BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN Sejarah Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan Keagamaan

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Realisasi Pendidikan dan Pelatihan. Semester I (Januari - Juni 2015)

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 34/PRT/M/2007 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2018, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Kelas Jabatan di Lingkungan

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

REALISASI DIKLAT SEMESTER 1 (JANUARI JUNI) BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB II DESKRIPSI BPSDM HUKUM DAN HAM

MASA DEPAN DIKLATPIM TINGKAT III DAN IV PASCA DISAHKANNYA UU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kepegawaian. Jabatan. Pencabutan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2016, No Peringkat Jabatan di Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Sekretariat Komisi Perlindungan Anak Indo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

2016, No Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 16 Tahun 2012 tentang Penetapan Peringkat Jabatan di Lingkungan Kementerian Pemberd

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG

2017, No Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531); 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BUPATI BANGKA TENGAH

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 05/E/2009 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENELITI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

2 Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Nega

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

2 menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Medik Veteriner; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

2012, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 132/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK VETERINER

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG

2014, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

9 BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan Muncul terminologi organisasi Pendidikan dan Pelatihan pada periode awal didasarkan pada Keputusan Menteri Agama Nomor 1185/KI tanggal 20 Februari 1946, walau tidak secara eksplisit menyebutkan dengan organisasi Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Kemunculannya tidak berselang lama dengan awalnya Kementerian Agama pada tanggal 3 Januari 1946 yang diumumkan oleh Pemerintah Negara RI di Yogyakarta. Susunan organisasi Kementerian Agama yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 1185/KI tanggal 20 Februari 1946 yang terdiri dari 8 (delapan) bagian, yaitu: Bagian A Bagian B Bagian C Bagian D Bagian E I Bagian E III Bagian F Bagian G : Sekretariat : Kepenghuluan : Pendidikan Agama : Penerangan Agama : Masehi Kristen : Masehi Katolik : Pegawai : Keuangan Dari delapan bagian tersebut di atas, Pendidikan dan Latihan Pegawai melekat pada tugas Bagian F, yaitu Pegawai. Pada periode ini, belum ada 9

10 penjabaran yang eksplisit terkait dengan tugas dan fungsi Pendidikan dan Latihan Pegawai sekalipun telah dikeluarkannya KMA Nomor 9 tahun 1952 sebagai penyempurnaan KMA Nomor 33 tahun 1949.Oleh sebab itu, tugas dan fungsinya masih melekat dengan tugas urusan pegawai. Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1963 secara definitif berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 47 Tahun 1963 struktur organisasi Pendidikan dan Latihan Pegawai serta tugasnya dicantumkan dalam cakupan tugas dan fungsi Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal. Kejelasan tugas Bagian Pendidikan dan Latihan secara eksplisit ada setelah diterbitkannya Keputusan Menteri Agama Nomor 56 Tahun 1967 dengan dipindahkannya bagian Pendidikan dan Latihan dari Biro Kepegawaian ke Biro Penenlitian dan Analisa. Dalam KMA tersebut, dijelaskan tugas Biro Penelitian dan Analisa sebagai berikut: 1. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan khusus untuk meningkatkan kemahiran teknis pegawai-pegawai Departemen Agama. 2. Melaksanakan training khusus kepegawaian untuk calon-calon karyawan Departemen Agama. 3. Merencanakan pegawai yang tugas belajar/ikatan dinas, bekerjasama dengan Direktorat Perguruan Tinggi dan Pendidikan Agama. Pada tahun 1969, dikeluarkan KMA Nomor 114 Tahun 1969 tentang struktur organisasi, tugas kewajiban, wewenang, dan tata kerja Departen Agama pusat, di mana fungsi Pendidikan dan Latihan Pegawai dikembalikan lagi dalam cakupan tugas dan fungsi Biro Kepegawaian. Perkembangan

11 setelah tahun 1969, berkutat untuk memberi kejelasan pada tugas dan fungsi Pendidikan dan Latihan Pegawai. KMA Nomor 43 tahun 1971 berlaku sampai dengan dikeluarkannya KMA Nomor 18 tahun 1975 tentang Struktur Organisasi Departemen Agama berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 45 tahun 1975 tentang Susunan Organisasi Departemen. KMA Nomor 18 tahun 1975 tersebut disebutkan bahwa tugas Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai adalah sebagai pelaksana tugas dibidang pendidikan dan latihan pegawai yang susunan organisasinya, yaitu Bagian Tata Usaha dan beberapa Sub Bagian, Bidang Bina Program dan beberapa Sub Bidang, Bidang Penyelenggaraan dan beberapa Sub Bidang, serta Bidang Pengendalian dan Laporan dan beberapa Sub Bidang. Akibat dari adanya gerakan reformasi pada media tahun 1998, terjadi paradigma penyelenggaraan pemerintah sebagaimana tuntutan reformasi birokrasi. Pada periode ini lahir UU Otonomi daerah, di mana Departemen Agama tidak termasuk urusan yang diotonomi daerahkan dan tetapsebagai instansi vertikal. Pada tahu 2006, terbit Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama. Seiring perubahan nomenklatur pada semua departemen dalam Kabinet Persatuan Jilid II dimana kata departemen menjadi kemeterian, lahirlah Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama. KMA Nomor 1 Tahun 2001, menyatakan perubahan yang mendasar dimana satuan organisasi pada Departemen Agama saat itu ada penambahan

12 empat unit eselon II, yaitu Pusat Kerukunan Umat Beragama dan Pusat Informasi dan pada Sekretariat Jenderal, serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan, yaitu Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Pusdiklat Tenaga Teknis pada Badan Litbang dan Diklat. Penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja yang tertuang dalam KMA Nomor 1 Tahun 2001, menyebutkan beberapa hal, yaitu perubahan nomenklatur Badan Litbang Agama menjadi Badan Litbang dan Diklat dan Penambahan Satuan Kerja baru, yaitu Pusdiklat Pegawai bertambah menjadi 2 (dua) Pusat di antaranya adalah Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Pusdiklat Tenaga Teknis, dengan tujuan dalam rangka peningkatan pelaksanaan asas fungsionalisasi. 2.1.1. Sejarah Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan merupakan salah satu pengelola pelayanan penyelenggaraan kediklatan yang dilakukan oleh pemerintah, yang dituntut memiliki karakteristik, memiliki dasar hukum yang jelas dalam penyelenggaraannya, memiliki kelompok kepentingan yang luas termasuk kelompok sasaran yang ingin dilayani memiliki tujuan sosial serta akuntabel pada publik. Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan berupaya mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer-driven government) yang dicirikan dengan lebih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan, pemberdayaan

13 masyarakat, serta menerapkan sistem kompetisi dan pencapaian target yang didasarkan pada visi, misi, tujuan, dan sasaran. Tujuan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan, yaitu bekerja dengan makna, amanah, dan manfaat. Visi Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan, yaitu terwujudnya Tenaga Teknis Pendidikan dan yang kompeten, dedikatif, dan berakhlak mulia. Misi Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan, yaitu meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat teknis, melaksanakan penjaminan mutu diklat teknis, mengembangkan sistem kediklatan teknis, melaksanakan pembinaan diklat teknis pada Balai Diklat dan mewujudkan tata kelola kediklatan teknis yang baik dan bersih. Value yang ingin diwujudkan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan, yaitu: 1. Jujur, selaras antara pemikiran, perkataan, dan perbuatan. 2. Profesional, melaksanakan tugas sesuai dengan keahlian dan selalu mengembangkan diri. 3. Inovatif, melakukan perubahan berkelanjutan untuk hasil terbaik. 4. Tanggung jawab, berkewajiban memberikan jawaban, penjelasan, dan pertanggungjawaban atas semua tindakan yang dilakukan.

14 5. Kerjasama, saling percaya menghargai, dan menjunjung tinggi kerjasama. 2.1.2. Sejarah Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Pusdiklat Tenaga Administrasi adalah salah satu unit kerja eselon II di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Bersama Pusdiklat Tenaga Administrasi, terdapat 6 (enam) unit kerja Eselon II lainnya, masing-masing Pusat Penelitian dan Pengembangan (Pustitbang) Kehidupan, Puslitbang Pendidikan Agama dan, Puslitbang Lektur Agama dan, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan serta Sekretariat Badan Litbang dan Diklat. Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi periode 2001-2002, yaitu Drs. H. M. Fauzan Afandi; periode 2002-2004, yaitu Drs. H. Muh. Kailani Eryono, M.M.; periode 2005, yaitu Drs.H. M. Wardi Idris; periode 2005-2007, yaitu Drs. H. Zaenal Abidin Syam, M.M.; periode 2007-Oktober 2012, yaitu H. Chamdi Pamuji, S.H., M.M. Visi Pusdiklat Tenaga Administrasi, yaitu terwujudnya sistem kediklatan tenaga administrasi yang handal dalam mendukung tersedianya aparatur Kementerian Agama yang profesional. Misi Pusdiklat Tenaga Administrasi, yaitu sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas sistem dan instrumen kediklatan, serta memperkuat penerapan standarisasi dan pengendalian mutu.

15 2. Menyelenggarakan dan mengembangkan berbagai jenis diklat sesuai kewenangan, proporsi dan kebutuhan. 3. Meningkatkan kualitas SDM penyelenggaraan diklat dan widyaiswara. 4. Menerapkan paradigma baru kediklatan dalam rangka meningkatkan kapasitas rekrutmen peserta untuk mencapai target siklus tiga tahunan. 5. Mengembangkan kerjasama kediklatan dengan unit-unit teknis Kementerian Agama dan institusi terkait lainnya. 6. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan kediklatan terhadap seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT). 7. Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pelayanan prima di lingkungan Pusdiklat Tenaga Administrasi. 2.2. Lingkup Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan 2.2.1. Lingkup Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pendidikan dan pelatihan tenaga teknis pendidikan dan keagamaan. Fungsi Pusdiklat Tenaga Teknis (PMA Nomor 10 Tahun 2010 Pasal 756), yaitu:

16 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang perencanaan dan penyelenggaraan, serta pelayanan administrasi, penyusunan evaluasi, serta pelaporan dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 2. Pelaksanaan perencanaan dan penyelenggaraan, serta pelayanan administrasi, penyusunan evaluasi, serta pelaporan dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang perencanaan dan penyelenggaraan, serta pelayanan administrasi dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 4. Penyelenggaraan diklat yang bersifat nasional melalui koordinasi dengan unit teknis terkait, serta pembinaan dan pengembangan kalompok widyaiswara. 2.2.2. Lingkup Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Pusdiklat Tenaga Administrasi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan pelatihan di bidang perencanaan dan penyelenggaraan, serta

17 pelayanan administrasi, penyusunan evaluasi, pelaporan, dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 2. Pelaksanaan perencanaan dan penyelenggaraan, serta pelayanan administrasi, penyusunan evaluasi, pelaporan dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang perencanaan dan penyelenggaraan, serta pelayanan administrasi dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 2.3. Sumber Daya Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan 2.3.1. Sumber Daya Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan membagi tugas pekerjaan perbidang. Bidang 1 (satu), sebagai Perencana, Pendidikan dan Pelatihan, yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (Kabid) dan di bantu oleh 2 (dua) orang Kepala Sub Bidang (Kasubid), serta beberapa orang staf. Bidang 2 (dua), sebagai Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan, dipimpin oleh 1 (satu) orang Kepala Bidang dan dibantu oleh 2 (dua) orang Kepala Sub Bidang, serta beberapa orang staf. Bidang 3 (tiga), sebagai Pelayanan, Administrasi, Evaluasi, dan Pelaporan hasil Diklat, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh beberapa staf.

18 Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Kabid. Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan Kabid. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kabid. Pelayanan, Administrasi, Evaluasi, dan Pelaporan Hasil Pendidikan dan Pelatihan Kasubbid. Perencanaan dan Anggaran Pelaksana Kasubbid. Pengembangan Sistem dan Kurikulum Pelaksana Kasubbid. Diklat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pelaksana Kasubbid. Diklat Tenaga Pelaksana Pelaksana: Tata Usaha, Keuangan, dan Perpustakaan Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Kementerian Agama Sumber: Profil Diklat Tahun 2012

19 Jumlah pegawai Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan sebanyak 70 (tujuh puluh) orang, terdiri: 1. Pejabat Struktural - Pejabat Eselon II : 1 orang - Pejabat Eselon III : 3 orang - Pejabat Eselon IV : 4 orang 2. Pejabat Fungsional Widyaiswara - Widyaiswara Utama : 1 orang - Widyaiswara Madya : 10 orang - Widyaiswwara Muda : 7 orang - Widyaiswara Pertama : 7 orang 3. Staf/Pelaksana : 37 orang 2.3.2. Sumber Daya Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Pejabat struktural Pusdiklat Tenaga Administrasi, yaitu terdiri dari 1 (satu) orang eselon II, 3 (tiga) orang eselon III, dan 4 (empat) orang eselon IV. Pejabat Fungsional Pusdiklat Tenaga Administrasi, yaitu terdiri dari 6 (enam) orang widyaiswara pertama, 11 (sebelas) orang widyaiswara muda, dan 1 (satu) orang widyaiswara utama, serta 1 (satu) orang arsiparis. Pelaksana Pusdiklat Tenaga Administrasi berjumlah 27 (dua puluh tujuh) orang sebagai pendukung tugas-tugas struktural dan widyaiswara.

20 Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Kasubbid. Perencanaan & Anggaran Pelaksana Kabid. Perencanaan Pendidikan & Pelatihan Kasubbid. Pengemb. Sistem & Kurikulum Pelaksana Kabid. Penyelenggaraan Pendidikan & Pelatihan Kasubbid. Diklat Struktural & Fungsional Pelaksana Kasubbid. Diklat Tng. Adm. & Diklat Prajab. Pelaksana Kabid. Pelayanan Adm. Evaluasi & Pelaporan Hasil Pendidikan & Pelatihan Pelaksana: Tata Usaha, Keuangan, dan Perpustakaan Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara Gambar 2.2.Struktur Organisasi Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Kementerian Agama Sumber: Profil Diklat Tahun 2012

21 Jumlah pegawai Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan sebanyak 55 (lima puluh lima) orang, terdiri: 1. Pejabat Struktural - Pejabat Eselon II : 1 orang - Pejabat Eselon III : 3 orang - Pejabat Eselon IV : 4 orang 2. Pejabat Fungsional Widyaiswara - Widyaiswara Utama : 1 orang - Widyaiswara Madya : 1 orang - Widyaiswara Muda : 11 orang - Widyaiswara Pertama : 6 orang - Arsiparis : 1 orang 3. Staf/Pelaksana : 27 orang 2.4. Tantangan Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan 2.4.1. Tantangan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Tantangan yang dihadapi Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan dalam penyelenggaraan pelatihan/kediklatan, diataranya: 1. Belum meratanya kesempatan mengikuti diklat. 2. Penyelenggaraan diklat belum sepenuhnya berbasis data dan kebutuhan unit pengguna. 3. Rekrutmen peserta diklat belum efektif.

22 4. Jumlah Balai Diklat belum memadai. 5. Rasio antara Jumlah Widyaiswara dengan kebutuhan pengembangan diklat belum memadai. 6. Pendayagunaan jaringan dan kerjasama kediklatan bagi peningkatan kualitas dan kuantitias penyelenggaraan diklat belum optimal. 7. Jumlah tenaga teknis penyelenggara diklat yang kompeten belum memadai. 8. Belum optimalnya ketersediaan perpustakaan dan laboratorium serta pemanfaatannya. 9. Komitmen pimpinan terhadap pemberdayaan alumni diklat belum memadai. 10. Belum tersedianya hasil evaluasi dampak diklat terhadap peningkatan kerja pegawai bersangkutan. 11. Belum meratanya beban pekerjaan setiap pegawai. 2.4.2. Tantangan Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Tantangan yang dihadapi Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan dalam penyelenggaraan pelatihan/kediklatan, diataranya: 1. Belum meratanya kesempatan mengikuti diklat. 2. Penyelenggaraan diklat belum sepenuhnya berbasis data dan kebutuhan unit pengguna.

23 3. Rekrutmen peserta diklat belum efektif. 4. Jumlah Balai Diklat belum memadai. 5. Rasio antara Jumlah Widyaiswara dengan kebutuhan pengembangan diklat belum memadai. 6. Pendayagunaan jaringan dan kerjasama kediklatan bagi peningkatan kualitas dan kuantitias penyelenggaraan diklat belum optimal. 7. Jumlah tenaga administrasi penyelenggara diklat yang kompeten belum memadai. 8. Belum optimalnya ketersediaan perpustakaan dan laboratorium serta pemanfaatannya. 9. Belum tersedianya hasil evaluasi dampak diklat terhadap peningkatan kerja pegawai bersangkutan. 2.5. Proses/Kegiatan Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan 2.5.1. Proses/Kegiatan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Kegiatan diklat yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Teknis di antaranya adalah: 1. Diklat fungsional, di antaranya Diklat Teknis Fungsional Pembentukan Jabatan Fungsional, Diklat Teknis Fungsional Pembentukan Jabatan Fungsional Pendidikan, Diklat Teknis Fungsional Peningkatan Kompetensi Pendidikan (dalam kampus Pusdiklat), Diklat Teknis Fungsional Pendidikan (luar

24 kampus Pusdiklat), Diklat Teknis Fungsional Kompetensi Widyaiswara 2. Diklat substantif, di antaranya Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Pendidikan dan (dalam kampus Pusdiklat), Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Penddikan dan (luar kampus Pusdiklat), Diklat Teknis Substantif Penelitian Pendidikan dan, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Pembina Kerukunan Umat Beragama, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Kader Mubaligh, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Hisab Rukyat, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Guru IPA (Riset Ilmiah), Diklat Teknis Substantif Guru Pembina Olympiade, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Pengelola Pondok Pesantren, Diklat Teknis Substantif Pengembangan Personel Widyaiswara, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru, Orientasi Kebijakan Kediklatan/Diklat Instansi Lain, Pentaloka Role Model Skill, Pentaloka Percepatan Transformasi Budaya Organisasi (AOCT)- Pendidikan dan, Pentaloka Kerukunan Umat Beragama, dan Konsinyasi Kediklatan Teknis. 3. Pengembangan isi diklat teknis pendidikan dan keagamaan, di antaranya Kurikulum/Silabus/Desain Program/Kisi-Kisi/Naskah

25 Soal Diklat Teknis, Pengembangan Kurikulum/Silabus/Desain Program/Kisi-Kisi/Naskah Soal Diklat Teknis, Pengembangan Modul Diklat Teknis, Lokakarya Pengembangan Modul/Kurikulum/ Silabus/Desain Program/Kisi-Kisi/Naskah Soal Diklat Teknis. 4. Pengembangan pengelolaan diklat teknis, di antaranya Penyusunan/Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran/Metrik Diklat Teknis, Penyusunan Pedoman/SOP Kediklatan Teknis, Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Kediklatan, Sosialisasi Produk Hukum/Instrumen Kediklatan, Monitoring/Pembinaan Kediklatan, Pencetakan/Penerbitan/Penggandaan/Laminasi, Pembahasan Hasil Kajian Pengembangan Profesi/Pra/Orasi Ilmiah, Tim Verifikasi Angka Kredit Widyaiswara Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan, Temu Konsolidasi Kediklatan, Lokakarya Pengembangan Sistem DJJ/DDTK, Pengembangan Jurnal Diklat, Pengembangan Majalah Diklat Teknis, Pengembangan Pengelolaan Sistem Informasi Diklat Teknis, Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kampus/Administrator Kantor, dan Penyusunan Booklet Informasi Kediklatan. 5. Pengembangan alumni diklat teknis, di antaranya Tim Pengembangan Database Alumni/Sasaran Diklat Teknis, dan Penyusunan Database Alumni/Sasaran Diklat Teknis.

26 6. Pengembangan evaluasi dan pelaporan diklat teknis, di antaranya Rapat Evaluasi dan Laporan Tahunan Kegiatan dan Anggaran Diklat Teknis. 7. Pengembangan proses diklat teknis, di antaranya Workshop Pengembangan Metodologi Diklat Teknis, Peningkatan Kualitas Proses Pelaksanaan Pembelajaran Diklat Teknis. 8. Pengembangan tenaga diklat teknis, di antaranya Peningkatan Kualitas Kinerja Tenaga Kediklatan. 2.5.2. Proses/Kegiatan Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Kegiatan diklat yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Administrasi di antaranya adalah: 1. Diklat fungsional, di antaranya Diklat Calon Widyaiswara, Diklat Fungsional Analis Kepegawaian, Diklat Fungsional Arsiparis, Rumpun Diklat Fungsional Pustakawan, Diklat Fungsional Peneliti, Diklat Fungsional Litkayasa, Diklat Fungsional Auditor, Diklat Analisis Jabatan, Diklat Fungsional Statistisi, Diklat Fungsional Pranata Komputer, dan Diklat Fungsional Humas. 2. Diklat teknis administrasi, di antaranya Diklat Perpustakaan, Diklat Kearsipan, Diklat Perencanaan, Diklat Administrasi Kepegawaian, Diklat Keuangan dan BMN. 3. Diklat administrasi dan manajemen, di antaranya Diklat Pelayanan Prima, Diklat Teknis Manajemen Kebijakan Publik (TMKP),

27 Diklat Analisis SWOT, Diklat Manajemen Mutu, Diklat Monitoring dan Evaluasi, Diklat MOT, Diklat TNA, Diklat TOC, Teknis Analisis Jabatan, Diklat Manajemen Multikultural, Diklat SAKIP/LAKIP, Diklat Manajemen Perkantoran, Diklat Manajemen Berdasarkan Sasaran, Diklat Pengelolaan Kampus, Diklat Penyusunan Kurikulum Diklat, Diklat Kehumasan dan Keprotokolan, Diklat Teknis Umum. 4. Diklat Kewidyaiswaraan, di antaranya Diklat Penyusunan Kurikulum Diklat, Diklat Pengembangan Alat Bantu Latihan, Diklat Penulisan Karya Tulis Ilmiah, TOT Substansi/Spesialisasi, Diklat Metodologi Penelitian, Diklat Penyusunan Modul/Bahan Ajar, Diklat Konsultan Manajemen, Diklat Metodologi Pembelajaran, Diklat Penyusunan Bahan Orasi Ilmiah, dan Diklat Evaluasi Penyelenggaraan Diklat. 5. Diklat pembinaan mental, di antaranya Diklat SHIBGOH, Diklat Pembinaan Mental PNS, Diklat Etika Kerja Aparatur, Diklat Budaya Organisasi, dan Diklat Mind Setting PNS. Adapun program atau kegiatan unggulan Pusdiklat Tenaga Administrasi, di antaranya adalah Penyusunan Jurnal Suara Diklat, Pengembangan Diklat Jarak Jauh, Penyusunan dan Pengembangan Modul Diklat Teknis Administrasi, Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum dan Silabus, Penyusunan dan Pengembangan Pedoman Kediklatan, Pengembangan Website, Pengembangan Wawasan Calon

28 Widyaiswara dan Widyaiswara, Pengembangan Wawasan Manajemen Kediklatan, Pentaloka Wawasan Kepemimpinan, Pentaloka Permasalahan HAM, Temu Karya Nasional, dan Peningkatan Kualitas Perencanaan Kediklatan.