9 BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan Muncul terminologi organisasi Pendidikan dan Pelatihan pada periode awal didasarkan pada Keputusan Menteri Agama Nomor 1185/KI tanggal 20 Februari 1946, walau tidak secara eksplisit menyebutkan dengan organisasi Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Kemunculannya tidak berselang lama dengan awalnya Kementerian Agama pada tanggal 3 Januari 1946 yang diumumkan oleh Pemerintah Negara RI di Yogyakarta. Susunan organisasi Kementerian Agama yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 1185/KI tanggal 20 Februari 1946 yang terdiri dari 8 (delapan) bagian, yaitu: Bagian A Bagian B Bagian C Bagian D Bagian E I Bagian E III Bagian F Bagian G : Sekretariat : Kepenghuluan : Pendidikan Agama : Penerangan Agama : Masehi Kristen : Masehi Katolik : Pegawai : Keuangan Dari delapan bagian tersebut di atas, Pendidikan dan Latihan Pegawai melekat pada tugas Bagian F, yaitu Pegawai. Pada periode ini, belum ada 9
10 penjabaran yang eksplisit terkait dengan tugas dan fungsi Pendidikan dan Latihan Pegawai sekalipun telah dikeluarkannya KMA Nomor 9 tahun 1952 sebagai penyempurnaan KMA Nomor 33 tahun 1949.Oleh sebab itu, tugas dan fungsinya masih melekat dengan tugas urusan pegawai. Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1963 secara definitif berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 47 Tahun 1963 struktur organisasi Pendidikan dan Latihan Pegawai serta tugasnya dicantumkan dalam cakupan tugas dan fungsi Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal. Kejelasan tugas Bagian Pendidikan dan Latihan secara eksplisit ada setelah diterbitkannya Keputusan Menteri Agama Nomor 56 Tahun 1967 dengan dipindahkannya bagian Pendidikan dan Latihan dari Biro Kepegawaian ke Biro Penenlitian dan Analisa. Dalam KMA tersebut, dijelaskan tugas Biro Penelitian dan Analisa sebagai berikut: 1. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan khusus untuk meningkatkan kemahiran teknis pegawai-pegawai Departemen Agama. 2. Melaksanakan training khusus kepegawaian untuk calon-calon karyawan Departemen Agama. 3. Merencanakan pegawai yang tugas belajar/ikatan dinas, bekerjasama dengan Direktorat Perguruan Tinggi dan Pendidikan Agama. Pada tahun 1969, dikeluarkan KMA Nomor 114 Tahun 1969 tentang struktur organisasi, tugas kewajiban, wewenang, dan tata kerja Departen Agama pusat, di mana fungsi Pendidikan dan Latihan Pegawai dikembalikan lagi dalam cakupan tugas dan fungsi Biro Kepegawaian. Perkembangan
11 setelah tahun 1969, berkutat untuk memberi kejelasan pada tugas dan fungsi Pendidikan dan Latihan Pegawai. KMA Nomor 43 tahun 1971 berlaku sampai dengan dikeluarkannya KMA Nomor 18 tahun 1975 tentang Struktur Organisasi Departemen Agama berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 45 tahun 1975 tentang Susunan Organisasi Departemen. KMA Nomor 18 tahun 1975 tersebut disebutkan bahwa tugas Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai adalah sebagai pelaksana tugas dibidang pendidikan dan latihan pegawai yang susunan organisasinya, yaitu Bagian Tata Usaha dan beberapa Sub Bagian, Bidang Bina Program dan beberapa Sub Bidang, Bidang Penyelenggaraan dan beberapa Sub Bidang, serta Bidang Pengendalian dan Laporan dan beberapa Sub Bidang. Akibat dari adanya gerakan reformasi pada media tahun 1998, terjadi paradigma penyelenggaraan pemerintah sebagaimana tuntutan reformasi birokrasi. Pada periode ini lahir UU Otonomi daerah, di mana Departemen Agama tidak termasuk urusan yang diotonomi daerahkan dan tetapsebagai instansi vertikal. Pada tahu 2006, terbit Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama. Seiring perubahan nomenklatur pada semua departemen dalam Kabinet Persatuan Jilid II dimana kata departemen menjadi kemeterian, lahirlah Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama. KMA Nomor 1 Tahun 2001, menyatakan perubahan yang mendasar dimana satuan organisasi pada Departemen Agama saat itu ada penambahan
12 empat unit eselon II, yaitu Pusat Kerukunan Umat Beragama dan Pusat Informasi dan pada Sekretariat Jenderal, serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan, yaitu Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Pusdiklat Tenaga Teknis pada Badan Litbang dan Diklat. Penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja yang tertuang dalam KMA Nomor 1 Tahun 2001, menyebutkan beberapa hal, yaitu perubahan nomenklatur Badan Litbang Agama menjadi Badan Litbang dan Diklat dan Penambahan Satuan Kerja baru, yaitu Pusdiklat Pegawai bertambah menjadi 2 (dua) Pusat di antaranya adalah Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Pusdiklat Tenaga Teknis, dengan tujuan dalam rangka peningkatan pelaksanaan asas fungsionalisasi. 2.1.1. Sejarah Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan merupakan salah satu pengelola pelayanan penyelenggaraan kediklatan yang dilakukan oleh pemerintah, yang dituntut memiliki karakteristik, memiliki dasar hukum yang jelas dalam penyelenggaraannya, memiliki kelompok kepentingan yang luas termasuk kelompok sasaran yang ingin dilayani memiliki tujuan sosial serta akuntabel pada publik. Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan berupaya mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer-driven government) yang dicirikan dengan lebih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan, pemberdayaan
13 masyarakat, serta menerapkan sistem kompetisi dan pencapaian target yang didasarkan pada visi, misi, tujuan, dan sasaran. Tujuan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan, yaitu bekerja dengan makna, amanah, dan manfaat. Visi Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan, yaitu terwujudnya Tenaga Teknis Pendidikan dan yang kompeten, dedikatif, dan berakhlak mulia. Misi Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan, yaitu meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat teknis, melaksanakan penjaminan mutu diklat teknis, mengembangkan sistem kediklatan teknis, melaksanakan pembinaan diklat teknis pada Balai Diklat dan mewujudkan tata kelola kediklatan teknis yang baik dan bersih. Value yang ingin diwujudkan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan, yaitu: 1. Jujur, selaras antara pemikiran, perkataan, dan perbuatan. 2. Profesional, melaksanakan tugas sesuai dengan keahlian dan selalu mengembangkan diri. 3. Inovatif, melakukan perubahan berkelanjutan untuk hasil terbaik. 4. Tanggung jawab, berkewajiban memberikan jawaban, penjelasan, dan pertanggungjawaban atas semua tindakan yang dilakukan.
14 5. Kerjasama, saling percaya menghargai, dan menjunjung tinggi kerjasama. 2.1.2. Sejarah Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Pusdiklat Tenaga Administrasi adalah salah satu unit kerja eselon II di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Bersama Pusdiklat Tenaga Administrasi, terdapat 6 (enam) unit kerja Eselon II lainnya, masing-masing Pusat Penelitian dan Pengembangan (Pustitbang) Kehidupan, Puslitbang Pendidikan Agama dan, Puslitbang Lektur Agama dan, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan serta Sekretariat Badan Litbang dan Diklat. Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi periode 2001-2002, yaitu Drs. H. M. Fauzan Afandi; periode 2002-2004, yaitu Drs. H. Muh. Kailani Eryono, M.M.; periode 2005, yaitu Drs.H. M. Wardi Idris; periode 2005-2007, yaitu Drs. H. Zaenal Abidin Syam, M.M.; periode 2007-Oktober 2012, yaitu H. Chamdi Pamuji, S.H., M.M. Visi Pusdiklat Tenaga Administrasi, yaitu terwujudnya sistem kediklatan tenaga administrasi yang handal dalam mendukung tersedianya aparatur Kementerian Agama yang profesional. Misi Pusdiklat Tenaga Administrasi, yaitu sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas sistem dan instrumen kediklatan, serta memperkuat penerapan standarisasi dan pengendalian mutu.
15 2. Menyelenggarakan dan mengembangkan berbagai jenis diklat sesuai kewenangan, proporsi dan kebutuhan. 3. Meningkatkan kualitas SDM penyelenggaraan diklat dan widyaiswara. 4. Menerapkan paradigma baru kediklatan dalam rangka meningkatkan kapasitas rekrutmen peserta untuk mencapai target siklus tiga tahunan. 5. Mengembangkan kerjasama kediklatan dengan unit-unit teknis Kementerian Agama dan institusi terkait lainnya. 6. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan kediklatan terhadap seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT). 7. Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pelayanan prima di lingkungan Pusdiklat Tenaga Administrasi. 2.2. Lingkup Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan 2.2.1. Lingkup Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pendidikan dan pelatihan tenaga teknis pendidikan dan keagamaan. Fungsi Pusdiklat Tenaga Teknis (PMA Nomor 10 Tahun 2010 Pasal 756), yaitu:
16 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang perencanaan dan penyelenggaraan, serta pelayanan administrasi, penyusunan evaluasi, serta pelaporan dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 2. Pelaksanaan perencanaan dan penyelenggaraan, serta pelayanan administrasi, penyusunan evaluasi, serta pelaporan dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang perencanaan dan penyelenggaraan, serta pelayanan administrasi dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 4. Penyelenggaraan diklat yang bersifat nasional melalui koordinasi dengan unit teknis terkait, serta pembinaan dan pengembangan kalompok widyaiswara. 2.2.2. Lingkup Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Pusdiklat Tenaga Administrasi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan pelatihan di bidang perencanaan dan penyelenggaraan, serta
17 pelayanan administrasi, penyusunan evaluasi, pelaporan, dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 2. Pelaksanaan perencanaan dan penyelenggaraan, serta pelayanan administrasi, penyusunan evaluasi, pelaporan dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang perencanaan dan penyelenggaraan, serta pelayanan administrasi dan publikasi hasil pendidikan dan pelatihan. 2.3. Sumber Daya Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan 2.3.1. Sumber Daya Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan membagi tugas pekerjaan perbidang. Bidang 1 (satu), sebagai Perencana, Pendidikan dan Pelatihan, yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (Kabid) dan di bantu oleh 2 (dua) orang Kepala Sub Bidang (Kasubid), serta beberapa orang staf. Bidang 2 (dua), sebagai Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan, dipimpin oleh 1 (satu) orang Kepala Bidang dan dibantu oleh 2 (dua) orang Kepala Sub Bidang, serta beberapa orang staf. Bidang 3 (tiga), sebagai Pelayanan, Administrasi, Evaluasi, dan Pelaporan hasil Diklat, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh beberapa staf.
18 Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Kabid. Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan Kabid. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kabid. Pelayanan, Administrasi, Evaluasi, dan Pelaporan Hasil Pendidikan dan Pelatihan Kasubbid. Perencanaan dan Anggaran Pelaksana Kasubbid. Pengembangan Sistem dan Kurikulum Pelaksana Kasubbid. Diklat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pelaksana Kasubbid. Diklat Tenaga Pelaksana Pelaksana: Tata Usaha, Keuangan, dan Perpustakaan Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Kementerian Agama Sumber: Profil Diklat Tahun 2012
19 Jumlah pegawai Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan sebanyak 70 (tujuh puluh) orang, terdiri: 1. Pejabat Struktural - Pejabat Eselon II : 1 orang - Pejabat Eselon III : 3 orang - Pejabat Eselon IV : 4 orang 2. Pejabat Fungsional Widyaiswara - Widyaiswara Utama : 1 orang - Widyaiswara Madya : 10 orang - Widyaiswwara Muda : 7 orang - Widyaiswara Pertama : 7 orang 3. Staf/Pelaksana : 37 orang 2.3.2. Sumber Daya Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Pejabat struktural Pusdiklat Tenaga Administrasi, yaitu terdiri dari 1 (satu) orang eselon II, 3 (tiga) orang eselon III, dan 4 (empat) orang eselon IV. Pejabat Fungsional Pusdiklat Tenaga Administrasi, yaitu terdiri dari 6 (enam) orang widyaiswara pertama, 11 (sebelas) orang widyaiswara muda, dan 1 (satu) orang widyaiswara utama, serta 1 (satu) orang arsiparis. Pelaksana Pusdiklat Tenaga Administrasi berjumlah 27 (dua puluh tujuh) orang sebagai pendukung tugas-tugas struktural dan widyaiswara.
20 Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Kasubbid. Perencanaan & Anggaran Pelaksana Kabid. Perencanaan Pendidikan & Pelatihan Kasubbid. Pengemb. Sistem & Kurikulum Pelaksana Kabid. Penyelenggaraan Pendidikan & Pelatihan Kasubbid. Diklat Struktural & Fungsional Pelaksana Kasubbid. Diklat Tng. Adm. & Diklat Prajab. Pelaksana Kabid. Pelayanan Adm. Evaluasi & Pelaporan Hasil Pendidikan & Pelatihan Pelaksana: Tata Usaha, Keuangan, dan Perpustakaan Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara Gambar 2.2.Struktur Organisasi Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Kementerian Agama Sumber: Profil Diklat Tahun 2012
21 Jumlah pegawai Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan sebanyak 55 (lima puluh lima) orang, terdiri: 1. Pejabat Struktural - Pejabat Eselon II : 1 orang - Pejabat Eselon III : 3 orang - Pejabat Eselon IV : 4 orang 2. Pejabat Fungsional Widyaiswara - Widyaiswara Utama : 1 orang - Widyaiswara Madya : 1 orang - Widyaiswara Muda : 11 orang - Widyaiswara Pertama : 6 orang - Arsiparis : 1 orang 3. Staf/Pelaksana : 27 orang 2.4. Tantangan Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan 2.4.1. Tantangan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Tantangan yang dihadapi Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan dalam penyelenggaraan pelatihan/kediklatan, diataranya: 1. Belum meratanya kesempatan mengikuti diklat. 2. Penyelenggaraan diklat belum sepenuhnya berbasis data dan kebutuhan unit pengguna. 3. Rekrutmen peserta diklat belum efektif.
22 4. Jumlah Balai Diklat belum memadai. 5. Rasio antara Jumlah Widyaiswara dengan kebutuhan pengembangan diklat belum memadai. 6. Pendayagunaan jaringan dan kerjasama kediklatan bagi peningkatan kualitas dan kuantitias penyelenggaraan diklat belum optimal. 7. Jumlah tenaga teknis penyelenggara diklat yang kompeten belum memadai. 8. Belum optimalnya ketersediaan perpustakaan dan laboratorium serta pemanfaatannya. 9. Komitmen pimpinan terhadap pemberdayaan alumni diklat belum memadai. 10. Belum tersedianya hasil evaluasi dampak diklat terhadap peningkatan kerja pegawai bersangkutan. 11. Belum meratanya beban pekerjaan setiap pegawai. 2.4.2. Tantangan Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Tantangan yang dihadapi Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan dalam penyelenggaraan pelatihan/kediklatan, diataranya: 1. Belum meratanya kesempatan mengikuti diklat. 2. Penyelenggaraan diklat belum sepenuhnya berbasis data dan kebutuhan unit pengguna.
23 3. Rekrutmen peserta diklat belum efektif. 4. Jumlah Balai Diklat belum memadai. 5. Rasio antara Jumlah Widyaiswara dengan kebutuhan pengembangan diklat belum memadai. 6. Pendayagunaan jaringan dan kerjasama kediklatan bagi peningkatan kualitas dan kuantitias penyelenggaraan diklat belum optimal. 7. Jumlah tenaga administrasi penyelenggara diklat yang kompeten belum memadai. 8. Belum optimalnya ketersediaan perpustakaan dan laboratorium serta pemanfaatannya. 9. Belum tersedianya hasil evaluasi dampak diklat terhadap peningkatan kerja pegawai bersangkutan. 2.5. Proses/Kegiatan Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan 2.5.1. Proses/Kegiatan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Kegiatan diklat yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Teknis di antaranya adalah: 1. Diklat fungsional, di antaranya Diklat Teknis Fungsional Pembentukan Jabatan Fungsional, Diklat Teknis Fungsional Pembentukan Jabatan Fungsional Pendidikan, Diklat Teknis Fungsional Peningkatan Kompetensi Pendidikan (dalam kampus Pusdiklat), Diklat Teknis Fungsional Pendidikan (luar
24 kampus Pusdiklat), Diklat Teknis Fungsional Kompetensi Widyaiswara 2. Diklat substantif, di antaranya Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Pendidikan dan (dalam kampus Pusdiklat), Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Penddikan dan (luar kampus Pusdiklat), Diklat Teknis Substantif Penelitian Pendidikan dan, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Pembina Kerukunan Umat Beragama, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Kader Mubaligh, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Hisab Rukyat, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Guru IPA (Riset Ilmiah), Diklat Teknis Substantif Guru Pembina Olympiade, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Pengelola Pondok Pesantren, Diklat Teknis Substantif Pengembangan Personel Widyaiswara, Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru, Orientasi Kebijakan Kediklatan/Diklat Instansi Lain, Pentaloka Role Model Skill, Pentaloka Percepatan Transformasi Budaya Organisasi (AOCT)- Pendidikan dan, Pentaloka Kerukunan Umat Beragama, dan Konsinyasi Kediklatan Teknis. 3. Pengembangan isi diklat teknis pendidikan dan keagamaan, di antaranya Kurikulum/Silabus/Desain Program/Kisi-Kisi/Naskah
25 Soal Diklat Teknis, Pengembangan Kurikulum/Silabus/Desain Program/Kisi-Kisi/Naskah Soal Diklat Teknis, Pengembangan Modul Diklat Teknis, Lokakarya Pengembangan Modul/Kurikulum/ Silabus/Desain Program/Kisi-Kisi/Naskah Soal Diklat Teknis. 4. Pengembangan pengelolaan diklat teknis, di antaranya Penyusunan/Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran/Metrik Diklat Teknis, Penyusunan Pedoman/SOP Kediklatan Teknis, Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Kediklatan, Sosialisasi Produk Hukum/Instrumen Kediklatan, Monitoring/Pembinaan Kediklatan, Pencetakan/Penerbitan/Penggandaan/Laminasi, Pembahasan Hasil Kajian Pengembangan Profesi/Pra/Orasi Ilmiah, Tim Verifikasi Angka Kredit Widyaiswara Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan, Temu Konsolidasi Kediklatan, Lokakarya Pengembangan Sistem DJJ/DDTK, Pengembangan Jurnal Diklat, Pengembangan Majalah Diklat Teknis, Pengembangan Pengelolaan Sistem Informasi Diklat Teknis, Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kampus/Administrator Kantor, dan Penyusunan Booklet Informasi Kediklatan. 5. Pengembangan alumni diklat teknis, di antaranya Tim Pengembangan Database Alumni/Sasaran Diklat Teknis, dan Penyusunan Database Alumni/Sasaran Diklat Teknis.
26 6. Pengembangan evaluasi dan pelaporan diklat teknis, di antaranya Rapat Evaluasi dan Laporan Tahunan Kegiatan dan Anggaran Diklat Teknis. 7. Pengembangan proses diklat teknis, di antaranya Workshop Pengembangan Metodologi Diklat Teknis, Peningkatan Kualitas Proses Pelaksanaan Pembelajaran Diklat Teknis. 8. Pengembangan tenaga diklat teknis, di antaranya Peningkatan Kualitas Kinerja Tenaga Kediklatan. 2.5.2. Proses/Kegiatan Pusdiklat Tenaga Administrasi Pendidikan dan Kegiatan diklat yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Administrasi di antaranya adalah: 1. Diklat fungsional, di antaranya Diklat Calon Widyaiswara, Diklat Fungsional Analis Kepegawaian, Diklat Fungsional Arsiparis, Rumpun Diklat Fungsional Pustakawan, Diklat Fungsional Peneliti, Diklat Fungsional Litkayasa, Diklat Fungsional Auditor, Diklat Analisis Jabatan, Diklat Fungsional Statistisi, Diklat Fungsional Pranata Komputer, dan Diklat Fungsional Humas. 2. Diklat teknis administrasi, di antaranya Diklat Perpustakaan, Diklat Kearsipan, Diklat Perencanaan, Diklat Administrasi Kepegawaian, Diklat Keuangan dan BMN. 3. Diklat administrasi dan manajemen, di antaranya Diklat Pelayanan Prima, Diklat Teknis Manajemen Kebijakan Publik (TMKP),
27 Diklat Analisis SWOT, Diklat Manajemen Mutu, Diklat Monitoring dan Evaluasi, Diklat MOT, Diklat TNA, Diklat TOC, Teknis Analisis Jabatan, Diklat Manajemen Multikultural, Diklat SAKIP/LAKIP, Diklat Manajemen Perkantoran, Diklat Manajemen Berdasarkan Sasaran, Diklat Pengelolaan Kampus, Diklat Penyusunan Kurikulum Diklat, Diklat Kehumasan dan Keprotokolan, Diklat Teknis Umum. 4. Diklat Kewidyaiswaraan, di antaranya Diklat Penyusunan Kurikulum Diklat, Diklat Pengembangan Alat Bantu Latihan, Diklat Penulisan Karya Tulis Ilmiah, TOT Substansi/Spesialisasi, Diklat Metodologi Penelitian, Diklat Penyusunan Modul/Bahan Ajar, Diklat Konsultan Manajemen, Diklat Metodologi Pembelajaran, Diklat Penyusunan Bahan Orasi Ilmiah, dan Diklat Evaluasi Penyelenggaraan Diklat. 5. Diklat pembinaan mental, di antaranya Diklat SHIBGOH, Diklat Pembinaan Mental PNS, Diklat Etika Kerja Aparatur, Diklat Budaya Organisasi, dan Diklat Mind Setting PNS. Adapun program atau kegiatan unggulan Pusdiklat Tenaga Administrasi, di antaranya adalah Penyusunan Jurnal Suara Diklat, Pengembangan Diklat Jarak Jauh, Penyusunan dan Pengembangan Modul Diklat Teknis Administrasi, Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum dan Silabus, Penyusunan dan Pengembangan Pedoman Kediklatan, Pengembangan Website, Pengembangan Wawasan Calon
28 Widyaiswara dan Widyaiswara, Pengembangan Wawasan Manajemen Kediklatan, Pentaloka Wawasan Kepemimpinan, Pentaloka Permasalahan HAM, Temu Karya Nasional, dan Peningkatan Kualitas Perencanaan Kediklatan.