PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 4 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 2

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DIBIDANG MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 5 TAHUN 2008 SERI : C NOMOR : 2

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 4 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 112 TAHUN 2010 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2008 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 06 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 06 TAHUN 2003

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DI BIDANG MEDIK

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2009

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1 of 6 02/09/09 11:29

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 2 TAHUN 2003 PERUBAHAN ATAS

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN SARANA KESEHATAN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

P E R A T U R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 4 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/ KEBERSIHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 3 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN SIMEULUE

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK 10 TAHUN 2003 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN SWASTA

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 10 TAHUN 2005 SERI C NOMOR 5

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2007

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 18 Tahun : 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN 2011 NOMOR 8

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN SARANA KESEHATAN DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

NOMOR : 33 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 41 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENYELENGGARAAN TOKO OBAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MIMIKA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENYELENGGARAAN SARANA DAN TENAGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 13 Tahun 2004 tentang Izin Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Swasta sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga perlu untuk diubah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 13 Tahun 2004 tentang Izin Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Swasta; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495) ; 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republk Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 13 Tahun 2004 tentang Izin Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Swasta (Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2004 Nomor 39); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2007 Nomor 3);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purworejo (Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2008 Nomor 4); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo (Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2008 Nomor 14); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PURWOREJO dan BUPATI PURWOREJO MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN SWASTA. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 13 Tahun 2004 tentang Izin Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Swasta (Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2004 Nomor 39), diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 1 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Purworejo. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Purworejo. 4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. 6. Badan adalah sekumpulan orang dan/ atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Persekutuan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan bentuk apapun, Firma, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Sosial Politik atau organisasi yang sejenis, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya.

7. Izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta yang selanjutnya dapat disebut izin adalah izin yang diberikan oleh Dinas/ Instansi yang berwenang kepada penyelenggara pelayanan kesehatan swasta. 8. Pelayanan kesehatan swasta adalah bagian integral dari jaringan pelayanan kesehatan yang meliputi upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). 9. Praktik perorangan adalah penyelenggaraan pelayanan medik oleh seorang dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis atau dokter gigi spesialis dengan atau tanpa menggunakan penunjang medik. 10. Praktik berkelompok adalah penyelenggaraan pelayanan medik secara bersama oleh dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis atau dokter gigi spesialis dengan atau tanpa menggunakan penunjang medik. 11. Praktik bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. 12. Praktik keperawatan adalah penyelenggaraan praktik asuhan keperawatan bagi perawat perorangan/ kelompok sesuai dengan standar profesi asuhan keperawatan. 13. Optikal adalah tempat penyelenggaraan pelayanan pembuatan kacamata, baik melalui resep dokter maupun dengan melakukan pemeriksaan refraksi sendiri dengan tujuan untuk memperbaiki penglihatan. 14. Fisiotherapis adalah seseorang yang telah lulus pendidikan fisiotherapi minimal program pendidikan diploma, baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 15. Okupasi Therapis adalah seseorang yang telah lulus pendidikan okupasi terapi baik di dalam maupun luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 16. Refraksionis Optisien adalah seseorang yang telah lulus pendidikan refraksionis optisien minimal Diploma baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku 17. Therapis wicara adalah seseorang yang telah lulus pendidikan therapi wicara, baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 18. Rumah bersalin adalah tempat yang menyelenggarakan pelayanan kebidanan bagi wanita hamil, bersalin dan masa nifas fisiologis, termasuk pelayanan Keluarga Berencana serta perawatan bayi baru lahir. 19. Rekomendasi izin operasional rumah sakit swasta adalah surat persetujuan yang diberikan oleh Bupati kepada pemohon sebagai salah satu persyaratan izin operasional rumah sakit swasta yang setara dengan rumah sakit pemerintah kelas A dan Kelas B serta rumah sakit khusus. 20. Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada suatu bidang tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, kelompok usia, sistem organ ataupun kekhususan lainnya. 21. Balai pengobatan adalah tempat untuk memberikan pelayanan medik dasar secara rawat jalan. 22. Klinik radiologi adalah sarana pelayanan kesehatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan radiologi.

23. Klinik rawat inap pelayanan medik dasar adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar pada individu berupa rawat jalan maupun rawat inap dengan kapasitas 10 (sepuluh) tempat tidur yang meliputi pelayanan promosi kesehatan, pencegahan penyakit, penegakan diagnosis, penyembuhan penyakit dan rehabilitasi. 24. Laboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan yang berasal bukan dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. 25. Apotik adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. 26. Toko obat berizin adalah orang atau badan yang memiliki izin menyimpan obat-obatan bebas dan obat-obatan bebas terbatas untuk dijual secara eceran sebagaimana tercantum dalam surat izin. 27. Izin kerja adalah bukti tertulis yang diberikan kepada perawat, perawat gigi, asisten apoteker dan refraksionis optisien untuk melakukan pekerjaan di sarana pelayanan kesehatan. 28. Pengobat tradisional adalah seseorang yang melakukan pengobatan dan/ atau perawatan tradisonal. 29. Retribusi izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta oleh Pemerinath Daerah. 30. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi. 31. Retribusi perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka memberikan izin kepada orang atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, sumber daya alam, barang, prasarana atau fasilitas terntentu guna melindungi kepentingan umum dan kelestarian lingkungan. 32. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya pokok retribusi. 33. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi daerah dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan/ atau denda. 34. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan Daerah dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. 35. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang Daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan Daerah dan membayar seluruh pengeluaran Daerah. 36. Penyidikan tindak pidana adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo yang selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana pemungutan retribusi yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

37. Penyidik adalah Pajabat Polisi Negara Republik Indonesia, Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas dan wewenang khusus oleh Undang-undang untuk melakukan penyidikan. 38. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PPNS adalah Penyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu di Lingkungan Pemerintah Daerah yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah. 2. Ketentuan Pasal 3 ayat (2) diubah, sehingga berbunyi: Pasal 3 (1) Setiap orang atau badan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan swasta, wajib mendapatkan izin dari Bupati. (2) Jenis penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi : a. praktik perorangan dokter umum; b. praktik perorangan dokter spesialis; c. praktik perorangan dokter gigi; d. praktik perorangan dokter gigi spesialis; e. praktik berkelompok dokter umum; f. praktik berkelompok dokter spesialis; g. praktik berkelompok dokter gigi; h. praktik berkelompok dokter gigi spesialis; i. praktik bidan; j. praktik Keperawatan; k. optikal; l. praktik fisiotherapis; m. praktik okupasi therapis; n. praktik therapis wicara; o. rumah bersalin; p. balai pengobatan; q. klinik radiologi; r. laboratorium klinik; s. apotik; t. toko obat berizin; u. izin operasional rumah sakit swasta setara dengan rumah sakit pemerintah kelas C dan kelas D; v. rekomendasi izin operasional rumah sakit swasta setara dengan rumah sakit pemerintah kelas A dan kelas B dan rumah sakit khusus; w. pengobat tradisional; x. izin kerja tenaga kesehatan; y. klinik rawat inap pelayanan medik dasar dan sarana pelayanan kesehatan swasta lainnya.

3. Diantara Pasal 3 dan Pasal 4, disisipkan 2 (dua) pasal baru, yakni Pasal 3A dan Pasal 3B yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 3A Setiap orang atau badan yang akan mendirikan rumah sakit setara dengan Rumah Sakit Pemerintah Kelas A dan Kelas B di serta rumah sakit khusus di Daerah, wajib mendapatkan rekomendasi dari Bupati. Pasal 3B Setiap orang yang bekerja sebagai perawat, perawat gigi, apotiker, asisten apoteker, refraksionis optisien dan tenaga profesi kesehatan lainnya pada pelayanan kesehatan swasta, wajib mendapatkan izin kerja dari Bupati. 4. Ketentuan Pasal 4 diubah, sehingga berbunyi : Pasal 4 (1) Untuk mendapatkan izin dan rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 3A dan Pasal 3B harus mengajukan permohonan tertulis kepada Bupati. (2) Tata cara dan persyaratan permohonan izin dan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut oleh Bupati. 5. Ketentuan Pasal 5 diubah, sehingga berbunyi: Pasal 5 (1) Bupati berwenang memberikan atau menolak permohonan izin atau rekomendasi setelah mendapat pertimbangan tertulis dari tim pemeriksa dan pembina. (2) Tim pemeriksa dan pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tim pemeriksa dan pembina izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta yang pembentukan, tugas dan susunan keanggotaannya ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas. (3) Jangka waktu penyelesaian pemberian atau penolakan izin ditetapkan sebagai berikut : a. apabila persyaratan permohonan izin telah benar dan lengkap, maka paling lambat 12 (dua belas) hari kerja sejak tanggal diterimanya permohonan izin, izin harus sudah diterbitkan; b. apabila persyaratan permohonan izin belum benar dan/ atau belum lengkap, maka paling lambat 6 (enam) hari kerja sejak tanggal diterimanya permohonan harus dikembalikan kepada pemohon untuk diperbaiki/ dilengkapi dan harus disampaikan kembali oleh pemohon kepada Dinas. c. apabila permohonan izin ditolak, maka paling lambat 6 (enam) hari kerja sejak tanggal diterimanya permohonan, keputusan penolakan harus sudah disampaikan kepada pemohon.

(4) Izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta yang telah diterbitkan, disampaikan kepada pemohon dalam bentuk surat Izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta. (5) Permohonan izin yang ditolak, disampaikan secara tertulis kepada pemohon dalam bentuk Surat pemberitahuan penolakan izin dengan disertai alasan penolakannya. 6. Ketentuan BAB IV dan Pasal 6 diubah, sehingga berbunyi: BAB IV PENERBITAN IZIN DAN REKOMENDASI Pasal 6 (1) Kewenangan penerbitan izin dan rekomendasi ada pada Bupati. (2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilimpahkan kepada Kepala Dinas. 7. Ketentuan Pasal 7 ayat (1) diubah, sehingga berbunyi : (1) Izin berlaku untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun, kecuali izin usaha apotik, izin toko obat serta izin pengobat tradisional yang berlaku seterusnya selama yang bersangkutan masih aktif melakukan kegiatan dan memenuhi persyaratan. 8. Ketentuan Pasal 17 ayat (2) diubah, sehingga berbunyi : (2) Struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut : a. izin praktik perorangan dokter umum : Rp. 150.000,- (untuk satu tempat praktik) b. izin praktik perorangan dokter spesialis : Rp. 250.000,- (untuk satu tempat praktik) c. izin praktik perorangan dokter gigi : Rp. 150.000,- (untuk satu tempat praktik) d. izin praktik perorangan dokter gigi spesialis (untuk satu tempat praktik) : Rp. 250.000,- e. izin praktik berkelompok dokter umum : Rp. 500.000,- f. izin praktik berkelompok dokter spesialis : Rp. 750.000,- g. izin praktik berkelompok dokter gigi : Rp. 500.000,- h. izin praktik berkelompok dokter gigi spesialis : Rp. 750.000,- i. izin praktik bidan : Rp. 100.000,- j. Izin praktik keperawatan : Rp. 100.000,-

k. izin optikal : 1) optikal kecil : Rp. 250.000,- 2) optikal besar : Rp. 350.000,- l. izin praktik fisiotherapis : Rp. 100.000,- m. izin praktik okupasi therapis : Rp. 100.000,- n. izin praktik therapis wicara : Rp. 100.000,- o. izin rumah bersalin : Rp. 500.000,- p. izin balai pengobatan : Rp. 400.000,- q. izin klinik radiologi : Rp. 300.000,- r. izin laboratorium klinik : 1) laboratorium klinik pratama : Rp. 500.000,- 2) laboratorium klinik utama : Rp 1.000.000,- s. izin apotik : Rp.1.500.000,- t. izin toko obat : 1) toko obat kecil : Rp. 200.000,- 2) toko obat besar : Rp. 500.000,- u. izin pengobat tradisional : Rp. 100.000,- v. izin operasional rumah sakit swasta setara dengan rumah sakit pemerintah : 1) kelas C : Rp.5.000.000,- 2) kelas D : Rp.2.500.000,- w. rekomendasi izin operasional rumah sakit swasta setara dengan rumah sakit pemerintah kelas A dan kelas B: 1) kelas A : Rp.2.000.000,- 2) kelas B : Rp.1.000.000,- x. rekomendasi izin operasional rumah sakit khusus : Rp.1.000.000,- y. izin kerja : 1) izin kerja perawat : Rp. 50.000,- 2) Izin kerja perawat gigi : Rp. 50.000,- 3) izin kerja apoteker : Rp. 100.000,- 4) izin kerja asisten apoteker : Rp. 50.000,- 5) Izin kerja refraksionis optisien : Rp. 50.000,- 6) izin kerja tenaga profesi kesehatan lainnya : Rp. 50.000,- z. klinik rawat inap pelayanan medik dasar dan sarana pelayanan kesehatan swasta lainnya : Rp.1.000.000,- 9. Ketentuan Pasal 19 ayat (1) diubah, sehingga berbunyi : (1) Retribusi harus dibayarkan secara lunas kepada Bendahara Penerimaan pada Dinas atau tempat lain yang ditunjuk oleh Bupati.

10. Ketentuan Pasal 20 ayat (1) diubah, sehingga berbunyi : (1) Semua hasil penerimaan Retribusi, disetor secara bruto ke Kas Umum Daerah 1 X hari kerja. 11. Ketentuan BAB IX Bagian Kesepuluh diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Bagian Kesepuluh Biaya Operasional Pasal 23 Biaya operasional penerbitan izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Purworejo. 12. Ketentuan Pasal 26 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 26 (1) Pengawasan teknis dan fungsional terhadap izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh instansi terkait sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing, dan dapat mengikutsertakan organisasi profesi yang terkait. (2) Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Dinas/ Instansi yang berwenang, dan dapat mengikutsertakan organisasi profesi yang terkait. Pasal II (1) Izin penyelenggaraan pelayanaan kesehatan swasta yang telah ada dan belum habis masa berlakunya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 13 Tahun 2004, pada saat diundangkannya Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku sampai habis masa berlakunya sepanjang tidak bertentangan. (2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo. Ditetapkan di Purworejo pada tanggal 30 Desember 2008 BUPATI PURWOREJO, ttd KELIK SUMRAHADI Diundangkan di Purworejo pada tanggal 30 Desember 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PURWOREJO, ttd AKHMAD FAUZI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2008 NOMOR 18 SERI C NOMOR 4