BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang paling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan masyarakat terutama kaum laki laki mulai dari anak-anak,

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. Dari Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW memegang kedua pundak

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

2015 KONSTRUKSI TES KELINCAHAN D ALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah. kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan dalam olahraga. Kelincahan pada umumnya didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai tuntutan lingkungan hidup terhadap dirinya, untuk dapat. dimiliki antara lain kemampuan untuk melakukan gerak, aktivitas

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kharismayanda, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rissa Metia Putri, 2014

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. terampil. Tujuannya agar segala aktivitas yang dilakukan dapat diselesaikan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

2015 LATIHAN SHADOW BADMINTON DAN LATIHAN LADDER DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN ATLET BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. sudah berkembang luas. Masing-masing individu dituntut untuk bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik motorik, kognitif, dan

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. gerak. Kecepatan lari merupakan unsur kemampuan gerak yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

Hal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui olahraga. Budaya olahraga harus terus di kembangkan guna

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola basket merupakan olahraga yang dilakukan pertama kali di

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat popular di dunia. Di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dewasa ini. Dalam era modernisasi tenis lapangan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN PUTRA FUTSAL SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang diciptakan paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan lainnya. Dalam kehidupan sehari hari, manusia selalu bergerak untuk terus mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan kelebihan yang dimiliki, manusia dapat mengekploitasikan kegiatan yang bermanfaat untuk kebugaran tubuh dan meraih prestasi. Olahraga merupakan suatu kebutuhan tersendiri bagi kehidupan manusia kapanpun dan dimanapun. Kehidupan modern sekarang menyebabkan manusia semakin sadar akan pentingnya olahraga. Kesadaran ini mempengaruhi perkembangan pengetahuan dan minat pada olahraga semakin pesat, baik sebagai suatu hobi, tontonan, rekreasi, kebugaran, kesehatan maupun mata pencaharian. Masa remaja merupakan masa transisi seseorang dari anakanak menjadi dewasa. Pada masa ini, seseorang mulai sadar diri dan memberikan perhatian yang besar terhadap citra tubuh (Pratiwi, 2009). Selain itu remaja adalah suatu periode yang panjang sebagai proses tansisi dari masa kanak-kanak menjadi masa dewasa. Umumnya remaja dikatakan dengan mulainya pubertas, yaitu proses yang mengarah pada kematangan seksual, atau fertilisasi yang merupakan kemampuan untuk reproduksi. Menurut Oktavia (2009) bahwa yang dimaksud remaja, yaitu mereka yang berusia 15-24 tahun. Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja (Pratiwi, 2009). Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang paling disukai dan digemari oleh masyarakat sekarang khususnya remaja untuk berolahraga sekaligus rekreasi. Olahraga Futsal hampir sama dengan sepak bola yaitu dimainkan oleh 2 tim, namun dalam Futsal masing masing tim beranggotakan 5 orang. Tujuannya juga sama 1

2 yaitu memasukan bola kedalam gawang lawan namun futsal di batasi ukuran lapangannya yang lebih kecil Olahraga futsal adalah cabang olahraga permainan yang pelaksanaan permainannya memiliki gerakan yang cukup kompleks. Selama pertandingan, pemain dituntut untuk selalu bergerak. Bukan hanya sekedar bergerak, namun dalam bergerak tersebut masih melakukan berbagai gerak fisik lainnya, seperti berlari sambil menggiring bola, berlari kemudian harus berhenti tiba tiba, menggocek bola, memoton bola (sliding), beradu badan (body-charge), bahkan terkadang berlanggar dengan pemain lawan dalam kecepatan tinggi. Semua ini menuntut kualitas kondisi fisik pada tingkat tertentu, untuk dapat memainkan bola tersebut dengan baik. Dalam olahraga futsal, ada beberapa komponen kebugaran yang harus dimiliki oleh para pemain futsal itu sendiri, diantaranya daya tahan jantung paru, kekuatan otot, fleksibilitas otot, komposisi tubuh, dan daya tahan otot (Mulyono, 2014). Pada saat kebugaran menjadi tujuan latihan olahraga, maka perlu diatur strategi latihan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi tubuh secara sistematis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh (Wiarto,2013). Komponen kebugaran diatas yang nantinya akan meningkatkan keterampilan pemain futsal yaitu kecepatan, koordinasi, kecepatan reaksi, daya ledak, dan agility. Agility adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya (Syamsul Munawar 2008). Seseorang dikatakan memiliki agility jika ia dapat bergerak cepat sekaligus dapat merubah arah secara cepat pula tanpa terganggu keseimbangannya. Kegunaan agility sangat penting terutama olahraga beregu khususnya futsal dan memerlukan ketangkasan. Selain itu kegunaan dan manfaat langsung kelincahan meliputi koordinasi gerakan berganda (stimulasi), mempermudah

3 penguasaan teknik teknik tinggi, dan mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan (Cissik & Barnes 2011). Agility sangat dibutuhkan agar bisa menerobos, menghindari hadangan dari lawan, dan bisa memasukan bola ke gawang lawan. Selain itu, agility juga bermanfaat untuk pemain futsal agar tidak mudah terjatuh dan terhindar dari cidera. Untuk mendapatkan agility yang maksimal di butuhkan latihan peningkatan agility, walaupun ada individu tertentu yang mempunyai kelebihan agility sejak lahir. Seperti yang tercantum dalam Permenkes, nomor 65 tahun 2015, Fisioterapi adalah bentuk pelayanan dalam mengembalika gerak dan fungsi tubuh yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan funsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapi, dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi. Oleh karena itu Fisioterapi mempunyai peran penting dalam memberikan edukasi dan latihan dalam upaya peningkatan agility pada pemain futsal. Salah satu bentuk pelayanan Fisioterapi yaitu berupa pemberian latihan agility seperti agility ladder exercise dan dot drill exercise. Kedua latihan ini meliputi beberapa komponen latihan agility lainnya seperti shuttle run, squat trust, dan zig zag (Wiarto, 2013). Untuk mengetahui efek pemberian agility ladder exercise dengan dot drill exercise pada pemain futsal usia remaja, maka alat ukur yang digunakan adalah hexagon agility test yang bertujuan untuk mengetahui kelincahan dengan metode latihan yang sudah diberikan. B. Identifikasi Masalah Agility adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Ditinjau dari pengertian agility diatas, maka ada beberapa faktor yang akan mempengaruhinya,menurut Depdiknas tahun 2000 yaitu kekuatan

4 otot, kecepatan, tenaga ledak otot, waktu reaksi, dan koordinasi. Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhinya diantaranya tipe tubuh, usia, jenis kelamin, berat badan dan kelelahan. Sejalan dengan berkembangannya permainan futsal, maka pemain dituntut untuk selalu bergerak dalam usaha melepaskan diri dari kawalan lawan. Kelincahan yang dilakukan dalam pertandingan menunjukan bahwa unsur-unsur motorik lainnya yang ikut membantu saat gerakan dilakukan untuk mencapai gerakan yang efisien, yaitu antara kerja system saraf melalui fungsi kontrol muskuler yang dalam hal ini berjalan dengan baik akan membentuk dan mempengaruhi agility dan kondisi tubuh sehingga menghasilkan gerakan yang efisien. Ciri-ciri agility dapat dilihat dari kemampuan bergerak dengan cepat, mengubah arah dan posisi, menghindari benturan antar pemain, dan kemampuan berkelit dari pemain lawan di lapangan. Agility sangat dibutuhkan agar bisa menerobos, menghindari hadangan dari lawan, dan bisa memasukan bola ke gawang lawan. Selain itu, agility juga bermanfaat untuk pemain futsal agar tidak mudah terjatuh dan terhindar dari cidera. Untuk menghasilkan agility yang maksimal di butuhkan beberapa latihan, diantaranya menggunakan agility ladder exercise, dan dot drill exercise. (Wiarto, 2013). Seperti yang tercantum dalam Permenkes, nomor 65 tahun 2015, Fisioterapi adalah bentuk pelayanan dalam mengembalikan gerak dan fungsi tubuh yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan funsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapi, dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi. Oleh karena itu Fisioterapi mempunyai peran penting dalam memberikan edukasi dan latihan dalam upaya peningkatan agility pada pemain futsal.

5 Salah satu bentuk pelayanan Fisioterapi yaitu berupa pemberian latihan agility dan menjelaskan bagaimana cara melakukannya. Pada olahraga kompetisi yang beragam seperti futsal, tubuh secara konstan dituntut untuk melakukan gerakan dari berbagai derajat sendi. Agility ladder exercise adalah salah satu bentuk latihan kecepatan dan kelincahan dengan menggunakan alat bantu tangga sebagai modalitas latihan. Panjang tangga yang digunakan yaitu 50 cm x 520 cm dengan jarak antar anak tangga 30 cm. Tangga diletakan secara horizontal pada bidang datar. Metode yang dilakukan sangat beragam, diantaranya runs, skips, dan jumps. Tujuan utama dari agility ladder exercise adalah untuk mempermudah cakupan gerakan luas yang berbeda-beda pada kaki dan pola-pola gerakan. Gerakan-gerakan skill ini dapat menjadi gerakan alamiah kedua dan tubuh mampu dengan cepat merespon berbagai derajat gerakan yang diperlukan dalam olahraga kompetisi seperti futsal. Dot drill exercise diartikan sebagai alih kaki yang dilakukan secara terus menerus, adalah suatu bentuk latihan yang menyeimbangkan kecepatan dan ketepatan kaki agar terciptanya sebuah kecepatan. Latihan kelincahan dan kecepatan untuk berpindah posisi tubuh ini dilakukan dengan menggunakan 5 titik yang di tandai pada lantai dengan lingkaran 10 diameter. Panjang lintasan 91 cm dan lebar 61 cm. Latihan ini terdiri dari beberapa macam gerakan diantaranya up and back, right foot, left foot, both feet, dan turn around. Dengan demikian kelincahan kaki terlatih. Melihat dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk, memahami, mengkaji, dan meneliti tentang efek pemberian agility ladder exercise dengan dot drill exercise terhadap peningkatan agility pada pemain futsal usia remaja Pengukuran fungsional dalam penelitian ini berupa Hexagon agility test untuk mengetahui kelincahan dengan metode latihan yang sudah diberikan. Hexagon agility test merupakan alat ukur kelincahan yang berbentuk kotak hexagon dengan

6 6 sudut dibuat diatas lantai. Panjang garis setiap sudut berukuran 66 cm. Pemberian hexagon agility test bertujuan untuk mengukur kelincahan dan sebagai alat ukur untuk melihat perkembangan kelincahan setelah diberikan latihan. C. Rumusan Masalah 1. Apakah ada efek agility ladder exercise terhadap peningkatan kelincahan pada pemain futsal usia remaja? 2. Apakah ada efek dot drill exercise terhadap peningkatan kelincahan pada pemain futsal usia remaja? 3. Apakan ada perbedaan antara agility ladder exercise dengan dot drill exercise terhadap peningkatan agility pada pemain futsal usia remaja? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perbedaan efek agility ladder exercise dengan dot drill exercise terhadap peningkatan kelincahan pada pemain futsal usia remaja. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui efek agility ladder exercise terhadap peningkatan kelincahan pada pemain futsal usia remaja. b. Untuk mengetahui efek dot drill exercise terhadap peningkatan kelincahan pada pemain futsal usia remaja. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pelayanan a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari, mengidetifikasikan dan mengembangkan teoriteori yang diperoleh dari kampus.

7 b. Dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat mengetahui sejauh mana manfaat program latihan untuk kelincahan yang di berikan kepada pemain futsal usia remaja. 2. Bagi Institusi Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan serta menambah wawasan atau pengetahuan mengenai pemberian agility ladder exercise dengan dot drill exercise terhadap kelincahan pada pemain futsal usia remaja. 3. Bagi Pendidikan a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi fisioterapis dan menentukan suatu program latihan yang berkaitan dengan kelincahan. b. Dapat dijadikan bahan perbandingan hasil pengukuran yang obyektif bagi kelincahan khususnya pada pemain futsal usia remaja. 4. Bagi Penulis Mendapat gambaran tentang agility ladder exercise dengan dot drill exercise terhadap kelincahan bagi pemain futsal usia remaja.