No. 16/03/36/Th.IX, 2 Maret 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA 2014) PRODUKSI PADI 2014 LEBIH RENDAH BILA DIBANDINGKAN TAHUN 2013 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Banten tahun 2014 sebesar 2,045 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) menurun sebesar 37,73 ribu ton atau 1,81 persen bila dibandingkan produksi padi tahun 2013 yang mencapai 2,083 juta ton. Walaupun secara total produksi padi menurun, tetapi untuk produksi padi sawah mengalami peningkatan. Produksi padi sawah pada tahun 2014 mencapai 1,963 juta ton meningkat 8,29 ribu ton atau 0,42 persen bila dibandingkan produksi tahun 2013 yang mencapai 1,955 juta ton. Peningkatan produksi padi sawah dipengaruhi oleh meningkatnya luas panen padi sawah dari 356,37 ribu hektar tahun 2013 menjadi 361,63 ribu hektar pada 2014 atau naik 1,48 persen. Produksi padi ladang pada tahun 2014 mengalami penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan produksi padi ladang tahun 2013. Pada tahun 2014 produksi padi ladang mencapai 82,42 ribu ton atau menurun sebesar 35,82 persen dari produksi padi ladang tahun 2013 yang mencapai 128,43 ribu ton. Penurunan produksi padi ladang sangat dipengaruhi oleh turunnya luas panen dari 37,33 ribu hektar pada 2013 menjadi 24,76 ribu hektar pada tahun 2014 atau turun sebesar 33,66 persen. Berdasarkan Angka Sementara tahun 2014 (Asem 2014), produksi jagung mencapai 10,51 ribu ton pipilan kering atau menurun sebesar 12,66 persen bila dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 12,03 ribu ton. Penurunan ini disebabkan menurunnya luas panen sebesar 12,03 persen dan penurunan provitas sebesar 0,72 persen bila dibandingkan tahun 2013. Produksi kedelai berdasarkan Angka Sementara tahun 2014 (Asem 2014) mencapai 6,38 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 3,94 ribu ton atau 38,17 persen bila dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 10,33 ribu ton. Penurunan ini sangat dipengaruhi oleh menurunnya luas panen sebesar 39,27 persen dari 7,93 ribu hektar di tahun 2013 menjadi 4,82 hektar pada 2014. A. PADI Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Banten tahun 2014 sebesar 2,045 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) menurun sebesar 37,73 ribu ton atau 1,81 persen bila dibandingkan produksi padi tahun 2013 yang mencapai 2,083 juta ton. Penurunan ini sangat dipengaruhi oleh penurunan luas panen padi dari 393,70 ribu hektar di tahun 2013 menjadi 386,40 ribu hektar pada tahun 2014. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 16/03/36/Th.IX, 2 Maret 2015 1
Walaupun secara total produksi padi menurun, tetapi untuk produksi padi sawah mengalami peningkatan. Produksi padi sawah pada tahun 2014 mencapai 1,963 juta ton meningkat 8,29 ribu ton atau 0,42 persen bila dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 1,955 juta ton. Peningkatan produksi padi sawah dipengaruhi oleh meningkatnya luas panen padi sawah sebesar 5,26 ribu hektar dari 356,37 ribu hektar tahun 2013 menjadi 361,63 ribu hektar pada 2014 atau naik 1,48 persen. Sementara itu, produktivitas padi sawah pada tahun 2014 mengalami penurunan dari 54,86 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 54,95 ku/ha pada tahun 2014 atau menurun sebesar 1,04 persen. Berbeda dengan padi sawah, produksi padi ladang pada tahun 2014 mengalami penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2014 produksi padi ladang mencapai 82,42 ribu ton atau menurun sebesar 35,82 persen dari produksi padi ladang tahun 2013 yang mencapai 128,43 ribu ton. Penurunan produksi padi ladang sangat dipengaruhi oleh turunnya luas panen dari 37,33 ribu hektar pada 2013 menjadi 24,76 ribu hektar pada tahun 2014 atau turun sebesar 33,66 persen. Sementara itu produktivitas padi ladang juga mengalami penurunan dari 34,40 ku/ha tahun 2013 menjadi 33,28 ku/ha di tahun 2014. Penurunan luas panen padi ladang lebih banyak disebabkan adanya rasionalisasi anggaran program SLPTT pada akhir tahun 2013 dalam rangka penyediaan benih padi ladang bersertifikat sehingga penanaman padi ladang pada subround III/2013 yang hasilnya akan dipanen pada subround I/ 2014 tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sedangkan, penurunan produktivitas padi sawah dan padi ladang pada tahun 2014 salahsatunya disebabkan oleh serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang terjadi khususnya pada subround ke II/2014 yaitu serangan hama wereng batang coklat (WBC) di daerah Banten Selatan meliputi Lebak dan Pandeglang serta serangan hama tikus di daerah Serang dan Tangerang. Berdasarkan hasil wawancara kepada petani yang terkena sampel ubinan didapat bahwa serangan OPT dengan kriteria intensitas serangan berat pada tahun 2014 mencapai 19,35 persen lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2013 yang hanya mencapai 3,23 persen. Tabel 1 Produksi Padi Provinsi Banten, 2012-2014 Perkembangan Perkembangan 2014 Uraian 2012 2013 2012-2013 2013-2014 (Asem) Absolut Persen Absolut Persen (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Padi (Sawah+Ladang) Luas Panen (ha) 362.636 393.704 386.398 31.068 8,57-7.306-1,86 Produktivitas(ku/ha) 51,45 52,92 52,95 1,47 2,86 0,02 0,05 Produksi (ton) 1.865.893 2.083.608 2.045.883 217.715 11,67-37.725-1,81 Padi Sawah Luas Panen (ha) 333.868 356.374 361.634 22.506 6,74 5.260 1,48 Produktivitas(ku/ha) 53,01 54,86 54,29 1,85 3,49-0,57-1,04 Produksi (ton) 1.769.746 1.955.175 1.963.461 185.428 10,48 8.286 0,42 Padi Ladang Luas Panen (ha) 28.768 37.330 24.764 8.562 29,76-12.566-33,66 Produktivitas(ku/ha) 33,42 34,40 33,28 0,99 2,96-1,12-3,26 Produksi (ton) 96.147 128.433 82.422 32.287 33,58-46.011-35,82 Keterangan: Bentuk hasil produksi padi: Gabah Kering Giling (GKG) 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 16/03/36/Th.IX, 2 Maret 2015
Grafik 1 Produktivitas Padi Sawah di Provinsi Banten per Subround Tahun 2010 2014 2010 2011 2012 2013 2014 57.8 57.52 56.18 Produktivitas padi sawah Mei-Agustus 2014 lebih rendah bila dibanding tahun 2013. 54.23 54.95 52.98 52.77 52.48 51.34 50.32 51.58 50.84 49.89 48.94 48.44 Jan-Apr Mei-Agt Sep-Des B. JAGUNG Produksi jagung berdasarkan angka sementara (ASEM) tahun 2014 mencapai 10,51 ribu ton pipilan kering atau menurun sebesar 12,66 persen bila dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 12,03 ribu ton. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya luas panen sebesar 12,03 persen dari 3,58 ribu hektar pada tahun 2013 menurun menjadi 3,15 ribu hektar di tahun 2014. Sementara itu, produktivitas jagung juga mengalami penurunan sebesar 0,72 persen dari 33,60 kuintal per hektar menjadi 33,36 kuintal per hektar. Penurunan luas panen jagung disebabkan adanya peralihan komoditas yang ditanam dari jagung menjadi tanaman semusim lainnya. Selain itu, penurunan luas panen juga disebabkan sebagian petani melakukan panen muda jagung karena dianggap lebih menguntungan. Tabel 2 Produksi Jagung di Provinsi Banten, 2012-2014 Uraian 2012 2013 2014 (Asem) Perkembangan 2012-2013 Perkembangan 2013-2014 Absolut Persen Absolut Persen (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Luas Panen (ha) 3.074 3.583 3.152 509 16,56-431 -12,03 Produktivitas(ku/ha) 31,94 33,60 33,36 1,66 5,20-0,24-0,72 Produksi (ton) 9.819 12.038 10.514 2.219 22,60-1.524-12,66 Keterangan: Bentuk hasil produksi jagung: Pipilan Kering Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 16/03/36/Th.IX, 2 Maret 2015 3
Grafik 2 Perkembangan Luas Panen dan Produksi Jagung Tahun 2012 2014 2012 2013 2014 Luas Panen (Ha) 3074 3583 3152 Produksi (Ton) 9819 12038 10514 C. KEDELAI Produksi kedelai berdasarkan angka sementara tahun 2014 (Asem 2014) mencapai 6,38 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 3,94 ribu ton atau 38,17 persen bila dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 10,33 ribu ton. Penurunan ini sangat dipengaruhi oleh menurunnya luas panen dari 7,93 ribu hektar di tahun 2013 menjadi 4,82 hektar pada 2014 atau menurun sebesar 39,27 persen. Penurunan produksi kedelai pada tahun 2014 dikarenakan program kegiatan yang teralokasi pada APBN 2014 untuk kegiatan pengembangan komoditas kedelai yaitu program SLPTT yang teralokasi 1.000 hektar setelah penghematan anggaran tinggal 450 hektar. Penghematan anggaran tersebut juga mengakibatkan penurunan program perluasan areal tanam (PAT) kedelai yang sebelumnya seluas 10.250 hektar setelah penghematan menjadi 6.127 hektar. Hal lain yang mengakibatkan penurunan luas panen kedelai adalah adanya panen muda kedelai yang cukup besar pada subround III/2014 yang dilakukan oleh sebagian petani karena khawatir sudah memasuki musim penghujan sehingga memanen muda dianggap lebih menguntungkan. Tabel 3 Produksi Kedelai di Provinsi Banten, 2012-2014 Perkembangan Perkembangan 2014 Uraian 2012 2013 2012-2013 2013-2014 (Asem) Absolut Persen Absolut Persen (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Luas Panen (ha) 5.213 7.928 4.815 2.715 52,08-3.113-39,27 Produktivitas(ku/ha) 11,09 13,02 13,26 1,93 17,40 0,23 1,80 Produksi (ton) 5.780 10.326 6.384 4.546 78,65-3.941-38,17 Keterangan: Bentuk hasil produksi kedelai: Biji kering 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 16/03/36/Th.IX, 2 Maret 2015
METODE PENGHITUNGAN ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA 2014 Data produksi padi dan palawija tahun 2013 yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini merupakan Angka Tetap (ATAP), sedangkan data tahun 2014 merupakan Angka Sementara (ASEM). Metodologi yang digunakan untuk penghitungan ASEM tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Luas Panen Subround 1 (Januari-April) 2014 : didasarkan pada realisasi luas tanaman Januari-April 2014. 2. Produktivitas Subround 1 (Januari-April) 2014 : didasarkan pada hasil ubinan sub round 1 (Januari- April) tahun 2014. 3. Produksi Subround 1 (Januari-April) 2014 : Realisasi Luas Panen Subround 1 x Produktivitas Subround 1. 4. Luas Panen Subround 2 (Mei-Agustus) 2014 : didasarkan pada realisasi luas tanaman Mei-Agustus 2014. 5. Produktivitas Subround 2 (Mei-Agustus) 2014 : didasarkan pada hasil ubinan sub round 2 (Mei- Agustus) tahun 2014. 6. Produksi Subround 2 (Mei-Agustus) 2014 : Realisasi Luas Panen Subround 2 x Produktivitas Subround 2. 7. Luas Panen Subround 3 (September-Desember) 2014 : didasarkan pada realisasi luas tanaman September-Desember 2014. 8. Produktivitas Subround 3 (September-Desember) 2014 : didasarkan pada hasil ubinan sub round 3 (September-Desember) tahun 2014 9. Produksi Subround 3 (September-Desember) 2014 : Realisasi Luas Panen Subround 3 x Produktivitas Subround 3. 10. Luas Panen Januari-Desember 2014 : Penjumlahan realisasi luas panen Subround 1 + Subround 2 + Subround 3. 11. Produksi Januari-Desember 2014 : Penjumlahan produksi Subround 1 + Subround 2 + Subround 3. 12. Produktivitas Januari-Desember 2014 : Produksi Januari-Desember dibagi luas panen Januari Desember. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 16/03/36/Th.IX, 2 Maret 2015 5
BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id; pst@bps.go.id Website : banten.bps.go.id 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 16/03/36/Th.IX, 2 Maret 2015