BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsepsi kecerdasan emosional dan spiritual didasari oleh konsep bahwa pusat kecerdasan emosional dan spiritual berpusat pada hati atau Qalbu bukan pada otak, karena kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk merasa, kuncinya pada kejujuran mendengarkan suara hati, sedangkan otak yang secara immaterial disebut akal, Qalbu atau hati adalah pengadil terhadap akal, didalam qalbu ada fungsi indrawi dan fungsi ruhani, yaitu moral dan nilai-nilai etika, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan tentang kearifan dan kebenaran sertia pengetahuan Ilahi. 165
166 Baagan. 5.1 tentang kecerdasan spiritual (Qalbu) menjadi pondasi dari kecerdasan lainnya. Intelektual Logical and mathematical Physical Spiritual Emosional Bodily-Kinesthetic Qalbu Esthetical, Musical Sosial Interpersonal and Intrapersonal 2. Persamaan dan Perbedaan konsepsi kecerdasan emosional dan spiritual menurut perspektif Islam dan Barat. Persamaannya; - EQ dan SQ bisa dilatih dan dikembangkan, - Berada dalam tubuh manusia, - Untuk kebaikan hidup manusia, - Hidup lebih bermakna dan bahagia - Kalau dioptimalkan bisa mendekatkan kepada sang pencipta,
167 Perbedaanya: Menurut Perspektif Islam ( EQ ) : - emosional identik dengan akhlaq, - Untuk mencapai Ridho Allah, - Demi kebahagiaan dunia dan akherat. Menurut Perspektif Barat: - emosional identik dengan estetika/moral, - Untuk mencapai kebendaan/harta, - Demi keberhasilan hidup didunia. Menurut Perspektif Islam ( SQ ): - spiritual identik dengan qalbu, - Untuk aktualisasi potensi fitrah, - Tujuan hidup yang hakiki. Menurut Perspektif Barat: - spiritual tidak harus orang yang beragama, - Untuk aktualisasi nilai-nilai kemanusiaan. - Tujuan hidup yang duniawi. 3. Implikasi kecerdasan emosional dan spiritual dalam pendidikan Islam. emosional dan spiritual itu ada dalam diri manusia berada dalam Qalbu. intelektual (IQ) berada di wilayah otak yang karenanya terkait dengan kecerdasan otak, rasio, nalar intelektual, kecerdasan emosional (EQ) mengambil wilayah di sekitar emosi diri seseorang yang karenanya lebih mengembangkan emosi supaya cerdas,
168 tidak cenderung marah, sedangkan kecerdasan spiritual (SQ) mengambil tempat seputar jiwa, hati/qalbu yang merupakan wilayah spirit yang karenanya dikenal dengan The Souls Intelligence, kecerdasan ruhani yang menjadi hakikat kecerdasan spiritual. Gambar. 5.1 Impikasi EQ, SQ dalam Pendidikan Islam Harus Sesuai Dengan Visi Dan Misi Manusia Fitrah (tauhid) Khalifah Fil ardh (tugas utama) Independensi Hamba Allah (abid) (tugas utama) IQ, EQ dan SQ (Instrumen eksistensi)
169 B. Saran Berdasarkan penelitian dengan judul Konsepsi Kcerdasan Emosional dan Spiritual Anak dalam Perspektif Pendidikan Islam, penulis memberikan saran-saran kepada para pembaca yang budiman dalam mengaktualisasikan potensi kecerdasan anak dalam pendidikan Islam supaya didesain untuk menjawab tantangan zaman diera globalisai tersebut, diantaranya: a. Upaya untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa mulailah dengan mendidik dengan hati yang tulus ikhlas, dengan nilai-nila spiritual yang dijadikan dasarnya. b. Pendidikan harus mengintegralkan seluruh potensi kecerdasan anak, supaya tercapai tujuan pendidikan Islam. c. Pendidikan Islam harus bisa menuju tercapainya visi dan misi hidup manusia sebagai hamba Allah dan sebagia Khalifah Allah dibumi. d. Pendidikan Islam supaya bisa menghantarkan pada umat yang rahhmatan lil alamin sesuai dengan misi Rasul diutus Allah. e. Pendidikan Islam harus menuju pada prinsip integral-holistik sehingga mampu menjawab tantangan zaman yang semakin komplek.