BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULIAN. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional tujuan pendidikan adalah agar siswa secara aktif. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh manusia semakin kompleks dan bervariasi. Oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Mata Padi Presindo, Yogyakarta, 2015, Hlm Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi, PT.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. mengambil peran sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang. tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pendidikan harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. mengaktualisasikan atau menggali segenap potensi yang dibawanya sejak lahir. Abu Ahmadi

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar

BAB 1 PENDAHULUAN. Portofolio berasal dari bahasa Inggris Portfolio yang artinya dokumen atau suratsurat

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari tugas manusia untuk menumbuh dan. khususnya dalam pendidikan Islam. Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan lingkungan non formal atau masyarakat. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB I PENDAHULUAN. Algensindo, 2005, hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung, Sinar Baru

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan proses tranformasi budaya dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks sehingga sulit dipelajari dengan tuntas. Oleh sebab itu masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. hal ini disebabkan karena guru merupakan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar dipandang masih belum efektif. Indikasi kearah sana

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dewasaan ini diharapkan anak akan dapat diketahui bahwa pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak anak-anak kita yang belum dapat

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin besar peluang kemajuan yang akan dicapai. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. di dunia maupun di akhirat. Pendidikan jugalah yang akan menentukan

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. andil yang cukup besar. Guru memang bukan satu-satunya penentu. itu, guru adalah bapak ruhani ( spiritual father) bagi siswa, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Menurut Mulyasa, pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di masa ini Indonesia sedang dilanda berbagai masalah baik dalam

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Strategi Modelling The Way

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan menjadikan kualitas hidup menjadi lebih baik dan bernilai,

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. hlm, Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid II, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 7

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional Bab

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dididik, dilatih dan diarahkan agar menjadi manusia yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan karena dia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelolah pembelajaran peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan pelaksanaan pembelajaran. Kemampuan melaksanakan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas, serta kemampuan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. 1 Kompetensi paedagogik menurut Undang-undang berstandar Nasional pada Pasal 28 Ayat 3 Menjelaskan bahwa Guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran, mulai dari merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. 2 Dalam Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 Ayat 3 (a) ini, pendidik bukan hanya diharuskan memahami tingkat kecerdasan dan kondisi psikologis anak saja, namun pendidik juga diharuskan memahami segala apek yang terdapat pada diri peserta didik. Pendidik merupakan pekerjaan yang mulia dan pendidik merupakan profesi yang memerlukan keahlian, wawasan yang luas atau kemampuan yang khusus. Pekerjaan ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan yang memadai di bidangnya. Didalam al-qur an juga banyak membicarakan tentang kedudukan Allah sebagai pendidik.ini dapat dipahami sebagaimana dalam firman-firman yang diturunkannya 1 Nasrul HS,2012, Profesi dan Etika Keguruan,Pekanbaru : Aswaja Pressindo,h. 40 2 Ibid 1

2 kepada Nabi Muhammad SAW. Allah memiliki pengetahuan yang sangat luas. Firman allah SWT didalam al-qur an. 3 (Qs Al-Baqoroh Ayat 31) Artinya : Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda -benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah SWT sebagai pendidik bagi manusia. Agama Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan (guru/ulama). Sesuai dengan firman Allah SWT(QSAl - Mujadilah : 11) Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 3 Abdul Mujib, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, h.126

3 Keutamaan dan tingginya kedudukan pendidik dalam Islam merupakan realisasi ajaran Islam itu sendiri. Islam memuliakan pengetahuan itu didapat dari belajar dan mengajar, maka sudah pasti agama islam memuliakan seorang pendidik. Setiap pendidik dituntut mempunyai kemampuan memberikan materi pelajaran dan dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik. Diharapkan dengan evaluasi pendidik dapat melihat apakah sistem pembelajaran yang dilaksanakan berhasil sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Sebagaimana juga didalam Al-Qur an dijelaskan tentang evaluasi (Qs Al - Baqoroh Ayat 2) Artinya : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwatuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis. Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-nya dan menjauhi segala larangan-larangan-nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menganugerahi hasil yang baik yakni hasil evaluasi yang diberikan adalah berdasarkan hasil kerja mereka.bila pekerjaan baik maka dia akan memperoleh hasil yang membahagiakan.begitu pula sebaliknya. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa. Bagaimanapun

4 hebatnya kemajuan teknologi, tugas guru akan tetap diperlukan. Teknologi yang konon bisa memudahkan manusia mencari dan mendapatkan informasi dan pengetahuan, tidak mungkin dapat menggantikan tugas guru. Sejalan dengan tantangan kehidupan Global, tugas guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Sebagaimana Wina Sanjaya Memaparkan dalam bukunya mengenai mengoptimalkan tugas guru dalam proses pembelajaran menjelaskan bahwa ada beberapa tugas guru dalam proses pembelajaran menjelaskan bahwa ada beberapa tugas guru, antara lain yaitu: 1. Guru sebagai sumber belajar 2. Guru sebagai fasilitator 3. Guru sebagai pengelola 4. Guru sebagai demonstraor 5. Guru sebagai pembimbing 6. Guru sebagai motivator 7. Guru sebagai evaluator 4 Dari beberapa tugas guru di atas, jelaslah bahwa melaksanakan tugas guru bukanlah perkara yang mudah. Guru dituntut untuk memahami tugasnya yang kompleks, dan memiliki kompetensi-kompetensi dalam pembelajaran. Mengajar hakikatnya adalah merupakan kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada siswa agar dapat di terimah, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Mengajar mengandung tujuan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan yang kemudian dapat di kembangkan dan 4 Wina Sanjaya, 2010, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, h.21-23

5 mengalami perubahan tingkah laku. Bahan ajar yang di sampaikan berproses melalui metode tertentu. Sehingga dengan metode yang di gunakan tujuan pengajar dapat tercapai. 5 Tugas guru yang paling utama bahkan di anggap mulia adalah mengajar dan mendidik anak didik. Sebagai pengajar, guru merupakan perantara aktif antara anak didik dan ilmu pengetahuan. 6 Secara umum guru memiliki empat kompetensi yaitu: 1. Kompetensi profesional 2. Kompetensi paedagogik 3. Kompetensi kepribadian 4. Kompetensi sosial Guru sebagai pendidik harus bisa memiliki kompetensi diatas, khususnya kompetensi paedagogik dalam mengajar. Guru harus menguasai manajemen kurikulum, kecuali dari merencanakan perangkat kurikulum, melaksanakan kurikulum dan mengevaluasi kurikulum serta memiliki pemahaman tentang psikologi pendidikan, terutama terhadap kebutuhan dan perkembangan peserta didik agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan berhasil guna. 7 Dengan kata lain kompetensi paedagogik guru berkaitan dengan perilaku siswa, baik yang terkait dengan faktor-faktor internal dari individu itu sendiri maupun keadaan eksternal yang mempengaruhinya. 5 Ramayulis, 1994, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, h. 78 6 Muhaimin,1994, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional, h.54 7 Rusman, 2011, Model- Model Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, h. 22

6 Prestasi belajar siswa dapat diartikan sebagai hasil yang didapatkan setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya guru yang mempunyai kompetensi paedagogik dan prestasi siswa itu sangat berkaitan karena dengan guru yang mempunyai kompetensi paedagogik dan memiliki kualitas yang baik maka akan memberikan dampak yang bagus pada prestasi belajar siswa itu sendiri. Madrasah Tsanawiyah Sawah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki guru yang memiliki kompetensi paedagogik dan guru tersebut telah berusaha mengoptimalkan tugasnya dalam proses pembelajaran. Salah satunya yaitu memberi pemahaman dalam pelaksanaan pembelajaran kepada peserta didik. berdasarkan pengamatan awal di lapangan, penulis melihat guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar telah melaksanakan pengelolahan pembelajaran dan mampu memahami karakteristik peserta didik dengan baik dalam proses belajar mengajar. Namun peneliti melihat fenomena bahwa masih ada nilai beberapa orang siswa yang belum maksimal, yaitu beberapa orang siswa khususnya di kelas VIII Lokal A dan C masih dapat nilai antara 55 65 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dalam sebuah kajian ilmiah tentang Pengaruh Kompetensi Paedagogik Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

7 di Madrasah Tsanawiyah Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini maka penulis perlu mengemukakan penegasan istilah yang ada dalam penelitian: 1. Kompetensi paedagogik guru adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik dan pelaksanaan pembelajaran. 8 Kompetensi paedagogik yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan guru-guru Madrasah Tsanawiyah Desa Sawah dalam mengelola pembelajaran di kelas menurut penilaian siswa dengan menggunakan teknik pengumpulan Data yaitu Angket. 2. Prestasi siswa adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu, tetapi yang penulis maksud prestasi siswa dalam skripsi ini adalah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada tingkat pemahaman terhadap proses pembelajaran. Yang di maksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang di capai oleh siswa setelah melewati proses belajar mengajar. 9 3. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah yang membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta 8 Ibid,.h. 54 9 Tohirin, 2005, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.h. 151

8 berakhlak mulia. 10 Maksudnya disini adalah suatu mata pelajaran yang di dalamnya mengandung maksud membentuk peserta didik menjadi beriman, berakhlak baik, taat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bertaqwa. Maksud Pendidikan Agama Islam dalam penelitian ini adalah mata pelajaran yang ada di sekolah yaitu mata pelajaran Al-Qur an hadist, Aqidah Akhlak, Fiqih dan SKI. C. Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, penulis menemui permasalahan sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah a. Bagaimana kompetensi paedagogik guru Madrasah Tsanawiyah Sawah Kecamatan Kampar Utara? b. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi paedagogik guru Madrasah Tsanawiyah Sawah Kecamatan Kampar Utara? c. Usaha apa saja yang dilakukan oleh pihak madrasah untuk meningkatkan kompetensi paedagogik guru Madrasah Tsanawiyah Sawah Kecamatan Kampar Utara? d. Bagaimana prestasi belajar siswa dalam mata-mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Sawah Kecamatan Kampar Utara? e. Usaha apa saja yang telah dilakukan dalam meningkatkan prestasi pada mata-mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di di MTs Sawah Kecamatan kampar Utara? 10 Suharsimi Arikunto, 2004, Manajemen Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, h. 3-4.

9 f. Apakah ada pengaruh kompetensi paedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Sawah Kecamatan Kampar Utara? 2. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang perlu dikaji sementara kemampuan penulis sangat terbatas, maka dalam penelitian ini penulis batasi masalah yang akan dibahas yaitu hanya pada masalah pengaruh kompetensi paedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mencakup Al- Qur an Hadist, SKI, Akidah Akhlak dan Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Sawah Kecamatan Kampar Utara. 3. Rumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh yang siginifikan kompetensi paedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Sawah Kecamatan Kampar Utara? D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi paedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Sawah Kecamatan Kampar Utara. 2. Kegunaan Penelitian

10 a) Hasil penelitian ini hendaknya bermanfaat dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penulis dalam menyusun karya ilmiahkhususnya dalam bidang kompetensi paedagogik guru dan prestasi belajar siswa. b) Sebagai bahan masukan bagi kepala madrasah dan guru untuk meningkatkan kompetensi yang pada akhirnya akan berdampak kepada meningkatnya prestasi belajar siswa. c) Sebagai upaya memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan perkuliahan pada program Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. d) Sebagai dasar bagi penelitian-penelitian selanjutnya.