ABSTRACT. Keywords: Speed Run 50 meters, Long Jump Results

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA SMP PGRI PEKANBARU 2012/2013

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMAN 2 XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN KECEPATAN DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS V SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA JURNAL. Oleh ERMIATI

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE

HEALTH PHYSICAL EDUCATION AND RECREATION DEPARTMENT FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

JURNAL. Oleh MASRIZAL

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

ABSTRACT. Yudhi Adi Putra, 2012 : Relationship Agility on Dribbling Soccer in Junior High School (SMP) 15 Pekanbaru

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 BENGKALIS JURNAL. Oleh RANIANTI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

PENGARUH LATIHAN FINDERS KEEPERS TERHADAP KECEPATAN LARI PADA ATLET ATLETIK KABUPATEN SIAK

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVICE

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN DAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII A SMPN 3 DUMAI

Keywords: explosive leg muscle power, long jump style squat style

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGANKEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KOTA PEKANBARU

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) Atletik merupakan cabang

S K R I P S I. Oleh : EKO ANDITA JUNIANTO NPM :

PENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KECEPATAN REAKSI DAN MOTIVASI TERHADAP KECEPATAN LARI JARAK PENDEK 100 METER PADA ATLET PPL PPROVINSI RIAU

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 S K R I P S I

Kata kunci : daya ledak otot tungkai, dan kekuatan jump smash.

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

Transkripsi:

ABSTRACT Ikhwanul Khaidir, 2012: Relationships Speed Meter Run 50 Results In the Men's Long Jump student of SMK 5 PEKANBARU Force TSM Programs Class X 2011 Ikhwanul Khaidir Di bawah bimbingan Drs. Saripin, S.Pd, M.Kes, AIFO Drs. Yuherdi, S. Pd Mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga (PENJASKES) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293, INDONESIA Type of study is research by student population Kolerasional son SMK 5 PEKANBARU class of 2011. The sampling technique in this study using the techniques of total sampling, where the sample in this study is a population numbering around 30 people. Instrument conducted to collect data in this research is to use the tests and direct measurement of speed ran 50 yards with a long jump results. Measurements using the running speed run speed test is a test of how much the running speed and ability to jump long jump with test 3 times. This study aimed to discover how much information the relationship between running speed of 50 meters with the results of the long jump as well as to find information about the presence or absence of a meaningful relationship between the two variables. The data obtained as a result of the research is quantitative data through tests and measurements which will then be processed with statistics, normality tests done to test liliefors at level a = 0.05, to know how much relations between the two variables can be determined by using the product moment formula, while for determine the significance of these correlations can be determined by using a t-test. Based on these results, it can be concluded that there is a significant relationship between running speed of 50 meters with the results of the long jump, where the level of a = 0.05 is obtained Houng 4.32> 1.645 ttabel so Ho is rejected and Ha accepted and obtained r = 0, 30 with a coefficient of determination equal to 9%. Keywords: Speed Run 50 meters, Long Jump Results

ABSTRAK Ikhwanul Khaidir, 2012 : Hubungan Kecepatan Lari 50 Meter Dengan Hasil Lompat Jauh Pada siswa Putra SMK 5 PEKANBARU Kelas X Jurusan TSM Angkatan 2011 Ikhwanul Khaidir Di bawah bimbingan Drs. Saripin, S.Pd, M.Kes, AIFO Drs. Yuherdi, S. Pd Mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga (PENJASKES) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293, INDONESIA Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Kolerasional dengan populasi siswa putra SMK 5 PEKANBARU angkatan 2011. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik total sampling, dimana sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 30 orang. Instrument yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes dan pengukuran langsung yaitu kecepatan lari 50 meter dengan Hasil Lompat jauh. Pengukuran kecepatan lari dengan menggunakan tes kecepatan lari merupakan tes seberapa besar kemampuan kecepatan lari dan untuk lompat jauh dengan tes melompat sebanyak 3 kali. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi seberapa besar hubungan antara kecepatan lari 50 meter dengan hasil lompat jauh serta untuk menemukan informasi tentang ada atau tidaknya hubungan yang berarti antara kedua variabel tersebut. Data yang diperoleh sebagai hasil penelitian adalah data kuantitatif melalui tes dan pengukuran yang kemudian akan diolah dengan statistik, untuk uji normalitas dilakukan dengan uji liliefors pada taraf a=0.05, untuk mengetahui seberapa besar hubungan kedua variabel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus product moment, sedangkan untuk mengetahui signifikansi korelasi tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan lari 50 meter dengan hasil lompat jauh, dimana pada taraf a = 0,05 diperoleh houng 4,32 > ttabel 1,645 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dan diperoleh r = 0,30 dengan koefisien determinasi sebesar 9 %. Kata Kunci : Kecepatan Lari 50 meter, Hasil Lompat Jauh

1 I. PENDAHULUAN Olahraga merupakan salah satu bidang yang harus diperhatikan saat ini dalam `pembangunan, karena olahraga bisa meningkatkan dan mengharumkan nama bangsa di pentas regional dan internasional. Undang- undang RI NO.3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional Bab VII pasal 22 yang berbunyi Pemerintah melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga melalui penetapan Kebijakaan, Penataran, Pelatihan, Koordinasi, Konsultasi, Komunikasi, Penyuluhan, Pembimbingan, Pemasyarakatan, Perintis, Penelitian, Uji coba Kompetensi, Bantuan, Pemudahan perizinaan dan Pengawasaan ( UUD RI, 2005). Cabang olahraga atletik adalah cabang olahraga yang tumbuh dan berkembang bersama dengan kegiatan alami manusia.berlari, melompat, melempar adalah bagian yang tak terpisahkan dari sepanjang kehidupan manusia. Tercatat sejak tahun 1930-an, dimana pemerintah hindia belanda memasukan atletik sebagai salah satu mata pelajaran disekolah-sekolah.di masyarakat sendiri belum dikenal luas ketika itu.kalangan penjajah kemudian membentuk NIAU (Nerderlands Insdische Athletiek Unie ),sebuah organisasi yang meyelengarakan pertandinganpertandingan etletik. Akhirnyan perkembangan nya adalah munculnya persatuan atletik seluruh indonesia (PASI) pada tanggal 3 september 1950 di semarang. Kegiatan pertama tercatat pada akhir tahun itu juga meyelengarakan pertandingan atletik di bandung. Pertandingan ini sekaligus memilih duta-duta atletik untuk Asian Games pertama di New Delhi tahun 1951.Sederet nama-nama atletik indonesia mulai muncul menghiasi dunia atletik dan kini berkembang dengan pesat, dalan cabang olahraga yang diperlombakan baik lari, laompat tinggi, lompat jauh, lompat galah, lari gawang, lari estafet serta telah menjadi olahraga yang cukup digemari (agusta husni,28). Atletik adalah induk dari semua olahraga, berisikan latihan fisik yang lengkap menyeluruh dan mampu memberikan kepuasan kepada manusia atas terpenuhnya dorongan nalurinya untuk bergerak, namun tetap memenuhi suatu disiplin dan aturan main (PASI,1979 : 1). Dengan kondisi fisik yang baik, akan dapat mempertahankan atau meningkatkan kesegaran jasmani seseorang.fisik dapat memberikan perubahan pada semua fungsi sistem tubuh. Perubahan yang terjadi pada saat latihan berlangsung disebut Respon, sedangkan perubahan yang terjadi akibat latihan yang teratur dan terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan disebut Adaptasi ( Brooks dan Fahey 1985 : 4). Cabang olahraga atletik ini meliuputi lari, lompat, dan lempar. Ketiga cabang ini adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan sepanjang hidup manusia ( Munasifah, 2008 :04). Jadi salah satu cabang olahraga atletik yang membutuhkan kondisi fisik yaitu lompat jauh Lompat jauh yaitu suatu bentuk lompatan dalam usaha untuk dapat melompat dengan sejauh-jauhnya mengunakan tolakan satu kaki.nomor lompat jauh ini tergolong pada sistem energi anaerobik yang memiliki intensitas yang tinggi dan waktu yang sangat cepat dalam pelaksanaan geraknya (Aip Syarifudin,1992 : 76). Dalam pelaksanaan lompat jauh memiliki peraturan perlombaan yaitu: Untuk urutan lomba para pelompat diatur dengan cara diundi (Pasal 142 ayat 7),Peserta diberi kesempatan 3 kali lompatan apabila atlet kurang dari 8 orang maka peserta diberi 6 x lompatan (Pasal 140 ayat 2),Pada saat perlombaan dimulai atlet tidak boleh mengunakan jalur lari awalan, Seorang pelompat dinyatakan gagal apabila meyentuh tanah dibelakang garis batas tumpuan / tolakan, pada waktu mendarat meenyentuh tanah diluar zona,pelompat berjalan balik melalui bak lompat.semua lompatan harus diukur ditempat bekas pendaratan. Kecepatan adalah Kemampuan untuk berjalan atau bergerak dengan sangat cepat (Pasi,1993 :73).Sedangkan menurut Asril (2000 : 82) Kecepataan adalah Salah satu unsur penting pada beberapa cabang olahraga tertentu, seperti atletik pada nomor lari, sepak bola, renang, dan sebagainya.

2 Menurut Nadisah (1991 : 149) untuk lompat jauh, faktor ketinggian badan dan panjang tungkai merupakan persyaratan untuk berprestasi dan prestasi dalam lompat jauh dipengaruhi oleh penguasaan unsur teknik yang baik. Jadi faktor kondisi fisik yang mempengaruhi hasil lommpat jauh yaitu kecepatan (speed), Daya ledak (Exsplosive Power), Kelentukan ( Flexsibility), Koordinasi (Coordination), Kelincahan ( angility). ( Arsil,2000:5). Berdasarkan pengamatan peneliti yang melakukan observasi pada saat siswa putra SMK NEGERI 5 PEKANBARU pada saat melakukan lompat jauh tidak mencapai hasil yang baik Berdasarkan apa yang diterangkan atau di uraian di atas dapat dilihat bahwa, keberhasilan seorang untuk mencapai hasil yang baik dalam lompat jauh ditentukan oleh banyak faktor, di antaranya adalah kondisi fisik yang bagus serta mental yang bagus,sebab olahraga lompat jauh olahraga yang dominan membutuhkan kondisi fisiik. Adapun permasalahan yang muncul berdasarkan pembatasan masalah diatas adalah apakah ada Hubungan Kecepatan Lari 50 meter dengan Hasil Lompat jauh Pada Siswa Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru kelas X jurusan TSM Angkatan 2011. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui Hubungan Kecepatan Lari 50 meter dengan Hasil Lompat jauh Pada Siswa Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru kelas X jurusan TSM Angkatan 2011. II. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan melihat hubungan Kecepatan Lari 50 Meter dengan Hasil Lompat Jauh. Adapun variabel bebas adalah Lari 50 Meter, variabel terikat adalah Hasil lompat Jauh Siswa SMK NEGERI 5 Pekanbaru (Arikunto,2006 : 270). Sesuai jenis penelitian ini maka penelitian korelasi yaitu : Penelitian Korelasi Untuk Melihat Ada Tidaknya, Berapa jauh, Ditemukan Korelasi Antara Dua Variabel Atau Lebih Secara Kuantitatif. Pelaksanaan Penelitian ini direncanakan di Smk Negeri 5 Pekanbaru Rumbai, Penelitian ini dilakukan pada, Maret 2012 April 2012 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Putra Smk Negeri 5 Pekanbaru Jurusan X TSM Angkatan 2011 sebanyak 30 orang. Sampel penelitian ini ádalah Siswa Putra SMK NEGERI 5 Pekanbaru sebanyak 1 kelas terdiri dari 30 orang dan data yang diambil dalam penelitian ini ádalah teknik Purposive Sampling. Pengambilan subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Suhami Arikunto ( 2006 : 138) menyatakan apabila jumlah populasi kecil maka pengambilan sampel dapat dilakukan mengambil seluruh bagian dari populasi menjadi sampel penelitian, Dari kutipan diatas, maka jumlah sampel dari penelitian ini sebanyak 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan pengukuran terhadap variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini, adapun instrument yang digunakan adalah : 1. Pengukuran kecepatan Lari 50 Meter (Ismariyati,2008:58) Tujuan : Mengukur Kecepatan Sasaran : anak berusia 6 12 tahun anak berusia 13 17 tahun Perlengkapan : 1. Lintasan lari yang datar dan rata 2. Stop watch 3. Peluit 4. Formulir pencatat data dan alat tulis Pelaksanaan : - Jarak lari untuk anak berusia 6 12 tahun adalah 50 yard, dan 100 yard untuk anak berusia 13 17 tahun.

3 - Start yang digunakan adalah start berdiri, testi berdiri di belakang garis start, Dengan diberi aba-aba oleh starter, testi berlari secepat-cepatnya menuju garis finis Penilaian : - Waktu yang dicatat sebagai kecepatan adalah waktu yang digunakan testi untuk menyelesaikan jarak tempuh,dimulai dari aba-aba yak atau bunyi pistol, atau peluit dari starter sampai kaki tercepat melewati garis finis.waktu dicatat sampai dengan seper sepuluh detik.apabila testi mencuri start harus diulangi. 2. Pengukuran Hasil Lompat Jauh Alat yang digunkan Bak lompat jauh Meteran plat 20 meter Formulir pencatat dan alat tulis Peluit Bendera Cara Pelaksanaan tes Testi diminta melakukan lompatan dengan mengunakan awalan. Testi diberikan kesempatan masing-masing tiga kali lompatan,lompatan yang terbaik dari tiga lompatan diambil sebgai dasar penelitian. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode survey tes, yaitu suatu cara penelitian dengan mengumpulkan data hasil kecepatan lari 50 meter, kemudian dikolerasikan dengan hasil lompat jauh. Untuk mendapatkan data penelitian dilakaukan melalui pengukuran lari 50 meter dan hasil lompat jauh. Penelitian ini mengunakan dua variabel yaitu : Variabel bebas yang dilambangkan dengan X dan variabel terikat dilambangkan dengan Y. Untuk variabel X diperoleh dari kecepatan lari 50 meter, sedangkan untuk variabel Y dari hasil lompat jauh pada siswa putra jurusan X TSM Angkatan 2011. Teknik Analisis Data Setelah data diperoleh melalui tes yang dilakukan oleh siswa dan mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecepatan lari 50 meter dan hasil lompat jauh pada siswa SMK 5 PEKANBARU JURUSAN X TSM Angkatan 2011, sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan data dilakukan dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 1. Urutkan data sampel dari yang terendah ke yang terbesar dan tentukan frekuensi tiap-tiap data 2. Tentukan nilai z dari tiap-tiap data itu dengan rumus zi = X 1 X s 3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel normal baku, dan sebut dengan F(z) 4. Hitung frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing nilai z, dan sebut dengan S(z) 5. Tentukan nilai liliefors dengan lambang Lo. Nilai dari Lo = F(z)-S(z) dan bandingkan dengan nilai L tabel dari tabel liliefors 6. Apabila Lo < Ltabel maka sampel berasal dari populasi berdistribusi Normal (Zulfan, 2007: 63). Keterangan : Z = Transformasi X = Rata-rata X

4 F = Frekuensi S = Simpang baku sampel Untuk menentukan besar hubungan antara variabel X dengan variabel Y dinyatakan dengan Kolerasi Product Moment ( Zulfan, 2007 : 104). n Σ xy ( Σ x ) (Σ y ) r xy = ( n Σx 2 (Σ x ) 2 ( n Σ y 2 (Σ y ) 2 ) Untuk mengetahui singnifikan atau tidak hubungan itu perlu dilakukan pengujian signifikan koefesien kolerasi digunakan rumus distribusi t yaitu : ( Zulfan 2007 :104) r t = xy n 2 1 r2xy Koefesien determinasi (membedakan) adalah suatu hubungan yang dinyatakan dalam bentuk persentase mengenai sumbangan variabel X terhadap variabel Y koefesien determinasi R = r 2 x 100 % Keterangan : rxy = Koefesien Korelasi antara x dan y Σ xy = Jumlah data x dan y Σ x = Jumlah data x Σ y = Jumlah data y Σ x 2 = Jumlah data x 2 Σ y 2 = Jumlah data y 2 n = Jumlah sampel r = Korelasional III. HASIL dan PEMBAHASAN HASIL Data yang melalui tes dan pengukuran terdapat 30 orang subjek penelitian, yakni pada siswa putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Jurusan X TSM Angkatan 2011. Variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu kecepatan lari 50 meter yang dilambangkan dengan X sebagai variabel bebas, sedangkan lompat jauh dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat. Tabel Distribusi Frekwensi Data Hasil Kecepatan lari 50 Meter (X) Kelas Interval Frekwensi Absolut Frekwensi Relatif Batas Nyata 7,06 7,26 16 53% 7,055 7,265 7,27 7,47 2 7% 7,265 7,475 7,48 7,69 0 0% 7,475 7,695 7,70 7,91 0 0% 7,695 7,915

5 7,92 8,13 7 23% 7,915 8,135 8,14 8,35 5 17% 8,135 8,355 Jumlah 30 100 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Sumber: Data Olahan Penelitian 2012 7,06 7,26 7,27 7,47 7,48 7,69 7,70 7,91 7,92 8,13 8,14 8,35 Gambar Histogram Data Hasil Kecepatan lari 50 Meter (X) Tabel Distribusi Frekwensi Data Hasil Lompat Jauh (Y) Kelas Frekwensi Frekwensi Interval Absolut Relatif Batas Nyata 3,14 3,39 4 13% 3,135 3,395 3,40 3,65 1 3% 3,395 3,655 3,66 3,91 9 30% 3,655 3,915 3,92 4,17 3 10% 3,915 4,175 4,18 4,43 13 44% 4,175 4,435 Jumlah 30 100 Sumber: Data Olahan Penelitian 2012

6 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 7,06 7,26 7,27 7,47 7,48 7,69 7,70 7,91 7,92 8,13 Gambar Histogram Data Hasil Lompat Jauh (Y) Pengujian Hipotesis Setelah data diperoleh, dianalisis secara deskriptif, maka selanjutnya adalah menguji hipotesis penelitian yang diajukan sesuai dengan masalah yang diajukan. Hipotesis berbunyi : terdapat hubungan yang berarti antara kecepatan lari 50 meter (X) yang signifikan dengan hasil lompat jauh (Y). Berdasarkan analisis data diperoleh koofisien korelasi sebesar r : 0,30 dimana keberartiannya diuji dengan uji t dan t hitung sebesar 1,663 berarti t hitung > t table (1,645) dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Ha : Terdapat hubungan kecepatan lari 50 meter yang signifikan dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas X jurusan TSM (teknik sepeda motor ) SMK 5 PEKANBARU RUMBI. Ho : Tidak Terdapat kecepatan lari 50 meter yang signifikan dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas X jurusan TSM (teknik sepada motor) SMK 5 PEKANBARU RUMBAI. Kesimpulan : Hipotesis diterima pada taraf signifikan α =0,05 dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan lari 50 metr (X) dengan hasil lompat jauh (Y). PEMBAHASAN Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut : kecepatan lari 50 meter (X) yang signifikan dengan hasil lompat jauh (Y) pada siswa putra kelas X jurusan TSM SMK 5 PEKANBARU RUMBAI, r = 0,30. Ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan. Alasan sederhana adalah saat melakukan Lari 50 meter memegang peran penting yang sangat dibutuhkan untuk mendukung hasil

7 lompatan. Kemampuan kecepatan lari 50 meter interpretasinya. tersebut dikatagorikan signifikan Dari hasil pengujian Hipotesis yang menunjukkan terdapat hubungan kecepatan lari 50 meter dengan hasil lompat jauh hal ini menggambarkan bahwa hasil lompat jauh di pengaruhi oleh faktor kecepatan lari 50 meter yang dibutuhkan untuk mendukung frekuensi saat melakukan lompatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan memiliki kecepatan lari yang cepat dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur statistik penelitian maka disimpulkan bahwa untuk hubungan variabel x dengan variabel y diperoleh nilai r= 0,30, maka hubungan antara variabel x dengan variabel y dikategorikan Cukup. Dimana keberartiannya diuji dengan uji t dan didapat thitung sebesar 1,663 berarti thitung > ttabel ( 1,663 > 1,645 ) dengan demikian Ho ditolak Ha diterima. Kesimpulan : Hipotesis diterima pada taraf signifikan α=0,05 dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan lari 50 meter dengan hasil lompat jauh pada siswa putra SMK NEGERI 5 PEKANBARU kelas X jurusan TSM (teknik sepeda motor ). B. Saran Berdasarkan uraian di atas, bahwa kecepatan lari 50 meter mempunyai hubungan dengan hasil lompat jauh, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi guru olahraga, pelatih dan pembina olahraga atletik pada umumnya, dapat juga memilih atlet tolak peluru yang mengacu pada kecepatan lari 50 meter, karena komponen tersebut sangat berperan dengan hasil lompat jauh. 2. Bagi siswa SMK 5 PEKANBARU RUMBAI untuk dapat meneliti unsur lain yang dapat meningkatkan hasil lompat jauh. V. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta : Jakarta Arsil (2000) Pembinaan Kondisi Fisik : Padang Berhard Guntur (1993), Prinsip Dasar Latihan Lompat tinggi, Lompat jauh, Jangkit dan Lompat galah : Semarang Bompa, Tudor.O (2004). Kemampuan-kemampuan Biometrik dan Metode Pengembangannya. York University Toronto. Ontario Canada Carr, Gerry A. 2003. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Daharis, (2006). Petunjuk Praktis Olahraga Atletik, UIR Djumidar, Mochmad A. Widiya.2004. Belajar Berlatih Gerak- Gerak Dasar Atletik Dalam Permainan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Harsono (1998). Latihan Kondisi Fisik : Jakarta Ismariyati. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : UNS Press Menegpora, (2007). Pelatihan Pelatih Fisik Level 1: Jakarta Erizal Nurmai ( 2004) Atletik : Padang

PASI. (1993).Pengenalan Kepada Teori Pelatihan: Jakarta (1997). Pedoman Melatih Dasar Atletik. Pasi : Jakarta PASI. (1995). Peraturan Perlombaan. Pasi : Jakarta Ritonga, Zulfan. 2007. Statistik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Pekanbaru : Cendikia Sajoto, Muhamamad. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : Dahara Priza Kosasih Engkos (1985), Teknik dan Program Latihan : Jakarta : CV Akademik Presinddo Jonath (1986), Lari Dan Lompat ( Latihan teknik & taktik) :Jakarta : PT. Rosada Jaya Putra Winendra (...), Seri Olahraga Athletik ( Lari, Lompat Lempar ) : Jakarta : PT. Insan Mandani Yosef Nosek (1982). Teori Umum Latihan. Pan African Press LTD. Lagos 8