BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi yang semakin berkembang pesat dengan ditandai oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didalam pendidikan, tentu adanya sebuah interaksi edukatif yakni

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI 1 SATUI

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran merupakan suatu keharusan dalam produktivitas, efektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

I. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi sebahagian besar orang pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam sebuah Negara. dikembangkan dalam semua aspek kehidupan. Karena itu negara harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pelatihan untuk. webster s New Word Dictionary Sagala (2007: 1), sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan moral siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam berpikir, berucap, berperilaku dan mengambil keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pada akhirnya mempengaruhi prestasi anak didik. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah (UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan guru secara sadar dan dengan sistematis serta berpedoman pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan perwujudan diri individu. Tidak seorang pun manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan. persaingan di era globalisasi dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin berkembang pesat dengan ditandai oleh keunggulan teknologi transportasi dan telekomunikasi yang serba canggih, sehingga hubungan antar manusia dalam berbagai tempat dan keadaan dapat berlangsung dengan sangat cepat.langkah-langkah yang dilakukan untuk mengimbangi kemajuan di era globalisasi ini, maka perlu adanya peningkatan di bidang pendidikan baik dari sisi guru maupun dari sisi lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsadan Negara.Dalam dunia pendidikan bukan hanya siswa yang dituntut untuk mengembangkan potensi diri, akan tetapi peran guru juga dituntut untuk memiliki kompeteansi. Kompetensi menurut Usman Uzer (2005: 5) Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Pendapat lain dari Sagala (2004: 120) mengatakan 1

2 bahwa guru secara sederhana dapat diartikan sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Karena tugas itulah guru dapat menambah kewibawaannya dan keberadaan guru sangat diperlukan masyarakat. Menurut undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dan PP No. 74 tahun 2008, kompetensi guru meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Selain kompetensi guru keberhasilan dalam proses pembelajaran jugasangat ditentukan dengan lingkungan belajar. Apabila lingkungan sekolah berkualitas dimana terdapat banyak siswa yang berprestasi, tentu akan memberikan pengaruh kepada seluruh siswa untuk belajar dengan baik dan memacu mereka untuk bersaing meraih prestasi. Sementara itu faktor lingkungan masyarakat pun tidak kecil pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak.memang ada pengaruh yang justru menyebabkan timbulnya masalah bagi sebagian pelajar, tetapi ada pula yang memberikan pengaruh yang positif. Dalam hal ini, soal pengaruh positif atau negatif yang akan diperoleh oleh pelajar dari lingkungan masyarakatnya, sangat tergantung dari bagaimana cara si pelajar menghadapinya. Terutama mampukah ia memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk. Kenyataan menunjukkan bahwa disamping adanya siswa yang berhasil dalam hasil prestasi belajarnya, namun masih juga terdapat siswa yang memperoleh prestasi belajar yang kurang menggembirakan, bahkan ada diantara mereka yang tidak naik kelas atau tidak lulus dalam ujian nasional. Untuk mencapai prestasi belajar yang baik, banyak faktor yang mempengaruhinya.

3 Menurut Merson U. Sungalang faktsor tersebut adalah faktor kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, cara belajar, sekolah, lingkungan keluarga (dalam Tulus Tu u, 2004:78 ). Selain itu masih terdapat faktor penghambat prestasi belajar yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa.faktor dari dalam yaitu kesehatan, kecerdasan, perhatian, minat dan bakat. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu keluarga, sekolah, disiplin, masyarakat, lingkungan tetangga, dan aktivitas organisasi ( Tulus Tu u, 2004:83 ). Lingkungan belajar (oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan) yaitu tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut. Lingkungan pendidikan antara lain mencakup: 1) lingkungan keluarga, dan 2) lingkungan sekolah. Lingkungan keluarga adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan anggota keluarga, antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. Lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi, antara lain: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.

4 Dari beberapa pendapat yang dikemukan oleh para ahli di atas bahwa kompetensi guru dan lingkungan belajar dalah komponen penting dalam menunjang keberhasilan program pendidikan dan hal ini sudah tentu akan berpengaruh untuk meningkatan prestasi belajar siswa. Di mana kesemuanya baik dari kompetensi yang dimiliki guru dan lingkungan belajar yang mendukung akan berpengaruh terhadap prestasi siswa. Namun pada kenyataannya, berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis pada tanggal 15 Januari 2016 di SMA Negeri 1 Berastagi, penulis menemukan bahwa prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Berastagi masih rendah. Sesuai dengan penerapan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Berastagi bahwa nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran ekonomi adalah 2,90 (dua koma sembilan puluh). Untuk lebih jelasnya tentang prestasi siswa di SMA Negeri 1 Berastagi dapat dilihat pada table berikut : Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Berastagi Kelas 2,90 2,90 Tuntas Persentase Tidak Tuntas Persentase (Orang) (%) (Orang) (%) XI IPS 1 25 80,64% 6 19,35%

5 XI IPS 2 20 68,96% 9 31,03% XI IPS 3 21 65,62% 11 34,37% XI IPS 4 19 61,29% 12 38,70% Jumlah 88 69,12% 35 30,86% Dari table diatas terdapat hanya 69,12% yang tuntas dan 30,86% yang tidak tuntas dari keseluruhan siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Berastagi. Penulis juga menemukan permasalahan masih kurangnya kompetensi guru meliputi: kompetensi pedagogik di mana guru pada saat proses pembelajaran masih kurang variatif dalam penggunaan metode pembelajaran, kompetensi profesional dimana guru kurang mengaitkan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari siswa, kompetensi kepribadian dimana guru sering terlambat masuk kelas setelah jam pergantian pelajaran berbunyi, dan kompetensi sosial dimana guru masih kurang dalam berinteraksi dengan masyarakat yang bisa membantu dalam proses pembelajaran. Namun sebesar apapun usaha guru dalam menyampaikan materi pelajaran dikelas tanpa didikung oleh fasilitas belajar disekolah yang memadai maka keberhasilan prestasi belajar siswa akan terhambat. Selain kurang nya kompetensi guru, diketahui bahwa prestasi belajar siswa masih rendah karena faktor lingkungan sekolah belajar siswa yang dapat dilihat dari kurangnya perhatian siswa pada saat bel berbunyi untuk mengikuti proses belajar mengajar, tidak membawa perlengkapan belajar, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tidak mengumpul tugas tepat waktu, masih

6 terdapat siswa yang absen tanpa keterangan, terlambat mengikuti kegiatan pembelajaran, dan sebagainya. Masalah tersebut tentu menjadi suatu pertimbangan dan tugas tersendiri bagi sekolah untuk memperlakukan dan memberdayakan kompetensi guru di sekolah dan lingkungan belajar supaya tercapai tingkat ketuntasan yang lebih tinggi dari sebelumnya pada setiap mata pelajaran khususnya mata pelajaran ekonomi. Dengan peningkatan kompetensi guru dan pemanfaatan lingkungan belajar yang baik tersebut, diharapkan akan meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merasa tertarik untuk meninjau hal ini lebih lanjut dalam wujud skripsi dengan judul : Pengaruh Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2015/2016 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Kurang nya kompetensi guru di sekolah SMA Negeri 1 Berastagi kelas XI Tahun Pembelajaran 2015/2016 kurang variatif. 2. Lingkungan sekolah belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Berastagi kelas XI Tahun Pembelajaran 2015/2016 kedisiplinan yang rendah.

7 3. Prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2015/2016 masih banyak di bawah KKM. 4. Guru masih sering terlambat masuk kelas. 5. Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Berastagi ditunjukkan dengan kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran. 6. Masih kurangnya fasilitas belajar di SMA Negeri 1 Berastagi.Kurangnya penggunaan fasilitas belajar oleh guru ekonomi dalam mendukung pembelajaran ekonomi seperti masih jarangnya penggunaan LCD proyektor pada saat proses pembelajaran. 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat hanya masalah yang akan diteliti dan untuk menghindari kesimpangan siuran dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah agar mempermudah penelitian dan memungkinkan tercapainya hasil dan terarah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Kompetensi guru di sekolah yang meliputikompetensi pedagogik, kompetensi professional,kompetensi kepribadian. 2. Lingkungan belajar yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2015/2016. 3. Prestasi belajar yaitu prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2015/2016.

8 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh pengaruh kompetensi Guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelaran 2015/2016? 2. Apakah ada pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2015/2016? 3. Apakah ada pengaruh kompetensi guru dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2015/ 2016? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2015/2016. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2015/2016.

9 3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2015/2016. 1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan bermanfaat sebagai acuan penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan pengaruh kompetensi guru dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa. 2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti Dengan melakukan penelitian ini dapat menambah wawasan tentang dunia pendidikan dan menambah bekal untuk menjadi calon pendidik. b. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sekolah untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kualitas pendidikan, khususnya pengembangan kompetensi guru dan lingkungan belajar yang lebih baik. c. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk menumbuhkan semangat belajar siswa serta memberikan gambaran, wawasan, dan juga menambahkan pengalaman dalam kegiatan pembelajaran terutama untuk meningkatkan prestasi belajar Ekonomi siswa.