bercakap-cakap terhadap kemampuan berbahasa anak pada kelompok B di TK Kemiri 03 Kebakkramat, Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows menunjukkan bahwa rata-rata skor observasi awal sebesar 40,16 (Mean = 12,85 SD = 25,21) sedangkan rata-rata skor observasi akhir adalah 83,13 (mean = 26,6 SD 0,29). Kemudian hasil analisis data dengan menggunakan t-test diperoleh t hitung sebesar 1,259 t tabel yaitu 3,92 maka H 0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh kegiatan bercakap-cakap terhadap kemampuan berbahasa anak pada kelompok B TK KEMIRI 03 Kebakkramat, Karanganyar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kemampuan berbahasa anak setelah dilakukan eksperimen mengalami perkembangan dibandingkan dengan sebelum anak dilakukan eksperimen. Penelitian dengan metode bercakap-cakap bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan anak dalam berbahasa. Pada saat peneliti melakukan kegiatan bercakap-cakap pada anak, anak-anak terlihat sangat bersemangat. Upaya guru dalam mengembangkan kreativitas anak sering kali hanya dengan kegiatan ceramah, guru berperan sebagai sumber utama dalam pembelajaran. Kegiatan seperti ini lah yang membuat anak mudah bosan dengan proses pembelajaran yang berjalan. Sehingga pada saat peneliti menerapkan kegiatan bercakap-cakap anak terlihat lebih antusias dan senang dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan berbicara bertujuan agar setiap anak memiliki perbendaharaan kata yang cukup untuk berkomunikasi sehari-hari dengan orang-orang di sekitar lingkungan tempat tinggal anak (Suhartono dalam Ramadani R, 2013: 72). Metode bercakap-cakap percakapan antara guru dengan anak atau anak dengan anak tentang sesuatu topik tertentu yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbicara dan mendengarkan anak (Diah Harianti dalam Ramadani R, 2013: 72). Pendapat tersebut di atas memperkuat penelitian sebelumnya oleh Riski Ramadani (2013) yang melakukan penelitian tentang Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bercakap-Cakap Dengan Media Gambar Pada Anak Kelompok B2 Di Tk Aisyiyah Randubelang. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa dari hasil uji menunjukkan peningkatan terhadap keterampilan berbicara anak. Berdasarkan penelitian di atas yang dilakukan peneliti menggunakan metode bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan berbicara atau bahasa pada anak. Karena 7

dengan bercakap-cakap anak mampu memperoleh kosakata baru sebagai perbendaharaan kata anak yang digunakan dalam berbicara dengan orang lain. 4. PENUTUP Kemampuan berbahasa merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam kehidupan anak sehari-hari maupun pada saat anak menerima informasi yang berkaitan dengan pendidikan. Adanya percakapan, sangat memungkinkan anak mampu berinteraksi dengan orang lain. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan t-tes, maka diperoleh t hitung 1,259 < t tabel 3,92 maka secara keseluruhan H 0 ditolak dan H a diterima yang berarti terdapat pengaruh kegiatan bercakap-cakap dengan kemampuan berbahasa anak. Hal ini didasarkan pada skor hasil akhir yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan skor awal sebelum diberikan metode bercakap-cakap. DAFTAR PUSTAKA Dhieni N, dkk, 2005. Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Rineka Cipta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Permila M, http://download.portalgaruda.org/article). Ramadhani R, eprint.uny.ac.id Septanti H, ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/article/viewfile/1692/1461 Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Yus Anita, 2011. Nilai Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana 8