BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2016

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2016

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 61

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 24 TAHUN

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 114);

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 59 Tahun : 2016

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR: 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAROS

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 75 Tahun : 2016

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 53 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR: 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG BIAYA PENUNJANG OPERASIONAL BUPATI DAN WAKIL BUPATI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 03 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN MAROS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN,TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679); 5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

-2-6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 8. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 93); MEMUTUSKAN: Menetapkan : SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sinjai. 2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebaagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah, adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Bupati adalah Bupati Sinjai. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai. 6. Inspektorat Daerah adalah Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai. 7. Inspektur Daerah adalah Inspektur Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai. 8. Sekretaris adalah Sekretaris pada Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai 9. Inspektur Pembantu adalah Inspektur Pembantu pada Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai. 10. Kepala Sub Bagian adalah Kepala Sub Bagian pada Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai 11. Jabatan Fungsional adalah kelompok jabatan fungsional pada Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai.

-3- BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Susunan Organisasi Inspektorat Daerah, terdiri atas: a. Inspektur Daerah; b. Sekretariat: 1. Sub Bagian Program; 2. Sub Bagian Keuangan; dan 3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Inspektur Pembantu Wilayah I; d. Inspektur Pembantu Wilayah II; e. Inspektur Pembantu Wilayah III; f. Inspektur Pembantu Wilayah IV; dan g. Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III KEDUDUKAN Pasal 3 Inspektorat Daerah dipimpin oleh Inspektur Daerah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAB IV TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Inspektur Daerah Pasal 4 (1) Inspektur Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan bidang Pengawasan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. (2) Inspektur Daerah dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. perumusan kebijakan teknis di bidang pengawasan; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pengawasan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengawasan; d. pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalakasanaan, keuangan, kepegawaian dan peralatan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan di bidang pengawasan; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi.

-4- (3) Tugas pokok dan fungsi Inspektur Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. merumuskan kebijakan teknis di bidang pengawasan; b. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pengawasan; c. membina dan menyelenggarakan pelaksanaan tugas di bidang pengawasan; d. melaksanakan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian dan peralatan; e. melakukan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan di bidang pengawasan; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan tugas pokok Organisasi guna mendukung kinerja Organisasi. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan administrasi teknis dan administrasi penyusunan program, keuangan, umum dan kepegawaian dalam lingkungan Inspektorat Daerah. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan Inspektorat Daerah; b. pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan; c. pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan; d. pengoordinasian urusan umum dan kepegawaian; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan (3) Tugas pokok dan fungsi Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. mengoordinasikan pelaksanaan tugas dalam lingkungan Inspektorat Daerah; b. mengoordinasikan penyusunan program dan pelaporan; c. mengoordinasikan pengelolaan administrasi keuangan; d. mengoordinasikan urusan umum dan kepegawaian; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Paragraf 1 Sub Bagian Program Pasal 6 (1) Sub Bagian Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam menyusun program dan laporan kinerja.

-5- (2) Tugas pokok Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Program sebagai pedoman dalam melaksanakan program; b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan pada sub bagian program; c. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Inspektorat Daerah; d. menyusun rencana kinerja, dokumen perjanjian kinerja Inspektorat Daerah; e. memfasilitasi penyusunan rencana kinerja, rencana aksi dan laporan kinerja masing-masing jabatan di lingkungan Inspektorat Daerah; f. menyusun laporan kinerja Inspektorat Daerah meliputi laporan bulanan, triwulanan, semesteran dan laporan kinerja tahunan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam mengelola administrasi keuangan. (2) Tugas pokok Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dalam melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan; b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan pada Sub Bagian Keuangan; c. meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang diajukan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan, Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang dan Surat Permintaan Pembayaran Tambah Uang yang diajukan bendahara pengeluaran serta menyiapkan Surat Perintah Membayar; d. melaksanakan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran keuangan serta laporan pertanggungjawaban keuangan Inspektorat Daerah; e. menyusun laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan berupa laporan bulanan Surat Pertanggung Jawaban, dan Tahunan meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan Inspektorat Daerah; f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembukuan, perhitungan anggaran, verifikasi serta teknis pelaksanaan administrasi keuangan sesuai peraturan perundang-undangan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan

-6- Paragraf 3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 8 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan ketatausahaan, pengelolaan administrasi barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi kepegawaian dan fasilitasi rancangan produk hukum di lingkungan Inspektorat Daerah. (2) Tugas pokok Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai pedoman dalam melaksanakan urusan umum dan kepegawaian; b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan pada Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian; c. melaksanakan kegiatan ketatausahaan di lingkungan Inspektorat Daerah; d. memfasilitasi penyusunan rancangan produk hukum; e. melaksanakan tugas keprotokoleran; f. menyusun rencana kebutuhan dan perlengkapan kantor, distribusi, penggunaan serta pemeliharaannya; g. mengelola administrasi kepegawaian di lingkungan Inspektorat Daerah; h. menyusun perencanaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur di lingkungan Inspektorat Daerah; i. memfasilitasi pembuatan Sasaran Kerja Pegawai dan penilaian kinerja bagi Aparatur Sipil Negara sesuai tugas pokok dan fungsi di lingkup Inspektorat Daerah; j. menyusun dan menginventarisir barang asset daerah yang dikelola oleh Inspektorat Daerah; k. melakukan kegiatan pelayanan administrasi umum dan penyajian informasi; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Bagian Ketiga Inspektur Pembantu Wilayah I Pasal 9 (1) Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas pokok membantu Inspektur Daerah dalam melaksanakan tugas yang ada di wilayahnya. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan pengawasan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan Wilayah I; b. pengusulan program pengawasan di Wilayah I; c. pengoordinasian pelaksanaan pengawasan; d. pemeriksaan, pengusutan, dan pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. pelaporan seluruh pelaksanaan tugas kepada Inspektur Daerah; dan

-7- f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi. (3) Tugas pokok dan fungsi Inspektur Pembantu Wilayah I sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. melaksanakan pengawasan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan wilayah I; b. mengusulkan program pengawasan di wilayah I; c. mengoordinasikan pelaksanaan pengawasan; d. melakukan pemeriksaan, pengusutan, dan pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Inspektur Daerah; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Bagian Keempat Inspektur Pembantu Wilayah II Pasal 10 (1) Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas pokok membantu Inspektur Daerah dalam melaksanakan tugas yang ada di wilayahnya. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan pengawasan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan Wilayah II; b. pengusulan program pengawasan di Wilayah II; c. pengoordinasian pelaksanaan pengawasan; d. pemeriksaan, pengusutan, dan pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. pelaporan seluruh pelaksanaan tugas kepada Inspektur Daerah; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi. (3) Tugas pokok dan fungsi Inspektur Pembantu Wilayah II sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. melaksanakan pengawasan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan wilayah II; b. mengusulkan program pengawasan di wilayah II; c. mengoordinasikan pelaksanaan pengawasan; d. melakukan pemeriksaan, pengusutan, dan pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Inspektur Daerah; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Bagian Kelima Inspektur Pembantu Wilayah III Pasal 11 (1) Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas pokok membantu Inspektur Daerah dalam melaksanakan tugas yang ada di wilayahnya.

-8- (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan pengawasan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan Wilayah III; b. pengusulan program pengawasan di Wilayah III; c. pengoordinasian pelaksanaan pengawasan; d. pemeriksaan, pengusutan, dan pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. pelaporan seluruh pelaksanaan tugas kepada Inspektur Daerah; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi. (3) Tugas pokok dan fungsi Inspektur Pembantu Wilayah III sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. melaksanakan pengawasan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan wilayah III; b. mengusulkan program pengawasan di wilayah III; c. mengoordinasikan pelaksanaan pengawasan; d. melakukan pemeriksaan, pengusutan, dan pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Inspektur Daerah; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Bagian Keenam Inspektur Pembantu Wilayah IV Pasal 12 (1) Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai tugas pokok membantu Inspektur Daerah dalam melaksanakan tugas yang ada di wilayahnya. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan pengawasan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan Wilayah IV; b. pengusulan program pengawasan di Wilayah IV; c. pengoordinasian pelaksanaan pengawasan; d. pemeriksaan, pengusutan, dan pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. pelaporan seluruh pelaksanaan tugas kepada Inspektur Daerah; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi. (3) Tugas pokok dan fungsi Inspektur Pembantu Wilayah IV sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. melaksanakan pengawasan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan wilayah IV; b. mengusulkan program pengawasan di wilayah IV; c. mengoordinasikan pelaksanaan pengawasan; d. melakukan pemeriksaan, pengusutan, dan pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Inspektur Daerah; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan

-9- BAB V PEMBAGIAN WILAYAH KERJA DAN KEDUDUKAN INSPEKTUR PEMBANTU Pasal 13 Ketentuan lebih lanjut mengenai pembagian wilayah kerja Inspektur Pembantu I, Inspektur Pembantu II, Inspektur Pembantu III dan Inspektur Pembantu IV sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12 ditetapkan dengan Keputusan Inspektur Daerah. Pasal 14 Kedudukan Inspektur Pembantu I, Inspektur Pembantu II, Inspektur Pembantu III dan Inspektur Pembantu IV sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12 membawahi Jabatan Fungsional yang melaksanakan fungsi pengawasan. BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 15 Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektorat Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Bagian Kesatu Jabatan Fungsional Auditor Pertama Pasal 16 Jabatan Fungsional Auditor Pertama, mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a. melakasanakan tugas pengawasan dalam audit kinerja; b. melaksanakan tugas pengawasan dalam audit atas aspek keuangan tertentu; c. melaksanakan tugas pengawasan dalam audit untuk tujuan tertentu; d. melaksanakan tugas pengawasan dalam audit khusus/investigasi/ berindikasi tindak pidana korupsi; e. mendampingi/memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan; f. melaksanakan tugas pengawasan dalam kegiatan evaluasi dan reviu; g. melaksanakan tugas pengawasan dalam kegiatan pemantauan dan pengawasan lain; dan h. melaksanakan tugas pengawasan dalam rangka membantu melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pengawasan. Bagian Kedua Jabatan Fungsional Auditor Muda Pasal 17 Jabatan Fungsional Auditor Muda, mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a. memimpin pelaksanaan suatu penugasan audit kinerja; b. memimpin pelaksanaan suatu penugasan audit atas aspek keuangan tertentu;

-10- c. memimpin pelaksanaan suatu penugasan audit untuk tujuan tertentu; d. memimpin pelaksanaan suatu penugasan audit khusus/investigasi/ berindikasi tindak pidana korupsi; e. mendampingi/memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan dan/atau peradilan khusus hasil pengawasan; f. memimpin pelaksanaan suatu penugasan evaluasi dan reviu; g. memimpin pelaksanaan suatu penugasan pemantauan dan pengawasan lain; dan h. memimpin pelaksanaan suatu penugasan dalam rangka membantu melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian pengendalian dan evaluasi pengawasan. Bagian Ketiga Jabatan Fungsional Auditor Madya Pasal 18 Jabatan Fungsional Auditor Madya, mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a. mendampingi/memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan; b. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengawasan berupa audit, evaluasi, reviu, pemantauan dan pengawasan lain; dan c. membantu melaksanakan kegiatan perencanaan dan evaluasi pengawasan. Bagian Keempat Jabatan Fungsional Auditor Utama Pasal 19 Jabatan Fungsional Auditor Utama, mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a. mengendalikan mutu pelaksanaan kegiatan pengawasan berupa audit, evaluasi, reviu, pemantauan dan pengawasan lain; b. melaksanakan kegiatan perencanaan pengawasan; c. melaksanakan kegiatan evaluasi pengawasan; dan d. mendampingi atau memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan Bagian Kelima Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan Pasal 20 Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a. melaksanakan pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan; b. melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan; c. melaksanakan pengawasan atas Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; d. melaksanakan pengawasan atas dekonsentrasi dan tugas pembantuan; e. melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu; f. melaksanakan evaluasi penyelenggaraan teknis Pemerintahan Daerah; dan g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

-11- BAB VII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 21 Inspektur Daerah, Sekretaris, Inspektur Pembantu, dan Kepala Sub Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VIII TATA KERJA Bagian Kesatu Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pasal 22 (1) Inspektur Daerah melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Inspektur Daerah, Sekretaris, Inspektur Pembantu, Kepala Sub Bagian, Pejabat Fungsional dan seluruh personil dalam lingkungan Inspektorat Daerah melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, serta menerapkan prinsip hierarki, koordinasi, kerjasama, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, akuntabilitas, transparansi serta efektifitas dan efesiensi. (3) Inspektur Daerah, Sekretaris, Inspektur Pembantu, Kepala Sub Bagian mengembangkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi Pemerintah/Swasta terkait dalam rangka meningkatkan kinerja dan memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Daerah. Bagian Kedua Pemantauan, Pengendalian, Evaluasi, Pelaporan dan Pengawasan Pasal 23 (1) Inspektur Daerah, Sekretaris, Inspektur Pembantu, Kepala Sub Bagian, Pejabat Fungsional dan seluruh personil dalam lingkungan Inspektorat Daerah wajib mematuhi petunjuk dan arahan pimpinan, serta menyampaikan laporan secara berkala dan/atau sesuai kebutuhan secara tepat waktu kepada atasan masing-masing. (2) Setiap laporan yang diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diolah dan digunakan oleh Pimpinan sebagai bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis. (3) Inspektur Daerah, Sekretaris, Inspektur Pembantu, Kepala Sub Bagian dalam melaksanakan tugasnya, melakukan pengawasan, pemantauan, pengendalian, dan evaluasi serta melaksanakan rapat koordinasi secara berkala dan/atau sesuai kebutuhan.

-12- BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 24 Pelaksanaan Peraturan Bupati ini berlaku secara efektif sejak pelantikan pejabat struktural berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Pada saat Peraturan Bupati ini berlaku, Peraturan Bupati Sinjai Nomor 36 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Sinjai (Berita Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2011 Nomor 36), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 26 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sinjai. Diundangkan di Sinjai pada tanggal 30 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SINJAI, ttd TAIYEB A. MAPPASERE Ditetapkan di Sinjai pada tanggal 30 Desember 2016 BUPATI SINJAI, ttd SABIRIN YAHYA BERITA DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2016 NOMOR 54 Salinan Sesuai Dengan Aslinya Kabag. Hukum dan HAM LUKMAN DAHLAN Pangkat : Pembina TK. I

INSPEKTUR DAERAH BAGAN SUSUNAN ORGANISASI INSPEKTORAT LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN PROGRAM KEUANGAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I INSPEKTUR PEMBANTU INSPEKTUR PEMBANTU INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II WILAYAH III WILAYAH IV BUPATI SINJAI ANDI RUDIYANTO ASAPA BUPATI SINJAI, ttd SABIRIN YAHYA