ANALISA PENGARUH ENDAPAN KARBON PADA BAGIAN ATAS TORAK TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL L4D 115 AM 48 KUBOTA. R Bagus Suryasa M.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN TEKNIS PENGARUH KERAK KARBON DI ATAS KEPALA TORAK TERHADAP UNJUK KERJA (PERFORMANCE) MESIN MOBIL MINIBUS GL TOYOTA KIJANG TIPE LGX-2L DIESEL

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERHITUNGAN. 4.1 Siklus Gabungan (dual combustion Cycle) Pada Turbocharger ini memakai siklus gabungan yang disebut juga

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN YAMAHA CRYPTON. Panjang langkah (L) : 59 mm = 5,9 cm. Jumlah silinder (z) : 1 buah

Abstrak. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh keausan ring piston terhadap kinerja mesin diesel

TERMODINAMIKA SIKLUS KERJA DAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR MESIN DIESEL EMPAT LANGKAH 350 HP, 400 RPM (KAJIAN TEORITIS) Aloysius Eddy Liemena *) Abstract

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II LANDASAN TEORI


BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR UDARA MASUK TERHADAP TEKANAN DAN TEMPERATUR GAS BUANG PADA PLTD PULO PANJANG BANTEN

ANALISA PENYEBAB TERJADINYA KEAUSAN PADA CRANK PIN BEARING MESIN DIESEL HANSHIN MODEL LH36L

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

PENGARUH PENEMPELAN KARBON PADA DUDUKAN KATUP TERHADAP DAYA MOTOR

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

KINERJA MESIN DIESEL AKIBAT PEMASANGAN THERMOSTAT PADA NANCHANG TYPE 2105A 3

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

BAB IV PENGERTIAN - PENGERTIAN

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

ANALISA DAYA DAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR MOBIL TOYOTA COROLA 1300 CC. Abstrak

TEKNOLOGI JurnalIlmu - IlmuTeknikdanSains Volume 10 No.1 April 2013

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

BAB II DASAR TEORI. Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak yang bila bekerja dapat

ANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAB III PEMBAHASAN. Tabel 3.1 data spesifikasi Engine Toyota Kijang Innova 1TR-FE. Tipe Mesin 2,0 L,4 Silinder Segaris 16.

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014 ISSN

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

Pengaruh Temperatur Pendingin Mesin terhadap Kinerja Mesin Induk di KM TRIAKSA

PERHITUNGAN RANDEMEN VOLUMETRIS MOTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN WATER COOLANT TERHADAP PERFORMANCE MESIN DIESEL. Gatot Soebiyakto 1)

Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).


BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

PENGARUH KETEBALAN GASKET BLOK SILINDER TERHADAP PERFORMANCE MESIN SUZUKI GP 100. Abstrak

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

UNJUK KERJA MESIN DIESEL MITSUBISHI 4DR5 SEBAGAI PENGGERAK KAPAL PADA KONDISI TRIM

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

Ahmad Rifai, Toni Dwi Putra, Muhammad Agus Sahbana, (2013),PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 6-10

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Pengaruh Suhu dan Tekanan Udara Masuk Terhadap Kinerja Motor Diesel Tipe 4 JA 1

ARIKA, Vol. 06, No. 1 Pebruari 2012 ISSN:

LAPOR. Program JURUSA MEDAN

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB II LANDASAN TEORI

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENGGUNAAN X- POWER TERHADAP PERFORMA PADA MESIN MOTOR 4 LANGKAH ABSTRAK

ANALISIS KINERJA GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE PADA KENDARAAN OTOMOBIL OLEH: Drs. NANA SUMARNA, MT.

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Pengaruh Pemakaian Rhodium Sebagai Katalis Percampuran Bahan Bakar Motor Diesel Terhadap Unjuk Kerja Mesin

ANALISIS KEAUSAN PADA DINDING SILINDER MESIN DIESEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa

PENAMBAHAN ADITIF PRESTONE, REDEX DAN BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL, TORSI, DAYA, DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR CAIR SPESIFIK.

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering

BAB I MOTOR PEMBAKARAN

Optimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head

BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Umum. 2.2 SIKLUS IDEAL

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VOLUME RUANG BAKAR SEPEDA MOTOR TERHADAP PRESTASI MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF ABD 01 SOLAR KE DALAM MINYAK SOLAR TERHADAP KINERJA MESIN DIESEL

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti mesin uap, turbin uap disebut motor bakar pembakaran luar (External

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISA PENGARUH ENDAPAN KARBON PADA BAGIAN ATAS TORAK TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL L4D 115 AM 48 KUBOTA R Bagus Suryasa M. ABSTRACT Diesel motors generally have several major construction of which is the piston, piston rod, crankshaft, valves, pumps, high-pressure fuel and other driving mechanism. Motor generated power obtained through the combustion of diesel fuel that occurs in the cylinder. This causes translational movement of the piston within the cylinder is connected to the crankshaft on the sleepers through the connecting rod (Rod Conneting). In operation, we often encounter changes in motor power generated, the combustion temperature, pressure and compression sebaginya, especially on motors that have long operated. This research was conducted with the aim of knowing the change parameters before and after the carbon precipitates above the head of a diesel engine piston type L4D 115 AM 48 Kubota. Obtained from this study that carbon deposition occurs above piston head can decrease the volume of compression space so that it is affecting increasing parameters associated with the thermodynamic cycle of a motor. Also obtained that the rising price of the parameters mentioned above cause the power indicator and a large effective power thus fuel consumption per hour to be great, but it increased power and fuel consumption also causes the motor to heat which can shorten the wear life of these motors Keywords: carbon deposits, thermodinamika cycle, power indicator, power effectively PENDAHULUAN Motor diesel merupakan motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine), dimana bahan bakarnya disemprotkan ke dalam silinder pada waktu torak hampir mencapai titik mati atas (TMA). Oleh karena udara di dalam silinder mempunyai temperatur yang tinggi, maka bahan bakar akan terbakar dengan sendirinya. Motor diesel umumnya mempunyai beberapa konstruksi utama diantaranya adalah torak, batang torak, poros engkol, katup, pompa bahan bakar bertekanan tinggi, dan mekanisme penggerak dan lain-lain. 58

Daya yang dihasilkan motor diesel diperoleh melalui pembakaran bahan bakar yang terjadi di dalam silinder. Hal ini menyebabkan gerakan translasi torak di dalam silinder yang dihubungkan dengan poros engkol pada bantalannya melalui batang penghubung (Connecting Road). Untuk menjamin performance, kerja berbagai faktor yang harus diperhatikan terutama parameter-parameter yang saling mempengaruhi, disamping tindakan pemeliharaan, perawatan ataupun perbaikan bila terjadi kerusakan pada bagian-bagian yang mengalami kerusakan. Dalam pengoperasiannya, sering kita jumpai perubahan daya motor yang dihasilkan, temperatur pembakaran, tekanan kompresi dan sebaginya, terutama pada motor-motor yang sudah lama dioperasikan. Hal-hal yang mempengaruhi perubahan daya motor antara lain: (1) pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, (2) keausan pada dinding silinder, (3) kelainan pada mekanisme yang bergerak translasi dan rotasi, dan (4) perubahan volume ruang kompresi dan sebagainya. Berdasarkan persoalan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui perubahan parameter-parameter sebelum dan sesudah terjadi endapan karbon di atas kepala torak pada mesin diesel tipe L4D 115 AM 48 KUBOTA. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, observasi, pengujian di workshop PT Bahtera Adhiguna, Cabang Tanjung Priok, Jl. Padamarang Tanjung Priok - Jakarta. Kemudian pengolahan data dilakukan untuk melakukan analisa. Data yang diambil, yaitu data spesifikasi motor dan data ketebalan endapan karbon. Metode analisis digunakan untuk membandingkan parameter-parameter sebelum terjadi endapan karbon dan sesudah terjadi endapan karbon pada motor disel tipe L4D 115 AM 48 KUBOTA. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Spesifikasi motor - Tipe mesin : 2 LD (4 tak) - Jumlah silinder ( i ) : 2 Unit 59

- Daya mesin ( Ne ) : 48 PK - Putaran mesin ( n ) : 1200 rpm - Diameter silinder ( D ) : 140 mm - Langkah torak ( L ) : 200 mm - Perbandingan kompresi ( ε ) : 16 - Tekanan efektif ( Pe ) : 5.85 kg/cm2 - Tekanan pembakaran ( Pz ) : 55 kg/cm2 - Tekanan udara luar ( Po ) : 1 kg/cm2 - Koefisien kelebihan udara ( α ) : 1,6 - Temperatur udara luar ( To ) : 300 o K - Koefisisen sisa gas ( γr ) : 0,04 - Harga kalor bahan bakar ( Q1 ) : 10000 Kcal / kg.bb - Komposisi kimia bahan bakar : (C:86% ; H:13% ; O:1 %) B. Analisa Sebelum Terjadi Endapan Karbon a. Perhitungan volume Silinder Volume langkah torak ( Vs ) = π / 4 x D 2 x L = π / 4 x 14 2 x 20 = 3077.2 cm 3 Vs 3077.2 Volume ruang kompresi ( Vc ) = --------- = ------------ = 205.15 cm 3 ( ε 1 ) ( 16 1 ) Volume silinder ( Va ) = Vs + Vc = 3077.2 + 205.15 = 3282.35 cm 3 b. Perhitungan parameter pengisian Temperatur udara pengisian ( Ta ) : To + Tw + γr. Tr Ta = ------------------------------- 1 + γr Dimana : Tw Tr = Perubahan temperatur motor diesel 4 tak = 10 20 0 C = Temperatur gas residu = 750 0 K 60

300 + 15 + 0,04. 750 Ta = ----------------------------- = 331,73 0 K 1 + 0,04 Tekanan udara pengisian ( Pa ) = 0,85. Po = 0,85. 1 = 0,85 kg/ cm 2 ε. Pa. To 1 Randemen pengisian ( ηch ) = ------------------ ( ------------ ) ( ε-1 ).Po. Ta 1 + γr c. Perhitungan parameter kompresi 16. 0,85. 300 1 ( ηch ) = ------------------------- ( --------------- ) ( 16-1 ).1.( 331,73 ) 1 + 0,04 = 0,7884 = 78.84 % Temperatur udara akhir kompresi ( Tc ) = Ta. ε n 1-1 dimana n 1 = Pangkat politropis kompresi = 1,375 Tc = 331,73. 16 1,375-1 Tc = 938,27 0 K Tekanan udara akhir kompresi ( Pc ) = Pa. ε n 1 = 0,85.16 Pc = 38,47 kg/ cm 2 d. Perhitungan parameter pembakaran Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: 1) Koefisien kenaikan tekanan ( λ ) = 1,43 1, 375 2) Jumlah udara teoritis yang diperlukan untuk pembakaran 1 kg bahan bakar (Lo) = 0,4945 mol/kg.bb 3) Jumlah udara sebenarnya yang diperlukan untuk pembakaran 1 kg bahan bakar ( L ) = 0,7912 mol/kg.bb 4) Jumlah molekul komponen-komponen hasil pembakaran sempurna 1 kg bahan bakar ( Mg ) = 0,8237 mol/kg.bb 5) Koefsien perubahan molekul ( µo ) = 1,041 6) Koefisien pembakaran molekul ( µ ) = 1,0394 7) Tekanan pembakaran ( Pz ) = 55 kg/ cm 2 8) Temperatur akhir pembakaran ( Tz ) = 2064,15 0 K 61

e. Perhitungan parameter ekspansi Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: 1) Derajat ekspansi pendahuluan ( ρ ) = 1,599 2) Derajat ekspansi susulan ( δ ) = 10 3) Tekanan akhir ekspansi ( Pb ) = 2,86 kg/ cm 2 4) Temperatur akhir ekspansi ( Tb ) = 1073,94 0 K f. Perhitungan tekanan indikator efisiensi motor Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: 1) Tekanan indikator teoritis ( Pit ) = 7,69 kg/ cm 2 2) Tekanan indikator aktual ( Pi ) = 7,38 kg/ cm 2 3) Efisiensi mekanis ( ηm ) = 79,25 % g. Perhitungan daya motor 1) Daya indikator ( Ni ) = 60,56 PK 2) Daya efektif ( Ne ) = 48 PK h. Perhitungan ekonomis dan neraca panas 1) Pemakaian bahan bakar spesifik indikator ( bi ) = 0,143 kg/ PS. Jam 2) Pemakaian bahan bakar efektif ( be ) = 0,18 kg/ps. Jam 3) Pemakaian bahan bakar tiap jam ( B ) = 8,64 kg/jam 4) Panas yang diberikan dengan pembakaran sempurna dan daya efektif (Qh) = 86400 k cal/jam 5) Panas yang dibutuhkan untuk memperoleh daya indikator ( Qih ) = 38273,92 k cal/jam 6) Panas yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna bahan bakar tiap jam (Qf )= 86400 kg/jam 7) Panas yang dibutuhkan untuk memperoleh daya efektif ( Qeh ) = 30336 k cal/jam atau 35,1 % 8) Panas yang di ambil bahan pendingin ( Q cool ) = 26784 K.cal/jam atau 31 % 9) Panas yang akan keluar bersama gas buang ( Qg ) = 27029,4 K.cal/jam 10) Panas yang diterima oleh gas buang yang hendak keluar ( Qa ) = 2664,25 k cal/jam 62

11) Panas efektif yang keluar bersama gas buang ( Qeg ) = 24365,15 k cal/jam atau 28,2 % 12) Panas yang diambil oleh bagian-bagian penutup ( Qres ) = 4914,85 K.cal/jam atau 5.7 % C. Analisa Sesudah Terjadi Endapan Karbon Setelah terjadi endapan karbon pada kepala torak, maka akan memperkecil volume ruang kompresi dimana ketebalan endapan karbon (t) berdasarkan hasil pengukuran dan Volume endapan karbon ( Vt ), Volume kompresi ( Vc ), Volume langkah torak ( Vs ), dan perbandingan kompresi ( ε ) dapat dihitung sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Pengukuran Sesudah Terjadi Endapan Karbon Silinder t Vt=π/4 Vc Vc =Vc-Vt Vs Vs =Vs+Vt Va=Vs +Vc ε=vs /Vc +1 1 0.105 16.16 205.15 188.99 3077.20 3093.36 3282.35 17.37 2 0.095 14.62 205.15 190.53 3077.20 3091.82 3282.35 17.23 Rata 2 15.39 205.15 189.76 3077.20 3092.59 3282.35 17.30 Untuk perhitungan selanjutnya digunakan harga rata-ratanya: a. Perhitungan parameter pengisian 1) Temperatur udara pengisian ( Ta ) = 331,73 0 K 2) Tekanan udara pengisian ( Pa ) = 0,85 kg/cm 2 3) Efisiensi pengisian ( ηch ) = 0,784 = 78,4 % b. Perhitungan parameter kompresi 1) Temperatur udara akhir kompresi ( Tc ) = 963,7 0 K 2) Tekanan udara akhir kompresi ( Pc ) = 42,72 kg/cm 2 c. Perhitungan parameter pembakaran Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh : 1) Koefisien kenaikan tekanan ( λ ) = 1,43 2) Jumlah udara teoritis yang diperlukan pembakaran 1 kg bahan bakar (Lo)=0,4945 mol/kg.bb 63

3) Jumlah udara sebenarnya yang diperlukan pembakaran 1 kg bahan bakar (L) = 0,7912 mol/kg.bb 4) Jumlah molekul komponen-komponen hasil pembakaran sempurna 1 kg bahan bakar ( Mg ) = 0,8237 mol/kg.bb 5) Koefsien perubahan molekul ( µo ) = 1,041 6) Koefisien pembakaran molekul ( µ ) = 1,0394 7) Tekanan pembakaran ( Pz ) = 61,1 kg/cm 2 8) Temperatur akhir pembakaran ( Tz ) = 2085,7 0 K d. Perhitungan parameter ekspansi Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh : 1) Derajat ekspansi pendahuluan ( ρ ) = 1,573 2) Derajat ekspansi susulan ( δ ) = 11 3) Tekanan akhir ekspansi ( Pb ) = 3,2 kg/cm 2 4) Temperatur akhir ekspansi ( Tb ) = 1201,9 0 K e. Perhitungan tekanan indikator 1) Tekanan indikator teoritis ( Pit ) = 8.42 kg/ cm 2 2) Tekanan indikator aktual ( Pi ) = 8,0832 kg/ cm 2 3) Tekanan efektif ( Pe ) = 6,6 kg/cm 2 4) Efisiensi mekanis ( ηm ) = 81,5 % f. Perhitungan daya motor 1) Daya indikator ( Ni ) = 66,3 PK 2) Daya efektif ( Ne ) = 54,1 PK g. Perhitungan ekonomi dan neraca panas 1) Pemakaian bahan bakar spesifik indikator ( bi ) = 0,13 kg/ PK. Jam 2) Pemakaian bahan bakar efektif ( be ) = 0,16 kg/pk. Jam 3) Pemakaian bahan bakar tiap jam ( B ) = 8,656 kg/jam 4) Panas yang diberikan dengan pembakaran sempurna dan daya efektif (Qh ) = 86560 k cal/jam 5) Panas yang dibutuhkan untuk memperoleh daya indicator ( Qih ) = 41901,6 k cal/jam 64

6) Panas yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna bahan bakar tiap jam (Qf) = 86560 kg/jam 7) Panas yang dibutuhkan untuk memperoleh daya efektif (Qeh)= 34191,2 k cal/jam (39,5%) 8) Panas yang di ambil bahan pendingin ( Q cool ) = 26833,6 K.cal/jam atau 31 % 9) Panas yang akan keluar bersama gas buang ( Qg ) = 27099 K.cal/jam 10) Panas yang diterima oleh gas buang yang hendak keluar ( Qa ) = 2669,18 k cal/jam 11) Panas efektif yang keluar bersama gas buang (Qeg) = 24429,82 K.cal/jam atau 28,2 % 12) Panas yang diambil oleh bagian-bagian penutup ( Qres ) = 1105,38 K.cal/jam (1.3%) Dari hasil pembahasan dapat dilihat beberapa pengaruh endapan karbon terhadap perubahan parameter suatu mesin yaitu: Tabel 2. Pengaruh Endapan Karbon Terhadap Beberapa Parameter Mesin No Parameter Satuan Sebelum Sesudah Ket Endapan Karbon Endapan Karbon 1 Volume langkah torak (Vs) cm 3 3077,2 3092,59 Naik 2 Volume ruang kompresi (Vc) cm 3 205,15 189,76 Turun 3 Perbandingan kompresi ( ε ) 16 17,3 Naik 4 Tekanan efektif ( Pe ) Kg/cm 2 5,85 6,6 Naik 5 Tekanan indikator ( Pi ) Kg/cm 2 7,38 8,0832 Naik 6 Tekanan akhir kompresi Kg/cm 2 38,47 42,72 Naik 7 Tekanan pembakaran Kg/cm 2 55 61,1 Naik 8 Tekanan akhir ekspansi Kg/cm 2 2,86 3,2 Naik 9 Temperatur akhir kompresi o K 938,27 963,7 Naik 10 Temperatur pembakaran max. o K 2064,15 2085,7 Naik 11 Temperatur akhir ekspansi o K 1073,94 1201,9 Naik 12 Randemen pengisian % 0,7884 0,784 Turun 13 Randemen mekanis % 0,7925 0,815 Naik 14 Derajat ekspansi permulaan 1,599 1,573 Turun 15 Derajat ekspansi akhir 10 11 Naik 16 Daya indikator PK 60,56 66,3 Naik 17 Daya efektif PK 48 54,1 Naik 65

18 Pemakaian bb spesifik indikator Kg/PK.Jam 0,143 0,13 Turun 19 Pemakaian bb efektif Kg/PK.Jam 0,18 0,16 Turun 20 Pemakaian bb tiap jam Kg/Jam 8,64 8,656 Naik 21 Panas ( Qf ) K cal/jam 86400 86560 Naik 22 Panas ( Qeh ) K cal/jam 30336 34191,2 Naik 23 Panas ( Q cool ) K cal/jam 26784 26833,6 Naik 24 Panas ( Qeg ) K cal/jam 24365,15 24429,82 Naik 25 Panas ( Qres ) K cal/jam 4914,85 1105,38 Turun KESIMPULAN DAN SARAN Dari tabel hasil dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Endapan karbon yang terjadi di atas kepala torak dapat memperkecil volume ruang kompresi, sehingga sangat mempengaruhi naiknya parameter-parameter yang berhubungan dengan siklus termodinamika dari sebuah motor. 2. Naiknya harga parameter-parameter dimaksud di atas menyebabkan daya indikator dan daya efektif menjadi besar dengan demikian pemakaian bahan bakar perjamnya menjadi besar. 3. Naiknya daya dan pemakaian bahan bakar juga menyebabkan motor menjadi panas, sehingga dapat memperpendek umur pakai dari motor tersebut. Berdasarkan hasil pembahasan ada beberapa saran yang dapat diberikan pada penelitian ini, yaitu: 1. Mutu bahan bakar yang digunakan harus dapat menjamin proses pembakaran sempurna, agar tidak menyebabkan terjadinya endapan karbon. 2. Pada saat sebuah motor dilakukan perawatan keadaan cincin-cincin pelumas harus diperhatikan, sebab bila terjadi kebocoran akan menyebabkan bahan pelumas lolos didalam ruang kompresi, dan akan terbakar bersamaan dengan terbakarnya bahan bakar, dimana hal ini merupakan dasar terbentuknya endapan karbon. 3. Hendaknya diperhatikan temperatur dan tekanan kerja motor, bila terjadi penyimpangan segera dilakukan pemeriksaan agar tidak menyebabkan kerusakan yang fatal. 66

4. Jangan mengoperasikan motor dalam temperatur dan tekanan kerja yang lebih tinggi dari harga standar, sebab akan memperpendek umur pakai motor tersebut. DAFTAR PUSTAKA Wiranto, Arismunandar dan T Sudra Koichi. 2005. Motor Diesel Putaran Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita. Daryanto. 2004. Contoh Perhitungan Perencanaan Motor Diesel 4 Langkah, Bandung: Tarsito. Obert, Edward F. 2006. Internal Combustion Engine and Air Polution Harper & Row Publishers. Makev, V.L dan Priambodo B. 2005. Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel. Jakarta: Erlangga. Khovakh, M. 1976. Motor Voichel Engine. Moscow: Minpublisher. Shanin, Mathur M. L. 1990. Internal Combustion Engine. Dhampet Rai and Sans. Sen, S.P. 2005. Internal Combustion Engine in Theory and Practice. Khanna Publisher. Tim Kubota. 2004. Diesel L4D 115 AM 48 Manual Book. Tokyo, Japan 67