BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

dokumen-dokumen yang mirip
ALAT PENYORTIR DAN PENGECEKAN KEMATANGAN BUAH MENGGUNAKAN SENSOR WARNA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

ALAT PENYORTIR DAN PENGECEKAN KEMATANGAN BUAH MENGGUNAKAN SENSOR WARNA

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB 4. Evaluasi dan Implementasi. keras dari blind spot detection system berbasiskan ATMEGA 168 : Tabel 4.1. Daftar komponen

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem :

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

Tutorial Menyolder Hardware. ICHIbot Ultimate

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SOAL HARDWARE DESIGN

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

SELEKSI BENDA BERWARNA DENGAN CONVEYOR MENGGUNAKAN ROBOT LENGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

SIMULASI SENSOR CAHAYA PENDETEKSI LEMBAR KARET

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ROBOT PENSORTIR BARANG PENGIKUT GARIS BERBASIS ARDUINO UNO NAMA : FAUZI NPM :

Tutorial Eagle. Berikut jendela baru

RANCANG PALANG PINTU KERETA API BERBAS JURUSAN. Disusun Diploma. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. RANCANG BANGUN ALAT

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III. Perencanaan Alat

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PROTOTIPE ALAT PENGISI GALON OTOMATIS PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG BERBASIS ATMEGA8

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi

BABI PENDAHULUAN. Dengan dirancang dan dibuatnya Sistem Penyedia Minuman Dengan lnputan Koin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

Transkripsi:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Setelah melakukan perancangan dan telah dijelaskan pada bab 3, maka selanjutnya adalah implementasi perancangan yang dibuat ke dalam bentuk nyata (hardware) yang akan dievaluasi untuk mengetahui apakah sistem yang telah dirancang sesuai dengan perancangan yang dibuat. Bab ini akan menjelaskan proses penelitian yang telah dilakukan. Penjelasannya diperoleh dari hasil pengujian sistem yang kemudian dianalisa serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah dibangun. 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem yang dibuat terdiri dari perangkat keras (hardware), yang berupa komponen - komponen, modul, dan conveyor. Selain perangkat keras, sistem yang dibuat juga terdiri dari perangkat lunak (software), yang berupa program yang mendukung dalam membuat koding (bahasa pemrograman), dimana keduanya sama - sama mempunyai peranan penting dalam sistem ini. 4.1.1 Spesifikasi Sistem Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras (hardware) pada sistem yang dibuat adalah sebagai berikut : Processor : ATMega 8535 dengan tegangan input 5V Daya : 220VAC, 5VDC, 12VDC 42

43 Bahasa pemrograman : C Sensor : Warna (TCS-3200D) Motor DC Indikator : LED Conveyor : Panjang, lebar 4.1.2 Spesifikasi Sistem Perangkat Lunak Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat sistem ini adalah sebagai berikut : Code Vision AVR yang merupakan sebuah compiler dimana berisi perintahperintah yang digunakan untuk menjalankan sistem secara keseluruhan Diptrace yang digunakan untuk mendesain skematik rangkaian dan PCB layout 4.2 Daftar Komponen No Nama Komponen Tipe Jumlah 1 Processor ATMega 8535L 1 2 Resistor 100 Ω 4 330 Ω 1 1000 Ω 1 10000 Ω 1 3 Kapasitor 22 pf 2

44 100 nf 7 4700 nf 1 1000 µf 1 4 Dioda Bridge 6A 1 Bridge 2A 1 1N4001 1 5 LED Super Bright Putih 4 Merah 2 Hijau 2 6 Sensor DT-Sense Colour Sensor Module TCS3200DB 1 7 IC L298 1 LM 7805 1 8 Motor Motor DC 1 9 Trafo Trafo 3A 1 10 LCD LCD 2X16 1 4.34 Implementasi Sistem Setelah melakukan tahap penelitian dan perancangan selanjutnya adalah melakukan implementasi sistem dan melakukan pengujian secara keseluruhan termasuk pengambilan data. Implementasinya adalah sebagai berikut :

45 4.3.1 Implementasi hardware Sistem terhubung dengan daya sebesar 5V dan 12V. Dimana daya 5V digunakan untuk mengaktifkan mikrokontroller dan sensor dan daya 12V untuk mengaktifkan motor. Driver motor menggunakan daya 12V untuk mengaktifkan-nya dan daya sebesar 5V untuk transistor pada rangkaian driver yang berfungsi sebagai gerbang OR. Masukkan buah ke tempat penampungan buah, setelah sensor membaca warna buah, maka conveyor akan menggerakan buah akan bergerak secara forward atau reverse sesuai dengan output dari sensor warna. Hasil output sensor warna akan ditampilkan di LCD. 4.3.2 Implementasi Software Pemograman yang dilakukan menggunakan software Code Visioan AVR dengan bahasa pemogramannya adalah bahasa C. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Hubungkan modul burner pada modul kontroler Hubungkan modul burner ke computer Buat program sesuai dengan yang telah dirancang sebelumnya Burn program tersebut ke dalam sebuah komponen dimana pada penelitian yang digunakan adalah ATMEGA 8535 4.4 Pengujian Dan Data Hasil Percobaan Evaluasi sistem dilakukan dengan melakukan pengujian pada alat untuk mengetahui bagaimana kinerja alat serta untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan

46 alat yang telah dibuat. Pengujian ini meliputi pengujian posisi dan jarak buah terhadap sensor warna untuk mencari posisi dan jarak terbaik untuk masing - masing buah dan melihat pengaruh posisi dan jarak terhadap pembacaan sensor warna, tingkat keberhasilan pembacaan sensor warna menggunakan kertas berwarna dan buah. 4.4.1 Pengujian Posisi dan Jarak buah terhadap Sensor Warna Sensor dalam pengujian ini menggunakan modul sensor warna DT-Sense Color Sensor dimana modul ini menggunakan sensor warna TCS3200. Sensor warna ini digunakan untuk mengukur tingkat warna dari buah. Output dari sensor warna ini berupa RGB buah yang diuji. Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan jarak yang tepat antara sensor dengan buah sehingga menghasilkan RGB yang sesuai, dan juga untuk membuktikan apakah perubahan jarak dan posisi buah mempengaruhi pembacaan sensor warna. Pengujian ini diambil sebanyak 50 kali dan dilakukan pergantian buah secara random, misalnya pada pengujian buah pisang dengan posisi A jarak 1 cm dilakukan sebanyak 50 kali dilakukan pergantian buah pisang F dengan buah pisang G pada pengujian ke 10, tetapi jarak dan posisi buah terhadap sensor tidak dirubah. Untuk buah pisang dilakukan pengujian terhadap 8 buah pisang yang berbeda yang diambil dari 1 sisir pisang yang sama. Untuk buah tomat dilakukan pengujian terhadap 6 buah tomat yang berbeda, tetapi dari jenis yang sama dengan tingkat kematangan yang sama. Untuk buah belimbing dilakukan pengujian terhadap 8 buah yang berbeda, tetapi dari jenis yang sama dengan tingkat kematangan yang sama. berikut data hasil pengujiannya :

47 Buah Pisang Keterangan : Bila pada tabel kolom posisi tertulis A, berarti posisi A berhadapan dengan sensor. Begitu juga dengan huruf lainnya Gambar 4.1 buah pisang dan penunjuk posisi Jarak 1 Cm, posisi A Grafik 4.1 Grafik buah pisang posisi A jarak 1cm Dari grafik percobaan grafik 4.1 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.1

48 Tabel 4.1 Nilai maksimal, minimal dan rata -rata grafik 4.1 Data (MIN) 93 66 35 (Max) 96 69 38 Rata-Rata 93 66 36 Jarak 1 Cm, posisi B Grafik 4.2 Grafik Buah Pisang Jarak 1 Cm, Posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.2 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.2

49 Tabel 4.2 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.2 Data (MIN) 74 50 38 (Max) 80 50 41 Rata-Rata 76 50 40 Jarak 1 Cm, posisi C Grafik 4.4 Grafik buah pisang jarak 1 cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.3 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.3

50 Tabel 4.3 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.3 Data (MIN) 115 83 41 (Max) 121 88 43 Rata-Rata 118 86 43 Jarak 2 Cm, posisi A Grafik 4.4 Grafik buah pisang jarak 2 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.4 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.4

51 Tabel 4.4 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.4 Data (MIN) 133 92 52 (Max) 137 96 55 Rata-Rata 135 93 54 Jarak 2 Cm, posisi B Grafik 4.5 Grafik buah pisang jarak 2 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.5 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.5

52 Tabel 4.5 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.5 Data (MIN) 129 112 52 (Max) 133 115 55 Rata-Rata 132 115 51 Jarak 2 Cm, posisi C Grafik 4.6 Grafik buah pisang jarak 2 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.6 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.6

53 Tabel 4.6 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.6 Data (MIN) 98 77 37 (Max) 102 77 37 Rata-Rata 99 79 37 Jarak 3 Cm, posisi A Grafik 4.7 Grafik buah pisang jarak 3 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.7 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.7

54 Tabel 4.7 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.7 Data (MIN) 83 77 30 (Max) 100 81 34 Rata-Rata 93 79 33 Jarak 3 Cm, posisi B Grafik 4.8 Grafik buah pisang jarak 3 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.8 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.8

55 Tabel 4.8 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.8 Data (MIN) 91 70 37 (Max) 95 73 40 Rata-Rata 94 72 38 Jarak 3 Cm, posisi C Grafik 4.9 Grafik buah pisang jarak 3 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.9 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.9

56 Tabel 4.9 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.9 Data (MIN) 93 66 93 (Max) 97 69 93 Rata-Rata 95 68 96 Buah Tomat B Keterangan : Bila pada tabel kolom posisi tertulis A, berarti posisi A berhadapan dengan sensor. Begitu juga dengan huruf lainnya C A Gambar 4.4 Buah Tomat dan penunjuk posisi

57 Jarak 1 Cm, posisi A Grafik 4.10 Grafik buah tomat jarak 1 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.10 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.10 Tabel 4.10 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.10 Data (MIN) 79 38 20 (Max) 82 42 20 Rata-Rata 81 40 20

58 Jarak 1 Cm, posisi B Grafik 4.11 Grafik buah tomat jarak 1 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.11 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.11 Tabel 4.11 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.11 Data (MIN) 67 53 29 (Max) 78 56 32 Rata-Rata 70 55 31

59 Jarak 1 Cm, posisi C Grafik 4.12 Grafik buah tomat jarak 1 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.12 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.12 Tabel 4.12 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.12 Data (MIN) 62 47 21 (Max) 74 53 26 Rata-Rata 66 49 23

60 Jarak 2 Cm, posisi A Grafik 4.13 Grafik buah tomat jarak 2 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.13 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.13 Tabel 4.13 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.13 Data (MIN) 110 110 70 (Max) 115 113 74 Rata-Rata 113 110 74

61 Jarak 2 Cm, posisi B Grafik 4.14 Grafik buah tomat jarak 2 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.14 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.14 Tabel 4.14 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.14 Data (MIN) 66 38 14 (Max) 73 41 20 Rata-Rata 70 38 16

62 Jarak 2 Cm, posisi C Grafik 4.15 Grafik buah tomat jarak 2 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.15 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.15 Tabel 4.15 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.15 Data (MIN) 63 30 23 (Max) 66 34 26 Rata-Rata 65 32 24

63 Jarak 3 Cm, posisi A Grafik 4.16 Grafik buah tomat jarak 3 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.16 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.16 Tabel 4.16 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.16 Data (MIN) 63 34 15 (Max) 66 34 18 Rata-Rata 64 35 16

64 Jarak 3 Cm, posisi B Grafik 4.17 Grafik buah tomat jarak 3 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.17 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.17 Tabel 4.17 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.17 Data (MIN) 52 42 21 (Max) 55 46 23 Rata-Rata 53 44 21

65 Jarak 3 Cm, posisi C Grafik 4.18 Grafik buah tomat jarak 3 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.18 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.18 Tabel 4.18 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.18 Data (MIN) 41 34 15 (Max) 44 38 18 Rata-Rata 42 36 17

66 Buah Belimbing C A Keterangan : Bila pada tabel kolom posisi tertulis A, berarti posisi A berhadapan dengan sensor. Begitu juga dengan huruf lainnya B Gambar 4.5 Buah Belimbing dan Penunjuk Posisi Jarak 1 Cm, posisi A Grafik 4.19 Grafik buah belimbing jarak 1 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.19 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.19

67 Tabel 4.19 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.19 DATA (MIN) 87 69 38 (Max) 83 69 41 Rata-Rata 85 68 40 Jarak 1 Cm, posisi B Grafik 4.20 Grafik buah belimbing jarak 1 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.20 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.20

68 Tabel 4.20 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.20 Data (MIN) 74 47 32 (Max) 77 50 35 Rata-Rata 76 48 34 Jarak 1 Cm, posisi C Grafik 4.21 Grafik buah belimbing jarak 1 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.21 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.21

69 Tabel 4.21 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.21 Data 1 (MIN) 99 66 32 (Max) 99 69 35 Rata-rata 99 69 33 Jarak 2 Cm, posisi A Grafik 4.22 Grafik buah belimbing jarak 2 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.22 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.22

70 Tabel 4.22 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.22 Data (MIN) 62 34 17 (Max) 66 34 20 Rata-Rata 64 34 18 Jarak 2 Cm, posisi B Grafik 4.23 Grafik buah belimbing jarak 2 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.23 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.23

71 Tabel 4.23 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.23 Data (MIN) 125 77 37 (Max) 128 80 40 Rata-Rata 126 78 38 Jarak 2 Cm, posisi C Grafik 4.24 Grafik buah belimbing jarak 2 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.24 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.24

72 Tabel 4.24 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.24 Data 1 (MIN) 66 42 17 (Max) 69 44 20 Rata-Rata 67 43 19 Jarak 3 Cm, posisi A Grafik 4.25 Grafik buah belimbing jarak 3 Cm, posisi A Dari grafik percobaan grafik 4.25 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.25

73 Tabel 4.25 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.25 Data (MIN) 74 53 27 (Max) 96 68 39 Rata-Rata 86 62 34 Jarak 3 Cm, posisi B Grafik 4.26 Grafik buah belimbing jarak 3 Cm, posisi B Dari grafik percobaan grafik 4.26 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.26

74 Tabel 4.26 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.26 Data (MIN) 55 37 11 (Max) 62 57 14 Rata-Rata 60 42 13 Jarak 3 Cm, posisi C Grafik 4.27 Grafik buah belimbing jarak 3 Cm, posisi C Dari grafik percobaan grafik 4.27 dapat diambil nilai maksimal dan minimal untuk RGB-nya. Dan juga nilai rata - ratanya, seperti pada tabel 4.27

75 Tabel 4.27 Nilai maksimal, minimal dan rata - rata grafik 4.27 Data 1 (MIN) 61 38 19 (Max) 65 42 23 Rata-Rata 64 41 21 4.4.2 Chart Keberhasilan Menggunakan Kertas Warna Setelah melakukan percobaan pertama dan didapat jarak yang ideal, maka percobaan selanjutnya menggunakan objek kertas warna (kertas origami). Percobaan yang dilakukan menggunakan 3 lembar kertas warna, yaitu merah, hijau, dan kuning. Dimana merah dan kuning mewakili buah dengan kondisi matang, dan hijau mewakili buah dengan kondisi belum matang. Hasilnya adalah sebagai berikut : Chart 4.1 Chart keberhasilan menggunakan kertas warna merah

76 Chart 4.2 Chart keberhasilan menggunakan kertas warna hijau Chart 4.3 Chart keberhasilan menggunakan kertas warna kuning Dari ketiga percobaan dengan menggunakan 3 kertas warna, yaitu merah, hijau dan kuning. dari 50X pengambilan data, semuanya benar, dimana warna merah dan kuning mewakili kondisi buah matang, dan hijau mewakili kondisi buah belum matang.

77 4.4.3 Chart Keberhasilan Menggunakan Buah Percobaan selanjutnya sama dengan percobaan yang menggunakan kertas warna, tetapi kali ini menggunakan buah yang matang dan belum matang sebagai objek-nya. Sebelum dilakukan pengujian ini, untuk menentukan matang atau tidaknya buah, digunakan acuan gambar tingkat kematangan buah untuk masing - masing buah, sebagai berikut : Gambar 4.6 Gambar tingkat kematangan pisanggambar 4.7 Gambar tingkat kematangan tomat

78 Gambar 4.8 Gambar tingkat kematangan belimbing Untuk hasil percobaan keberhasilan menggunakan buah matang dan tidak matang yang telah ditentukan kemantangannya berdasarkan ketiga gambar diatas, maka didapat hasil sebagai berikut : Buah Matang : Chart 4.4 Chart keberhasilan menggunakan buah pisang matang

79 Chart 4.5 Chart keberhasilan menggunakan buah tomat matang Chart 4.6 Chart keberhasilan menggunakan buah belimbing matang

80 Buah Belum Matang : Chart 4.7 Chart keberhasilan menggunakan buah pisang belum matang Chart 4.7 Chart keberhasilan menggunakan buah tomat belum matang

81 Chart 4.8 Chart keberhasilan menggunakan buah belimbing belum matang Dari percobaan diatas, tingkat keberhasilan untuk pengecekan buah yang matang lebih tinggi persentase keberhasilannya dibandingkan dengan pengecekan buah yang belum matang. 4.5 Evaluasi Hasil Penelitian Pengujian-pengujian yang telah dilakukan dan mendapatkan hasil didalam penelitian ini adalah pengujian posisi dan jarak buah terhadap sensor warna, pengujian tingkat keberhasilan menggunakan kertas berwarna dan buah.

82 4.5.1 Evaluasi Hasil Pengujian Jarak dan Posisi Buah Terhadap Sensor Warna Dari hasil yang di dapatkan untuk buah pisang kuning cerah matang (gambar 6 pada gambar 4.6) dapat dilihat pengukurang dengan beberapa posisi dan jarak buah, sehingga didapatlah posisi dan jarak terbaik. Posisi A pada jarak 1 cm mempunyai rata rata 76(R), 50(G), 40(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 93(R), 66(G), 36(B) dan posisi C pada jarak yang sama juga 118(R), 86(G), 43(B). Posisi A pada jarak 2 cm mempunyai rata rata 135(R), 93(G), 54(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 132(R), 115(G), 51(B) dan posisi C pada jarak yang sama juga 99(R), 79(G), 37(B). Posisi A pada jarak 3 cm mempunyai rata rata 93(R), 79(G), 33(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 94(R), 72(G), 38(B) dan posisi C pada jarak yang sama juga 95(R), 68(G), 96(B). Pada ketiga percobaan diatas dapat disimpulkan posisi terbaik untuk pisang adalah posisi B dan jarak terbaik untuk pisang adalah 2cm. Hal ini dikarenakan karena pada pembacaan 2 cm dan posisi B didapat nilai rata - rata dari red dan green yang terbear. Dilihat dari nilai red dan green saja, karena warna pisang yang diuji sebagian besar terdiri warna kuning.

83 Dari Hasil yang di dapatkan untuk buah tomat merah kuning kehijauan matang (half-ripe pada gambar 4.7) dapat dilihat pengukuran dengan beberapa posisi dan jarak buah, sehingga didapatlah posisi dan jarak terbaik. Posisi A pada jarak 1 cm mempunyai rata rata 81(R), 40(G), 20(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 70(R), 55(B), 31(G) dan posisi C pada jarak yang sama juga 66(R), 49(G), 23(B). Posisi A pada jarak 2 cm mempunyai rata rata 113(R), 110(G), 74(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 70(R), 38(G), 16(B) dan posisi C pada jarak yang sama juga 65(R), 35(G), 24(B). Posisi A pada jarak 3 cm mempunyai rata rata 64(R), 35(G), 16(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 53(R), 44(G), 21(B) dan posisi C pada jarak yang sama juga 42(R), 36(G), 17(B) Pada ketiga percobaan diatas dapat disimpulkan posisi terbaik untuk tomat adalah posisi A dan jarak terbaik untuk tomat adalah 2cm. Hal ini dikarenakan pembacaan pada posisi A dan jarak 2 cm mempunyai nilai rata - rata red dan green yang terbesar. Karena warna tomat yang diuji merah kekuningan dan ada sedikit warna hijau. Dari hasil pengukuran belimbing kuning gelap (kuning kecoklatan) atau indeks 7 pada gambar 4.8, dapat dilihat pengukuran dengan beberapa posisi dan jarak buah, sehingga didapatlah posisi dan jarak terbaik.

84 Posisi A jarak 1 cm mempunyai rata rata 85(R), 68(G), 40(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 76(R), 48(G), 34(B) dan pada posisi C pada jarak yang sama juga 99(R), 69(G), 33(B). Posisi A jarak 2 cm mempunyai rata rata 64(R), 34(G), 18(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 126(R), 78(G), 38(B) dan pada posisi C pada jarak yang sama juga 67(R), 43(G), 19(B). Posisi A jarak 3 cm mempunyai rata rata 86(R), 62(G), 34(B). Sedangkan pada posisi B pada jarak yang sama 60(R), 42(G), 13(B) dan pada posisi C pada jarak yang sama juga 64(R), 41(G), 21(B). Pada ketiga percobaan diatas dapat disimpulkan posisi terbaik untuk belimbing adalah posisi B dan jarak terbaik untuk tomat adalah 2cm. Hal ini dikarenakan pembacaan pada posisi B dan jarak 2 cm mempunyai nilai yang paling mendekat warna buah belimbing kuning gelap kecoklatan. Dari percobaan diatas maka didapatlah jarak terbaik untuk semua buah adalah 2 cm, sedangkan posisi terbaik untuk buah tomat adalah posisi A, sedangkan untuk buah pisang dan belimbing adalah posisi B. Dari percobaan diatas dapat dilihat juga bahwa, pada setiap pergantian posisi atau jarak maka pembacaan sensor warna berubha, oleh maka itu dapat disimpulkan bahwa, jarak dan posisi buah terhadap sensor warna mempengaruhi pembacaan sensor warna

85 4.5.2 Evaluasi Pengujian Keberhasilan Menggunakan Kertas Warna Percobaan menggunakan kertas warna menggunakan jarak terbaik yang digunakan untuk buah, yaitu 2 cm. Dari percobaan keberhasilan menggunakan kertas warna dimana warna merah dan kuning mewakili warna buah matang, sedangkan kertas warna berwarna hijau mewakili buah belum matang. Dari percobaan yang dilakukan sebanyak masing masing 50X untuk setiap kertas warna, keberhasilan yang didapat mencapai 100%, dimana warna merah dan kuning selalu mempunyai output buah matang di LCD, dan warna hijau selalu mempunyai output buah tidak matang di LCD. Dari hasil yang didapat, modul sensor warna akurat untuk membaca permukaan yang datar, hal ini terbukti dari hasil keberhasilan sebesar 100% yang didapat. 4.5.3 Evaluasi pengujian Keberhasilan Menggunakan Buah Percobaan menggunakan buah menggunakan jarak terbaik yang digunakan untuk buah yaitu 2 cm, sedangkan untuk posisi digunakan posisi terbaik untuk masing masing buah, yaitu posisi A untuk buah tomat, dan posisi B untuk buah belimbing, dan buah pisang.

86 Untuk percobaan buah pisang matang yang dilakukan sebanyak 50X keberhasilan yang didapat sebesar 92% dimana 46 buah pisang matang berhasil dideteksi matang, dan sebanyak 4 buah pisang matang dideteksi tidak matang. Untuk percobaan buah tomat matang yang dilakukan sebanyak 50X keberhasilan yang didapat sebesar 96% dimana 48 buah tomat matang berhasil dideteksi matang, dan sebanyak 2 buah tomat matang dideteksi tidak matang. Untuk percobaan buah belimbing matang yang dilakukan sebanyak 50X keberhasilan yang didapat sebesar 86% dimana 43 buah belimbing matang berhasil dideteksi matang, dan sebanyak 7 buah belimbing matang dideteksi tidak matang. Dari percobaan untuk ketiga buah diatas error terbesar terdapat pada pengukuran untuk buah belimbing yaitu sebesar 14%, sedangkan error terkecil untuk buah tomat yaitu sebesar 4%. Hal ini dikarenakan permukaan buah belimbing berbentuk seperti lembah (cekung), sedangkan permukaan buah tomat dan pisang lebih rata. Selain itu tingkat keberhasilan untuk pengecekan buah yang matang hasilnya lebih besar dibangdingkan dengan tingkat keberhasilan untuk pengecekan buah yang belum matang.