BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. anak, dikeluargalah anak mendapat bimbingan dan pembinaan dari segala macam

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan baik bagi anak maupun bagi masyarakat. 2. berupaya untuk mencetak individu-individu yang berkualitas, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah memberikan dorongan agar manusia menuntut ilmu, itu

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilaksanakan di Negara kita bertujuan mencerdaskan

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah Swt. pada Q.S. al-mujadalah ayat 11, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah sesuatu yang penting dan dianggap pokok dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu sangat wajar dan tepat kalau bidang pendidikan termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya. Pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, material dan spiritual. 1 Sebagai sarana dalam mencerdaskan bangsa termaktub dalam Undang- Undang Dasar 1945, pasal 31 ayat 1 dan 2 yang berbunyi sebagai berikut: 1. Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. 2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. 2 Selanjutnya dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 3 dinyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dari membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi dasar peserta didik agar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 1 Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktoral SekolahLanjutan Tingkat Pertama, 2002), h. 1-2 2 Undang-Undang Dasar 1945, (Surabaya: Apollo, tth.), h. 9 1

2 berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut jelas bahwa yang dikehendaki pemerintah dalam bidang pendidikan adalah meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan matang dalam perkembangan fisik dan mental serta mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang banyak. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka madrasah sebagai salah satu lembaga formal dari pelaksanaan pendidikan mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam merealisasikannya. Untuk itulah maka kepala madrasah harus dapat meningkatkan kinerja para guru-guru sebagai bawahannya. Sebab berhasil tidaknya pendidikan di madrasah juga tergantung kepada guru-guru. Sebagai atasan dari guru-guru, kepala madrasah dapat meningkatkan kinerja mereka melalui berbagai upaya meliputi pemberian contoh teladan yang baik, penempatan (pemberian tugas) yang tepat, pemberian motivasi, serta melaksanakan pembinaan dan pengembangan. Semakin baik upaya yang dilakukan kepala madrasah maka akan semakin meningkat pula kinerja para guru dalam mengajar atau menjalankan tugasnya, demikian juga sebaliknya berlaku hal yang sama. Upaya kepala madrasah yang efektif tentu akan mempengaruhi kinerja guru, sehingga guru menjadi bersemangat dalam menjalankan tugasnya dan mampu menunjukkan prestasi kerja. Hal ini disebabkan guru merasa mendapat perhatian, rasa aman, dan pengakuan atas prestasi kerjanya, yang pada akhirnya membawa 3 Undang-undang RI No.20 Tahun 2003, Tentang system Pendidikan Nasional, (Bandung: Cipta Umbara, 2003), h. 7

3 pekerjaannya dapat dilakukan secara baik dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan dan memuaskan. Selain itu tugas guru adalah membantu siswa dalam memperbaiki proses belajar mengajar di madrasah dilihat sebagai suatu sistem. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar apabila guru berhasil mengelola kelas. Pengelolaan kelas akan berhasil jika tugas itu mendapatkan kontribusi (sumbangan) dari berbagai faktor pendidikan di madrasah, dan guru memperoleh kebutuhannya sebagaimana layaknya. Kepala madrasah diharapkan mampu memberikan dorongan terhadap kinerja guru terutama menyangkut tugas pokok guru seperti mempersiapkan perangkat pembelajaran, misalnya pembuatan silabus, program semester dan tahunan, pembuatan RPP, dan lembar penilaian atau evaluasi. Disamping itu kualitas kepemimpinan kepala madrasah juga sangat diperlukan, oleh karena itu maka, selalu ditekankan pentingnya kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh kepala madrasah, yaitu conceptual skills, human skills, dan technekal skills, dengan memiliki keterampilan dasar tersebut, kepala sekolah diharapkan mampu dalam hal (1) menentukan tujuan sekolah (2) mengorganisasi atau mengatur sekolah (3) menanamkan pengaruh atau kewibawaan kepemimpianannya (4) memperbaiki pengambilan keputusan (5) melaksanakan perubahan atau perbaikan pendidikan. 4 Seorang guru dalam mengerjakan tugasnya dengan baik, seringkali ditentukan oleh penilaian terhadap kinerjanya. Penilaian tidak hanya dilakukan untuk membantu mengawasi sumber daya organisasi namun juga untuk mengukur tingkat 4 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 349

4 efisiensi penggunaan sumber daya yang ada dan mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki. Penilaian terhadap kinerja merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja guru, bagian-bagian yang menunjukkan kemampuan guru yang kurang dapat diidentifikasi, diketahui sehingga dapat ditentukan upaya untuk meningkatkan kinerjanya. Pelaksanaan pengawasan tidak saja dilakukan oleh pengawas yang ditunjuk, tetapi juga harus dilaksanakan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin di lembaga pendidikan memiliki kewajiban memberikan pembinaan kepada guru dan melakukan pengawasan serta penilaian terhadap kinerja mereka. Mengenai hal tersebut di atas Rasulullah saw bersabda: ح د ث ن ا م س د د ح د ث ن ا ي ي ع ن ع ب ي د اهلل ق ال ح د ث ن ن اف ع ع ن ع ب ي د اهلل ر ض ي اهلل ع ن و أن ر س ول اهلل ص ل ى اهلل ع ل ي و و س ل م ق ال ك ل ك م ر اع ف م س ئ ول ع ن ر ع ي ت و ف األ م ي ر ال ذ ي ع ل ى الن اس ر اع و ى و م س ئ ول ع ن ه م و الر ج ل ر اع ع ل ى أى ل ب ي ت و و ى و م س ئ ول ع ن ه م و ال م ر أة ر ع ي ة ع ل ى ب ي ت ب ع ل ه ا و و ل د ه و ى ي م س ئ ول ة ع ن ه م و ل ع ب د ر اع ع ل ى م ال س ي د ه و ى و م س ئ ول ع ن و أال فك ل ك م ر اع و ك ل ك م م س ئ ول ع ن ر ع ي ت و د ي ن ار )أخرجو البخاري ىفكتاب العتق بابكر اىية التطاول على الرقيق وقولو عبدي أو أميت( 5 Hadits di atas menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus bertanggung jawab dalam memimpin bawahannya dengan sebaik-baiknya dan itu akan menjadi evaluasi bagi dirinya dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Guru dalam hal ini juga harus patuh dan taat pada aturan-aturan dan kebijakan yang dibuat oleh pimpinan di madrasah, agar proses belajar mengajar 5 Abidin Ja far dan M. Noor Fuady, Hadits Nabawi.Memuat 50 Hadits-Hadits Nabi SAW Sesuai dengan Silabus Fakultas Tarbiyah, (Banjarmasin: Antasari Press, 2008), h. 109

5 dapat trecapai sesuai yang direncanakan sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah Swt dalam surah An-Nisa ayat 59 yang berbunyi: ي اأ ي ه اال ذ ي ن آم ن و ا أ ط ي ع و ااهلل و أ ط ي ع و االر س و ل و أ و ل ا أل م ر م ن ك م ج ف إ ن ت ن ا ز ع ت م ىف ش ئ ف ر د و ه إ ل اهلل )۵۹ و الر س و ل إ ن ك ن ت م ت ؤ م ن و ن ب اهلل و ا لي و م ا آلخ ر ط ل خ ي ر و أ ح س ن ت و ي ال. )النساء Kepala madrasah dalam hal ini harus benar-benar membina tenaga pendidik atau guru dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepala madrasah dapat langsung membantu guru mengembangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan pengajaran yang ditentukan bagi murid-muridnya. Baik peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar juga memberikan bimbingan bagi guru yang mengalami kesulitan atau kendala dilapangan serta motivasi. Sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja guru-guru, kualitas pembelajaran dapat semakin meningkat. Berdasarkan hasil pengamatan sementara di Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin, kelas X terdiri dari 6 kelas yaitu mulai dari kelas X A sampai kelas X F. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk memilih di kelas X F Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin, karena penulis berasumsi bahwa siswasiswa di kelas X A adalah orang-orang yang memiliki prestasi yang tinggi, sedangkan siswa-siswa di kelas X F adalah orang-orang yang terseleksi dari kelas X A tersebut. Agar siswa-siswa di kelas X F dapat bersaing dengan siswa-siswa di kelas X A maka di perlukan guru-guru yang kretif dalam mengelola kelas. Pengelolaan kelas akan berhasil jika tugas itu mendapatkan perhatian dari kepala

6 madrasah, dan kepala madrasah berusaha untuk memenuhi kebutuhan para guru sebagaimana layaknya, agar kinerja guru-guru dapat meningkat. Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis tertarik mengadakan penelitian dengan mengangkat judul Upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin. B. Alasan Memilih Judul Adapun alasan penulis memilih judul diatas dalam penelitian ini adalah: 1. Kepala madrasah adalah seorang pemimpin disebuah lembaga pendidikan Islam. Dia adalah orang yang bertanggung jawab terhadap maju dan mundurnya sebuah madrasah. Oleh sebab itu, dia harus mampu melakukan berbagai upaya untuk memajukan dan meningkatkan mutu madrasah yang dipimpinnya. 2. Berhasil tidaknya upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam memajukan madrasah juga tergantung kepada guru-guru. Sebagai atasan dari guru-guru, kepala madrasah dapat meningkatkan kinerja mereka melalui berbagai upaya. C. Penegasan Judul dan Batasan Penelitian Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap judul di atas, maka penulis merasa perlu untuk mengemukakan definisi yang ada dalam judul, yaitu:

7 1. Upaya Upaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti usaha untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan lain sebagainya. 6 Yang penulis maksud upaya disini yaitu segala usaha yang dilakukan oleh kepala madrasah untuk mencapai suatu maksud dalam rangka memecahkan suatu persoalan agar dapat di cari jalan keluarnya dari permasalahan tersebut. 2. Kepala madrasah Kepala sekolah menurut Wahjosumidjo dapat didefinisikan sebagai: seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. 7 Yang dimaksudkan kepala madrasah adalah orang yang pada saat ini memimpin Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin. 3. Kinerja guru Kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 8 Yang dimaksud penulis kinerja guru disini adalah kemampuan kerja dari guru-guru di kelas X F dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik agar dapat mencapai tujuan dari pendidikan yang dilaksanakannya. 6 Morliono M. Anton, Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 995 7 Wahjosumidjo, Op. Cit., h. 83 8 Umiarso, Abd. Wahab, Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 119

8 Dengan demikian yang dimaksud dengan judul di atas adalah segala upaya yang dilakukan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin untuk meningkatkan kemampuan kerja guru-guru di kelas X F dalam menjalankan tugasnya agar tujuan dari proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui beberapa usaha seperti: memberi contoh teladan yang baik, penempatan (pemberian tugas) yang tepat, pemberian motivasi, dan melaksanakan pembinaan dan pengembangan guru. Melalui berbagai usaha tersebut diharapkan kinerja guru-guru yang mengajar di Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin dapat meningkat yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan mutu madrasah. D. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi fokus penelitian adalah: 1. Bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di kelas X F pada Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di kelas X F pada Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui bagaimana Upaya Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Kelas X F Pada Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin.

9 2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di kelas X F pada Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin? F. Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini penulis harapkan dapat berguna antara lain adalah untuk: 1. Memberikan informasi, kajian, pertimbangan, dan masukan bagi penyelenggara pendidikan pada Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin. 2. Dapat menambah bahan kajian, khususnya mengenai upaya peningkatan kinerja guru pada Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin dan swasta di Kalimantan Selatan. 3. Memberikan informasi atau bahan pertimbangan bagi para peneliti yang akan mengadakan penelitian secara mendalam. 4. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis, khususnya tentang upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru dalam lembaga pendidikan pada Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin. 5. Sebagai bahan kajian atau khazanah ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan pada perpustakaan perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini berdasarkan buku padoman penulisan skripsi IAIN Antasari Banjarmasin, yang terdiri dari:

10 BAB I Pendahuluan yang berisi latar belakang, alasan memilih judul, penegasan judul dan batasan penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II Landasan Teoritis yang memuat tentang kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan, syarat-syarat kepala sekolah, peran kepala sekolah, upayaupaya kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, faktor-faktor yang mempengaruhi kepala madrsah dalam meningkatkan kinerja guru. BAB III Metode Penelitian yang terdiri dari subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data. BAB IV Laporan Hasil Penelitian yang berisi gambaran umum lokasi penelitian, diskripsi data, dan analisis data. Bab V Penutup yang isinya simpulan dan saran