I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dalam. pembangunan suatu bangsa, karena melalui pendidikan inilah dapat

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sengaja dan terencana untuk perkembangan potensi dan kemampuan siswa agar dapat bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang pribadi dan sebagai anggota masyarakat. Berdasarkan Undang Undang Dasar Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Tujuan menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Sedangkan pendidikan nasional berfungsi kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka men Berdasarakan hal di atas, setiap penyelenggara pembelajaran sekolah atau guru harus benar-benar dalam melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan kurikulum yang ada. Salah satu cara untuk mengetahui

2 mutu pendidikan adalah dengan melihat hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa sangatlah penting untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah tercapai secara optimal. Tujuan pendidikan dikatakan tercapai apabila hasil belajar siswa mengalami perkembangan dan peningkatan. Kegiatan dalam pendidikan formal selalu diikuti pengukuran dan penilaian, demikian juga dalam proses kegiatan belajar mengajar, dengan mengetahui hasil belajar dapat diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang atau lambat. Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan, sehingga mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, hasil belajar yang dicapai siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lain-lain. Laporan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ulangan dan diserahkan dalam periode tertentu yaitu dalam bentuk raport. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Way Tenong merupakan salah satu dari 21 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Lampung Barat berlokasi di tengah areal perkebunan kopi dan sayur-mayur milik masyarakat, berjarak ±60 km dari ibu kota Kabupaten, dan ±170 km dari ibu kota Propinsi. Keberadaannya di areal perkebunan kopi dan sayur-mayur, menciptakan suasana segar, sejuk, yang mendukung suasana belajar mengajar yang kondusif karena terhindar dari hiruk pikuk keramaian warga dan lalulintas. Tetapi di sekolah ini hasil belajar siswanya kurang baik pada beberapa mata pelajaran, termasuk dalam mata pelajaran Ekonomi.

3 Berdasarkan survey pendahuluan di SMA Negeri 1 Way Tenong, diketahui bahwa siswa kelas XI IPS semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011 menunjukkan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi masih belum optimal, seperti yang disajikan dalam Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat No Kelas Nilai Jumlah Siswa 00 69 70 1 XI IPS 1 17 15 32 2 XI IPS 2 19 18 37 3 XI IPS 3 21 16 37 4 XI IPS 4 20 15 35 Siswa 77 64 141 % 54,61% 45,39% 100% Sumber: Daftar Nilai Mid Semester Ganjil Guru Bidang Studi Ekonomi Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa hasil belajar Ekonomi yang diraih belum optimal, ini terlihat dari presentase siswa yang mencapai nilai tidak lebih dari 70 hanya 64 siswa atau sebesar 45,39% dan sisanya 77 siswa atau sebesar 54,61% belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). SMA Negeri 1 Way Tenong mempunyai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per-mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan, diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di SMA Negeri 1 Way Tenong adalah 70. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka siswa tidak perlu mengikuti remedial, sebaliknya jika siswa belum mencapai kriteria yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengikuti remedial yang diadakan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Berkaitan dengan hal tersebut, berhasil atau tidaknya seseorang

4 dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Menurut Slameto (2003: 54-71) hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor: 1) Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, seperti. a) Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. b) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. c) Faktor kelelahan, baik kelelahan jasmani maupun rohani. 2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang ada dari luar individu yang sedang belajar, seperti. a) Faktor keluarga, merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. b) Faktor sekolah, lingkungan dimana siswa belajar secara sistematis. c) Faktor masyarakat. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa tinggi rendahnya hasil belajar siswa yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajarnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari luar individu salah satunya adalah guru, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan fasilitas belajar. Berdasarkan pengamatan awal, rendahnya usaha-usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat dapat dilihat dari hasil belajar mata pelajaran Ekonomi dan diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengaruh kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan fasilitas belajar. Salah satu yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar adalah guru yang merupakan faktor eksternal sebagai penunjang pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kreativitas guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan, kreativitas guru dalam proses pembelajaran berdasarkan

5 pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti kepada 16 siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat yang mewakili masing-masing kelas ternyata masih rendah, hal ini dapat dilihat dari beberapa guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode-metode mengajar yang monoton dan tidak menggunakan metode-metode lain untuk variasi, sehingga peserta didik merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran Ekonomi dan rendahnya minat untuk mengikuti proses pembelajaran tersebut. sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan halmemberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah (Djamarah, 2000: 126). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian kreativitas guru adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan hal-hal yang sudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Kreativitas guru dalam proses pembelajaran diduga mempunyai pengaruh dalam peningkatan mutu hasil belajar siswanya. Guru harus kreatif karena guru kreatif akan menjadikan proses pembelajaran itu sangat kaya dan bervariasi. Guru yang tidak kreatif akan membawa proses pembelajaran menjadi membosankan, monoton dan tidak bermakna.

6 Guru yang mengajar dengan penuh kreativitas peserta didik akan tertarik dengan apa yang diajarkan olehnya, peserta didik akan bersemangat belajar, proses pembelajaran akan lebih menyenangkan, peserta didik akan menjadi lebih mandiri, menjadi mudah dalam memecahkan masalah dan menjadi lebih senang menghadapi tantangan. Salah satu poin terpenting dalam proses belajar mengajar yaitu belajar menyenangkan, makna belajar menyenangkan sering diabaikan dalam proses belajar mengajar. Jika dilihat dari aspek psikologis, belajar yang dilakukan dengan perasaan senang akan menghasilkan kualitas yang baik. Sebaliknya suasana kelas yang kaku dan menakutkan akan membuat peserta didik merasa jenuh dalam megikuti proses pembelajaran, takut dan tertekan ketika belajar. Keadaan seperti ini akan membuat proses belajar sia-sia, peserta didik tidak dapat memahami materi yang disampaikan dan mereka takut ketika ingin menanyakan sesuatu sehingga akan berdampak pada hasil pembelajaran yang diperoleh siswa relatif rendah. Upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar diharapkan guru dapat menciptakan suatu strategi mengajar yang cukup efektif sehingga siswa dapat menerima materi dengan baik. Selain kreativitas guru, fasilitas belajar diduga berpengaruh terhadap hasil belajar mata pe belajar merupakan kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah, Pada prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk belajar. Dengan tersedianya fasilitas yang memadai diharapkan siswa akan memperoleh hasil yang baik dan sebaliknya apabila fasilitas belajar tidak memadai hasil belajar siswa akan buruk. Mutu pendidikan yang dikembangkan

7 agar tetap baik, maka perlu diadakan dan diciptakan suatu fasilitas yang dapat membantu dan mendorong hasil belajar siswa. Sekolah dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya adalah dengan berusaha menyediakan fasilitas belajar yang memadai agar proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Pihak sekolah dalam hal ini berusaha menyediakan fasilitas belajar diantaranya buku-buku, perpustakaan, ruang-ruang praktek (ruang mengetik, ruang computer), ruang kelas yang memadai dan penerangan yang cukup. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, diperoleh data mengenai jumlah kepemilikan buku pelajaran oleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat dapat ditunjukkan sebagai berikut. Tabel. 2 Jumlah Kepemilikan Buku Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat No Kelas Kepemilikan Buku Jumlah Memiliki Buku Tidak Memiliki Buku siswa 1 XI IPS 1 10 22 32 2 XI IPS 2 7 30 37 3 XI IPS 3 5 32 37 4 XI IPS 4 10 25 35 Siswa 32 109 141 % 22.69% 77,31% 100% Sumber: Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa siswa yang memiliki buku pelajaran Ekonomi hanya 32 siswa atau sebesar 22,69% dan sisanya 109 siswa atau sebesar 77,31% tidak memiliki buku pelajaran, hal ini menunjukkan ketersediaan fasilitas belajar dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Way Tenong belum optimal, ditambah lagi dengan kondisi perpustakaan penunjang yang belum menyediakan buku penunjang yang mendukung mata pelajaran Ekonomi. Buku yang tersedia

8 di perpustakaan hanyalah buku-buku terbitan lama yang sudah tidak relevan lagi dengan kurikulum saat ini. Sehingga siswa hanya mengandalkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan ceramah dari guru. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran di kelas terhambat dan membuat siswa tidak fokus atas apa yang diajarkan oleh guru, sehingga dapat berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar. Hal ini mencerminkan rendahnya tanggung jawab bersama dari pihak sekolah dalam membantu meningkatkan hasil belajar siswa, dengan peningkatan kreativitas guru dalam proses belajar mengajar dan penyediaan fasilitas belajar yang memadai diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perlunya melakukan penelitian tentang judul dalam Proses Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Way B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Rendahnya usaha-usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat. 2. Rendahnya kreativitas guru di SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat dalam proses pembelajaran. 3. Rendahnya tanggung jawab bersama dari pihak sekolah dalam membantu meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat.

9 4. Sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 merasa jenuh atau kurang tetarik dalam mengikuti proses pembelajaran Ekonomi. 5. Rendahnya minat belajar siswa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. 6. Ketersediaan fasilitas belajar di SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 dalam proses pembelajaran belum optimal. 7. Ketersediaan Buku pegangan siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat belum cukup memadai. 8. Rendahnya Hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan sesuai dengan judulnya, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah kreativitas guru dalam proses pembelajaran (X1), fasilitas belajar (X2), dan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 (Y). Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar penelitian ini lebih terarah, sehingga didapat gambaran yang lebih jelas dengan data yang akurat. D. Perumusan Masalah

10 Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah ada pengaruh kreativitas guru dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011? 2. Apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011? 3. Apakah ada pengaruh kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui. 1. Pengaruh kreativitas guru dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011.

11 2. Pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. 3. Pengaruh kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. F. Kegunaan Penelitian Setelah tercapainya tujuan penelitian di atas, maka manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis a. Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran, dan fasilitas belajar. b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para guru mata pelajaran Ekonomi sekolah menengah atas dalam usaha meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa. b. Sebagai sumbangan pemikiran guru Ekonomi dalam memilih dan menggunakan media-media pembelajaran yang efektif sesuai dengan situasi atau keadaan yang ada.

12 c. Sebagai masukan kepada pihak sekolah untuk dapat memberikan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran di sekolah berupa media-media pembelajaran pada umumnya dan khususnya untuk mata pelajaran Ekonomi. G.Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Masalah Penelitian Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. 3. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah hasil belajar Ekonomi dari pengaruh Kreativitas Guru dalam Proses Pembelajaran dan Fasilitas Belajar. 4. Wilayah Penelitian Wilayah penelitian ini adalah pada SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat.

13 5. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2010/2011.