BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

dokumen-dokumen yang mirip
optimal merupakan keberhasilan dari zat gizi yang tersedia dan yang dibutuhkan oleh tubuh sedangkan ketidakseimbangan diantaranya menyebabkan

dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan kurangnya nafsu makan adalah Curcuma xanthorrhiza atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah et

xanthorrhiza Roxb atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah, 2005). Kandungan temulawak yang diduga bertanggung jawab dalam efek peningkatan

kontrasepsi untuk kaum pria supaya kaum pria memiliki alternatif penggunaan alat kontrasepsi sesuai dengan pilihannya. Berdasarkan fakta di atas,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tanaman sambiloto telah lama terkenal digunakan sebagai obat, menurut Widyawati (2007) sambil oto dapat memberikan efek hepatoprotektif, efek

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL ANDROGRAPHIS PANICULATA DAN CINNAMOMUM BURMANNII TERHADAP NAFSU MAKAN DAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme nucleic

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

statistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL ANDROGRAPHIS PANICULATA DAN CURCUMA XANTHORRHIZA TERHADAP NAFSU MAKAN DAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

hepatotoksisitas bila digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama atau tidak sesuai aturan, misalnya asetosal dan paracetamol

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, menunjukkan suatu

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di Indonesia, pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu farmakologi dan imunologi.

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN SEMBUNG (Blumea Balsamifera L.) TERHADAP MENCIT PUTIH

I. PENDAHULUAN. berkurang disebabkan oleh adanya kelainan genetik dan metabolik. Selain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa yang lalu, obesitas (kegemukan) diartikan dengan sehat, makmur,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serta meningkatkan daya tahan tubuh. Tingginya permintaan obat herbal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara

Lampiran 1. Ethical Clearanc

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ditandai oleh poliuria, polidipsia, penurunan berat badan walaupun terjadi polifagia (peningkatan nafsu makan), hiperglikemia, glikosuria, ketosis,

BAD I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

Pengaruh Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring ( ) Terhadap Mencit

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Begitu banyak khasiat jahe merah. Antara lain sebagai pencahar, antirematik, peluruh keringat, peluruh masuk angin, meningkatkan gairah seks,

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kolesterol total, trigliserida (TG), Low Density Lipoprotein (LDL) dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tradisional Bagian Daun dan Buah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk pribadi yang kuat (Abednego, 2013:24) namun menerapkan pola

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) adalah salah satu jenis tanaman

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KENTAL CURCUMA XANTHORRHIZA DAN CINNAMMOMUM BURMANNII TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR TIKUS WISTAR JANTAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan salah satu pemicu dan ini dialami oleh %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi tetapi akibat buruk penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK TERPURIFIKASI HERBA ARTEMISIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1` Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, hipotesis penelitian dan manfaat penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah

Suharmiati Betty Roosihermiatie Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jl. Indrapura 17 Surabaya

I. PENDAHULUAN. memiliki aktifitas penghambat radang dengan mekanisme kerja

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)

BAB I PENDAHULUAN. besar, salah satunya adalah teripang. Di Indonesia teripang (Sea cucumber)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN

Kotamadya Surabaya, di Jawa Timur, dan di seluruh Indonesia diperhitungkan sebesar Rp. 1,5 milyar per hari.

Lampiran 1. Identifikasi sampel

2015 PROFIL LIPID MENCIT HIPERLIPIDEMIA SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK

EKSTRAK SECANG SEBAGAI BAHAN DIURETIKUM (PERCOBAAN TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAQUE DAWLEY)

Tanaman Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan gulma yang sering dapat ditemukan di sekitar rumah, keberadaannya sebagai gulma 1

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah salah satu penyakit pembunuh diam-diam (silent killer)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. produk yang bernilai gizi dan ekonomis tinggi. Pertambahan berat badan yang. maupun kuantitasnya (Supratman dan Iwan, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Makan merupakan salah satu kegiatan biologis yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor fisik, psikologis, dan lingkungan keluarga. Penyebab menurunnya nafsu makan dapat disebabkan oleh satu atau beberapa macam penyakit maupun kelainan tertentu,. Kondisi ini menurunannya nafsu makan inilah yang disebut sebagai anoreksia. Menurut Benelam et al. (2009), jenis kelamin dapat mempengaruhi nafsu makan dan asupan energi pada setiap individu. Wanita memiliki kebutuhan energi lebih rendah dan cenderung makan lebih sedikit dibandingkan lakilaki, selain itu asupan energi pada wanita berfluktuasi karena dipengaruhi oleh faktor hormonal. Menurut Mc Donald dan Rulie (2004), menyatakan bahwa seiiring bertambahnya usia, sejumlah faktor biologis dapat mengubah pola dan nafsu makan. Asupan makanan cenderung menurun bahkan pada orang dewasa tua yang sehat. Kondisi ini disebut anoreksia penuaan, yang umumnya lebih banyak dialami oleh laki-laki daripada wanita. Hal ini didukung oleh Wilson dan Morley (2003), yang menyatakan bahwa perubahan rasa (pengecapan) dan selera yang terkait dengan penuaan dan masalah kesehatan kronis dapat mengganggu nafsu makan dan kemampuan menikmati makanan. Nafsu makan erat kaitannya dengan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Menurut Rock et al (2004), nutrisi merupakan proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi 1

normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Keterkaitan antara nutrisi yang tersedia dan yang dibutuhkan tubuh merupakan kunci keberhasilan menuju status nutrisi yang optimal sedangkan ketidakseimbangan diantaranya menyebabkan kelebihan atau kekurangan nutrisi (Waskett & Hilton, 2004). Di Indonesia diketahui ada beberapa jenis tanaman yang dapat meningkatkan nafsu makan dan berat badan. Dalam penelitian ini digunakan kombinasi tanaman Andrographis paniculata Ness (sambiloto), Curcuma xanthorrhiza Roxb (temulawak) dan Cinnamomum burmanii (kayu manis). Herba sambiloto diketahui secara empiris memiliki khasiat meningkatkan nafsu makan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Limananti dan Triratnawati (2003) menyatakan bahwa salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan jamu cekok khusus anak-anak didaerah Yogyakarta untuk meningkatkan nafsu makan adalah herba sambiloto. Herba sambiloto dengan dosis 60 mg/kgbb diketahui dapat meningkatkan nafsu makan (Davendra, 2011). Efek farmakologi lainnya dari herba sambiloto sebagai diuretika, antipiretik, analgetik dan antidiabetes (Yusron, Januwati & Pribadi, 2005). Efek farmakologi rimpang temulawak adalah meningkatkan nafsu makan. Penelitian yang dilakukan oleh Ardhiani (2005) tentang pengaruh pemberian ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan temu hitam (Curcuma aeruginosa) dengan dosis 140 dan 560 mg/kg BB terhadap peningkatan berat badan tikus putih jantan galur wistar selama 30 hari. Ekstrak rimpang temulawak dengan dosis 140 mg/kgbb memberikan kenaikan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak temu hitam. Selain itu berkhasiat sebagai pelindung terhadap hati, antiradang, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum), dan mengatasi gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi dan disentri (Wijayakusuma, 2007). 2

Menurut Rismunandar dan Paimin (2003) kayu manis memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan diantaranya berkhasiat untuk obat asam urat, tekanan darah tinggi, maag, vertigo, masuk angin, diare, perut kembung, muntah-muntah, hernia, susah buang air besar, asma, sariawan, sakit kencing, antirematik, peluruh keringat, peluruh kentut, dan meningkatkan nafsu makan. Ulfah (2002) juga menyatakan bahwa minyak atsiri yang terkandung dalam kulit batang kayu manis yang dicampurkan dalam pakan ternak dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan produksi enzim-enzim pencernaaan. Penelitian tentang kayu manis (Choung et al., 2006) menyatakan bahwa kulit batang kayu manis dengan dosis 50 mg/kgbb yang diberikan pada tikus selama 6 minggu dapat menurunkan kadar glukosa darah. Penurunan kadar glukosa darah maka akan merangsang nukleus lateral hipotalamus sebagai pusat lapar untuk makan (Guyton and Hall, 2006). Megestrol asetat, merupakan hormon progestasional yang digunakan untuk mengurangi keluhan anorexia pada pasien Acquired Immunodeficiency syndrome (AIDs) dan kanker. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian megestrol asetat dengan dosis 800 mg/harian selama 4 minggu terbukti meningkatkan nafsu makan pada 38 pasien Non Small Cell lung Cancer (NSCLC) stadium lanjut (Tjahjono, 2011). Dalam penelitian ini digunakan kombinasi antara temulawak, sambiloto dan kayu manis dalam bentuk ekstrak etanol herba sambiloto, ekstrak etanol rimpang temulawak dan ekstrak kulit batang etanol kayu manis. Kombinasi ekstrak bertujuan untuk memperoleh efek yang lebih besar daripada efek dari masing-masing ekstrak secara individual. Pemilihan dosis herba sambiloto 60 mg/kgbb (Davendra, 2011), rimpang temulawak 140 mg/kgbb (Ardhiani, 2005), dan 50 mg/kgbb (Choung et al., 2006). Standart atau pembanding digunakan Megestrol asetat dengan 3

dosis 14,4 mg/200 gbb. Pemilihan Megestrol asetat sebagai pembanding dengan alasan dapat merangsang SSP yang dapat mengatasi keluhan penderita anorexia (Tjahjono,2011). Herba sambiloto, rimpang temulawak dan kulit batang kayu manis akan dijadikan simplisia kemudian dilakukan proses ekstraksi menggunakan metode maserasi. Setelah proses ekstraksi masing-masing simplisia akan diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental tersebut disuspensikan dengan PGA : CMC Na (1,25 :1) (Suena, 2013) sampai homogen dan disondekan pada tikus secara oral. Efek kombinasi ekstrak temulawak, sambiloto dan kayu manis (60 : 140 : 50) ini dapat diketahui dengan cara menimbang pakan tikus setiap hari dan menimbang bobot badan tikus setiap satu kali dalam satu minggu. 1.2 Rumusan Masalah Apakah kombinasi ekstrak etanol herba sambiloto, rimpang temulawak dan kulit batang kayu manis (60 : 140 : 50) dapat meningkatkan nafsu makan dan berat badan tikus wistar jantan setelah pemberian selama 28 hari. 1.3 Tujuan Penelitian Mengidentifikasi apakah efek kombinasi ekstrak etanol herba sambiloto, rimpang temulawak dan kulit batang kayu manis (60 : 140 : 50) dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan berat badan tikus. 1.4 Hipotesis Penelitian 1. Kombinasi ekstrak herba sambiloto, temulawak dan kayu manis dapat meningkatkan nafsu makan dan berat badan tikus wistar jantan. 2. Kombinasi ekstrak herba sambiloto, temulawak dan kayu manis tidak dapat meningkatkan nafsu makan dan berat badan tikus wistar jantaan. 4

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini teridentifikasinya tanaman obat dari kombinasi ekstrak rimpang temulawak, ekstrak sambiloto, dan ekstrak kayu manis yang dapat meningkatkan nafsu makan sehingga diharapkan dapat meminimalkan resiko terjadinya malnutrisi, dan kematian dini. Penelitian ini juga diharapkan menjadi informasi awal dan dapat digunakan sebagai kerangka acuan bagi penelitian selanjutnya yang sejenis dimasa mendatang. 5