BAB I PENDAHULUAN. kebangunan dunia khususnya bila ilmu itu disertai dengan amal. dan jujur pula dengan amal perbuatannya. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk pelajaran Matematika, menurut penulis pengaruhnya amat penting

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. yang serius. Banyak kritikan dari praktisi pendidikan, akademisi dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu masa kanak-kanak. Sebagaimana diungkapkan oleh Syaiful Bahri

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. luhur kpribadian, yang dilaksanankan secara sistematis dan terperogram.

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an Hadits berasal dari al-qur an dan Hadits. al-qur an berasal

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan dan perkembangan masyarakat itu sendiri 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pada dunia pendidikan dalam upaya mengembangkan pemahaman diri sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT. Oleh karena ia memiliki keragaman kebutuhan yang. menghiasi dirinya yaitu pokok ajaran Islam yang meliputi :

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME,

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan luar sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, seperti inteligensi, bakat, kemampuan motorik panca indra, dan

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. peran di lingkungannya secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Kajian tentang Kebiasaan Belajar Tertib di Rumah. kembali menjadi satu pengertian. pendapat para ahli antara lain :

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kuantitas lembaga. sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu mata pelajaran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ketidak tahuan, ketidak mampuan,ketidak berdayaan, ketidak benaran, ketidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. saling belajar dengan yang lain, baik komunikasi secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

S K R I P S I. Oleh: MAKHRUS SYAEANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sesuai dengan ayat yang diterima nabi muhamad SAW yang pertama, yakni kita diwajibkan membaca atau belajar, oleh karena itu belajar adalah kewajiban umat dan sarana terbaik untuk mencerdaskan umat dan kebangunan dunia khususnya bila ilmu itu disertai dengan amal. Menurut AL-Ghozali, bahwa setiap muslim itu harus belajar kemudian beramal dan bekerja dengan ilmunya itu dan selanjutnya ikhlas dan jujur pula dengan amal perbuatannya. 1 Untuk meningkatkan kwalitas siswa agar pendidikan itu dapat berhasil dengan baik, maka setiap siswa harus belajar secara efektif. Maksudnya dalam belajar harus menggunakan fasilitas belajar secara tepat. menggunakan waktu secara tepat dan menggunakan cara belajar efesien. Menurut Lester D.Crow phd.alice Crow phd : belajar secara efektif adalah sangat kecil, sebab belajar secara efektif akan menghasilkan kecakapan-kecakapan keterampilan yang fundamental, percakapan sosial atau penugasan ide-ide yang abstrak atau tiga-tiganya. 2 1 M.Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, ( Jakarta :Bulan Bintang, 1970) Cet Ke-1, Jilid 1, h.45. 2 Lester D.Crow phd. Alice Crow, Psikologi Pendidikan, (Bina Ilmu : Surabaya,1984). h.324 1

2 Waktu belajar tidak hanya berlangsung disekolah saja, tetapi diluar sekolahpun ada kesempatan untuk melaksanakan aktifitas belajar, yaitu dilingkungan masyarakat dan keluarga. Jadi pendidikan itu adalah tanggung jawab bersama antara negara, masyarakat dan keluarga. Disini faktor keluarga adalah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, sebab anak mengenal pendidikan pertama kali adalah dilingkungan keluarga. Dengan kedisiplinan yang sudah tertanam sejak kecil, adanya motivasi dari orang tua dan ditunjang dengan fasilitas belajar yang baik, maka anak dalam melaksanakan aktifitas belajarnya akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disusun, sehingga prestasi yang diharapkan bisa tercapai. untuk itu kebiasaan belajar tersebut harus dilaksanakan oleh setiap siswa secara terus-menerus dengan disiplin dan tertib.agar memperoleh prestasi yang baik sekaligus peningkatan kualitas siswa dapat tercapai. Salah satu belajar yang baik ialah dengan keteraturan pengetahuan cara belajar yang efisien, pada umumnya berupa ketentuan ketentuan untuk bekerja dengan teratur. Hanya bekerja dengan teratur seseorang akan memperoleh hasil yang baik. Kebiasaan teratur dalam pekerjaan sangat berpengaruh terhadap jalan berfikir, model utama dalam menuntut ilmu adalah berfikir yang teratur. Ilmu apapun adalah hasil dari proses pemikiran yang teratur dan sistematis, hanya dengan jalan pemikiran

3 teratur pulalah ilmu itu dapat dimengerti dan bermanfaat untuk diamalkan. Belajar yang baik adalah dengan melalui banyak latihan-latihan terus-menerus akhirnya menjadi kebiasaan. sesuatu yang menjadi kebiasaan pada diri seseorang. akan pula menjadi bagian dari sifat kepribadiannya. segala bentuk perbuatan yang salah jika sering kali dilakukan seseorang akan menjadi kebiaasaan salah dari orang. Dalam hal ini jika sudah menjadi kebiasaan sukar untuk dihindarkan. Demikian pula sebaliknya apabila tingkah laku yang baik sering dilakukan maka akan menjadi kebiasaan yang baik. Proses pencapaian prestasi belajar yang baik adalah dengan kegiatan-kegiatan yang sudah merupakan kebiasaan belajar yang ditanamkan melalui pengalaman belajar sehari-hari secara tertib. Tapi pada umumnya siswa dihinggapi penyakit malas ingin mencari mudahnya saja. Hal ini dapat mengakibatkan prestasi belajar siswa mengalami kemunduran dan sekaligus prestasi menjadi rendah. Anak belajar tertib seharusnya pestasinya tinggi dan bisa lulus ujian Nasional. B. Alasan memilih judul Belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh kebiasaan pengetahuan dan sikap sehingga dapat mengatasi kesulitan dan penyesuaian diri terhadap situasi yang baru. Maka salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa adalah melaksanakan kegiatan

4 belajar tertib di rumah. Sebab di sini faktor keluarga merupakan salah satu faktor dalam membentuk kepribadian anak yang utama dan pertama, apalagi ditambah dengan adanya motivasi atau dorongan dari orang tua sejak kecil maka anak akan terbiasa melaksanakan apa-apa yang telah di didik oleh orang tuanya di masa kecil. Oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk mengangkat permasalahan tentang kebiasaan Belajar Tertib di Rumah untuk dijadikan judul skripsi ini, karena pada zaman modern ini kebanyakan siswa dihinggapi penyakit malas ingn mencari mudahnya saja atau tidak mau belajar yang penting setiap tahun lulus. C. Rumusan Masalah Jika kita tinjau latar belakang masalah diatas maka penulis menyajikan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Kebiasaan Belajar Tertib di rumah siswa Madrasah Ibtidaiyah Bahrul ulum Becirongengor Wonoayu? 2. Bagaimana Prestasi Belajar siswa pada bidang studi Al-Qur an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Bahrul ulum Becirongengor Wonoayu? 3. Bagaimana Pengaruh Kebiasaan Belajar Tertib di rumah terhadap prestasi siswa bidang studi Al-Quran Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Bahrul ulum Becirongengor Wonoayu?

5 D. Tujuan Penelitian Penulis menyajikan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Kebiasaan Belajar Tertib di rumah siswa Madrasah Ibtidaiyah Bahrul ulum Becirongengor Wonoayu. 2. Untuk mengetahui Prestasi Belajar siswa pada bidang studi Al-Qur an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Bahrul Ulum Becirongengor Wonoayu 3. Untuk mengetahui pengaruh Kebiasaan Belajar tertib di rumah terhadap prestasi siswa di Madrasah Ibtidaiyah Bahrul Ulum Becirongengor wonoayu. E. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian antara lain : 1. Bagi siswa dapat membantu dalam meningkatkan prestasi belajarnya yang lebih baik. 2. Bagi sekolah sebagai wawasan dalam memberikan bimbingan kepada siswa mengenai kebiasaan belajar yang lebih efektif dan diharapkan menjamin keberhasilan siswa. 3. Bagi Fakultas Tarbiyah IAIN Surabaya, agar dapat dijadikan bahan bacaan bagi mahasiswa. 4. Bagi penulis untuk memenuhi sks yang harus ditempuh F. Hipotesis Penelitian

6 Setelah penulis mengadakan penganalisaan yang cukup mendalam terhadap sumber untuk menentukan anggaran dasar, maka langkahlangkah selanjutnya penulis akan merumuskan hipotesa. Sebelum menetapkan Hipotesa tidaklah cukup memecahkan masalah dengan langsung jalan. Oleh karena itu penulis akan memecahkan permasalahan sesuai dengan judul sedemikian itu penulis menggunakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan dikaji dalam penelitian. Sebelum data terkumpul, penulis berpedoman pada teori sementara kepada permasalahan yang merupakan petunjuk pemecahan masalah dalam penelitian. Maka anggapan sementara masih perlu diuji kebenarannya dengan jalan penelitian sesuai dengan permasalahan pada judul tersebut diatas. Mengenal Hipotesa akan dikemukakan sebagai berikut : 1. Hipotesa kerja Bahwa ada pengaruh kebiasaan belajar tertib di rumah terhadap prestasi belajar siswa bidang studi Al-Qur an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Becirongengor Wonoayu. 2. Hipotesa Nihil Bahwa tidak ada pengaruh kebiasaan belajar tertib di rumah terhadap prestasi belajar siswa bidang studi Al-Qur an hadits di Madrasah Ibtidaiyah Becirongengor Wonoayu.

7 G. Definisi Istilah atau Definisi Operasional Untuk mencegah kesimpang-siuran penafsiran dalam judul Pengaruh Kebiasaan Belajar Tertib di Rumah terhadap Prestasi siswa bidng studi Al-Qur an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Bahrul Ulum Becirongengor Wonoayu Sidoarjo, maka penulis memberikan penegasan yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu akan dijelaskan istilah yang dipakai sehingga sesuai tergambar arah penelitian ini dengan pokok masalah yang menjadi perhatian dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Pengaruh : Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang,benda dan sebagainya ) yang berkuasa atau yang berkekuatan. 3 2. Kebiasaan Belajar Tertib Membiasakan secara teratur, sebab merupakan salah satu faktor yang penting, misalnya saja kalau anak masih di Taman Kanak-kanak, tanyakan lagu-lagu apa saja yang diajarkan oleh gurunya disekolahnya tadi pagi dan dibiarkan ia mencoba membunyikan kembali. Dengan sedangkan prestasi belajar yang dimaksud adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau simbul yang dapat mencerminkan hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan h.731 3 Wjs.Poerwo Darminta, Kamus umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka,1982),

8 dalam bentuk angka, huruf atau simbul yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. 3. Pendidikan Bidang study Al-quran Hadits Al-Quran adalah kalam Allah SWT. Yang merupakan mu jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. Dan membacabya adalah Ibadah. Sedangkan Hadits itu sendiri adalah adalah segala ucapan nabi, segala perbuatan nabi dan segala keadaan nabi. Maksudnya diatas bahwa pendidikan Al-Quran Hadits adalah usaha yang sistematis dan fragmatis dalam membimbing anak didik untuk mengetahui ajaran-ajaran Islam. Berdasarkan penegasan istilah tersebut diatas dapatlah penulis beri penjelasan tentang maksud yang dikehendaki oleh judul dimuka, yaitu suatu penelitian tentang ada tidaknya pengaruh kebiasaan belajar tertib dirumah terhadap prestasi siswa bidang study Al- Qur an Hadits pada MI Bahrul Ulum Becirongengor. dapatlah penulis beri penjelaan tentang makud yang dikehendaki oleh judul dimuka, yaitu suatu penelitian atau penyelidikantentang ada tidaknya pengaruh kebiasaan belajar tertib di Rumah Terhadap Prestasi Siswa bidang Study Al-Qur an Hadits di MI Bahrul Ulum Becirongengor Wonoayu. H. Sistematika Pembahasan

9 Laporan penelitian ini terdiri dari empat bab akan tetapi masih perlu diungkakan kembali tentang sistematikanya agar lebih jelas. BAB I : Adalah pendahuluan, dalam bab ini memuat sebelas pembahasan masing-masing latar belakang masalah, alasan memilih judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, Hipotesis penelitian, Definisi Operasional, dan Sisitematika pembahasan. BAB II: Penulis mulai membahas landasan teori, dalam bab ini membahas antara lain : pengertian kebiasaan belajar, caracara belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, kebiasaan belajar yang baik dan efektif, pengertian prestasi, cara meningkatkan prestasi dan hubungan kebiasaan belajar tertib di rumah terhadap prestasi hasil belajar siswa. BAB III : Adalah metodologi Penelitian, dalam bab ini membahas antara lain, Jenis dan rancangan penelitian, Variabel, indikator dan instrumen penelitian, Populasi dan sampel penelitian, Teknik pengumpulan data, Teknik analisa data. BAB IV: Adalah Pembahasan Secara khusus membahas penyajian data dan analisis data. BAB V : Adalah Penutup, dalam bab ini memuat kesimpulan dan saransaran yang berkaitan dengan hasil pokok terakhir dari penelitian tentang pengaruh kebiasaan belajar tertib dirumah