BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN YAMAHA CRYPTON. Panjang langkah (L) : 59 mm = 5,9 cm. Jumlah silinder (z) : 1 buah

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB II TINJAUAN LITERATUR

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PERHITUNGAN. 4.1 Siklus Gabungan (dual combustion Cycle) Pada Turbocharger ini memakai siklus gabungan yang disebut juga

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : KK2 TEKNIK ELEKTRO

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

ANALISA DAYA DAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR MOBIL TOYOTA COROLA 1300 CC. Abstrak

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bakar 3.2 Hukum Utama Termodinamika Penjelasan Umum

BAB III LANDASAN TEORI


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Umum. 2.2 SIKLUS IDEAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

Spark Ignition Engine

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

PERHITUNGAN RANDEMEN VOLUMETRIS MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering

Variabel terikat Variabel kontrol Pengumpulan Data Peralatan Bahan Penelitian

Jika diperhatikan lebih jauh terdapat banyak perbedaan antara motor bensin dan motor diesel antara lain:

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Jurnal Teknik Mesin UMY

Pengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003

KATA PENGANTAR. Banda Aceh, Desember Penyusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti mesin uap, turbin uap disebut motor bakar pembakaran luar (External

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

BAB II DASAR TEORI. Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak yang bila bekerja dapat

PEMERIKSAAN EMISI GAS BUANG dan CEK KOMPRESI PADA. ENGINE TOYOTA KIJANG INNOVA di km. Laporan Tugas Akhir

BAB VI SIKLUS UDARA TERMODINAMIKA

BAB IV PENGUJIAN ALAT

MESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI MUHAMMAD SAYID D T REIGINA ZHAZHA A

UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI Kendaraan merupakan salah satu produk yang sangat di butuhkan semua masyarakat, baik sebagai alat transpotrasi maupun sebagai alat olah raga balap seperti yang di rencanakan ini. Sebagai mobil balap maka diperlukan beberapa syarat terutama kekuatan. Namun secara garis besar tersusun atas empat komponen utama, yaitu: 1. Rangka 2. Bodi 3. Rangkaian penghasil tenaga 4. Rangkaian penerus tenaga Gokart, secara garis besar sama hanya tanpa bodi dan sebagian besar komponennya berupa frame chassis, karena gokart merupakan kendaraan kecil yang digunakan untuk sirkuit balap dengan lintasan yang rata dan tikungantikungan dengan jarak dekat maka paling dibutuhkan oleh sebuah gokart adalah akselerasi yang ditentukan oleh rangkaian penghasil tenaga/mesin dan rangkaian penerus tenaga, serta kekuatan atau keamanan dari frame chassis gokart tersebut. FAKULTAS TEKNIK 8

Gambar 2.1 Gokart AutoCAD 2.1 Rangkaian penghasil tenaga (mesin) Struktur mesin dan Perancangan rangka sebagian besar adalah seni dalam hal mengakomodasi komponen komponen mesin. Seperti kita ketahui roda-roda memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi keadaan, jalan, udara dan sebagainya. Sumber dari luar yang menghasilkan tenaga disebut mesin. Untuk dapat bergerak kendaraan harus memiliki daya dorong yang cukup untuk melawan semua hambatan pada kendaraan. Gaya dorong ini terjadi pada roda penggerak kendaraan, yang ditransformasikan dari torsi mesin ke roda pengerak. FAKULTAS TEKNIK 9

Tentu saja syarat syarat teknis harus terpenuhi, sebagaimana struktur itu sendiri. Beberapa parameter perancangan yang penting untuk menentukan daya mesin yang dibutuhkan atau besaran mimimal daya dorong yang di butuhkan di pengaruhi oleh beban kendaraan dan fungsi kendaraan itu sendiri. Perancangan performa mesin ini adalah tidak terbatas, karena ini akan memusatkan pada petunjuk-petunjuk umum yang mengacu pada judul laporan ini sendiri dengan berdasarkan reori motor bensin. 2.2 Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang menggunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas yang kemudian di kompresikan didalam ruang bakar, dan yang dimaksud gas disini adalah campuran udara dan bensin. Umumnya perbandingan udara dan bensin adalah 15:1, tetapi idealnya adalah 12,5:1. Dengan adanya campuran bensin dan udara yang dikompresikan di dalam silinder dengan bantuan percikan bunga api dari busi maka tejadilah ledakan yang akan mendorong torak ke bawah dengan tenaga yang besar. Karena tenaga ini tidak bisa langsung digunakan maka tenaga ini diubah menjadi gerak putar. Bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder dan dikompresikan oleh torak sebagai tekanan mencapai 8-15 kg/cm 2, campuran bahan bakar dan udara dibakar oleh loncata bunga api dari busi di dalam silinder. Kecepatan pembakaran melalui campuran udara biasanya 10-25 m/dt. Suhu udara naik hingga 2000-2500 0 C dan tekanan mencapai 30-40 kg/cm 2. FAKULTAS TEKNIK 10

2.3 Siklus Motor 4 Langkah 2.3.1 Motor Bensin Pada siklus pembakaran motor otto dengan bahan bakar bensin di pengaruhi oleh Volume (V), tekanan (P) dan temperatur (T). Gambar 2.2 Diagram P-V Motor Bensin Keterangan : 1. Langkah 0-1 Pada langkah ini adalah sedang melakukan langkah isap dimana pada proses ini rekanan konstan. 2. Langkah 1-2 Langkah ini merupakan proses kompresi dimana campuran bahan bakar dan udara dikompresikan di dalam silinder sehingga terjadi penaikan temperatur, volume menjadi kecil dan tekanan pada silinder naik. 3. Langkah 2-3 FAKULTAS TEKNIK 11

Pada langkah ini adalah sedang melakukan proses pembakaran dan berlangsung sangat singkat sekali. Dengan terjadinya proses pembakaran ini terjadilah kenaikan, tekanan yang sangat cepat meskipun volume tetap. 4. Langkah 3-4 Langkah ini torak bergerak dari TMA ke TMB jadi proses ini merupakan proses usaha dimana temperatur dan tekanan menurun tetapi volume membesar. 5. Langkah 4-1 Pada langkah ini torak berada di TMB. Pada proses ini tekanan turun akan tetapi volume tetap. 6. Langkah 1-0 Langkah ini merupakan langkah buang dimana torak bergerak dari TMB ke TMA dimana sisa pembakaran ditekan keatas dan dikeluarkan melalui katup buang. Pada proses ini tekanan tetap meskipun volume diperkecil. 2.4 Perinsip Kerja Motor Bensin Motor bensin bekerja dengan gerak torak bolak- balik (bergerak naik turun). Menurut prinsipnya, motor bakar dibedakan menjadi 2 yaitu : Motor 2 langkah (2 tak) 4 langkah (4 tak) motor, tetapi yang akan kita uraikan adalah motor bensin 4 langkah. 2.4.1 Motor Bensin 2 Langkah Motor bensin 2 langkah adalah mesin yang proses pembakarannya lebih sederhana dari motor 4 langkah yaitu dilakukan pada satu kali putaran poros engkol yang berakibat dua kali langkah piston. Motor dua langkah mempunyai 2 langkah torak dalam satu pembakaran. Untuk memperoleh tenaga hanya FAKULTAS TEKNIK 12

2. Langkah Usaha (Langkah Kedua) Gas sisa pembakaran menekan piston sehingga akan bergerak kearah TMB, lubang pembuangan yang relative lebih dekat dengan TMA akan terbuka menyusul lubang pemasukan juga terbuka Ketika lubang pembuangan terbuka maka gas sisa pembakaran akan meuju saluran buang (knalpot), dan ketika lubang pemasukan terbuka maka campuran bahan bakar dan udara dari crankcase akan masuk silinder. Setelah sampai TMB maka proses (siklus) akan berulang. Pada siklus mesin dua tak ini, proses pembakaran tidak bias berlangsung relative sempurna seperti pada motor empat langkah, karena saat piston menekan campuran bahan bakar dan udara untuk proses pembakaran, saat itu sebenarnya campuran tersebur telah tercampur juga dengan gas sisa pembakaran sebelumnya yang belum sempat keluar lewat lubang pembuangan, maka campuran bahan bakar dan udara yang baru masuk silinder sebagia akan ikut keluar lewat lubang pembuangan tersebut bersama gas sisa pembakaran. 2.4.2 Motor Bensin 4 Langkah Pada mesin 4 langkah, torak bergerak bolak-balik dalam silinder dari Titik Mati Bawah (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB) sebanyak 4 kali atau 2 putar anengkol untu memenuhi 1 siklus kerja. Jarak yang di tempuh torak selama gerakan bolak-balik disebut dengan stroke atau langkah torak. Langkah-langkah yang terdapat pada motor bensin 4 langkah adalah langkah isap, kompresi, kerja, dan buang. FAKULTAS TEKNIK 14

1. Langkah Isap Torak bergerak kebawah, katup masuk membuka, katup buang menutup sehingga terjadi kevakuman pada waktu torak bergerak kebawah. Campuran bahan bakar dan udara mengalir kedalam silinder melalui lubang katup masuk. Campuran bahan bakar dan udara terhisap dari karburator, masuk keruang bakar dalam silinder. 2. Langkah kompresi Torak bergerak dari TMB ke TMA dimana kedua katup tertutup. Campuran bahan bakar dan udara yang ada didalam silinder di kompresikan sehingga tekanannya meningkat. 3. Langkah Usaha Bilamana torak sudah mencapai TMA, maka campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan dibakar dengan bunga api dari busi sehingga mengakibatkan tekanan naik hingga mencapai 30-40 kg/cm 2 dan torak terdorong kebawah. 4. Langkah Buang Gas bekas hasil sisa pembakaran dikeluarkan dari silinder, pembuangan gas berlangsung selama langkah buang bila torak bergerak ke atas dan katup buang terbuka. Peroses kerja di atas bekerja berulang-ulng sehingga menghasilkan tenaga putar. Untuk lebih jelas kita lihat gambar proses kerja motor bensin 4 langkah di bawah ini. FAKULTAS TEKNIK 15

Gambar 2.4. Proses kerja motor bensin empat langkah Sumber : http://www.bankspower.com 2.5 Kontruksi Motor Bensin Mesin bensin terdiri dari mesin itu sendiri dan berbagai macam alat bantu lainnya. Sedangkan mesin itu sendiri terdiri dari, blok silinder, kepala silinder, torak, poros engkol, dan mekanisme katup. Adapun alat bantu lainnya pada mesin untuk mendukung kerja mesin. Diantaranya, pelumasan, pendinginan, pemasukan dan pembuangan (intake and exhaust), bahan bakar dan sistem kelistrikan. Gambar 2.5. Kontruksi Mesin Bensin Sumber : http://motogokil.wordpress.com/2013/05/17/nyok-ngobrolin-mesinfans-boy-kudu-ngerti-mesin-bagian-1/ FAKULTAS TEKNIK 16

2.6 Komponen Utama Motor bensin 2.6.1 Blok Silinder Blok silinder merupakan inti dari mesin, yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Gambar 2.6. Blok Silinder Sumber : http://www.motoracetuner.com201303bagian-block-cylinder-sepedamotor-bebek.html 2.6.2 Kepala Silinder Kepala silinder ditempatkan dibagian atas blok silinder. Pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Gambar 2.7. Kepala Silinder Sumber : http://andiweb3.wordpress.com/2011/12/17/kepala-silinder-cylinderhead/ FAKULTAS TEKNIK 17

1. Katup Masuk (intake valve) Katup masuk adalah katup yang berfungsi untuk mengontrol pemasukan campuran udara-bahan bakar kedalam silinder mesin dan mencegah terjadinya aliran balik ke dalam saluran masuk campuran udara-bahan bakar (intake manifold). 2. Katup Buang (exhaust valve) Katup buang adalah katup yang mengontrol pengeluaran hasil pembakaran dari silinder mesin untuk dibuang keluar dan menjaga agar arah aliran yang mengalir hanya satu arah. 2.6.3 Torak (Piston) Torak adalah komponen berbentuk silinder yang bergerak naik turun di dalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi, pembakaran dan pembuangan. Fungsi utama torak untuk mengubah tekanan di dalam ruang bakar menjadi gerak rotasi pada poros engkol. Gambar 2.8. Torak (Piston) Sumber : http://neowcodock.files.wordpress.com201101picture11.jpg FAKULTAS TEKNIK 18

2.6.4 Busi Busi adalah komponen elektris yang digunakan untuk memicu pembakaran campuran udara-bahan bakar dengan menciptakan percikan listrik bertegangan tinggi pada celah elektroda. Gambar 2.9. Busi Sumber : http//ekokiswantoblog.blogspot.com/2012/06/kupaspemakaian-pemilihan-busi.html 2.7 PARAMETER PRESTASI MESIN Karakteristik unjuk kerja suatu motor bakar torak dinyatakan dalam beberapa parameter diantaranya adalah konsumsi bahan bakar, konsumsi bahan bakar spesifik, perbandingan bahan bakar-udara, daya keluaran. Berikut ditampilkan rumus-rumus dari beberapa parameter yang digunakan dalam menentukan unjuk kerja motor bakar torak: FAKULTAS TEKNIK 19

2.7.1 Isi Silinder Isi silinder adalah besarnya volume langkah ditambah volume ruang bakar. Volume langkah adalah volume diatas torak sewaktu berada di TMB sampai garis di TMA. Volume ruang bakar adalah volume diatas torak pada saat torak berada di TMA, yang juga volume sisa. Besarnya volume langkah atau isi langkah torak dapat dicari dengan rumus : VL = d 2. S. Z atau 0,785. d 2. S... (Ref 7.hal. 22) Jadi isi silinder dapat dicari dengan : Vt = VL + Vs Pada motor yang memiliki jumlah silinder lebih dari satu contohnya motor dengan empat silinder dapat dicari dengan : Vs+Vs+Vs+Vs atau 4. Vs Keterangan : Vt = Isi silinder (cm 3 ) V L = volume langkah torak (cm 3 ) Vs = volume ruang bakar (cm 3 ) D = Diameter silinder (cm) S = Langkah torak (cm) Z = Jumlah silinder FAKULTAS TEKNIK 20

2.7.2 Perbandingan Kompresi Pebandingan kompresi dapat dinyatakan dengan simbol dan dapat dicari dengan rumus : atau atau -1...(Ref 7.hal. 24) Keterangan : = Perbandingan kompresi Vs = Volume silinder Vc = Volume ruang bakar Perbandingan kompresi biasanya di buat tinggi dengan tujuan untuk menimgkatkan tekanan dan suhu akhir pemampatan. 2.8 Thermodinamika Motor Bensin Konversi energi yang terjadi pada motor bakar torakberdasarkan pada siklus termodinamika. Proses sebenarnya amatkomplek, sehingga analisa dilakukan pada kondisi ideal dengan fluidakerja udara.idealisasi proses sebagai berikut :Fluida kerja dari awal proses hingga akhir proses, panas jenis dianggap konstan meskipun terjadi perubahantemperatur pada udara, proses kompresi dan ekspansi berlangsung secara adiabatik, tidakterjadi perpindahan panas antara gas dan dinding silinder, sifat-sifat kimia fluida kerja tidak berubah selama siklus FAKULTAS TEKNIK 21

berlangsung., motor dua proses mempunyai siklus termodinamika yang sama dengan motor empat proses.siklus ideal dan siklus aktual yang terjadi pada motor bakar torak ditunjukkan oleh Gambar 3.1 dibawah ini Gambar 2.10. Diagram P V siklus ideal dan siklus aktual motor otto (Cengel & Boles 1994: 375) Dasar dasar perhitungan thermodinamika motor bensin meliputi proses thermodinamika yang terjadi pada motor bensin, yaitu : Proses hisap, proses kompresi, proses kerja, dan proses buang Pada siklus Otto atau siklus volume konstan, proses pembakaran terjadi pada volume konsta. Siklus ideal pada kerja motor bensin ditunjukan oleh Gambar 3.1 diagram P V dan T S dibawah ini. FAKULTAS TEKNIK 22

Gambar 2.11. Diagram P vdan T s Siklus Otto (Cengel & Boles. 1994: 382 383) Keterangan diagram P v dan T s Siklus Ottopada Gambar 2.10 adalah sebagai berikut : Proses 1 2 : Proses kompresi isentropic (adiabatic reversible), dimana piston bergerak menuju top dead center (TDC) mengkompresikan udara sampai volume clearance sehingga tekanan dan temperatur udara naik. Proses 2 3 : Pemasukan kalor pada volume konstan, piston sesaat pada TDC bersamaan kalor suplai dari sekelilingnya serta tekanan dan temperature meningkat hingga nilai maksimum dalam siklus, q in = m.c p.(t 3 - T 2 ) Proses 3 4 : Proses isenstopic udara panas dengan tekanan tinggi mendorong piston turun menuju BDC, energi dilepaskan disekeliling berupa internal energi, q out = m.c v.(t 4 - T 1 ) FAKULTAS TEKNIK 23

Proses 4 1 : Proses pelepasan kalor pada volume konstan, piston sesaat pada BDC dengan menstransfer kalor ke sekeliling dan kembali meproses awal pada titik awal. 2.8.1 Proses Hisap Proses penghisapan (intake), torak bergerak dari TMA ke TMB, Katup masuk terbuka, campuran bahan bakar dengan udara yang telah tercampur di dalam karburator masuk dan dihisap de alam cylinder.saat torak berada di TMB katup masuk akan tertuup.bahan bakar dan udara dihisap masuk kedalam silinder dengan tekanan awal (p a ) 2.8.2 Proses Kompresi Proses kompresi/penekanan (compression), torak bergerak dari TMB ke TMA, Katup masuk dan katup buang kedua-duanya tertutup sehngga gas yang telah dihisap tadi tidak dapat keluar pada waktu di tekan oleh torak, yang mengakibakan tekanan akan naik sambil mengeluarkan panas, adapun perhitungannya meliputi : 1. Tekanan pada awal proses kompresi (P a ) P a = (0,85 0,95)P o...(ref 7.hal. 27) Dengan : P o = Tekanan udara luar (kg/cm 2 ) = 1 atm = 1 (kg/cm 2 ) 2. Temperatur pada awal kompresi (T a ) T a...(ref 7.hal. 29) Dengan : FAKULTAS TEKNIK 24

T o = Temperatur udara luar t = Temperatur campuran tambahan dari dinding silnder γ r = Koefisien gas buang T r = Temperatur gas buang Adapun batasan temperatur awal pada motor bensin (carburator engine) 340 380 K, sehingga memenuhi syarat. 3. Efisiensi pengisaian (η ch ) Adalah rasio yang menunjukan kemampuan silinder dalam menghisap campuran bahan bakar. ή ch =...(Ref 7.hal. 31) dimana : P a = tekanan campuran bahan bakar dalam silinder pada akhir langkah hisap. T o = temperatur udara luar T r = temperatur gas buang γr = koefisien gas bekas P o = tekanan udara luar ɛ = perbandingan kompresi FAKULTAS TEKNIK 25

= kenaikan temperatur didalam silinder akibat panas dari luar (K) Adapun batas efisiensi pada motor bensin empat proses (4 langkah) adalah η ch = (0,83 0,86), sehingga memenuhi syarat untuk diaplikasikan. 4. Tekanan pada akhir proses kompresi (p c ) Adalah tekanan campuran bahan bakar didalam silinder pada akhir langkah kompresi. P C P 1 V 1 n1 = P a ɛ n1 = P 2 V 2 nl P 2 = P C n1 P 2 = P l...(ref 7.hal. 26) Dimana: P 1 = P a = tekanan campuran bahan bakar dalam silinder pada akhir langkah hisap. = 0.9 ɛ = perbandingan kompresi = 11,4 n1 = eksponen politropik rata-rata (1,23-1,30) diambil = 1,23 Dimana n1 adalah eksponen politropik rata-rata yaitu eksponen yang menunjukan sifat dan bentuk dari proses adibatik. Dimana iya menunjukan perubahan tekanan dan volume yang terjadi pada saat bahan bakar di kompresi.... (Mkovakh.motor vehicle Engines. 1979 : 117) FAKULTAS TEKNIK 26

5. Temperatur kompresi (T c ) Adalah temperatur campuran bahan bakar sebelum pembakaran (pada akhir langkah kompresi). T C = T a ɛⁿ 1-1...(Ref 6.hal. 34) Adapun batasan tempertaur pada akhir langkah kompresi adalah : 550 750 K (M. Kovakh,1979 : 117) 2.8.3 Proses Pembakaran Torak bergerak dari TMB ke TMA, Katup masuk dan katup buang keduaduanya tertutup sehngga gas yang telah dihisap tadi tidak dapat keluar pada waktu di tekan oleh torak, yang mengakibakan tekanan akan naik sambil mengeluarkan panas. Beberapa saat sebelum torak mencapai TMA busi mengeluarkan percikan bunga api listrik. Gas/bahan bakar yang telah mencapai tekanan tinggi tadi terbakar. Akibat pembakaran bahan bakar tadi, tekanannya akan naik menjadi kira-kira tiga kali lipat, adapun perhitungannya meliputi : 1. Nilai pembakaran bahan bakar (Q b ) Adalah jumlah panas yang mampu dihasilkan dalam pembakaran 1 kg bahan bakar. Bensin mempunyai komposisi sebagai berikut : C = 87% H = 11% O= 2% FAKULTAS TEKNIK 27

Menurut persamaan dulong dengan komposisi demikian bensin tersebut mempunyai nilai pembakaran (Q b ) sebesar : Q b = 81 C + 200 (H O/8)...(Ref 7.hal. 43) 2. Kebutuhan udara teoristis (L o ) Adalah kebutuhan udara yang diperlukan membakar 1 mol bahan bakar sesuai perhitungan. L o = * +...(Ref 7.hal. 32) 3. Berat udara teoritis membakar 1 kg bahan bakar (L o ) L o = 28,96. L ' o...(ref 7.hal. 37) 4. Kebutuhan udara aktual (L) α = L = α L o...(ref 7.hal. 38) Dengan : α = koefisien kelebiha udara (0,85 1,05) = 1,05 5. Jumlah gas hasil pembakaran pada pembakaran sempurna 1 kg bahan bakar dalam mol Mg = αl'o + mol...(ref 7.hal. 39) FAKULTAS TEKNIK 28

6. Total volume gas hasil pembakaran setiap 1 kg bahan bakar (Vg) Vg = 24,4Mg m 3 / kg bahan bakar...(ref 7.hal. 39) 7. Koefisisen perubahan molar atau rasio gas pembakaran dalam silinder (µₒ) Adalah koefisien yang menunjukan perubahan molekul yang terjadi selama proses pembakaran bahan bakar. µₒ =...(Ref 7.hal. 40) dimana : α Mg = koefisien kelebihan udara. = jumlah molekul hasil pembakaran 1 kg bahan bakar 8. Koefisisen perubahan aktual molar atau rasio gas pembakaran (µ) Adalah menunjukan perubahan sebuah molekul yang terjadi sebelum dan setelah pembakaran. µ =...(Ref 7.hal. 40) 9. Kapasitas panas rata rata campuran udara dengan gas buang (Mc v ) mix = A + B.Tc...(Ref 7.hal. 48) FAKULTAS TEKNIK 29

10. Kapasitas panas rata rata gas hasil pembakaran (m Cv )g as = A g as + Bg as. Tz...(Ref 7.hal. 48) Ag as = Vco 2 Aco 2 + VH2O. AH2O + V N 2. A N 2 + VO 2. AO 2 Bg as = V co 2 B co 2 + VH O 2. BH O 2 + V N 2 B N 2 + V O 2. B O 2 11. Temperatur akhir pembakaran pada proses tekanan konstan (T Z ) gas T z = [ ]T C...(Ref 7.hal. 46) 12. Tekanan akhir pembakaran pada proses tekanan konstan (P Z ) bakar. Adalah tekanan hasil dari pembakaran campuran bahan bakar di ruang P z = P c. µ...(ref 7.hal. 50) 2.8.4 Proses Ekspansi Proses ekspansi, saat ini kedua katup masih dalam keadaan tertutup. Gas yang terbakar tadi dengan temperatur dan dengan tekanan yang tinggi akan mengembang kemudian menekan dan memaksa torak turun ke bawah (dari TMA ke TMB). Saat inilah pertamakali tenaga panas di rubah menjadi tenaga gerak/mekanis. Tenaga ini di salurkan melalui batang penggerak dan oleh poros engkol dirubah menjadi gerak putar. perhitungannya adalah sebagi berikut : FAKULTAS TEKNIK 30

1. Perbandingan tekanan dalam silinder selama pembakaran ( λ ) Adalah rasio yang menunjukan perbandingan tekanan maksimum pada pembakaran campuran bahan bakar dengan tekanan pada awal pembakaran. λ =...(Ref 7.hal. 31) 2. Perbandingan Ekspansi ( ρ ) Merupakan ratio yang menunjukan perubahan yang terjadi pada gas hasil pembakaran campuran bahan bakar pada awal langkah ekspansi. Perbandingan ekspansi pendahuluan dapat dicari dengan rumus : ρ =...(Ref 7.hal. 50) 3. Perbandingan ekspansi selanjutnya ( ) Adalah rasio yang menunjukan perubahan pada gas hasil pembakaran selama langkah espansi =...(Ref 6.hal. 46) FAKULTAS TEKNIK 31

4. Temperatur akhir pada proses ekspansi T b =...(Ref 7.hal. 52) Dengan : n 2 = Ekponen politropik rata rata (1,16 1,23) = 1,23 δ ɛ =Perbandingan ekspansi 5. Tekanan akhir ekspansi ( p b ) Tekanan akhir pada proses ekspansi P b =...(Ref 7.hal. 52) 2.9 Efisiensi Termal (η th ) Efisiensi termal suatu mesin didefinisikan sebagai energi keluar dengan energi kimia yang masuk yang di hisap ke dalam ruang bakar. Efisiensi termal menurut definisinya merupakan parameter untuk mengukur bahan bakar. selisih antara jumlah kalor masuk dan kalor keluar merupakan dasar untuk menentukan efisiensi termal secara teoristis. η th = x 100%...(Ref 2.hal. 4) Q 1 = Cv (T 3 T 2 ) Q 2 = Cv (T 4 T 1 ) FAKULTAS TEKNIK 32

2.10 Tekanan efektif Rata Rata Tekanan efektif rata-rata (Brake Mean Effective Pressure) dalam satuan kg/cm 2 yang merupakan tekanan rata-rata yang bekerja pada piston selama proses kerja dapat dihitung berdasarkan rumus: 1. Tekanan indikator rata rata teoritis (P it ) Adalah besaran rata rata tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran campuran bahan bakar dan bekerja pada piston sesuai perhitungan : P it = * ( ) ( )+.(Ref 7.hal. 55) 2. Tekanan indikator rata rata (P i ) Adalah besaran rata-rata tekanan yang dihasilkan dari pembakaran campuran bahan bakar. P i = φ. P it...(ref 7.hal. 55) Dimana : φ = faktor koreksi berkisar antara 0,92 0,97 Dalam perhitungan diambil = 0,97 FAKULTAS TEKNIK 33

3. Tekanan efektif rata rata(p e ) Merupakam besaran rata-rata tekanan efektif yang bekerja pada permukaan piston. P e = P i. ή m...(ref 7.hal. 61) Dengan : ή m = Efisiensi mekanik besarannya sekitar 0,8 0,85. Diambil 0,85 2.11 Perhitungan Daya Motor Keluar 2.11.1 Daya indikator ( N i ) N i = P i. V L. Z. n. a...(ref 7.hal. 61) 2.11.2 Daya efektif ( N e ) Adalah besaran rata-rata daya yang dihasilkan oleh mesin. N e = P e. V L. Z. n. a...(ref 7.hal. 61) 1. Torsi Dimana : a : jumlah siklus perputaran, untuk motor 4 langkah = 0,5 T = 7162.0...(Ref 1.hal. 82) FAKULTAS TEKNIK 34

2.12 Komsumsi Bahan Bakar 2.12.1 Pemakaian bahan bakar indikator (F i ) Adalah jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan indikator F 1 =...(Ref 6.hal. 67) Dimana : = Efisiensi Pengisian. = tekanan udara luar. = Tekanan indikaror rata-rata. = Koefisien kelebihan udara. = Kebutuhan udara teoristis (mol). = Temperatur udara luar 2.12.2 Komsumsi bahan bakar spesific efektif (F) F = kg/ hp jam...(ref 7.hal. 63) 2.12.3 Komsumsi bahan bakar dalam setiap jam (F h ) F h = F. N e kg/jam...(ref 7.hal. 63) FAKULTAS TEKNIK 35