ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN TINGKAT KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC di BEI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

Oleh : MARTHA NURHIDAYATI NPM : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, GROSS PROFIT MARGIN,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur Indonesia memburuk akibat kondisi ekonomi global

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

: Muhamad Henryzal Arief Wicaksono Npm : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan.

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. independent variable yaitu profitabilitas (X1) dan struktur modal (X2).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

Transkripsi:

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN TINGKAT KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC di BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: ENI SUDARWATI B.100 080 177 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2010. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan-masukan atau informasi bagi perusahaan dan penanam modal (investor) untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam usaha untuk maningkatkan atau mengembangkan kinerja keuangan dimasa yang akan datang. Kinerja keuangan adalah prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode waktu yang tertuang pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Cash Flow Return on Asset (CFROA). Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 22 perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel yang mengambil objek dengan kriteria tertentu. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, R 2 dan uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil penelitian analisis data dengan menggunakan uji t untuk variabel likuiditas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,785 > 0,05 sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap CFROA perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, maka rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji t untuk variabel solvabilitas diperoleh nilai signifikansi 0,985 > 0,05 sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap CFROA perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, maka rasio solvabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan keuangan perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan uji t untuk variabel profitabilitas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 sehingga berpengaruh signifikan terhadap CFROA perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, maka profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia. Kata kunci: Kinerja Keuangan, Cash Flow Return on Asset (CFROA), Liukuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan yang tepat adalah kunci keberhasilan seorang manajer. perencanaan yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri. Salah satu analisis untuk membuat perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi yang penting dalam proses peilaian kinerja perusahaan, sehingga dengan rasio keuangan tersebut dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu. Analisis laporan keuangan secara teoritis terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Ini berarti bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu dan mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekatrang dan masa lalu, dengan tujuan utama menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisis laporan keuangan dikatakan mempunyai kegunaan apabila dapat dipakai untuk memprediksi fenomena ekonomi. Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan informasi akuntansi berupa rasio keuangan dimana untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan dapat ditentukan dari berbagai aspek. Pengukuran kinerja yang dilanjutkan dengan penilaian kinerja perusahaan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengelola operasi organisasi, membantu pengambilan keputusan, mengidentifikasi kebutuhan akan sumber daya, merencanakan pengembangan dan menyediakan informasi untuk memberikan penghargaan bagi karyawan. Selanjutnya penilaian kinerja keuangan dinyatakan sebagai penentuan secara periodik efektifitas operasi suatu organisasi dan karyawan berdasar sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sasaran utama pelaporan keuangan adalah informasi tentang prestasi perusahaan yang disajikan melalui pengukuran laba dan komponennya. Laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan laba akan menyebabkan tersingkirnya perusahaan dari perekonomian. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan operasional. Kegiatan operasional ini dapat terlaksana jika perusahaan mempunyai sumber daya. Sumber daya perusahaan tercantum di dalam neraca. Hubungan antara unsur-unsur yang membentuk neraca dapat ditunjukkan oleh rasio keuangan (Mahduh dan Abdul: 2005). Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas serta mengingat pentingnya kinerja keuangan bagi perkembangannya perusahaan manufaktur, maka penulis memilih judul ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN TINGKAT KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI. B. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2010. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode waktu tertentuang pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.

Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil proses pencatatan akuntansi keuangan. Laporan keuangan itu berisi informasi tentang prestasi perusahaan dibidang keuangan pada masa lampau. Laporan keuangan yang utama yaitu neraca dan perhitungan laba dan rugi. Namun dalam praktik sering diikutsertakan beberapa laporan lain untuk menjelaskan, misalnya laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan, laporan perubahan modal, perhitungan harga pokok dan lainlain. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi dan peristiwa yang bersifat finansial dicacat, digolongkan, dan diringkaskan dengan cara setepat-tepatnya dalam satuan uang, dan kemudian diadakan penafsiran untuk berbagai tujuan. Laporan keuangan merupakan hasil tindakan perbuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data perusahaan. Tujuan Laporan Keuangan Menurut standar akuntansi keuangan (IAI: 2007), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2) Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. 3) Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercaya kepadanya.

Fungsi Laporan Keuangan Menurut (Harnanto: 1985) dari laporan keuangan tersebut manajemen dapat memperoleh banyak informasi yang bermanfaat: 1) Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianggap perlu. 2) Mengorganisasi dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan. 3) Merencanakan dan mengendalikan kegiatan atau aktivitas sehari-hari (dalam perusahaan). 4) Mempelajari aspek, tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan. 5) Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Untuk melakukan analisis terhadap suatu laporan keuangan seorang analisis harus mengetahui dan mempelajari terlebih dahulu pengertian tentang bentuk-bentuk laporan keuangan diantaranya 1) Neraca 2) Laporan Arus Kas 3) Laporan Laba Rugi Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevendan signifikan (berarti). Misalnya antara utang dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan para analisis. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan Rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Rasio ini merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan suatu keadaan perusahaan. Rasio dapat menyingkap suatu hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan yang tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat komponenkomponen rasio itu sendiri (Juliyanti dan Dwi: 2008)

Adapun bentuk-bentuk rasio keuangan terdiri dari: 1) Rasio Likuiditas Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan hutang jangka pendeknya. 2) Rasio Solvabilitas rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-posyang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang. 3) Rasio profitabilitas rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahun perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2010. Sumber data dapat diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang diambil dari sumber lain maupun situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang go public yang etrdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2010. Metode penganmbilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif dengan kriteria yang telah ditetapkan. Sampel dalam penelitian ini adalah 22 perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2010.

2) Perusahaan yang go public dan semua variabel independen maupun variabel dependen tersedia dan dapat diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang diambil dari sumber lain maupun situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah studi dokumentasi. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi berdasarkan sumber data yang sebelumnya telah tersedia. Data tersebut diperoleh dari Indonesian Stock Index (IDX) tepatnya melalui www.idx.co.id berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2009-2010. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dan sejauh mana pengaruh beberapa variabel independen tersebut terhadap variabel dependen. Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut : Y a β X β X β X e Dimana : Y = Kinerja keuangan a = Konstanta β 1, β 2, β 3 = Koefisien regresi X 1 X 2 X 3 e 2. Uji t = Rasio Likuiditas = Rasio Solvabilitas = Rasio Profitabilitas = error Digunakan untuk membuktikan signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. a) Langkah-langkah pengujian H 0 : β = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha : β 0, artinya ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. b) Level of signifikan = 0,05 c) Kriteria pengujian, yaitu : Ho diterima apabila : -t tabel t hitung t tabel. Ho ditolak apabila : t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel d) Kesimpulan Membandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka dapat diketahui apakah H 0 ditolak atau diterima. 3. Uji F Digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. a) Menentukan Hipotesis H 0 : β₁= β₂ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Ha: β₁ β₂ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. b) Level of Significance (α) =0,05 atau 5% Derajat kebebasan (dk) = k; n 1- k Nilai F tabel = F 0,05 ;(k); (n- 1- k) Keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis digunakan dengan ketentuan sebagai berikut : F test > nilai Ftabel, maka H 0 ditolak. F test < nilai Ftabel, maka H 0 diterima dan Ha ditolak. c) Menentukan Kesimpulan Apabila nilai Signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak dan apabila nilai signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima. 4. Koefisien determinasi (R 2 ) Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji R 2 merupakan pengujian yang digunakan untuk seberapa besar variabel terikat dapat disajikan oleh variabel

bebas. Nilai R 2 besarnya antara 0 dan 1 ( 0 < R 2 < 1). Semakin tinggi nilai R 2 menunjukkan semakin besar pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat. Jika R-square sama dengan 1, berarti variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, tetapi jika R-square sama dengan nol, berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. 5. Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah suatu persamaan regresi berganda yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen, maka ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi oleh suatu model regresi, yakni normalitas data, tidak ada autokorelasi, tidak ada multikolininearitas, dan tidak terjadi heterokedastisitas. a. Uji Normalitas Normalitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah datanya yang normal atau yang mendekati normal. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogrov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah yaitu, dengan membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05. Apabila nilai p> 0,05 maka data berdistribusi normal (Ghozali: 2005). b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas / independen (Ghozali: 2005). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasinya antar sesama variabel independen adalah nol. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance yang lebih besar dari 0,1 atau Variance Inflation Factor (VIP) yang lebih kecil dari 10.

c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson (DW) test (Ghozali: 2005). Cara mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan melihat angka Durbin Watson. d. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2005) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalammodel regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sedangkan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk menetukan heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh rasio keuangan terhadap tingkat kinerja keuangan peda perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2010 diperoleh hasil bahwa variabel likuditas diperoleh nilai t hitung = -0,275<2,021 (p= 0,785> 0,05); sehingga Ho diterima, artinya likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap CFROA perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, maka rasio likuditas tidak berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan peda perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2010. Berdasarkan hal itu maka H 1 yang menyatakan bahwacurrent Ratio (CR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ditolak kebenarannya. Hasil perhitungan untuk variabel solvabilitas diperoleh nilai t hitung =0,019<2,021 (p= 0,985> 0,05); sehingga Ho diterima, artinya solvabilitas

tidak berpengaruh signifikan terhadap CFROA perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, maka solvabiltias tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2010. Sehingga H 2 yang menyatakan bahwadebt To Equity Ratio (DER) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ditolak kebenarannya. Hasil perhitungan untuk variabel profitabilitas diperoleh nilai t hitung = 3,134>2,021 (p= 0,003< 0,05); sehingga Ho ditolak, artinya profitabiltias berpengaruh signifikan terhadap CFROA perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, maka profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2010. Sehingga H 3 yang menyatakan bahwareturn On Total Assets (ROA), terhadap kinerja keuangan diterima kebenarannya. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh rasio keuangan terhadap tingkat kinerja keuangan peda perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2010 dapat ditarik kesimpulan: 1. Variabel likuditas diperoleh nilai t hitung = -0,275 < 2,021 (p= 0,785 > 0,05); sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap CFROA perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, maka rasio likuditas tidak berpengaruh terhadap tingkat kinerja keuangan peda perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia. 2. Variabel solvabilitas diperoleh nilai t hitung = 0,019 < 2,021 (p= 0,985 > 0,05); sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap CFROA perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia, maka solvabiltias tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 3. Variabel profitabilitas diperoleh nilai t hitung = 3,134 > 2,021 (p= 0,003 < 0,05); sehingga berpengaruh signifikan terhadap CFROA perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, maka profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. B. Saran Adanya berbagai keterbatasan dan kekurangan dari hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan diharapkan lebih meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, sehingga resiko terjadinya penurunan kinerja keuangan perusahaan semakin kecil dan dapat semakin menarik investor. 2. Bagi investor diharapkan lebih hati-hati dalam melakukan investasi, terutama dengan menganalisis secara cermat tentang kinerja keuangan perusahaan. 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih meningkatkan penelitian melalui penambahan perusahaan sebagai sampel penelitian serta periode penelitian.

DAFTAR PUSTAKA Budiawan, Prima. 2009. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Ditinjau Dari Rentabilitas, Likuiditas dan Solfabilitas (studi kasus pada PTPN X surakarta). Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: UMS. Cornett M. M, J. Marcuss, Saunders dan Tehranian H. 2006. Earning Manajemen, Corporate Governance, and Tue Financial Performance. http://papers.ssrn.com/. Gumus, Yusuf dan Hakan Celikkon. 2011. Data Envelopment Analysis: An Augmented Method For The Analysis Of Firm Performance. http://www.internationalreseachjournalofffinanceandeeconomics.com/ Harnanto. 1989. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2007. Standar Akuntasi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Mahduh dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Maryanti, Susi. 2010. Pengaruh Kinerja KeuanganTerhadap Nilai Perusahaan (studi kasus pada perusahaan manufaktur di BEI). Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: UMS. Juliaty, Rifka & Dwi Prastowo. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Riyani, Wuki. 2010. Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Analisis Rasio Keuangan. Skripsi (tidak dapat diterbitkan). Surakarta: UMS. Santoso, Hari. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: UMS. Sawir, Agnes. 2001. Analisis Kinerja Perusahaan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Syafri, Sofyan. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Grafindo Persada.