Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang

Studi Perencanaan Filter Hybrid Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Proyek Pakistan Deep Water Container Port

Arrifat Lubis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

Analisis Unjuk Kerja Filter Pasif dan Filter Aktif pada Sisi Tegangan Rendah di Perusahaan Semen Tuban, Jawa Timur

Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, Ph.D. Dimas Fajar Uman Putra, ST., MT. Oleh : Rahmat Septian Wijanarko

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97

PERANCANGAN FILTER DENGAN METODE MULTISTAGE PASSIVE FILTER PADA PROYEK PAKISTAN DEEP WATER CONTAINER PORT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

Analisa Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Peleburan Baja PT. Ispat Indo Surabaya Akibat Perubahan Konfigurasi dan Pergantian Trafo Utama

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

Studi Analisis dan Mitigasi Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

STUDI HARMONIK FILTER PASIF PADA SISI TEGANGAN RENDAH PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. SEMEN TONASA V SULAWESI SELATAN

Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA GANGGUAN PADA ELECTRIC ARC FURNACE (EAF) AKIBAT ARUS INRUSH TRANSFORMATOR & RESONANSI FILTER HARMONISA PABRIK PELEBURAN BAJA PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini sebagian besar pemakaian beban listrik di masyarakat hampir 90%

ABSTRAK Kata kunci : Beban non linier, Harmonisa, THD, filter aktif high-pass.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yaitu beban linier dan beban non-linier. Beban disebut linier apabila nilai arus dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

NOPTIN HARPAWI NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT Ir. Sjamsjul Anam, MT

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

Aplikasi Filter Pasif Rc Untuk Mereduksi Harmonik Pada Ac/Dc/Ac Konverter. Asnil*) *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga

BAB I PENDAHULUAN. modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah

Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban

BAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban

WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN

Desain Penggunaan Filter Aktif Seri Berbasis Fuzzy Polar Untuk Mengurangi Harmonisa Pada PT Tabang Coal. Oleh : I Wayan Adi Harimbawa

ANALISIS KUALITAS DAYA LISTRIK DI PABRIK GULA TRANGKIL PATI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP PANAS PADA BELITAN TRANSFORMATORDISTRIBUSI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian energi listrik pada bangunan industri sebaiknya menjadi kajian

Studi Harmonik Filter Pasif pada Sisi Tegangan Rendah pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Tonasa V Sulawesi Selatan

Simulasi dan Analisis Fenomena Resonansi Akibat Harmonisa Orde Genap dengan Menggunakan Software ETAP

SIMULASI PEMASANGAN FILTER HARMONISA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

PENYEMPURNAAN DESAIN FILTER HARMONISA MENGGUNAKAN KAPASITOR EKSISTING PADA PABRIK SODA KAUSTIK DI SERANG - BANTEN

Penanganan Harmonisa Terhadap Peningkatan Kualitas Daya Listrik Berbasis Software Etap (Studi Kasus : Pabrik Semen Tonasa V)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Simulasi Filter Pasif dan Perbandingan Unjuk Kerjanya dengan Filter Aktif dan Filter Aktif Hibrid dalam Meredam Harmonisa pada Induction Furnace

APLIKASI FILTER PASIF SEBAGAI PEREDUKSI HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASE

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

Watak Harmonik pada Inverter Berbeban

PENENTUAN PERALATAN UNTUK MEREDAM HARMONISA BERDASAKAN JENIS SUMBER HARMONISA, ORDE DAN MAGNITUDE HARMONISA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA INVESTASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier

Analisis Pemasangan Detuned Reactor dan Perancangan Filter Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan Pabrik Kaca

3.2.3 Teknik pengumpulan data Analisis Data Alur Analisis... 42

Kualitas Daya Listrik (Power Quality)

Perencanaan High Pass dan Single Tuned Filter Sebagai Filter Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan British Oil Company Gresik, Jawa Timur

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi

MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem distribusi tiga (3) fasa digunakan untuk melayani beban-beban tiga (3)

Penentuan Peralatan Untuk Meredam Harmonisa Berdasakan Jenis Sumber Harmonisa, Orde dan Magnitude Harmonisa dengan Memperhitungkan Biaya Investasi

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

PERENCANAAN FILTER HARMONISA PADA SISI TEGANGAN RENDAH UNTUK MENGURANGI HARMONISA AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PT.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama pada dunia industri. Banyak faktor yang menjadi penentu kualitas daya dari

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

BAB 1 PENDAHULUAN. kelistrikan maka konsumsi daya semakin meningkat. Seperti halnya komputer,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada suatu jaringan distribusi arus bolak-balik dengan tegangan (V), daya

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan, sumber daya manusia yang dimanfaatkan untuk. meningkatkan kemajuan industri serta aspek-aspek lainnya.

Analisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V Terhadap Beban Non Linier

Oleh : ARI YUANTI Nrp

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

ANALISA HARMONISA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TORSI ELEKTROMAGNETIK PADA MOTOR INDUKSI JENIS ROTOR BELIT PADA SISTEM PEMAKAIAN SENDIRI PT PJB GRESIK

DAMPAK PENGGUNAAN KAPASITOR PADA SISTEM DISTRIBUSI YANG TERKONTAMINASI HARMONISA

92 Teknologi Elektro, Vol. 16, No.03,September -Desember I Gusti Ngurah Dwipayana 1, I Wayan Rinas 2, I Made Suartika 3

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. macam sumber listrik dapat digunakan yaitu sumber DC sebesar 600 V, 750

SIMULASI PENENTUAN PENEMPATAN FILTER AKTIF SHUNT UNTUK MENDAPATKAN DISTORSI DAYA YANG TERKECIL di BLUE POINT BAY VILLA & SPA

BAB II DASAR TEORI. mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik

ANALISA PENANGGULANGAN THD DENGAN FILTER PASIF PADA SISTEM KELISTRIKAN DI RSUP SANGLAH

RANCANG BANGUN SINGLE TUNED FILTER SEBAGAI ALAT PEREDUKSI DISTORSI HARMONIK UNTUK KARAKTERISTIK BEBAN RUMAH TANGGA 2200VA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

Kajian Harmonisa Arus Dan Tegangan Listrik di Gedung Administrasi Politeknik Negeri Pontianak

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

Jurnal Teknik Elektro Vol. 5, No. 1, Maret 2005: 6-12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Arrifat Lubis

Transkripsi:

Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang Anissa Eka Marini Pujiantara - 2210100133 Pembimbing 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang,M.Sc.,Ph.D 2. Dedet Candra Riawan, ST.,M.Eng.,Ph.D

DAFTAR ISI Pendahuluan Dasar Teori Studi Kasus Hasil simulasi dan analisis Kesimpulan dan Saran

1. PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Batasan Masalah

LATAR BELAKANG VARIABLE SPEED DRIVE DISTORSI HARMONISA FILTER HARMONISA

BATASAN MASALAH Pemodelan dan simulasi menggunakan software ETAP 7.5 Pemodelan filter aktif menggunakan software PSIM Perhitungan harmonisa dilakukan dalam kondisi beban penuh Analisa harmonisa dilakukan dalam kondisi steady state

DASAR TEORI FAKTOR DAYA HARMONISA FILTER HARMONISA

FAKTOR DAYA Nilai S dan Q dapat berubah sesuai dengan nilai faktor daya (θ) yang ada SEGITIGA DAYA Q (kvar) P (kwatt) P merupakan komponen daya aktif yang nilainya cenderung konstan

FAKTOR DAYA (2) Perbaikan Faktor daya Q1 Q2 P

komponen sinusoidal tegangan dan arus yang mempunyai frekuensi kelipatan bilangan bulat (integer) dari frekuensi dasar pada kondisi steady state

HARMONISA (2) Maximum Harmonic Current Distortion in Percent of I L I SC /I L Individual Harmonic Order (Odd Harmonic) <11 11 h 17 17 h 23 23 h 35 35 h TDD < 20 * 4,0 2,0 1,5 0,6 0,3 5,0 20 50 7,0 3,5 2,5 1,0 0,5 8,0 50 100 10,0 4,5 4,0 1,5 0,7 12,0 100 1000 12,0 5,5 5,0 2,0 1,0 15,0 > 1000 15,0 7,0 6,0 2,5 1,4 20,0 Even harmonic are limited to 25% of the odd harmonic above. Current distortion that result in a dc, e.g. half-wave converters, are not allowed. * All power generation equipment is limited to these values of current distortion regardless of the actual I SC /I L. Where : I SC = maximum short circuit at PCC I L = maximum demand load current (fundamental frequency component) at PCC Standard Harmonisa Arus (IEEE Std. 519-1992) untuk level tegangan 69 kv dan dibawahnya

HARMONISA (3) Bus Voltage at PCC Individual Voltage Distortion (%) THD (%) 69 kv and below 3,0 5,0 69,001 kv through 161 kv 1,5 2,5 161,001 kv and above 1,0 1,5 Standard Harmonisa Tegangan (IEEE Std. 519-1992) THD = Total Harmonic Distortion yaitu Persentase total komponen harmonik terhadap komponen fundamentalnya

FILTER HARMONISA Filter aktif bekerja sebagai sumber arus harmonisa yang berlawanan phasa dengan arus harmonisa pada sistem. Filter Pasif bekerja untuk mengurangi amplitudo satu atau lebih frekuensi tertentu dengan cara menyediakan jalur yang rendah impedansinya pada frekuensi-frekuensi harmonisa.

FILTER HARMONISA (2) Filter Pasif single tuned Mentala salah satu orde harmonisa

FILTER HARMONISA (3) Filter Aktif Filter aktif 3 fasa yang digunakan terdiri dari Low Pass Filter (LPF), kontroler PI, dan inverter Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM)

STUDI KASUS resetting eksisting Tanpa capasitor bank dan filter Dengan capasitor bank tanpa filter Dengan filter tanpa capasitor bank Dengan capasitor bank dan filter Penambahan tap trafo Pemasangan capasitor bank Pemasangan filter pasif Penambahan filter aktif

Single Line Diagram PT. Semen Indonesia Rembang HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

Hasil simulasi sistem eksisting Bus ID Nom kv % V % V % V %V % PF % PF % PF % PF C-1 C-2 C-3 C-4 C-1 C-2 C-3 C-4 MAIN BUS REMBANG 150 100 100 100 100 66,51 74,12 91,29 98,09 ER1-831MV011 20 83.64 91 93.78 101.77 71,43 84,13 86,98 99,70 821MV012 20 86.9 93.63 96.27 103.64 73,05 85,23 88,01 99,85 811MV03 6.3 91.98 93.52 97.12 98.84 70,42 77,56 94,81 98,35 821MV011 6.3 91.76 94.72 96.51 99.77 72,57 85,38 90,95 98,56 821MV021 6.3 91.05 91.52 96.29 96.81 72,98 74,73 91,32 91,95 ER1-831MV012 6.3 74.38 85.27 88.79 100.69 78,49 88,52 78,91 92,41 ER2-831MV02 6.3 91.28 94.25 96.71 100 84,05 84,05 76,33 75,07 ER3-831MV031 6.3 89.9 92.91 94.73 98.06 76,29 76,47 76,55 76,72 ER4-831MV041 6.3 89.89 93.38 95.41 99.26 74,20 88,92 74,40 85,10 ER5-831MV051 6.3 88.55 89.03 94.44 94.98 73,39 73,43 73,97 74,01 ER5-831MV052 6.3 88.89 89.68 95.25 96.12 76,88 85,32 77,39 79,40 ER6-831MV061 6.3 88.43 89.21 94.79 95.66 77,69 77,77 77,89 77,94 ER7-831MV071 6.3 89.51 89.98 96.33 96.87 63,87 63,89 47,79 47,36 ER8-831MV081 6.3 90.53 92.32 96.53 98.54 69,11 78,95 69,69 72,19 ER8-831MV082 6.3 90.5 92.25 96.3 98.26 69,24 76,62 69,68 78,08 ER9-831MV091 6.3 90.21 91.96 96.02 97.97 77,69 77,83 77,91 77,89 ER10-831MV101 6.3 90.06 91.64 95.31 97.06 77,10 77,21 77,41 77,51 ER11-831MV111 6.3 89.63 90.1 94.9 95.42 77,32 77,34 77,52 77,53 ER11-831-MV112 6.3 91.19 92.75 96.37 98.11 77,18 77,25 77,48 77,58 BUS-344FN04CO1 0.7 82.53 86.09 88.55 92.44 66,03 64,34 66,03 64,07 831.LV011 0.4 67.62 79.5 83.26 95.83 82,17 82,24 82,24 82,30 831LV053 0.4 81.95 82.81 88.86 89.79 81,99 81,99 81,99 81,98 831LV71 0.4 85.85 86.32 91.15 91.67 79,57 79,56 79,60 79,58 831-LV3A1 0.4 85.18 85.97 91.58 92.45 80,03 79,97 79,97 80,00 831-LV081 0.4 83.03 85 89.56 91.72 86,05 86,07 86,10 86,10 831-LV082 0.4 83.83 85.72 90.08 92.16 86,13 86,16 86,16 86,19 834-LV5A1 0.4 86.98 88.74 92.81 94.77 80,00 79,97 79,97 80,03 834 -LV61 0.4 85.77 87.67 92.11 94.22 85,30 85,34 85,43 85,48 Hasil simulasi dengan 4 kasus menunjukkan bahwa sistem eksisting belum layak digunakan. Disamping drop tegangan yang tinggi, nilai THD juga masih diluar standar. Bus ID Nom kv THD THD THD THD C-1 C-2 C-3 C-4 BUS- 344FN04CO1 0.7 8,73 8,28 7,92 7,56 831.LV011 0.4 12,72 9,45 7,77 6,64 831LV053 0.4 9,15 8,77 6,77 6,69

1. Penambahan tap trafo Digunakan untuk memperbaiki tegangan sistem Bus ID V ex V tap %PF MAIN BUS REMBANG 100 100 75.7 ER1-831MV011 91 95.53 91.48 811MV03 94.72 96.26 78.27 821MV011 93.52 97.94 88.25 821MV012 93.63 98.91 92.35 821MV021 91.52 94.2 75.13 ER1-831MV012 85.27 96.12 94.05 ER2-831MV02 94.25 97.48 84.17 ER3-831MV031 92.91 96.19 76.63 ER4-831MV041 93.38 96.68 90.05 ER5-831MV051 89.03 91.81 73.67 ER5-831MV052 89.68 92.45 86.19 ER8-831MV081 92.32 95.11 77.91 ER8-831MV082 92.25 95.03 64.06 ER9-831MV091 91.96 94.75 79.86 ER10-831MV101 91.64 94.42 77.31 ER11-831MV111 89.63 92.77 77.89 ER11-831-MV112 91.19 95.5 77.48 BUS-344FN04CO1 82.53 95.41 77.53 831.LV011 67.62 96.34 77.43 831.LV021 89.38 95.67 66.03 831LV053 81.95 89.65 82.36 831LV71 85.85 91.37 85.01 831-LV3A1 85.18 91.11 81.98 831-LV081 83.03 93.41 79.6 831-LV082 83.83 94.05 80 834-LV5A1 86.98 91.54 86.11 834 -LV61 85.77 95.87 86.19

RESETTING (2) 2. Penambahan capasitor bank untuk memmperbaiki faktor daya MAIN BUS REMBANG ID Capacitor kv mvar CAPNEW1 6.3 9.66 CAPNEW2 6.3 7.25 UNSAFE PF ex PF new 75.7% 90.33% SAFE

RESETTING (3) 3. Penggunaan filter pasif Menggunakan 3 filter pasif single-tuned Untuk mengurangi THD dan TDD pada bus berikut: Bus ID THDv Bus Isc IL Isc/IL TDD TDD I (%) BUS-344FN04CO1 7.11 831.LV011 30.3 2,22 14 5 15.56 831.LV011 7.65 831LV053 47.3 2.84 17 5 12.3 831LV053 6.58 BUS- 344FN04CO1 6,8 0,47 14 5 7.57

RESETTING (3) 3. Penggunaan filter pasif Maka menggunakan filter dengan parameter sbb: BUS ID kvar rated 1-ph kv xl Q factor R 831-LV011 257 0.4 0.0249 30 0.0008 bus 344FN04C01 262 0.7 0.0154 30 0.0005 831-LV053 321 0.4 0.0199 30 0.0006 THDv TDD Bus ID Isc/Il eksisting filter pasif eksisting filter pasif BUS-344FN04CO1 13.67 7.11 0.64 7.57 0.76 831.LV011 14.5 7.65 3.86 15.56 5.77 831LV053 16.64 6.58 2.1 12.3 4.08 SAFE UNSAFE

RESETTING (4) 4. Penambahan filter aktif Penambahan disini bertujuan untuk meredam harmonisa yang tidak bisa diatasi oleh filter pasif. Di kasus ini harmonisa arus pada bus 831 LV011 unsafe Bus Isc IL Isc/IL TDD TDD I (%) 831.LV011 30.3 2,22 14 5 5.77 831LV053 47.3 2.84 17 5 4.08 BUS-344FN04CO1 6,8 0,47 14 5 0.76

Resetting (4) 4. Penambahan filter aktif Pemodelan filter aktif disimulasikan dalam bentuk PSIM lalu parameternya diumpankan kembali ke dalam software ETAP

PERBANDINGAN THD PADA PSIM 0,56 0,106

Resetting (4) 4. Penambahan filter aktif Setelah disimulasi, filter aktif yang ditambahkan ternyata mampu untuk menyerap harmonisa arus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PT. Semen Indonesia membutuhkan filter hybrid untuk mengatasi masalah harmonisa Bus ID Isc/Il filter pasif THDv filter hybrid filter pasif TDD filter hybrid BUS-344FN04CO1 13.67 0.64 0.64 0.76 0.76 831.LV011 14.5 3.86 1.03 5.77 1.66 831LV053 16.64 2.1 2.1 4.08 4.08

PERBANDINGAN PADA ETAP UNSAFE SAFE

KESIMPULAN Dari hasil unjuk kerja masing-masing filter harmonisa didapat sebagai berikut: Sistem kelistrikan eksisting maka memerlukan tap trafo agar tegangan di bus cukup sehingga aliran daya dari supply bisa tersampaikan ke beban tanpa ada drop voltage yang besar. Pemasangan kapasitor bank tambahan perlu dilakukan juga untuk memperbaiki faktor daya bus yang terhubung dengan PLN sehingga tidak membayar denda. Filter pasif Single Tuned Filter yang terpasang pada bus 831.LV011, 831LV053, dan BUS-344FN04CO1 telah berhasil meredam distorsi harmonisa tegangan. Filter pasif berhasil menekan di orde 5 dan 11 sehingga %THD yang dihasilkan masih dalam batas standar yang diperbolehkan Harmonisa arus untuk keseluruhan sistem berhasil diturunkan, khususnya pada bus 831LV053, dan BUS- 344FN04CO1, sehingga berada di bawah standar IEEE Std. 519-1992. Akan tetapi pada bus 831 LV 011 harmonisa arus masih menunjukkan angka 5,77%. Perlu penambahan filter aktif untuk meredam distorsi harmonisa yang tidak dapat diredam oleh filter pasif. Filter hybrid yang diusulkan dalam tugas akhir ini berbentuk filter pasif yang diberi tambahan filter aktif. Pemodelan filter hybrid dalam tugas akhir ini dilakukan pada level tegangan rendah.

TERIMAKASIH

Total generation, loading, demand

Fourier (1) Menurut metode Fourier, suatu fungsi periodik dapat diuraikan menjadi fungsi-fungsi sinusoidal dengan frekuensi, amplitude, dan sudut fasa tertentu apabila memenuhi syarat-syarat: Merupakan fungsi periodik = + dengan T = periode Merupakan fungsi kontinyu atau fungsi tak kontinyu dengan jumlah ketidakkontinyuan yang tertentu selama satu periode Selama selang periode, fungsi harus mempunyai harga rata-rata tertentu Dalam satu periode T, fungsi harus mempunyai harga maksimum atau minimum yang jumlahnya tertentu.

Fourier (2) Apabila syarat-syarat diatas dipenuhi maka fungsi dapat diuraikan menjadi deret Fourier yang bentuknya sebagai berikut: = + ( cos + sin ) dengan : = = cos ( ) = ( ) sin ( ) Penyederhanaan analisis Fourier dapat dilakukan dengan menggunakan sifat-sifat khusus sebagai berikut: Jika luas siklus positif dan negatif dalam satu periode sama maka a 0 =0 Jika = ( + ) atau fungsi mempunyai simetri setengah gelombang maka tidak akan muncul harmonisa orde genap Jika fungsi merupakan fungsi genap = ( ) maka b n = 0 Jika fungsi merupakan fungsi ganjil = ( + ) maka a n = 0

Sumber harmonisa A. Konverter Kebanyakan beban yang menimbulkan cacat gelombang (deforming loads) adalah beban-beban yang mengandung konverter (static converter). Beberapa contoh yang umum antara lain : Lampu flourescent, dimmer. Komputer Perangkat elektronik untuk rumah tangga (TV, microwave, pemanas). Variable speed drive (VSD). Charger baterai. Uninterruptible Power Supply (UPS). B. Tanur Busur Listrik (Electric Arc Furnace) C. Transformator D. Mesin-Mesin Berputar

PENGARUH YANG DITIMBULKAN HARMONIK (1) Pengaruh negatif harmonik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu efek seketika (instantaneous effects) dan efek jangka panjang (long-term effects) karena overheating. Yang termasuk pada efek seketika, contohnya adalah mengganggu pengoperasian kontroler pada sistem elektonik. Harmonik juga dapat menyebabkan salah pembacaan (misreading) pada pengukuran besaran listrik. Gelombang terdistorsi pada saluran menimbulkan interferensi pada saluran komunikasi dan rangkaian kontrol atau monitoring. Sedangkan efek jangka panjang yang sering terjadi adalah overheating, misalnya pada kapasitor. Selain itu, overheating pada mesin-mesin listrik maupun transformator terjadi karena adanya rugi-rugi energi tambahan akibat harmonik. Pada kabel dan peralatan, rugi-rugi energi tambahan ini disebabkan oleh bertambahnya nilai rms arus untuk daya aktif yang sama dan bertambahnya resistansi inti yang sebanding dengan bertambahnya frekuensi (karena skin effect).

Pada umumnya beban-beban listrik dari suatu sistem tenaga listrik mempunyai faktor kerja lagging atau bersifat induktif. Bebanbeban tersebut antara lain motor-motor induksi, trafo daya, beban konverter, dan lain-lain menarik arus magnetisasi dari jaringan sehingga beban-beban tersebut membutuhkan daya reaktif dari jaringan sistem tenaga listrik. Bila kebutuhan daya reaktif sangat besar, maka dapat mengakibatkan faktor daya menjadi makin kecil, sedangkan berkurangnya faktor daya dapat menimbulkan berbagai kerugian baik di pihak pembangkit maupun pihak konsumen. Adapun kerugian di pihak konsumen antara lain: Perbedaan tegangan listrik pada kondisi beban ringan dan beban penuh relatif besar. Hal ini berarti pengaturan tegangan menjadi buruk. Instalasi listrik dengan pembatasan arus tertentu dan untuk melayani daya tertentu (KW) akan memerlukan kapasitas yang lebih besar. Kerugian pihak pembangkit adalah Menurunnya efisiensi peralatan, seperti transformator daya dan jaringan penghantar. Dalam hal ini untuk daya aktif yang sama, menurunnya faktor daya akan menambah besar arus yang melalui peralatan tersebut, sehingga rugi-rugi daya akan bertambah besar. Dengan demikian efisiensi peralatan akan menurun. Drop tegangan akan menjadi lebih besar.