BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan apa yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, megarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 1 Zakiyah Daradjat menyatakan guru adalah pendidik professional karena guru itu telah menerima dan memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak-anaknya. 2 Guru adalah orang yang mempunyai pekerjaan yaitu sebagai pengajar yang professional bertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar mencapai tingkat kedewasaannya dan juga mampu menunaikan tugas kemanusiannya sesuai dengan nilai yang terkandung dalam ajaran islam. Guru juga harus memiliki persyaratan yaitu cerdas, sempurna akalnya, baik akhlaknya, kuat secara fisik, memiliki kasih saying, jujur dan benar, simpatik, tampil sebagai teladan dan panutan, memahami bakat dan panutan, memahami bakat dan panutan, memahami bakat dan kemampuan anak didik, religiosity dan morality. 2009), h. 52. 1 Undang-Undang No 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen (Jakarta: Asa Mandiri, 2 Suparman, Guru Sebagai Professional, (Yogjakarta; Hikayat Publishing, 2006), h. 11. 1

2 Persyatan yang sudah disebut di atas, syarat menjadi seorang guru yaitu harus memiliki kualifikasi akademik, memiliki kompetensi, memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani dan memiliki kemampuan mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional. 3 Tugas untuk mencerdaskan bangsa tersebut adalah tanggung jawab orang tua dan pemerintah. Ini merupakan amanat perjuangan bangsa yang selalu digalakkan dan dikembangkan. Ia merupakan bagian terpenting bagi tujuan perjuangan bangsa Indonesia, sebagaimana yang dicantumkan dalam Undangundang No.20 tahun 2003 pada Bab II pasal 3 yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 4 Kemudian dalam UUD no. 14 Tahun 2005 pada Bab II pasal 3 yang berbunyi: Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Proses belajar mengajar merupakan suatu rangkaian kegiatan yang direncanakan dan didesain sedemikian rupa mengikuti langkah-langkah dan prosedur tertentu sehingga pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang di harapkan. Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, karena 3 Abdul Manaf, Profesi Keguruan, (Banjarmasin: IAIN Antasari, 2009), h. 4. 4 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No.20, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 15.

3 fungsi utama guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Di samping itu, kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar juga sangat strategis dan menentukan. Strategis karena guru yang akan menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Sedangkan bersifat menentukan karena guru yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan di sajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan guru ialah kinerjanya di dalam merencanakan atau merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar. 5 Dalam hal ini telah dijelaskan dalam Alquran surah Al An am ayat 135, supaya setiap orang selalu berbuat sesuai dengan kemampuan atau kompetensi yang dimilikinya sebagai berikut : ق ل يق و م اع م ل و ا ع لى م ك ان ت ك م ا ين ع ام ل ف س و ف ت ع ل م و م ت ك و ع اق ا د ار ا ن ال ي ف ل ح ا ظ ا م و Keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya seorang guru dituntut mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.tugas dan tanggung jawab seorang guru akan lebih efektif bila dia memiliki kompetensi. Semakin berkembangannya pandangan terhadap proses belajarmangajar sehingga menuntut konsekuensi bagi guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensi guru tersebut. Untuk menjadikan guru yang profesional dituntut kualifikasi sebagaimana UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Lebih dari itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, mengharuskan guru untuk 5 Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), h.6

4 terus meningkatkan kompetensinya. Jika tidak, guru akan ketinggalan dengan laju perkembangan, tidak bisa memberikan pelajaran dengan baik, bahkan bisa tertinggal dari muridnya. Kemudian menurut PP RI No.19 tahun 2005 pasal 28 ayat 1 yang berbunyi Yang dimaksud dengan pendidik pada ketentuan ini adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi dan berkompetensi sebagai guru, dosen, pamong, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisifasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Namun di sini ada bebrapa kompetensi yang hanya penulis paparkan agar lebih mendalam dalam memahami suatu kompetensi terutama kompetensi: 1. Kompetensi pedagogik Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran. Namun dalam kompetensi pedagogik ini penulis hanya membuat sebagian, kompetensi meliputi: a. Memahami peserta didik b. Merancang pembelajaran c. Melaksanakan pembelajaran d. Evaluasi hasil belajar e. Pengembangan peserta didik. 6 Dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk mengetahui dan menguasai kemampuan merencanakan dan menyusun suatu program pengajaran, mengenal situasi dan kondisi peserta didik menggunakan alat dalam proses pembelajaran dan menggunakan metode, metode mengajar yang sesuai dengan materi dan efeksitasnya. 6 Kunandar, Guru Profesional Implemtasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pres, 2010), h. 236

5 Guru yang mempunyai kompetensi secara social dan kepribadian dalam mata pelajaran tetapi implementasinya dalam pembelajaran kurang optimal, hal ini boleh jadi dikarenakan karena seorang guru kurang mampu memahami dalam pengelolaan pembelajaran dan kurang mampu merelisasikan kedalam prakteknya. Ilmu kependidikan (pedagogik) sangat perlu untuk dimiliki oleh seorang guru karena semua itu sebagai penunjang dalam mendidik. Menurut Guining Praktik tanpa teori merupakan perbuatan orang yang tidak waras, sedangkan teori praktik praktek merupakan perbuatan jenius. Artinya perbuatan guru tersebut seperti perbuatan orang tidak waras, suatu perbuatan yang tidak berencana, tidak tentu arah tujuannya. Maka dari itu kompetensi pedagogik untuk dimiliki pleh setiap guru agar tujuan pembelajaran yang dilaksanakan akan tercapai sesuai dengan yang diinginkan. 7 Melihat pemasalahan tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang kompetensi pedagogik guru Agama karena mengingat pentingnya kompetensi yang yang harus dimiliki oleh setiap guru terutama seorang guru Agama dalam memahami peserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengembangan peserta didik. Sehubungan dengan hal itu, maka seorang guru perlu memiliki kompetensi. Karena itu dengan adanya kompetensi yang dimiliki tersebut maka memudahkan guru dalam meningkatkan seperangkat pengetahuan yang dimilikinya serta meningkatkan keterampilan dan perilaku yang ada pada diri guru tersebut kearah 7 Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h. 2-3

6 yang positif, tanpa adanya kompetensi tersebut maka guru akan gagal menjalankan tuganya. Guru yang mempunyai kompetensi tersebut, maka akan mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan tidak hanya mampu melaksanakan proses pembelajaran tetapi juga mampu berinteraksi dengan lingkungan, masyarakat dengan teman seprofesi dan lain-lain. Sebaliknya guru yang tidak menguasai atau memiliki kompetensi tersebut maka akan sulit dalam menjalakankan tuganya atau perannya sebagai seorang guru yang professional. Mengingat pentingnya kemampuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru terutama kompetensi pedagogik, maka guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan tugasnya yaitu menjadi guru yang professional terutama hal meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan keprofesionalannya. Dalam hal ini banyaklah cara yang dilakukan seperti penataran, lokakarya, pendidikan lanjutan dan lain-lain. Berdasarkan hal itu penulis tertarik dalam hal ini melakukan penelitian terhadap kompetensi pedagogic yang dimiliki oleh guru agama di MI Al Muhajirin Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin. Studi pendahuluan yang penulis lakukan pada Madrasah Ibtidaiyah Al- Muhajirin Banjarmasin yang merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat dasar yang berada di bawah naungan Kementerian Agama RI dan sederajat dengan sekolah dasar. Terlihat di sana bahwa guru Agama yang mengajar di sekolah tersebut secara formal sudah memenuhi persyaratan, namun kompetensi yang mereka miliki masih belum maksimal seperti yang

7 diharapkan. Hal ini terlihat masih kurangnya kompetensi mereka didalam mengelola proses pembelajaran di kelas seperti memahami peserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik. Bertitik tolak dari hal tersebut penulis mencoba untuk mengadakan penelitian yang hasilnya akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul: Kompetensi Pedagogik Guru Agama Dalam Proses Pembelajaran di MI Al Muhajirin Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin. Untuk menghindari kesalahpahaman, maka penulis memberikan interpretasi terhadap judul diatas yakni kompetensi pedagogik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah didalam mengelola proses pembelajaran di kelas seperti memahami peserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan tentang masalah yang akan diteliti dan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru agama dalam proses pembelajaran di MI Al-Muhajirin Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru agama dalam proses pembelajaran di MI Al-Muhajirin Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin?

8 C. Alasan memilih judul Adapun alasan dalam memilih judul ini adalah: 1. Kompetensi pedagogik merupakan tuntunan yang harus dimiliki oleh guru demikian juga guru agama Islam agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengajarkan bidang keagamaan sehingga proses pembelajaran akan berjalan optimal. 2. Guru merupakan tonggak keberhasilan dalam pendidikan, terlebih dalam proses pembelajaran yang merupakan salah satu faktor keberhasilan tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karenanya kompetensi pedagogik merupakan modal dasar pendidikan yang lebih baik yang harus dimiliki seorang guru dalam pembelajaran. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana kompetensi pedagogik guru agama dalam proses pembelajaran di MI Al-Muhajirin Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin 2. Untuk mengetahui faktor-aktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru agama dalam proses pembelajaran di MI Al-Muhajirin Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin E. Signifikansi Penelitian Penelitian ini di harapkan dapat berguna untuk: 1. Sebagai bahan kajian kalangan guru, masyarakat, pemerintah dan penyelenggara pendidikan meningkatkan kualitas pendidikan.

9 2. Untuk memperkaya wawasan bagi penulis dalam dunia pendidikan, khususnya yang berkenaan dengan kompetensi pedagogik guru agama untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam proses pembelajaran Agama, khususnya bagi guru agama di Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin. 3. Memperkaya khasanah Perpustakaan Tarbiyah dan Perpustakaan Pusat Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin pada umumnya. F. Sistematika Penelitian Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah dan penegasan judul, perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikasi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan teoritis berisi tentang pengertian kompetensi, macammacam kompetensi, kompetensi pedagogik guru agama dalam proses pembelajaran, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru agama. Bab III Metodologi penelitian, berisi tentang subjek dan objek, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, desain pengukuran, teknik pengolahan data, analisa data dan prosedur penelitian. Bab IV Laporan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.