PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN HARDENER DENGAN RESIN POLYESTER TERHADAP KUAT TARIK DAN BENDING POLIMER TERMOSET

dokumen-dokumen yang mirip
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

Upaya Peningkatan Kualitas Sifat Mekanik Komposit Polyester Dengan Serat Bundung (Scirpus Grossus) Erwin a*, Leo Dedy Anjiu a

PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE FRAKSI VOLUME HOLLOW GLASS MICROSPHERE KOMPOSIT HIBRIDA SANDWICH TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK DAN BENDING

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami. perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang

PENGARUH PERENDAMAN (NaOH) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

TUGAS AKHIR. PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING SEBAGAI FIBER DENGAN MATRIK POLYESTER

Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut :

ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam membuat berbagai

Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

Studi Eksperimental Pengaruh Jumlah Lapisan Stainless Steel Mesh dan Posisinya Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending Komposit Serat Kaca Hibrida

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGARUH SIFAT MEKANIK TERHADAP PENAMBAHAN BUBBLE GLASS, CHOPPED STRAND MAT DAN WOVEN ROVING PADA KOMPOSIT BENTUK POROS

Kevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia industri sekarang ini. Kebutuhan. material untuk sebuah produk bertambah seiring penggunaan material

STUDI PERLAKUAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER BUSA SERTA ANALISA UJI LENTUR

PENGARUH PENAMBAHAN UNSATURATED POLYESTER RESIN TERHADAP MUTU BETON K-350 EFFECT OF ADDITION UNSATURATED POLYESTER RESIN IN MIXED CONCRETE K-350

Pengaruh Fraksi Volume Dan Panjang Serat Pelepah Lontar (Borassus Flabellifer) Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Impak Komposit Bermatrik Epoksi

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

Fajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

BAB I PENDAHULUAN. fungsional, maupun piranti ke dalam skala nanometer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT POLIESTER SERAT RAMI

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER

Pengaruh Penambahan Prosentase Fraksi Volume Hollow Glass Microsphere Komposit Hibrid Sandwich Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending

PENGARUH KETEBALAN SERAT PELEPAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT POLIESTER-SERAT ALAM

BAB I PENDAHULUAN. endemik. Bambu merupakan jenis rumput rumputan yang beruas. yang tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci : Unsaturated polyester, clay, serat glas, komposit hibrid dan kekuatan tarik

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

PENGARUH JENIS BAMBU DAN POLIMER TERHADAP ADHESIVITAS ANTARMUKA POLIMER/BAMBU

SKRIPSI PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN PADA PROSES EVAPORATIVE CASTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO ALUMUNIUM SILIKON (AL-7%SI) Oleh :

PENGARUH KONSENTRASI SERAT RAMI TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT POLIESTER SERAT ALAM SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN KATALIS TERHADAP SIFAT MEKANIS RESIN POLIESTER TAK JENUH

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya menjadikan beras sebagai makanan pokoknya, serta. produksi berasnya merata di seluruh tanah air.

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan

ANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK

PENGARUH FRAKSI VOLUME PARTIKEL TERHADAP KETAHANAN BAKAR KOMPOSIT FLY ASH-RIPOXY R-802

TUGAS SARJANA PENGARUH WAKTU CURING TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA MATERIAL UNSATURATED POLYESTER RESIN YANG DIPERKUAT SERAT PISANG

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Pengaruh Penambahan Mepoxe Terhadap Sifat Mekanik dan Stabilitas Thermal Epoksi sebagai Bahan Adhesif ASTM A-36

JTM. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015, 32-39

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIS DAN FISIS KOMPOSIT E-GLASS DAN RESIN ETERNAL 2504 DENGAN VARIASI KANDUNGAN SERAT, TEMPERATUR DAN LAMA CURING

PENGARUH KOMPOSISI RESIN POLIYESTER TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT BAMBU APUS

PEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER

Mohammad Bagus E. H. 1, Hari Arbiantara 2, Dedi Dwilaksana 2. Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Kata kunci : Serat batang pisang, Epoxy, Hand lay-up, perbahan temperatur.

PENGARUH CAMPURAN SERBUK ARANG TEMPURUNG KELAPA HIBRIDA DAN SERBUK ALUMINIUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR NON-ASBESTOS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah:

TUGAS AKHIR BIDANG TEKNIK PRODUKSI PEMBENTUKAN DAN MATERIAL

TUGAS AKHIR. PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING DENGAN MATRIK POLYESTER

PENGARUH POLA ANYAMAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT BAMBU

STUDI FRAKSI VOLUME SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT POLYESTER BERPENGUAT SERAT POHON AREN (IJUK)

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2

PENGARUH FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN LENTUR KOMPOSIT RESIN BERPENGUAT SERBUK KAYU

Kekuatan Tarik Komposit Matrik Polimer Berpenguat Serat Alam Bambu Gigantochloa Apus Jenis Anyaman Diamond Braid dan Plain Weave

KARAKTERISASI KOMPOSIT MATRIK RESIN EPOXY BERPENGUAT SERAT GLASS DAN SERAT PELEPAH SALAK DENGAN PERLAKUAN NaOH 5%

KOMPOSIT BERBASIS POLYMER DENGAN MATRIK EPOXY YANG DIPERKUAT SERBUK ALUMINA

LAMPIRAN. 3). 94% Resin, 3% Serat Pelepah Salak, dan 3% Serat Glass. 4). 94% Resin, 4% Serat Pelepah Salak, dan 2% Serat Glass.

DAFTAR ISI. Grup konversi energi. ii iii. iii. Kata Pengantar Daftar Isi. Makalah KNEP IV Grup Engineering Perhotelan

Variasi Kekencangan Mula (Pre-Tension) Satu Arah pada Reinforcement Fibre Panel Komposit terhadap Kekuatan Tarik

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN

Pengaruh Penambahan Styrofoam dan Partikel Karet Terhadap Sifat Mekanik Resin Polyester Tak Jenuh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN LIMBAH SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PEMBUAT HELM PENGENDARA KENDARAAN RODA DUA

Uji Mekanik Komposit Berpenguat Serat Pandan Duri dan Resin Polyester Dengan Variasi Komposisi Metoda Fraksi Berat

ANALISA KEKUATAN BENDING KOMPOSIT EPOXY DENGAN PENGUATAN SERAT NILON

I. PENDAHULUAN. komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan

Analisis Serat Pelepah Batang Pisang Kepok Material Fiber Komposit Matriks Recycled Polypropylene (RPP) Terhadap Sifat Mekanik dan SEM

Studi Eksperimental Kekuatan Bending Material Gigi Tiruan Dari Resin Akrilik Berpenguat Fiber Glass Dengan Variasi Susunan Serat Penguat

SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA KOMPOSIT POLYESTER SERAT BATANG PISANG YANG DISUSUN ASIMETRI [ 45 o / -30 o / 45 o / -30 o ]

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

Pengaruh Fraksi Volume Serat Buah Pinang pada Komposit terhadap Kekuatan Mekanik

Transkripsi:

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN HARDENER DENGAN RESIN POLYESTER TERHADAP KUAT TARIK DAN BENDING POLIMER TERMOSET La Maaliku 1, Yuspian Gunawan 2, Aminur 2 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari 2 Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari E-mail : lamaaliku_xvb @yahoo.co.id Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi campuran yang ideal dalam proses pembuatan polyester pada polimer termoset, dimana komposisi campuran ini akan memiliki kekuatan tarik dan kekuatan bending yang tinggi. Polimer termoset ini dibuat dengan mencampurkan resin polyester dengan dengan hardener, bervariasi antara 1 %, 3 %, 5 %, 7 %, dan 9 %. Resin polyester yang telah dicampur dengan hardener dituang ke dalam cetakan. Setelah mengering, polimer ini dimasukan ke dalam oven untuk dipanaskan sampai suhu 80 0 C. Setelah dingin kembali, dibuat spesimen uji tarik dan uji bending. Pengujian tarik dilakukan dengan menggunakan standar ASTM D 638-02 tipe 4, dan pengujian bending dilakukan dangan standar ASTM D709-02 tipe 4. Dari hasil pengujian kekuatan tarik dan kekuatan bending diperoleh kekuatan maksimum yang terdapat pada komposisi campuran 99 % : 1 % dengan nilai masing-masing sebesar 57,43 N/mm 2 dan 91,826 N/mm 2. Kata kunci: hardener, resin, kekuatan tarik, bending, polimer Abstract The effect on the composition on the mixing of hardener and resin to the tensile and bending strength of a thermoset polymer. The objective of this research is to determine the ideal mixing composition on the process of making polyester in thermoset polymer, at which the composition has the high tensile strength and the high bending strength. The thermoset polymer is made by mixing the polyester resin with the hardener by the variation of 1%, 3%, 5%, 7%, and 9%. The mixed hardener polyester resin is poured into a mold. Once dried, it is inserted into an oven to be heated to the temperature of 80 0 C. After in cooling condition, a test specimen is conducted, for the tensile and bending tests. It uses the standard of ASTM D 638-02 type 4 for the tensile test and that of ASTM D709-02 type 4 for the bending test. From the results on both tensile and bending tests, the maximum strength is obtained by the composition with the mixture 99%: 1%, accounting for 57,43 N / mm2 and 91,826N/mm 2 respectively. Keywords: hardener, resin, tensile, bending, polymer 1. Pendahuluan Polyester merupakan bahan yang sangat bermanfaat dalam dunia teknik, khususnya dalam industri kontruksi. Dalam konstruksi berbagai jenis kendaraan bermotor sering menggunakan polyester sebagai bahan bakunya. Sifat fisik dan kimia dari polyester sangat berkaitan erat dengan identifikasi penanganan dan pencampuran aplikasi dari polyester itu sendiri (Rikson dkk, 2008). Polyester merupakan jenis resin thermoset. Polyester memiliki sifat encer dan fluiditasnya baik sehingga dapat diaplikasikan mulai dari proses hand lay up yang sederhana sampai dengan proses yang kompleks. Banyaknya penggunaan resin ini didasarkan pada pertimbangan harga yang murah, curing yang cepat, warna yang jernih, dan mudah penanganannya. Katalis yang sering digunakan sebagai media untuk mempercepat 35

pengerasan cairan resin (curing) adalah Hardener Methyl Ethyl Ketone Peroxide (Wijayanti, 2012). Bahan hardener merupakan bahan yang memungkinkan terjadinya proses curing. Hardener ini terdiri dari dua bahan, yaitu katalisator dan accelerator. Katalisator dan accelerator akan menimbulkan panas, dimana pengaruh panas ini diperlukan untuk mempercepat proses pengeringan sehingga bahan menjadi kuat. Namun apabila panasnya terlalu tinggi maka akan merusak ikatan-ikatan antar molekul dan juga akan merusak seratnya (Suharpiyu, 2000). Manakala perbandingan komposisi campuran antara polyester dengan hardener terlalu rendah maka polimer yang dihasilkan akan memiliki sifat elastis, dan proses curing atau pengerasan dapat berlangsung lama. Sementara bila perbandingan komposisi campuran antara polyester dengan hardener terlalu besar maka proses curing akan berlangsung dengan cepat namun menghasilkan sifat getas pada polimer tersebut. Untuk memperoleh sifat mekanik polimer seperti yang diinginkan maka dibutuhkan komposisi campuran yang sesuai antara polyester dengan hardener (Suharpiyu, 2000). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi campuran yang ideal dalam proses pembuatan polyester, dimana komposisi campuran ini memiliki kekuatan tarik dan kekuatan bending yang tinggi. 2. Tinjauan Pustaka Polimer Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa Yunani yakni Poly, yang berarti banyak dan Mer, yang berarti bagian. Industri polimer (polimer sintesis) baru dikembangkan beberapa puluh tahun terakhir ini (Rikson,2008). Resin Polyester Polyester merupakan bahan termoseting yang banyak beredar di pasaran karena harganya yang relatif murah dan dapat diaplikasikan untuk berbagai macam penggunaan. Istilah polyester berawal dari reaksi antara asam organik dengan alkohol yang membentuk suatu ester. Gambar 1 menunjukan sebuah pembentukan polyester dengan menggunakan dwi-fungsi asam dan dwifungsi alkohol (glikol). Gambar 1. Reaksi pembentukan ester (Sumber : Rikson, 2008 ) Polyester tidak jenuh dibagi ke dalam jenis yang tergantung pada struktur dasar blok. Kelas tersebut adalah ortoftalat, isophthalik, terephthalat, bisphenol-fumarat dan klorendik disiklopentadien. Sifat fisik dan kimia dari polyester sangat berkaitan dengan identifikasi penanganan dan pencampuran aplikasi dari polyester ini sendiri (Rikson,2008) ( Wati, 2009). Pengujian Kekuatan Tarik Pengujian tarik dilakukan dengan mesin uji tarik atau dengan Universal Testing Standar (standar ASTM D 638-02). Gambar 2. Dimensi dan ukuran spesimen uji tarik (Sumber : Rabiul, 2013 ) Hubungan antara tegangan dan regangan pada beban tarik ditentukan dengan rumus sebagai berikut (Rabiul, 2013). F = σ. A atau σ = F A Dimana : F : Beban (N) A : Luas penampang (mm 2 ) σ : Tegangan (N/mm 2 ) (1) 36

Tegangan Tarik (N/mm 2 ) Vol. 5, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2085-8817 Pengujian Kekutan Bending Untuk menghitung kekuatan bending dapat menggunakan persamaan berikut (Simbolon, 2003) (Zahra, 2012). σ = 3 FL 2.b.d 2 (2) Dimana: L : Panjang spesimen (mm) B : Lebar (mm) d : Tebal (mm) Gambar 3. Dimensi dan ukuran spesimen uji bending (Sumber : Simbolon, 2003 ) Untuk menentukan modulus elastisitas bending dapat digunakan rumus sebagai berikut (Standar ASTM D709-02). E = FL3 4.b.d 3.δ Dimana, E : Modulus bending (N/mm 2 ) δ : Defleksi (mm) 3. Metode Penelitian (3) Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyediakan resin polyester dan hardener. Setelah kedua bahan tersebut telah siap, selanjutnya menyediakan cetakan untuk membuat polimer serta timbangan untuk mengukur parbandingan capuran. Langkah kedua adalah mengoleskan mirror glaze pada cetakan, dan selanjutnya mengukur perbandingan antara polyester dengan hardener menggunakan timbangan digital. Kosentrasi hardener yang digunakan pada campuran resin polyester adalah sebesar 1 %, 3 %, 5 %, 7 %, dan 9%. Langkah selanjutnya adalah melakukan pencampuran antara hardener dan resin polyester dengan perbandingan yang telah ditentukan untuk kemudian dimasukan ke dalam cetakan. Setelah mengering, polimer yang ada dalam cetakan dikeluarkan untuk di-curing pada temperatur 80 o C selama 60 menit. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan spesimen uji tarik dan spesimen uji bending untuk kemudian dilakukan proses pengujian. 4. Hasil dan Pembahasan Kekuatan Tarik pada Resin Polyester Hardener Mekpo berdasarkan komposisi campuran Gambar 4 menunjukan tegangan tarik polimer termoset resin polyester hardener mekpo berdasarkan komposisi campuran. Dari gambar ini, terlihat bahwa pada komposisi campuran dengan komposisi resin sebesar 99% dan hardener mekpo sebesar 1% memiliki tegangan tarik maksimum sebesar 57,44 N/mm 2, dan pada campuran dengan komposisi resin sebesar 97% dan hardener mekpo sebesar 3% memiliki tegangan tarik maksimum sebesar 43,86 N/mm 2. 100 80 60 40 20 0 57,4 43,9 32,4 23,5 99:1 % 97:3 % 95:5 % 93:7 % 91:9 % Komposisi Campuran (%) Gambar 4. Tegangan tarik dan komposisi campuran Sementara pada campuran dengan komposisi resin sebesar 95% dan hardener mekpo sebesar 5% tegangan tariknya menurun (32,42 N/mm 2 ). Pada komposisi campuran dengan kadar resin sebesar 97% dan kadar hardener mekpo sebesar 3%, dan pada komposisi campuran dengan kadar resin 91% dan kadar hardener sebesar 1% nilai tegangan tarik 9,9 37

Tegangan Bending (N/mm²) Vol. 5, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2085-8817 juga menurun, masing-masing nilai sebesar 23,46 N/mm 2 dan 9,89 N/mm 2. Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi persentasi hardener pada campuran resin polyester, maka tegangan tariknya semakin menurun. Fenomena ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah proses pencampuran yang kurang sempurna, karena proses curing yang berlangsung terlalu cepat sehingga mengakibatkan ketidak-sempuraan proses kimia yang terjadi. Proses curing yang berlangsung terlalu cepat disebabkan karena terlalu banyaknya komposisi hardener pada proses pencapuran, sehingga menyebabkan panas yang berlebihan dan mengakibatkan ikatan-ikatan molekulnya rusak. Proses curing yang terlalu cepat juga mengakibatkan terjadinya void atau terjebaknya udara dalam cairan polimer. Kekuatan Bending pada Resin Polyester Hardener Mekpo Berdasarkan Komposisi Campuran Gambar 5 menunjukan hubungan antara komposisi campuran resin polyester dan hardener mekpo dengan tegangan bending. 100 80 60 40 20 0 91,8 71,5 Gambar 5. Tegangan bending dan komposisi campuran Nilai rata-rata tegangan bending tertinggi terdapat pada komposisi dengan perbandingan campuran antara resin polyester dan hardener mekpo yaitu 99% : 1 % dengan kisaran angka hingga 91,826 N/mm 2. Sementara pada komposisi dengan perbandingan campuran antara resin polyester dan hardener mekpo dengan perbandingan 97% : 3 % 67,4 40,2 11,8 99:01 % 97:03 % 95:05 % 93:07 % 91:09 % Komposisi Campuran (%) nilai tegangan bending menurun, dengan nilai ratarata tegangan bending sebesar 71,473N/mm 2. Pada perbandingan campuran 95% : 5 % antara resin polyester dan hardener mekpo, nilai tegangannya terus mengalami penurunan (67,436 N/mm 2 ). Nilai rata-rata tegangan bending semakin menurun pada komposisi campuran dengan perbandingan 93%:7% dengan nilai rata-rata tegangan bending sebesar 40,215 N/mm 2. Nilai tegangan bending pada komposisi campuran 91%:9% menurun secara drastis hingga (28,46 N/mm 2 ). Darihasil perbandingan komposisi campuran terhadap kuat tarik dan bending diatas, maka dapat ditentukan selisih nilai antara kekuatan tarik dan kekuatan bending dengan metode nilai dari kekuatan bending dikurangkan dengan nilai kekuatan tarik. Dari hasil penggunaan metode ini, pada komposisi campuran dengan perbandingan 99%:1 % menunjukan nilai selisih sebesar 34,39 N/mm 2, sementara pada komposisi campuran dengan perbandingan 97%:3% diperoleh selisih sebesar 27,63 N/mm 2. Sementara pada komposisi campuran dengan perbandingan 95%:5% menunjukan selisih nilai paling tinggi (35,02 N/mm 2 ), dan pada komposisi campuran dengan perbandingan 93:7 % hanya memiliki nilai selisih sebesar 16,77 N/mm 2. Nilai selisih paling rendah terdapat pada komposisi campuran dengan perbandingan 91:9 % (1,86 N/mm 2 ). 5. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan data hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komposisi campuran yang ideal, terdapat pada komposisi campuran yang memiliki nilai tinggi pada tegangan tarik dan tegangan bending yaitu pada campuran dengan perbandingan komposisi 99:1% (nilai tegangan tarik sebesar 57,44 N/mm 2 dan tegangan bending sebesar 91,83 N/mm 2 ). Saran dalam penelitian ini adalah diperlukan pengujian komposisi kimia untuk mengetahui pengaruh perubahan reaksi kimia yang terjadi. Selain itu, sangat diperlukan penelitian lebih lanjut tentang perbandingan komposisi campuran antara resin polyester dan hardener mekpo pada perbandingan komposisi campuran yang lain. 38

Daftar Pustaka Rabiul SM. 2013, Analisa Kekuatan Tarik Dan Densitas Komposit Polimer Berpenguat Serbuk Cangkang Telur. Fakultas Teknik Universitas Haluoleo Kendari ( Skripsi ). Rikson AF, Siburian. 2008, Polimer, Ilmu Material. Kupang, Departemen Kimia Universitas Nusa Cendana Simbolon TR. 2008, Ilmu Material. Departeman Fisika Universitas Suamatra Utara Suharpiyu. 2000, Pengaruh Komposisi Dan Beban Tekan Terhadap Karakteristik Rigid Bonded Magnet Berbasis Logam Tanah Jarang Nd-Fe-B Dengan Bahan Pengikat ResinPolyester. Wati. 2009, Imobilisasi Limbah Cair Transuranium Simulasi Dari Instalasi Radiometalurgi Dengan Polimer Polyester Tak Jenuh. Wijayanti H. 2012, Pengaruh Penambahan Serbuk Tembaga Dan Grafit Terhadap Sifat Mekanik Unsaturated Polyester. Universitas Indonesia Zahra AF. 2012, Pengaruh Penambahan 5-30WT& Serbuk Tembaga Terhadap Sifat Mekanik Komposit Grafit-Unsaturated Polyester. 39