BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu perpajakan khususnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Tim Dosen PPS (2008:20) menyatakan bahwa obyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memudahkan penulis menganalisis dan menarik kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya

METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Sebelum melakukan sebuah penelitian, harus terlebih dahulu dilakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Variabel bebas atau independent variabel dalam penelitian ini yaitu beban

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dahulu objek penelitiannya. Dengan demikian maka pembahasannya nanti dapat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitiatif. Pendekatan ini mempergunakan suatu teori sesuai dengan makna yang

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ditarik kesimpulannya. Objek penelitian yang diteliti terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dan mendatangkan devisa daerah Kota Bandung. Bandung terletak pada koordinat BT dan LS.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. tentang Analisis Rasio Likuiditas pada Koperasi Karyawan PT. PLN Cimahi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis variabel volume kredit dan pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sebagai variabel bebas (Independent Variable), sedangkan untuk variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek penelitian yang menjadi variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian seorang peneliti harus menetapkan

Menurut Sugiyono (2007:4) mendefinisikan Metode Penelitian sebagai. Sedangkan metode penelitian menurut Sujoko Efferin (2004:75) menyatakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui serta menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari kinerja keuangan dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul pengaruh profitabilitas terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan objek penelitian yang penulis teliti.

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. dan pelaksanaan penelitian (Nazir, 2003:84). Dalam penelitian ini penulis ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu alat penolong bagi peneliti untuk

Nama : Rizka Novri Hardiyanti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dyah Mieta Setyawati, SE.,MMSI

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Nasution (1995:40) adalah rencana tentang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Costing dan Variable Costing dimana biaya perhitungannya berdasarkan biaya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti memilih lokasi di Dinas Pendapatan. dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Indriantoro dan Supomo

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada PDAM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek Pada penulisan skripsi ini, adalah Analisis Modal

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mengenai perputaran aktiva terhadap profitabilitas. Menurut Sugiyono

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengaruh Struktur Modal (Capital Structure) Terhadap Laba per Lembar Saham

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kecukupan Modal. Dalam penelitian ini variabel bebas (independent variable)

BAB III. Objek dari peneltian ini adalah system pengendalian intern penerimaan kas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi. Objek Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada dasarnya harus dilakukan secara sistematis, berencana dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Majalengka. Objek dalam penelitian ini adalah efisiensi modal kerja yang diukur

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2009: 41), menyatakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai analisis kebangkrutan menggunakan metode Multiple Discriminant

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan Republik Indonesia mengatur asas desentralisasi,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELTIAN. mengenai arus kas operasi dan pengaruhnya terhadap harga saham. Objek pada

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:5) menjelaskan metode penelitian sebagai berikut:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung. Adapun pengertian objek penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Biaya Produksi susu dan

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian.

Transkripsi:

88 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu perpajakan khususnya perpajakan daerah yaitu mengenai penerimaan Pajak Reklame dan Pendapatan Asli Daerah. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah Pajak Reklame dengan pengukuran penerimaan pajak yang terdiri dari laju pertumbuhan (growth), daya pajak (tax effort), efisiensi (efficiency), efektivitas (effectivity), serta kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah. Unit analisis yang merupakan variabel terikat (dependent variable) adalah Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini dilakukan terhadap laporan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung tahun 2003 sampai dengan tahun. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Metode dapat diartikan sebagai suatu cara kerja untuk mencapai tujuan tertentu, agar dapat terkumpul data serta dapat mencapai tujuan penelitian itu sendiri. Sugiyono mengatakan bahwa: Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliabel, dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. (Sugiyono, 2006:1) Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

89 Menurut pendapat Sugiyono (2006:11) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Menurut Mohammad Nasir (2005:54) mengemukakan bahwa : Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Selain itu, penelitian deskriptif menurut Ronny Kountur (2005:105) adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif sebab data yang diperoleh merupakan data kuantitatif. Selanjutnya data yang diperoleh tersebut akan diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan menggunakan dasar-dasar teori yang telah dipelajari. Alasan penulis menggunakan metode ini karena tujuan metode ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran serta lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki kemudian disusun, dijelaskan, dianalisis dan akhirnya diperoleh kesimpulan. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan penerimaan dan analisis secara kuantitatif penerimaan pajak reklame di Kabupaten Bandung yang terdiri dari laju pertumbuhan (growth), daya pajak (tax effort), efisiensi (efficiency), efektivitas (effectivity) serta kontribusinya

90 terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung tahun 2003 sampai dengan tahun. Suharsimi Arikunto (2006:8) mengemukakan bahwa Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan. Penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui kontribusi penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory. Menurut Kerlinger yang dikutif oleh Sugiyono (2006:7), bahwa yang dimaksud dengan metode survey adalah : Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Menurut M. Nazir (2003:56) Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun daerah. Menurut David A. Aaker (2004:762) metode survey adalah A method of data collection, such as a telephone or personal interview. A mail survei, or any combination there of. Artinya metode pengumpulan data, seperti melalui telepon atau wawancara, survey melalui surat atau kombinasi diantaranya. Dalam penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik. Selain itu, Bentuk desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu time series design. Time series design adalah salah satu bentuk dari desain quasi eksperimen (Quasi Experimental Design). Menurut Sugiyono (2006:69) dalam time series design, kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest dengan maksud untuk mengetahui kestabilan

91 dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol. 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian menurut Sugiyono (2006:32) adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk memahami penggunaan variabel dan menentukan data apa yang akan diperlukan untuk memudakan dalam pengukuran variabel maka dalam penelitian ini diperlukan operasionalisasi variabel. Asep Hermawan (2006:118) mendefinisikan bahwa operasionalisasi variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel. Suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai variabel bebas (independent variable) dengan pengukuran penerimaan pajak yang terdiri dari laju pertumbuhan (growth), daya pajak (tax effort), efisiensi (efficiency), efektivitas (effectivity), serta kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Asli Daerah yang merupakan variabel terikat (dependent variable). Secara lebih rinci operasionalisasi masing-masing variabel dapat terlihat dalam Tabel 3.1 berikut.

92 Variabel Pajak Reklame TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Pajak atas Laju penyelenggaraan Pertumbuhan reklame. (Siahaan, 2005:323) Laju Pertumbuhan (Growth) : Kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya dalam memungut Pendapatan Asli Daerah. (Syafri Daud dalam Halim, 2004:162) Realisasi penerimaaan Realisasi tahun sebelumnya Daya Pajak (Tax Effort) : antara penerimaan pajak dengan kemampuan membayar pajak suatu daerah. (Simanjuntak dalam Halim, 2004:92) Efisiensi (Efficiency) : Alat yang dapat digunakan untuk mengukur hasil realisasi pajak untuk menutup biaya pemungutan yang bersangkutan. (Halim, 2002:130) Tax Effort Realisasi penerimaaan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Efisiensi pajak reklame tahun 2003- Biaya Pemungutan Realisasi penerimaan

93 Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Efektivitas (Effectivity) : Perbandingan atau rasio antara penerimaan dengan target pajak yang telah ditetapkan setiap tahunnya berdasarkan potensi yang sesungguhnya. (Simanjuntak dalam Halim, 2004:93) Efektivitas Realisasi penerimaan Target penerimaan Pendapatan Asli Daerah Pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan. (UU Nomor 33 tahun 2004 Pasal 1 Ayat 18) Laju Pertumbuhan (Growth) : Kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya dalam memungut Pendapatan Asli Daerah. (Syafri Daud dalam Halim, 2004:162) Elastisitas (Elasticity) : Tingkat kepekaan perubahan pajak jika terjadi perubahan pada pendapatan daerah. (Halim, 2004:95) Laju Pertumbuhan PAD tahun 2003- Realisasi PAD Realisasi PAD tahun sebelumnya Elastisitas PAD tahun 2003- Perubahan Realisasi PAD Perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

94 Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Kontribusi Pajak Reklame : Besarnya sumbangan dari penerimaan pajak terhadap pajak daerah dan PAD (Syafri Daud dalam Halim, 2002:163) Kontribusi terhadap pajak daerah Kontribusi terhadap PAD Realisasi penerimaan Realisasi penerimaan pajak daerah Realisasi Pendapatan Asli Daerah 3.2.3 Jenis dan Sumber Data Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta (Ridwan, 2004:106). Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Berdasarkan jenis dan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu (Husain Umar, 2002:64) atau data primer diperoleh secara langsung. Sedangkan data sekunder adalah data

95 yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya diperoleh dari pihak lain yang berasal dari bukubuku, literatur, artikel dan ilmiah-ilmiah (Husain Umar, 2002:84). Ada dua jenis data sekunder, yaitu data internal dan data eksternal. Yang termasuk data internal adalah data yang berasal dari dalam perusahaan, sedangkan data eksternal dapat berupa data yang dipublikasikan secara umum dan yang diperdagangkan (Jonathan Sarwono, 2005:37). Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2. TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA NO DATA SUMBER DATA JENIS DATA 1 Gambaran umum Kabupaten Badan Pusat Statistik Sekunder Bandung 2 Profil Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung 3 Alur mekanisme proses pelayanan Kabupaten Bandung 4 Anggaran dan realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung 5 Anggaran dan realisasi penerimaan pajak daerah Kabupaten Bandung 6 Anggaran dan realisasi penerimaan Kabupaten Bandung Tahun 2003-7 Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bandung tahun 2003- atas dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 8 Jumlah biaya pemungutan pajak rekame Di Kabupaten Bandung Sumber : Hasil pengolahan data 2008 Bandung Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Badan Pusat Statistik Bandung Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder

96 3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Menurut Sugiono (2006:72) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan pengertian populasi menurut Indriantoro dan Supomo (2002:115) Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Elemen-elemen atau unsur-unsur yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah dengan karakteristik yang akan diselidiki yaitu meliputi laju pertumbuhan, daya pajak, efisiensi, efektivitas, serta kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang menganalisis penerimaan Pajak Reklame dan Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2003 hingga. Pada langkah awal seorang peneliti harus menentukan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan populasi sasaran, yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian, kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Unit analisis menurut Suharsimi Arikunto (2002:116) adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung tahun 2003 sampai dengan tahun.

97 3.2.4.2 Sampel Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang representatif, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:109), yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2006:73), yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi diteliti, dalam hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Maka dari itulah peneliti mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Menurut Sugiyono (2006:73) : Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi itu harus benar benar mewakili. Singarimbun (1995:149) menyatakan bahwa : Tidak perlu meneliti semua individu dalam populasi, karena disamping memakan biaya yang sangat besar, juga membutuhkan waktu yang lama. Dengan meneliti sbagian populasi kita mengharapkan hasil yang didapat akan dapat menggambarkan hasil populasi yang bersangkutan. Pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang presentatif, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Sesuai dengan objek penelitiannya, sampel penelitian ini adalah laporan realisasi penerimaan Pajak Reklame dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung tahun 2003 sampai dengan tahun.

98 3.2.4.3 Teknik Sampling Freddy Rangkuti (2002:54) menyatakan bahwa: sampling adalah suatu cara mengumpulkan data dengan catatan sebagaian kecil dari populasi saja, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimat value). Sedangkan Menurut Sugiyono (2006:73) menyatakan bahwa: teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Menurut Suharsimi (2002:117) bahwa sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Sedangkan menurut Sugiyono (2006:78) purposive sampling yaitu teknik penelitian sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampling bertujuan ini memilih sampel yang representatif berdasarkan pertimbangan pengetahuan yang dimiliki. Jadi dalam hal ini peneliti bebas memilih unit sampling yang dikehendaki sepanjang memiliki gambaran yang sama. Oleh karena itu, peneliti mengambil laporan realisasi penerimaan Pajak Reklame dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung selama lima tahun terakhir sebagai sampel penelitian dengan tujuan agar hasil perhitungan secara analisis lebih representatif. 3.2.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan untuk keperluan penelitian dimana data yang terkumpul untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan teknik sebagai berikut :

99 1. Wawancara, yaitu sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung. Wawancara ini dilakukan kepada pihak Sub Dinas Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Bandung untuk memperoleh data mengenai profil Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung, mekanisme penerimaan pajak relame dan proses pelayanan perijian reklame di Kabupaten Bandung. 2. Studi Dokumentasi, yaitu dengan melakukan studi mengenai dokumendokumen berupa laporan PAD dan pajak daerah atau publikasi dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung. 3. Studi Literatur, yaitu pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang akan digunakan dan berfungsi sebagai landasan teoritis mengenai masalah yang diteliti dan juga menjadi dasar dalam melakukan analisis terhadap usaha untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti yaitu mengenai dan Pendapatan Asli Daerah. Hal ini dilakukan dengan cara membaca literatur-literatur, buku-buku, dan diktatdiktat yang berhubungan erat dengan topik yang dibahas dalam penulisan skripsi ini. 3.3 Teknik Analisis Data Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian. Proses analisis data penelitian umumnya terdiri atas beberapa tahap yaitu tahap persiapan, analisis deskriptif dan pengujian hipotesis (Nur Indrianto dan Bambang Soepomo, 2002:166).

100 Berdasarkan metode yang digunakan dalam penelitan maka dalam menganalisis atau mengolah data untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan, data yang telah diperoleh dari hasil penelitian akan penulis bandingkan dengan data-data yang ada dilapangan dan data-data dari kepustakaan, kemudian dianalisa untuk ditarik kesimpulan. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data yang telah diperoleh yakni analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif dipergunakan untuk memperoleh gambaran mengenai penerimaan dan pendapatan asli daerah, sedangkan analisis kuantitatif dalam perhitungan rumus perpajakan dipergunakan untuk mengetahui penerimaan yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung selama lima tahun pengamatan yaitu tahun anggaran 2003 sampai dengan. Kegiatan analisis data untuk mengetahui tentang kontribusi penerimaan terhadap pendapatan asli daerah dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut : 1. Membuat tabel target dan realisasi penerimaan tahun 2003 untuk menghitung laju pertumbuhan, daya pajak, efisiensi, efektivitas, dan kontribusi. 2. Membuat tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2003 untuk menghitung tax effort dan elastisitas PAD. 3. Membuat tabel biaya pemungutan tahun 2003 untuk menghitung efisiensi. 4. Membuat tabel target dan realisasi PAD tahun 2003 untuk menghitung laju pertumbuhan, elastisitas dan kontribusi penerimaan pajak reklame terhadap pajak daerah serta PAD.

101 5. Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dan menghitung rata-rata dengan menggunakan rumus-rumus perpajakan yaitu rumus laju pertumbuhan, daya pajak, efektivitas, efisiensi, elastisitas dan kontribusi penerimaan terhadap pajak daerah serta PAD. 6. Menginterprestasi data hasil perhitungan berdasarkan kriteria penafsiran yang digunakan masing-masing indikator agar diperoleh suatu kesimpulan. Adapun rumus perhitungan perpajakan yang dipergunakan untuk mengetahui penerimaan dan PAD yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bandung 2003 sampai dengan dan kontribusi pajak Reklame terhadap PAD terdiri dari : 1. Laju Pertumbuhan (Growth) Laju pertumbuhan menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya dalam memungut. Sumber : Syafri Daud dalam Halim (2004:162) Keterangan : Gx = Laju Pertumbuhan Pajak Reklame pertahun Xt = Realisasi Penerimaan Pajak Reklame pertahun X(t-1) = Realisasi Penerimaan Pajak Reklame tahun sebelumnya Skala pengukuran laju pertumbuhan didasarkan pada kriteria yang disusun dalam Tabel 3.3 berikut ini. TABEL 3.3 KRITERIA LAJU PERTUMBUHAN PAJAK Persentase Laju Pertumbuhan Kriteria 85% - 100% Sangat berhasil 70% - 85% Berhasil 55% - 70% Cukup Berhasil 30% - 55% Kurang berhasil Kurang dari 30% Tidak berhasil Sumber : Idirwan dalam Halim (:91)

102 2. Daya Pajak (Tax Effort) Daya pajak merupakan rasio antara penerimaan dengan kemampuan membayar pajak suatu daerah. Kemampuan membayar pajak dalam suatu daerah ditunjukkan oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sumber : Simanjuntak dalam Halim (2004:92) Syahputra (2006:5) menyatakan bahwa nilai daya pajak berkisar antara 0 sampai 1, semakin besar nilai daya pajak menunjukkan semakin besar kemampuan pemerintah daerah dalam menjaring dananya melalui pajak. 3. Efisiensi (Efficiency) Efisiensi merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur hasil realisasi untuk menutup biaya pemungutan yang bersangkutan. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan membandingkan antara biaya yang dikeluarkan untuk pemungutan atau pengelolaan pajak reklame dengan besarnya realisasi penerimaan. Sumber : Halim (2002:130) Efisiensi ini juga disebut oleh Goode dalam Kustiawan (2005:58) sebagai rasio biaya pemungutan (collection cost ratio). Dalam perhitungan efisiensi ini dikatakan efisien jika rasionya tidak melebihi 1%. TABEL 3.4 KRITERIA EFISIENSI Koefisien Elastisitas Kriteria E 1% Efisien E > 1% Inefisien Sumber : Goode dalam Kustiawan (2005: 59)

103 4. Efektivitas (Effectivity) Efektivitas adalah perbandingan atau rasio antara penerimaan dengan target yang telah ditetapkan setiap tahunnya berdasarkan potensi yang sesungguhnya. Sumber : Simanjuntak dalam Halim (2004:93) Dalam perhitungan efektivitas menurut Halim (2002:130) apabila rasio yang dicapai minimal satu atau 100% maka rasio efektivitas semakin baik, artinya semakin efektif. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil persentase efektivitas menunjukkan pemungutan semakin tidak efektif. Untuk mengukur nilai efektivitas secara lebih rinci digunakan kriteria berdasarkan Kepmendagri Nomor 690.900.327 Tahun 1994 tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan yang disusun dalam Tabel 3.5 berikut ini. TABEL 3.5 KRITERIA KINERJA KEUANGAN Persentase Kinerja Keuangan Kriteria Diatas 100% Sangat efektif 90% - 100% Efektif 80% - 90% Cukup efektif 60% - 80% Kurang efektif Kurang dari 60% Tidak efektif Sumber : Sraun (2005:24) 5. Elastisitas (Elasticity) Elastisitas adalah tingkat kepekaan perubahan PAD jika terjadi perubahan pada pendapatan daerah. Elastisitas menunjukkan kemampuan PAD untuk menghasilkan tambahan pendapatan agar dapat menutup kenaikan pengeluaran pemerintah.

104 Pengukuran elastisitas PAD dilakukan menurut Prakosa (2003:14) dengan membandingkan hasil penerimaan selama beberapa tahun dengan perubahan-perubahan dalam PDRB. Elastisitas = Perubahan Realisasi PAD x 100% Perubahan Produk Domestik Regional Bruto Sumber : Halim (2004:95) Kriteria elastisitas PAD didasarkan pada koefisien elastisitas yang disusun dalam Tabel 3.6 berikut ini. TABEL 3.6 KOEFISIEN ELASTISITAS Koefisien Elastisitas Kriteria E > 1 Elastis E = 1 Elastik Uniter E < 1 Inelastis Sumber : Halim (2004: 96) Dengan diketahui elastisitas PAD, dapat diketahui akibat dari perubahan PAD terhadap PDRB. Jika elastisitas > 1 berarti setiap ada perubahan dalam PDRB sebesar 1 persen akan mengakibatkan perubahan dalam PAD lebih besar 1 persen. Ini mengandung arti PAD tersebut elastis. Jika elastisitas PAD < 1 berarti setiap ada perubahan dalam PDRB sebesar 1 persen akan mengakibatkan perubahan dalam PAD lebih kecil dari 1 persen. Maka kondisi yang terjadi adalah PAD tersebut inelastis. Bila tingkat elastisitasnya meningkat maka akan semakin baik, karena berarti PDRB semakin berpengaruh terhadap PAD. Bila yang terjadi sebaliknya maka PDRB tidak mempunyai pengaruh yang kuat terhadap PAD, artinya bila terjadi perubahan pada PDRB tidak akan mempengaruhi PAD.

105 6. Kontribusi Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Untuk menghitung sumbangan dari penerimaan terhadap pajak daerah dan sumbangannya terhadap Pendapatan Asli Daerah maka menurut Syafri Daud dalam Halim (2002:163) digunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : X = Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Y = Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Z = Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Analisis ini digunakan untuk mengetahui kontribusi terhadap pajak daerah dan pendapatan asli daerah (PAD), dengan membandingkan hasil analisis tersebut dari tahun 2003 sampai tahun sehingga akan mendapatkan hasil analisis yang berfluktuasi dari kontribusi tersebut dan akan diketahui kontribusi yang terbesar dan yang terkecil dari tahun ke tahun. Apabila pengaruh kenaikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah semakin tinggi, maka akan mendorong peningkatan PAD hal ini akan membawa dampak yang baik bagi PAD. Bila yang terjadi adalah sebaliknya maka perlu dilakukan peningkatan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan PAD melalui. Kontribusi terhadap PAD kemudian dinilai berdasarkan kriteria yang telah disusun oleh Tim Litbang Depdagri Fisipol UGM tahun 1991 yang disusun dalam Tabel 3.7.

106 TABEL 3.7 KRITERIA KINERJA KEUANGAN Persentase Kinerja Keuangan Kriteria 0 10,00 Sangat Kurang 10,10 20,00 Kurang 20,10 30,00 Cukup 30,10 40,00 Sedang 40,10 50,00 Baik > 50,00 Sangat Baik Sumber : Tim Litbang Depdagri Fisipol UGM dalam Mariana (2005:26) Seperti telah diuraikan di atas bahwa penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif, maka teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian deskriptif adalah menggunakan tabel, grafik dan ukuran central tendency. Data-data deskriptif pada umumnya lebih mudah apabila digambarkan dalam bentuk grafik dan tabel. Adapun bentuk grafik yang digunakan tergantung pada skala variabelnya. Karena pada penelitian ini menggunakan skala variabel rasio, maka grafik yang harus digunakan adalah grafik histogram atau poligon. Sedangkan ukuran central tendency dalam menganalisis data deskriptif lebih dikenal dengan ukuran rata-rata.