PENGETAHUAN PASIEN DENGAN GASTRITIS TENTANG PENCEGAHAN KEKAMBUHAN GASTRITIS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TERHADAP PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI RANITIDIN DAN ANTASIDA DI PUSKESMAS S. PARMAN BANJARMASIN

Satuan Acara penyuluhan (SAP)

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dan pola konsumsi makanan, sehingga banyak timbul masalah kesehatan, salah

BAB I PENDAHULUAN. makanan dicerna untuk diserap sebagai zat gizi, oleh sebab itu kesehatan. penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari (Hirlan, 2009).

PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1-2 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

PENGARUH IKLAN AUDIO TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GASTRITIS PADA PENDERITA GASTRITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan beberapa faktor atau pun kondisi setempat antara lain faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. paling sering terjadi. Peningkatan penyakit gastritis atau yang secara umum

BAB 1 PENDAHULUAN. sering terjadi akibat ketidakteraturan makan, misalnya makan terlalu banyak,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari hari, yang bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan

BAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak

Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Asam Mefenamat, Pasien Poli Gigi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu masalah kesehatan yang kita hadapi sekarang ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kasus-kasus penyakit tidak menular yang banyak disebabkan oleh gaya

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN AMOXICILLIN SIRUP KERING PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI KAPIH SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa. Gastritis atau dikenal dengan sakit maag merupakan. oleh faktor iritasi dan infeksi (Rahma, 2013).

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

POLA MAKAN SEHARI-HARI PENDERITA GASTRITIS

PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT GASTRITIS PADA SISWA DI SMAN 1 SOOKO MOJOKERTO ROSI HERDIANTO SUBJECT: Perilaku, Gastritis, Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani, manusia mempunyai

Keluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya?

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PARA ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN COTRIMOXAZOL SUSPENSI PADA ANAK DI PUSKESMAS KAYU TANGI BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN DI PUSKESMAS GULAI BANCAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

BAB I PENDAHULUAN. disikapi dengan baik. Perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan telah

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN JENIS GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN DI PUSKESMAS BONE-BONE KECAMATAN BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dispepsia kronis merupakan keluhan nyeri atau rasa tidak nyaman yang berpusat

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. paling mengangguan kesehatan dan sering dijumpai di klinik karena diagnosanya

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

PENGETAHUAN PENDERITA GOUT ARTRITIS TENTANG TERAPI OLAHRAGA GOUT ARTRITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGETAHUAN LANSIA TENTANG GOUT

GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. peradangan pada mukosa lambung. Gejala umum pada penyakit gastritis yaitu

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

GAMBARAN KEJADIAN GASTRITIS DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar sekitar 1,8-2,1 juta

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Pencegahan Gastritis Pada

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

PENGETAHUAN TENTANG POLA MAKAN YANG BENAR DAN SIKAP DALAM MENCEGAH KEKAMBUAHAN GASTRITIS KRONIS. Di Wilayah Kerja Puskesmas Mlarak, Ponorogo

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. gangguan mual-mual, perut keras bahkan sampai muntah (Simadibrata dkk,

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GASTRITIS RAWAT INAP DI RSUD SUKOHARJO

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG UPAYA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN ASMA BRONKHIAL. Di Ruang Poli Paru RSUD Dr.

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN

ABSTRAK. Kata kunci: Faktor pencetus, Gastritis. Abstrack

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU

Hubungan Lama Sakit Diabetes Melitus dengan Pengetahuan Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Non Ulkus. (Studi Awal)

Transkripsi:

PENGETAHUAN PASIEN DENGAN GASTRITIS TENTANG PENCEGAHAN KEKAMBUHAN GASTRITIS Suryono, Ratna Dwi Meilani Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Gastritis adalah suatu penyakit akibat proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung, Penyakit gastritis bisa menyebabkan ulkus pada lambung, gastritis merupakan penyakit yang cenderung mengalami kekambuhan dengan gejala seperti nyeri ulu hati, mual dan muntah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengetahuan pasien terhadap pengertian, penyebab, tanda gejala, obat obatan, dan pencegahan kekambuhan penyakit gastritis. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian pasien gastritis yang berobat ke Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri sebanyak 18 pasien dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan pasien tentang pencegahan kekambuhan penyakit gastritis di Puskesmas Bendo, yaitu terdiri dari 18 responden dimana pengetahuan responden yang dikatakan baik sebanyak 4 responden (22%), cukup 6 responden (33%) dan kurang 8 responden (45%).Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang pencegahan kekambuhan gastritis. Dari hasil penelitian maka disarankan bagi tenaga kesehatan untuk tetap memberikan informasi dan motivasi kepada setiap pasien maupun keluarga tentang pencegahan kekambuhan gastritis yang lebih luas. Kegiatan ini dapat dilaksanakan pada saat konseling maupun pada saat memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Kata kunci : Pengetahuan, Pencegahan Kekambuhan Gastritis ABSTRACT Gastritis is a disease about inflammation process of mucosa layer and sub mucosa of flank, gastritis disease can to be ulkus in flank, gastritis is a disease to that inclined suffer a relapse with indication such as painful pit of the stomach, nausea and vomit. The purpose of this research to get description patients knowledge about understanding, reason, signs symptoms, medicines, and prevent surfer a relapse of gastritis disease. Research design is used descriptive research. The population in this research is a part gastritis patients to take medicine to Bendo Public Health Center. They are 18 patients with use accidental sampling technique. The results shows that knowledge patient about preventing to have a relapse gastritis disease in Bendo Public Health Center, there are18 respondence which good knowledge respondence are 4 respondence (22%), quiete 6 respondence (33%), and less 8 respondence (45%). So we can conclude that big part of patiens are less knowledge about preventing to have a relapse gastritis disease. From the research is sugestioned for healthy staff to give information and motivation for patients and family about preventing to have a relapse more wide. This activity can do in concelling although when we give of nursing care to patient. Key words : Knowledge, Preventing to have a relapse gastritis Jurnal AKP 34 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

PENDAHULUAN Gastritis atau Dyspepsia atau istilah yang sering dikenal oleh masyarakat sebagai maag atau penyakit lambung adalah kumpulan gejala yang dirasakan sebagai nyeri ulu hati, orang yang terserang penyakit ini biasanya sering mual, muntah, rasa penuh, dan rasa tidak nyaman (Misnadiarly, 2009). Gastritis dapat terjadi tiba tiba (gastritis akut) atau secara bertahap (gastritis kronis). Kebanyakan kasus gastritis tidak secara permanen merusak lambung tetapi seseorang yang menderita gastritis sering mengalami serangan kekambuhan yang mengakibatkan nyeri ulu hati (Ehrlich, 2011). Gastritis akut merupakan suatu peradangan permukaan mukosa lambung dengan kerusakan pada superfisial sedangkan gastritis kronis merupakan peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun, resiko terjadinya kanker gastrik yang berkembang dikatakan meningkat setelah 10 tahun gaatritis kronik. Perdarahan mungkin terjadi setelah satu episode gastritis akut atau dengan luka yang disebabkan oleh gastritis kronis (Deden, 2010). Gastritis merupakan penyakit yang cenderung mengalami kekambuhan sehingga menyebabkan pasien harus berulang kali untuk berobat. Salah satu penyebab kekambuhan gastritis adalah karena minimnya pengetahuan pasien dalam mencegah kekambuhan gastritis. Di Indonesia menurut WHO (2012) angka kejadian gastritis mencapai 40,8% pada beberapa daerah dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa pendududuk. Selain itu pada tahun 2007 penyakit gastritis menempati urutan kelima dengan jumlah penderita 218.872 dan kasus kematian 899 orang (icha,2012). Di wilayah Jawa Timur jumlah penderita gastritis periode Januari-Juni 2013 sebanyak 27.656 orang. Di wilayah Kabupaten Kediri Tahun 2012 gastritis dan duodenitis menempati urutan ke-5 dengan jumlah 18902 jiwa dan pada bulan Januari - Maret 2013 terdapat 9793 jiwa dan kasus ulkus peptik sebanyak 5089 jiwa. Di Puskesmas Bendo gastritis menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak dengan 324 pasien dari data bulan Januari Juni 2013. Dari data tersebut ditemukan bahwa adanya pengulangan nama lebih dari 1 kali dengan penyakit yang sama pasien sehingga dapat disimpulakan jika mereka sering datang ke puskesmas untuk berobat. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan 10 pasien gastritis di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri didapatkan 5 orang (50%) mempunyai pengetahuan kurang, 2 orang (20%) mempunyai pengetahuan cukup dan 3 orang (30%) mempunyai pengetahuan baik dan dari 10 pasien tersebut 7 pasien diantaranya cenderung mengalami kekambuhan. Dengan begitu berarti masih kurangnya pengetahuan mereka dalam melakukan pencegahan kekambuhan gastritis. Tingginya angka kejadian gastritis dipengaruhi oleh beberapa faktor secara garis besar penyebab gastritis dibedakan atas zat internal yaitu adanya kondisi yang memicu pengeluaran asam lambung yang berlebihan, dan zat eksternal yang menyebabkan iritasi dan infeksi. Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme perlindungan dalam lambung mulai berkurang sehingga menimbulkan peradangan (inflamasi). Kerusakan ini ini bisa disebabkan oleh gangguan kerja fungsi lambung, gangguan struktur anatomi yang bisa berupa luka atau tumor, jadwal makan yang tidak teratur, konsumsi alkohol atau kopi yang berlebih, gangguan stres, merokok, pemakaian obat penghilang nyeri dalam jangka panjang dan secara terus menerus, stres fisik, infeksi bakteri Helicobacter pylori (Sarasvati dkk, 2010). Helicobacter pylori merupakan penyebab utama penyakit gastritis. Menurut penelitian, gastritis yang dipicu bakteri ini bisa menjadi gastritis menahun karena Helicobacter pylori dapat hidup dalam waktu yang lama dilambung manusia dan memiliki kemampuan mengubah kondisi lingkungan yang sesuai dengan lingkungannya sehingga Helicobacter pylori akan mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di sekitar epigastrium. Komplikasi yang dapat Jurnal AKP 35 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

timbul dari gastritis, yaitu gangguan penyerapan vitamin B12, menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. Gastritis kronis jika dibiarkan tidak terawat, akan menyebabkan ulkus peptik dan pendarahan pada lambung. Serta dapat meningkatkan resiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung (Made, 2013). Adapun kasus dengan penyakit gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh kalangan masyarakat sehinnga harus berupaya untuk mencegah agar tidak terjadi kekambuhan. Mengingat besarnya dampak buruk dari penyakit gastritis, maka perlu adanya suatu pencegahan atau penanganan yang serius terhadap bahaya komplikasi gastritis. Upaya untuk meminimalkan bahaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kesadaran masyarakat tentang hal- hal yang dapat menyebabkan penyakit gastritis, misalnya makan makanan pedas dan asam, stres, mengkonsumsi alkohol dan kopi berlebihan, merokok, mengkonsumsi obat penghilang nyeri dalam jangka panjang. Meskipun kekambuhan dapat dicegah dengan obat namun dengan mengurangi faktor penyebabnya dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kekambuhan. Mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah buahan membantu melancarkan kerja pencernaan. Makan dalam jumlah kecil tetapi sering, dan minum air putih untuk membantu menetralkan asam lambung. Dengan upaya tersebut diharapkan prosentase gastritis menurun. Berdasarkan uraian tersebut di atas disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Bendo Pare kurang mengetahui tentang pencegahan kekambuhan gastritis sehingga berdasarkan hal tersebut maka peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan pasien tentang pencegahan kekambuhan gastritis. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien Gastritis di Puskesmas Bendo, yang jumlahnya diambil berdasar rata-rata kunjungan pasien dalam satu bulan yaitu sebesar 54 orang. Sampel penelitian terdiri atas 18 orang yang ditentukan dengan teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner penelitian yang disusun oleh peneliti. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif. HASIL 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia responden pada penelitian di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri bekisar antara 25 tahun, usia 25 40 tahun, dan 40 tahun yang dilihat pada tabel : Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan usia di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri tahun 2014 No Usia Jumlah Prosentase 1 < 25 tahun 4 23 % 2 25 40 tahun 9 50 % 3 > 40 tahun 5 27 % 4 TOTAL 18 100 % Berdasarkan tabel 1 diketahui sebagian besar reponden berumur 25-40 tahun sebanyak 9 responden. Jurnal AKP 36 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan terakhir responden pada penelitian di Puskesmas Bendo yang terdiri dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas Bendo Kabupaten No Pendidikan Jumlah Prosentase 1 SD 7 38 % 2 SMP 7 38% 3 SMA 4 24% 4 TOTAL 18 100 % Dari tabel 2 menunjukkan dari 18 responden, rata rata pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dengan prosentase 38%. 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di Puskesmas Bendo Kabupaten No Pekerjaan Jumlah Prosentase Berdasarkan tabel 3 diketahui sebagian besar responden bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 6 responden. 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Sumber Informasi Jenis sumber informasi yang didapat oleh responden di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri Tabel 4 Karakteristik berdasarkan jenis sumber informasi yang didapat di Puskesmas Bendo Kabupaten No 1 Sumber Informasi Media Elektronik Jumlah Prosentase 2 11% 2 Media Cetak 2 11% 3 Teman 6 33 % 4 Tenaga Kesehatan 8 44 % 5 TOTAL 18 100% Berdasarkan tabel 4 diketahui sebagian besar mendapat informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 8 responden. 1 Tani 6 33% 2 IRT 4 22% 3 Pelajar 1 6% 4 Swasta 5 28% 5 Wiraswasta 2 11% 6 TOTAL 18 100 % Jurnal AKP 37 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

5. Pengetahuan pasien tentang pencegahan kekambuhan gastritis Tabel 5. Tabel Pengetahuan pasien tentang pencegahan kekambuhan gastritis di Puskesmas Bendo Kabupaten No. Pengetahuan Jumlah Prosentase 1 Baik 4 22% 2 Cukup 6 33% 3 Kurang 8 45% TOTAL 18 100 % Berdasarkan tabel 5 diketahui hampir dari setengah responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 8 responden. PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 5 diketahui dari total 18 responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 4 responden (22%), pengetahuan cukup yaitu sebanyak 6 responden (33% ), pengetahuan kurang yaitu sebanyak 8 responden (45%). Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap suatu objek terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003). Hal ini dapat di lihat dari faktor yang melatarbelakangi responden seperti pekerjaan, pendidikan, usia dan sumber informasi sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan dan sosial budaya. Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmojo (2003)Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Dengan sebagian berpendidikan rendah akan mempengaruhi kemampuan dalam menerima informasi. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi (Nursalam, 2003 ). Dapat di buktikan dari hasil penelitian bahwa yang berpendidikan SD pengetahuan yang kurang lebih besar dari pengetahuan cukup. Sedangkan untuk pendidikan SMA tingkat pendidikan rata - rata responden memiliki pengetahuan baik. Sehingga dapat disimpulakan pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Selain faktor pendidikan diatas ada faktor informasi dan hubungan sosial. Bila dihubungkan dari informasi ternyata seluruh responden sudah memperoleh informasi mengenai gastritis yaitu dari tenaga kesehatan, meskipun demikian ternyata hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang dalam hal pencegahan kekambuhan gastritis ini dikarenakan kurangnya informasi yang lebih luas tentang gastritis. Selain itu faktor hubungan sosial juga dapat menambah pengetahuan. Individu yang yang dapat berinteraksi antara satu secara kontinyu akan lebih terpapar informasi (Notoatmodjo, 2003). Sebagian responden Jurnal AKP 38 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016

bekerja sebagai petani dan swasta sehingga pada saat mereka bekerja dan berinteraksi dengan orang lain maka akan lebih terpapar informasi daripada yang hanya dirumah atau yang tidak bekerja tanpa berinteraksi dengan orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan pokok maupun kebutuhan sekunder keluarga dengan status ekonomi yang baik akan mudah tercukupi dibanding dan lebih mudah mengakses informasi dengan keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi pengetahuan yang termasuk kebutuhan sekunder (Notoatmodjo, 2003). Ditinjau dari pekerjaan, responden yang pekerjaanya Wiraswasta memiliki pengetahuan yang lebih baik dibandingkan responden yang bekerja sebagai petani dan yang tidak bekerja. Wiraswasta memiliki status ekonomi yang lebih baik dari responden yang bekerja sebagai petani dan tidak bekerja. jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi mempengaruhi pengetahuan seseorang dalam berbagai hal. Oleh karena itu pentingnya informasi dari tenaga kesehatan kepada masyarakat khususnya tentang gastritis agar masalah gastritis dapat diatasi sedini mungkin. SIMPULAN Kesimpulan penelitian ini adalah : Dari 18 responden hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Pasien Dengan Gastritis Tentang Pencegahan Kekambuhan Gastritis di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri Tahun 2014 kami simpulkan dengan kriteria pengetahuan baik yaitu sebanyak 4 responden (22%), pengrtahuan kurang yaitu sebanyak 6 responden (33%), pengetahuan kurang yaitu sebanyak 8 (45%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pasien tentang gastritis yang terbanyak adalah berpengetahuan kurang. KEPUSTAKAAN Andri, Wahyu.(2011). Maag dan Gangguan Pencernaan. Jakarta: PT Sunda Kelapa Pustaka Arikunto, Suharsini.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rhineka Cipta http://medicastore.com/penyakit/gastritis.html.20 12 (download 12 agustus 2013) Icha.(2012).Penyakit Gastritis.http://notermrspooh.blogspot.c om/2012/ 03/penyakit gastritis.html(download tanggal 21agustus 2013) Made dkk.(2013). Penyakit Hati, Lambung Usus, dan Ambeien. Yogyakarta : Nuha Medika Misnadiarly.(2009). Mengenal Penyakit Organ Cerna.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Notoatmodjo. Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta:Rineka Cipta Nursalam.(2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan). Jakarta: Salemba Medika Sarasvati dkk.(2010). Cara Holistik dan Praktis Atasi Maag. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer Tamsuri, Anas. (2006). Riset keperawatan. Kediri: Pamenang press Jurnal AKP 39 Vol. 7 No.2; 1 Juli 31 Desember 2016