STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

TENAGA KERJA DAN ASURANSI. ( Studi Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Tertanggung Di Perusahaan. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Sukoharjo ) SKRIPSI

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang sama menuntut kewajiban ditunaikan. Hubungan hak dan

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

PERANAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. (Studi di Kantor Notaris Sukoharjo) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

GUGAT BALIK (REKONVENSI) SEBAGAI SUATU ACARA PENYELESAIAN PERKARA PERDATA DALAM PERADILAN DI PENGADILAN NEGERI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. masalah pelanggaran norma hukum saja, tetapi juga melanggar norma-norma

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

TANGGUNGJAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN DALAM MELINDUNGI HAK CIPTA PENGARANG BUKU PADA CV MEDIATAMA COLOMADU

KAJIAN PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PEGADAIAN KABUPATEN WONOGIRI

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

PERANAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI UNTUK MENGUNGKAP SUATU TINDAK PIDANA. (Studi Kasus di Polres Sukoharjo)

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

TINJAUAN PELAKSANAAN HUBUNGAN KERJA DI PT. NYONYA MENEER SEMARANG

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA TANAH KAS DESA DI DESA KENAIBAN KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENENTUKAN BESARNYA SUKU BUNGA PINJAMAN DALAM SENGKETA HUTANG PIUTANG (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. warga negara merupakan badan yang berdiri sendiri (independen) dan. ini dikarenakan seorang hakim mempunyai peran yang besar dalam

SKRIPSI PELAKSANAAN JUAL BELI DAN STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH APARTEMEN DI SOLO PARAGON

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga munculah sengketa antar para pihak yang sering disebut dengan

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

Diajukan oleh; RAGOWO ADE KURNIAWAN C

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam rangka. merata di segala bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat tergantung kepada tanah

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, maka

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL BAGI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. MUTU GADING KARANGANYAR TAHUN 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kalah dalam suatu perkara merupakan aturan dan tata cara. aturan perundang-undangan dalam HIR atau RBG.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

DIMAS WILANTORO NIM: C.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan

KREDIT TANPA JAMINAN

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Studi Tentang Perlindungan Hukum Bagi Karyawan)

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

TINJAUAN YURIDIS BILYET GIRO SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI BANK BTN CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mengelola kekuatan potensi ekonomi menjadi kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan begitu antusiasnya masyarakat jika ada event sepakbola,

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif (library reseach) adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan

ASPEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) PERSERO

Skripsi PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENERBIT SEBAGAI PEMEGANG HAK CIPTA ATAS PEMBAJAKAN BUKU BERDASARKAN UNDANG-

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pencurian tersebut tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan atau. aksinya dinilai semakin brutal dan tidak berperikemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

TINJAUAN MENGENAI ASPEK HUKUM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KUHPERDATA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Jepara)

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1

I. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini, semakin meningkat pula kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat) seperti

BAB I PENDAHULUAN. Aliran sumber daya jenis ini entah dipakai atau tidak, terus menerus ada dan. diperbaharui ini dapat mengakibatkan kerugian.

UPAYA PERLAWANAN HUKUM TERHADAP EKSEKUSI PEMBAYARAN UANG DALAM PERKARA PERDATA (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta)

EKSEKUSI TERHADAP KEPUTUSAN HAKIM YANG MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PERBANDINGAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERTAMA DAN RESIDIVIS.

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat melakukan segala macam kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, tangga, sekolah, rumah sakit, dan industri-industri.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN HAK CIPTA LUKISAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

EFEKTIFITAS MEDIASI DALAM PERKARA PERDATA BERDASARKAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 01 TAHUN 2008 (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Boyolali) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hukum, tidak ada suatu tindak pidana tanpa sifat melanggar hukum. 1

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan nasional yang dilaksanakan dalam pembangunan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terkumpulnya uang yang cukup untuk membeli barang tersebut secara tunai.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik dalam bentuk perorangan ( natural person ) ataupun dalam bentuk badan

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

Transkripsi:

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan Studi Program Strata Satu pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : ANDANG PRABOWO C 100 040 035 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Supermarket dapat dijumpai hampir disetiap kota, yang dahulu hanya terdapat dikota-kota besar sekarang sudah merata sampai pada kota-kota kecil. Apabila diartikan menurut kata supermarket terdiri atas dua kata yaitu super dan market. Super artinya lebih sedangkan market adalah pasar yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Berdasarkan arti per kata, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa supermarket merupakan pasar yang besar yang mana merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli serta mempunyai kesamaan kepentingan. Supermarket menjual beraneka ragam makanan, pakaian, produk rumah tangga serta produk-produk lain. Dilihat dari fungsinya adalah sama seperti pasar dimana juga menyediakan beraneka ragam kebutuhan mulai dari kebutuhan pokok sampai dengan perlengkapan rumah tangga. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa supermarket merupakan tempat pembelanjaan yang menawarkan berbagai macam kebutuhan. Supermarket adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini artinya adalah pasar yang besar. Istilah Indonesia untuk supermarket adalah pasar swalayan. Barang-barang yang dijual di supermarket biasanya adalah barang barang 1

kebutuhan sehari hari, seperti bahan makanan, minuman, dan barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya. Selain supermarket dikenal pula minimarket dan hypermarket. Sebuah minimarket sebenarnya adalah semacam "toko kelontong" atau yang menjual segala macam barang dan makanan, namun tidak selengkap dan sebesar supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak dagangan dan membayarnya dikasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang. Sebuah minimarket jam bukanya juga lain dari sebuah supermarket, minimarket jam bukanya hingga 24 jam. Perbedahaan istilah minimarket, supermarket dan hypermarket adalah di format, ukuran dan fasilitas yang diberikan. Contohnya ; minimarket berukuran kecil (100 m2 s/d 999 m2), supermarket berukuran sedang (1.000 m2 s/d 4.999 m2), hypermarket berukuran besar (5.000 m2 ke atas). 1 Pada supermarket terdapat banyak karyawan, salah satunya adalah kasir. Pengertian kasir terdapat dalam Pasal 74 KUHD yang rumusannya sebagai berikut : Kasir adalah seorang yang dengan menerima upah atau provisi tertentu, dipercayai dengan pekerjaan menyimpan uang dan melakukan pembayaran. 2 1 Lihat di http://id.wikipedia.org 2 R.Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan Undang- Undang Kepailitan, Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 1997. 2

Kasir menurut rumusan diatas adalah orang yang dengan mendapat upah atau provisi menyimpan atau membayarkan uang orang lain. Menurut ketentuan dalam Pasal 75 KUHD apabila kasir tidak dapat membayar atau pailit dianggap jatuh dalam usahanya disebabkan karena salahnya sendiri. Dalam praktek, kasir menurut Pasal 74 KUHD hanya ada di toko yang besar dan bertindak sebagai pengusaha yang bukan merupakan bagian dari toko tersebut sehingga seorang kasir dapat dinyatakan pailit apabila usahanya jatuh. Kasir yang dijumpai sekarang berbeda dengan kasir seperti yang dimaksud dalam pasal tersebut. Karena kasir sekarang merupakan suatu karyawan pada suatu toko atau pada suatu badan hukum yang banyak berkecimpung dalam bidang keuangan seperti supermarket, bank, koperasi dan lain-lainnya. Kasir sebagai karyawan tersebut tidak dapat jatuh pailit seperti yang diatur dalam pasal 75 KUHD karena bukan merupakan seorang pengusaha melainkan seorang karyawan yang harus menyerahkan uang kepada majikan atau kepada pimpinan pada saat toko tersebut tutup. Dilihat dari banyaknya karyawan pada supermarket, terlihat adanya suatu hubungan kerja yaitu antara karyawan dan pengusaha. Pengusaha supermarket yang dimaksud disini adalah pemilik supermarket yang menyerahkan usahanya kepada pihak lain yaitu tenaga-tenaga ahli dibidangnya demi kemajuan supermarket tersebut. Pengusaha dalam supermarket tidak turut serta dalam melakukan pekerjaan karena hanya mempunyai satu kedudukan yaitu sebagai pengusaha, sedangkan yang 3

diangkat menjadi pimpinan adalah orang lain yang mendapat kuasa dari pengusaha. Pada dasarnya yang disebut dengan kasir itu adalah tenaga kerja. Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan didalam atau diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang-barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, jadi disini terkandung arti yang luas. Mereka yang telah bekerja panda instansi-instansi pemerintah terikat oleh Undang-Undang Kepegawaian, sedangkan mereka yang telah bekerja pada perusahaan-perusahaan terikat atau dilindungi oleh Undang-Undang Perburuhan atau lazim disebut Hukum Perburuhan. Undang-Undang atau Hukum Perburuhan berlaku disetiap perusahaan yang menampung atau memperkerjakan para tenaga kerja. 3 Dalam hubungan kerja, misalnya pasal 50 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 menyebutkan hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja atau buruh. Biasanya bila berhadapan langsung dengan pengusaha, posisi tawar pekerja lemah sehingga pekerja akan menerima saja syarat-syarat kerja sebagaimana yang diajukan pengusaha meskipun dengan gaji yang sangat minim dan tugas yang berat. 4 Hukuman bagi pihak yang lalai dapat berupa ganti rugi, pembatalan perjanjian, peralihan resiko dan membayar biaya perkara jika sampai diperkarakan di pengadilan. Jika dilihat dari penjelasan tersebut maka dapat 3 Kartasapoetra, Hukum Perburuhan di Indonesia Berlandaskan Pancasila, Jakarta : Sinar Grafika, 1994, Hal. 17 4 Lihat di http://www.pikiran-rakyat.com 4

dijelaskan bahwa hukum bukan saja berupa ketentuan-ketentuan undangundang, tetapi juga aturan-aturan hukum tidak tertulis yang harus ditaati dalam hidup bermasyarakat. Kerugian yang ditimbulkan itu harus disebabkan karena perbuatan yang melawan hukum itu antara lain kerugian-kerugian dan perbuatan itu harus ada hubungannya yang langsung; kerugian itu disebabkan karena kesalahan pembuat. Kesalahan adalah apabila pada pelaku ada kesengajaan atau kealpaan (kelalaian). Perbuatan melawan hukum tidak hanya terdiri atas satu perbuatan, tetapi juga dalam tidak berbuat sesuatu. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ditentukan pula bahwa setiap orang tidak saja bertanggungjawab terhadap kerugian yang disebabkan karena perbuatannya sendiri, tetapi juga terhadap kerugian yang ditimbulkan karena perbuatan orang-orang yang ditanggungnya, atau karena barang-barang yang berada dibawah pengawasannya. Ditentukan antara lain, bahwa orang tua bertanggung jawab terhadap kerugian yang ditimbulkan karena perbuatanperbuatan anak-anaknya yang belum cukup umur yang diam bersama mereka. Seorang majikan bertanggung jawab terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh orang bawahannya dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka. Guru sekolah bertanggung jawab terhadap kerugian yang ditimbulkan karena perbuatan-perbuatan murid selama dalam pengawasannya. Kerugian yang ditimbulkan dapat berupa kerugian harta benda, tetapi dapat pula berupa berkurangnya kesehatan atau tenaga kerja. Berdasarkan gambaran diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang tanggung jawab terhadap wanprestasi yang dilakukan dalam 5

suatu hubungan kerja pada Supermarket di wilayah Surakarta. Tanggung jawab kasir pada supermarket adalah sangat besar karena memegang bagian keuangan sehingga apabila kasir melakukan kelalaian yang dapat merugikan maka pihak supermarket akan meminta pertanggungjawaban untuk memikul kerugian yang dilakukan tersebut. Menurut rumusan dari pasal 74 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang itu sendiri, kasir merupakan orang yang dengan mendapatkan upah atau provisi menyimpan atau membayarkan uang orang lain. Menurut ketentuan pasal tersebut apabila kasir tidak dapat membayar atau pailit dianggap jatuh dalam usahanya disebabkan karena salahnya sendiri. Dalam kesempatan ini penulis mencoba memunculkan sebuah tema bahasan dalam skripsi, adapun judul dari skripsi ini adalah STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA. Dengan memunculkan tema bahasan tersebut diharapkan akan memberikan sebuah pemahaman penulis untuk mendalami permasalahan tentang tanggung jawab kasir terhadap kerugian akibat kelalaiannya khususnya pada Supermarket. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dan supaya penelitian yang akan dilaksanakan dapat lebih terarah, maka penulis membatasi permasalahan yang 6

akan diteliti tentang tanggung jawab kasir terhadap kerugian akibat kelalaian dalam melaksanakan pekerjaannya. Adapun lokasi penelitian yang penulis tetapkan yaitu pada Supermarket di Wilayah Surakarta C. Perumusan Masalah Sebelum menguraikan tentang masalah lebih lanjut, lebih dahulu penulis menguraikan apa yang dimaksud dengan masalah itu sendiri, menurut kamus umum bahasa Indonesia kata masalah berarti per-soal-an yang harus dipecahkan. Dalam perumusan masalah harus ditentukan lebih dahulu obyek yang akan diteliti dan harus dimengerti permasalahannya mengenai obyek tersebut dengan jelas. 5 Agar permasalahan menjadi jelas, terarah dan tidak meluas penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana konstruksi hukum yang terdapat dalam perjanjian kerja antara kasir dan pengusaha? 2. Bagaimana tanggung jawab kasir dalam hal terjadinya kerugian akibat kelalaian dalam melaksanakan pekerjaan? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Obyektif 5 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : Rajawali Press, 1997, Hal. 7

a. Mengetahui tanggung jawab kasir dalam hal terjadi kerugian akibat kelalaian dalam melakukan pekerjaan. b. Mengetahui sanksi yang dijatuhkan terhadap kasir yang lalai dalam melakukan pekerjaan. 2. Tujuan Subyektif a. Memberi sumbangan pemikiran dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah ada untuk menunjang mata kuliah Hukum Perdata. b. Memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai tanggung jawab kasir dalam hal terjadi kerugian akibat kelalaian yang dilakukan dalam hubungan kerja. 2. Manfaat Praktis a. Mendapatkan gambaran secara nyata mengenai pelaksanaan ganti kerugian terhadap wanprestasi dalam praktek. b. Memberi masukan bagi pihak yang terkait dalam menangani masalah mengenai tanggung jawab yang harus dilakukan apabila melakukan wanprestasi. 8

F. Metode Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu sarana yang penting guna menemukan, mengembangkan serta menguji kebenaran suatu pengetahuan. Agar dalam penyusunan skripsi ini dapat dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Yang dimaksud dengan metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud di dalam ilmu pengetahuan. 6 Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk membuat suatu tulisan ilmiah, dengan memanfaatkan obyek sebagai bahan yang akan diteliti. Oleh karena itu agar penelitian tersebut memenuhi syarat sebagai suatu ilmu pengetahuan, maka diperlukan suatu pedoman tentang cara mempelajari, menganalisa dan memahami suatu data yang disebut metodologi penelitian. Khudzaifah Dimyati memberikan pengertian metodologi adalah sebagai berikut : Suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. 7 Adapun teknik yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut : 6 Poerwadarminto, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1970, Hal. 649 7 Dimyati, Khudzaifah. Teorisasi Hukum: Studi Tentang Perkembangan Pemikiran Hukum di Indonesia 1945-1990. Surakarta: Muhammadiyah University Press. 2004. 9

1. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang dipergunakan adalah Yuridis Sosiologis, karena permasalahan yang dihadapi adalah mengenai hubungan antara faktor sosiologis dan faktor yuridis. Adapun yang menjadi faktor sosiologis adalah meneliti gejala sosial dalam masyarakat. Sehingga selalu dikaitkan dengan perilaku dalam masyarakat. Sedangkan faktor yuridisnya adalah ketentuan atau peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan perjanjian yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilihat dari sifatnya dibagi menjadi penelitian eksploratoris, penelitian deskriptif dan penelitian eksplanatoris. Penelitian eksploratoris dilakukan apabila pengetahuan tentang suatu gejala yang akan diselidiki masih kurang sekali atau bahkan tidak ada. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan dan gejala-gejala lainnya. Penelitian eksplanatoris terutama dimaksudkan untuk menguji hipotesa-hipotesa tertentu. 8 Berdasarkan penelitian diatas penulis menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif. 8 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Universitas Indonesia Press 1981, Hal. 7 10

Penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk melukiskan atau menggambarkan keadaan suatu obyek atau masalah yang akan diteliti dan kemudian mencoba menganalisanya. 9 Penelitian deskriptif pada hakekatnya tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan tetapi meliputi pengolahan data yang kemudian mencoba menganalisa serta menyimpulkannya. Dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai tanggung jawab kasir terhadap kerugian yang ditimbulkan akibat kelalaian dalam melakukan pekerjaan. 3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau daerah yang dipilih sebagai tempat pengumpulan data di lapangan untuk menemukan jawaban terhadap masalah. Dalam hal ini lokasi penelitian yang sesuai dengan judul diatas penulis mengambil lokasi di Luwes Gading Surakarta dan Carrefour. Alasan dipilihnya lokasi tersebut karena yang terbesar di wilayah Surakarta dimana terdapat banyak kasir yang bertugas untuk menerima pembayaran terhadap barang-barang yang dijual pada supermarket tersebut, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian sampai dimanakah tanggung jawab kasir apabila terjadi kerugian akibat kalalaian dalam melaksanakan pekerjaan. 4. Sumber Data Sumber data di dalam penelitian ini diambil dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. 9 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta : Sinar Grafika, 1991, Hal. 9 11

a. Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh atau didengar secara langsung pada waktu mengadakan penelitian dengan wawancara dan penelitian secara langsung pada obyek penelitian. Dalam hal ini langsung dari Luwes Gading Surakarta dan Carrefour. b. Data Sekunder Yaitu diperoleh secara tidak langsung, antara lain berupa : (1) Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yang terdiri dari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perjanjian yaitu berupa Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Peraturan Perundangan lain yang berhubungan dengan perjanjian. (2) Bahan Hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti rancangan perundangan, hasil karya ilmiah para sarjana, hasil penelitian dan lainnya. (3) Bahan Hukum Tersier, adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus, ensikloprodia, dan lainlainnya. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah melalui : a. Interview (wawancara) 12

Dalam teknik pengambilan data, penelitian menggunakan wawancara yaitu cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang diwawancarai (nara sumber). 10 Dimana dalam hal ini peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dengan mengajukan pertanyaan lisan. Responden dapat memberikan jawaban bebas dengan menggunakan kata-katanya sendiri serta bebas pula dalam mengemukakan pendapatnya. Peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan Kasir pada Luwes Gading Surakarta dan Carrefour. b. Studi Kepustakaan Menurut Ronny Hanintijo Soemitro yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah : Mencari konsepsi-konsepsi, pandangan-pandangan atau penemuan-penemuan yang relevan dengan jalan mempelajari bukubuku ilmiah yang ada hubungannya dengan Kitab Undang-Undang, Peraturan-peraturan dan bahan ilmiah. 11 Sehingga dalam hal ini penulis untuk memperoleh data yaitu dengan cara mempelajari buku-buku referensi atau buku-buku ilmiah, literatur-literatur, dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Bahan pustaka ini dimaksudkan sebagai pelengkap data yang diperoleh peneliti langsung dari lapangan. 10 Ronny Hanintijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukumi, Jakarta : Ghalia Indonesia, Hal. 57 11 Ibid, Hal. 23 13

G. Analisis Data Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode analisa data yang bersifat kualitatif. Pengertian Metode Kulitatif menurut Soerjono Soekanto adalah Suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analistis yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga perilakunya yang nyata diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. 12 Analisa kualitatif dapat disimpulkan merupakan cara menganalisa data dengan menghubungkan data yang diperoleh secara langsung atau tidak langsung dari dihubungkan dengan teori-teori yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Setelah mempelajari data-data tersebut peneliti mencari jalan keluar sebagai pemecahan dari pokok permasalahan dalam penelitian dengan menganalisa dan menarik kesimpulan untuk menentukan hasilnya. H. Sistematika Skripsi Untuk memberikan kemudahan dalam penyusunan laporan penelitian ini, maka penulis membuat rancangan sistematika skripsi sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah 12 Soerjono Soekanto, Op.Cit, Hal. 250 14

C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metode Penelitian G. Analisis Data H. Sistematika Skripsi BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Tentang Supermarket 1. Pengertian Supermarket Pada Umumnya 2. Dasar Hukum Supermarket 3. Jenis Supermarket B. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian 2. Syarat Sahnya Perjanjian 3. Asas-Asas Perjanjian 4. Wanprestasi 5. Overmact C. Perjanjian Kerja 1. Pengaturan Perjanjian Kerja 2. Subyek dan Obyek Perjanjian Kerja 3. Hubungan Hukum Pekerja Dan Pengusaha 4. Tanggung Jawab Pekerja Dan Pengusaha D. Tinjauan Umum Tentang Kasir 15

1. Pengertian Kasir 2. Dasar Hukum Kasir 3. Jenis Kasir BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Tempat Penelitian. B. Konstruksi hukum yang terdapat dalam perjanjian kerja antara kasir dan pengusaha. C. Tanggung jawab kasir dalam hal terjadinya kerugian akibat kelalaian dalam melaksanakan pekerjaan. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 16